Full Moon
By: foxlady
WARNING: pendek, gaje, abal, nista
Hembusan angin malam serasa menusuk sukma seorang anak lelaki yang berambut seperti pantat ayam. Entah sudah berapa lama ia duduk merenung di lahan kosong yang terletak di sebelah kantor Hokage. Kedua manik onyx milik anak lelaki itu menatap jutaan bintang yang bertaburan di angkasa biru. Kunang-kunang beterbangan, suara jangkrik bersahutan bagaikan simponi alam yang mengalun begitu agung.
Uchiha Sasuke –nama anak lelaki itu- ternganga takjub melihat pemandangan yang terhampar di atas sana. Manik onyxnya menatap langit dengan pandangan hampa –mengharapkan turunnya hujan. Entah mengapa, lelaki itu sangat suka dengan hujan. Ketika hujan turun, Ia dapat menangis, tanpa harus diketahui orang lain. Ia dapat membiarkan butiran-butiran air matanya mengalir begitu saja bersamaan dengan mengalirnya air hujan. Hujan menutupi dirinya yang lemah, lunglai, letih, lesu, tak berdaya memohon maghfiroh, keampunan dan petunjukMu. (??) Dan ketika hujan turun, Ia dapat pipis di celana tanpa harus diketahui orang lain.
Desiran angin yang bertiup lembut menerpa lembut wajahnya yang mulus tanpa noda. Kabut-kabut yang menutupi Sang Dewi Malam perlahan memudar. Tempaan sinar Sang Dewi Malam memancar indah di atas langit yang bertahtakan sejuta bintang yang membentang di langit biru, bersamaan dengan iringan kabut-kabut tipis yang nyaris tak terlihat sama sekali. Sinar Sang Dewi Malam memantul ke bola kacanya. Bulan purnama.
Bibir Sasuke membentuk lengkungan senyuman tipis yang menghiasi wajahnya. Bulan purnama, inilah saat-saat yang ditunggunya. Di saat bulan purnama, ia akan berubah menjadi sosok yang tidak biasa, sosok yang berbahaya, sosok yang menakutkan.
Lengkungan senyuman di wajahnya perlahan tapi pasti membentuk sebuah seringai. Hawa ungu memasuki setiap pori-pori di dalam tubuhnya. Ia dapat merasakan giginya bergemeretak, bulu-bulu mulai tumbuh di sekeliling badannya, daun telinganya mulai memanas dan mulai memanjang. Dan ia pun berubah menjadi… Kelinci…
Jakarta kota ku indah dan megah
Di situlah aku di lahirkan
Rumahku di salah satu gang
Namanya gang kelinci
Entah apa sampai namanya kelinci
Mungkin dulu kerajaan kelinci
Karena manusia bertambah banyak
Kasihan kelinci terdesak
Sekarang rumahnya berjubel
oh... padat penghuninya
Anak-anak segudang
krudak... kruduk...
kayak kelinci
Kami semua hidup rukun dan damai
Hanya satu yang aku herankan
Anuku bulat tak bisa tinggi
Persis kayak anu kelinci
Gita Gutawa – Gang Kelinci
OWARI. FIN. THE END. TAMAT. TIDAK BERSAMBUNG
Author: sebenernya saya pengen bikin fic mystery yang multichapter. Tapi entah kenapa pas ditengah-tengah acara ngetik, terlintas ide gila buat melesetin plot.
Sasuke: bego lo! Kenapa jadi kelinci??? *nampar author*
Author: sebelumnya, saya minta solusi sama si –Empat Porsi Ramen-, katanya hewannya ayam aja. Tapi kebetulan pas ngetik ini, aniki lewat sambil nyetel lagu Gita Gutawa – Gang Kelinci. Lagian kan kelinci imut~
Sasuke: Imut apanya? -.- Eh perasaan lagu Gita Gutawa bagian akhir liriknya bukan begitu deh.
Author: Bodo. *njinjing tas+laptop, langsung kabur lari ke jamban*
Sasuke: Author nista. Eh, jangan lupa review ya! Authornya sudah setengah tahun dilanda WB tuh. Kasian kalo nggak direview. So, review ya? (cozy) (girlkiss)
Eniwei, genre yang pantes apa ya? O_O
