Prolog

Aku sudah berpacaran dengan gadis ini selama 3 bulan ini, dia adalah anak yang manis dan baik hati serta memiliki sifat yang sangat lembut. Namun anehnya dia bercerita kepadaku bahwa selama ini tidak pernah pacaran dengan alasan tertentu dan aku adalah pacar pertamanya yang menerima dirinya apa adanya. Apa sebenarnya yang ia sembunyikan dariku?

Chanyeol POV

Aku memiliki seorang pacar yang sangat manis, ia memiliki mata bulat, suara indah dan tubuh yang mungil. Melihat segala kesempurnaan yang ada di dirinya mungkin kalian menebak bahwa dia sudah memacari banyak lelaki, namun Byun Baekhyun pacarku itu tidaklah seperti itu. Dia anak yang baik dan polos serta baru pertama kali ini pacaran.

Biasanya di malam minggu seperti ini aku akan memilih untuk keluar bersamanya membeli es krim dan berjalan-jalan di dekat sungai Han. Aku tau pacarku itu sangat menyukai es krim dan hal-hal manis lainnya. Oleh karena itu malam ini aku memutuskan untuk mengajaknya keluar berjalan-jalan. Seperti biasa aku akan menelpon sebelum aku menjemput dia kerumahnya. Dulu aku pernah datang mendadak kerumahnya dan mengajaknya jalan, namun dia menolak langsung pergi dan memutuskan untuk bersiap-siap dahulu. Lama waktu Baekhyun berias diri itu lama sekali, hingga aku hampir bosan menunggunya. Oleh karena itu Baekhyun menyarankan untuk menelponnya sebelum aku datang ke rumahnya atau lebih tepat jika kubilang apartemennya. Iya, Byun Baekhyun pacarku tinggal di sebuah apartemen bersama dengan teman sekampusnya Xiumin.

Aku mencari nama "Baby" di kontakku dan segera menelpon Baekhyun.

Cukup lama aku menunggu namun panggilanku hanya tersambung ke operator telepon yang menyatakan bahwa nomornya sedang tidak aktif. Aneh ponsel Baekhyun jarang sekali tidak aktif? Atau saat ini dia sedang sibuk dengan tugas kuliahnya ya? Lebih baik aku tunggu 15 menit lagi.

Oke 15 menit berlalu aku mencoba menelponnya lagi, namun usahaku gagal lagi-lagi nomornya tidak aktif. Apakah ia terlalu sibuk untuk melihat ponselnya? Jadi kuputuskan untuk mengirim SMS apakah ia ingin jalan-jalan atau tidak hari ini.

"Baekhyun, apakah kamu sedang sibuk? Tadinya aku mau mengajakmu keluar jalan-jalan, namun jika kamu sibuk lebih baik kerjakan saja dulu apa yang kamu kerjakan."

Jangan terlalu lelah sayang, aku mencintaimu

Setelah memutuskan untuk hanya mengiriminya SMS aku memasuki kamarku. Baru saja aku akan berganti baju menggunakan baju tidur tiba-tiba ponselku berdering. Didengar dari ringtone-nya itu bukan dari Baekhyun, siapa kira-kira yang meneleponku malam-malam begini?

Aku segera mengambil ponselku yang tergeletak diatas kasur. Aku melihat caller ID-nya dan yang terpampang disana adalah "Suho Hyung". Aneh, Suho hyung biasanya tidak pernah meneleponku malam-malam begini? Ah baiknya kuangkat saja.

"Halo hyung ada apa?" jawabku segera setelah mengangkat telepon.

"Chanyeol apakah kau sedang bersama Baekhyun sekarang?" tanyanya di seberang sana,

"Ani.. dia tidak sedang bersamaku, tadinya aku mau mengajaknya pergi namun ponselnya tidak aktif," jawabku sambil terheran-heran dengan pertanyaan hyung-ku.

"Hmm.. sebelumnya kau bisa pastikan Baekhyun ada di apartemennya atau tidak?" jawab Suho hyung yang kudengar ragu-ragu.

"Ah baiklah, aku akan menelpon Xiumin sekarang. Bisa kumatikan hyung?" tanyaku berhati-hati.

"Ne.. tolong segera ya," jawab Suho hyung sedikit memaksa.

"Nde.." Aku segera menutup panggilan itu lalu secepatnya menelepon Xiumin, tidak lama kemudian Xiumin segera mengangkat teleponnya.

"Nde ada apa Chanyeol?" jawabnya sekedar.

"Ehm.. begini noona apakah Baekhyun ada di rumah? Aku menghubungi ponselnya namun tidak tersambung, aku sedikit khawatir," jelasku kepada Xiumin mengenai maksud aku meneleponnya.

"Eh? Baekhyun bukannya ingin pergi denganmu? Tadi aku melihatnya menggunakan pakaian yan err.. sedikit seksi dan ia mengatakan akan menemui pacarnya?" jawab Xiumin pelan.

"Nde pacarnya? Ani.. aku tidak jadi pergi dengannya," jawabku sambil mengernyitkan dahi bingung, apa maksud dari semua ini?

"Baiklah noona aku tutup teleponnya dulu ya, terima kasih," jawabku lalu segera menutup telepon itu dan menelpon Suho hyung. Dengan segera aku mencari namanya di panggilan masuk ponselku.

"Halo hyung," jawabku memulai percakapan.

"Ah, ne Chanyeol. Apa Baekhyun ada di apartemennya?" tanya suara di seberang sana.

"Ani.. katanya dia sedang keluar bersama pacarnya dari informasi yang kudapat dari Xiumin noona. Tapi aku kan tidak bersama dengannya?" jawabku sambil tetap berusaha keras berpikir apakah Baekhyun menyelingkuhi hubunganku dengannya?

"Hmm.. Chanyeol, bisakah kau datang ke Bar xxx yang terletak di jalan xyx?" tanya Suho hyung padaku.

"Memangnya kenapa hyung? Ada apa?" aku semakin bingung atas pernyataan Suho hyung yang tiba-tiba saja menyuruhku pergi ke bar itu.

"Cepatlah kesini, aku menunggumu," lanjut Suho hyung lalu segera menutup ponselnya.

Dengan segera aku mengambil jaketku yang tergantung di balik pintu dan mengambil kunci mobilku. Setelah itu aku segera menuju mobilku dan menghidupkannya. Tanpa menunggu lama aku langsung bergerak cepat menuju tempat yang diberi tahu oleh Chanyeol hyung.

Chanyeol POV end

Bar xxx jalan xyx

Suara dentuman musik terdengar jelas ke pendengaran Chanyeol yang baru saja sampai di pintu masuk bar itu. Dengan segera ia menelpon Suho dan orang yang ditelponnya itu mendatangi Chanyeol yang nampak kebingungan akan perbuatan Suho.

"Hyung ada apa ini sebenarnya?" tanya Chanyeol meminta penjelasan pada Suho.

"Sudahlah sekarang kau ikut masuk denganku, kau harus melihat apa yang dilakukan Baekhyun-mu" jawab Suho tiba-tiba. Dengan wajah yang nampak kaget Chanyeol segera mengikuti Suho ke dalam dan melihat apa yang dimaksud oleh Suho. Kenapa Baekhyun-nya?

Setelahnya sampai ke dalam bar, Chanyeol kaget bukan main melihat pemandangan di depannya. Baekhyun tengah dipangku oleh seorang lelaki yang nampaknya masih seumuran dengannya. Hal yang membuatnya lebih kaget adalah Baekhyun berciuman mesra dengan lelaki itu sambil memeluk erat belakang leher lelaki itu. Chanyeol nampak sangat marah melihat itu dan segera menghampiri Baekhyun. Ditariknya tangan Baekhyun membuat Baekhyun dan lelaki itu sedikit kaget dan terpaksa menghentikan kegiatan mesra mereka.

"Byun Baekhyun! Apa yang kau lakukan disini?" bentak Chanyeol kepada Baekhyun.

"Yak lepaskan tanganku dan siapa kau ini?"

Pertanyaan dari Baekhyun membuat Chanyeol, Suho dan lelaki itu nampak bingung beserta kaget. Bagaimana tidak? Baekhyun-nya tidak mengenal Park Chanyeol yang notabene adalah pacarnya.

"Kau Baekhyun, siapa lagi? Jangan berpura-pura begini Baekhyun aku jelas mengenal dirimu," geram Chanyeol sangat marah.

"Tunggu.. Byun Baekhyun? Dengar tuan pemarah dan perusak kesenangan orang lain. Aku adalah Kim Kai dan aku bukanlah Byun Baekhyun," jawab Baekhyun kepada Chanyeol.

"Apa? Baekhyun aku tidak ingin bercanda, ikut aku sekarang," Chanyeol segera menarik tangan Baekhyun untuk pergi dari sana. Namun tangannya dicegah oleh seorang lelaki yang tadi mencium pacarnya.

"Hei tunggu dulu tuan, jangan seenaknya membawa kekasihku pergi," ucap lelaki itu lalu menarik tangan Baekhyun satunya.

"Kau siapa? Beraninya mengaku Baekhyun kekasihmu?" jawab Chanyeol dingin.

"Kenalkan aku Oh Sehun pacar dari Kim Kai yang sekarang tangannya sedang kau pegang," jawab Sehun lelaki itu sambil menjulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Aku tidak peduli kau siapa intinya ini adalah Baekhyun dan aku akan membawanya pulang sekarang," jawab Chanyeol dan segera mengangkat tubuh Baekhyun lalu mengajak Baekhyun keluar sana. Sementara itu Suho yang dari tadi hanya terdiam berusaha menahan Sehun agar tidak mengejar Chanyeol dan Baekhyun.

"Lepaskan aku sekarang heii.." teriak Baekhyun sambil meronta-ronta di gendongan Chanyeol.

Chanyeol segera memasukkan Baekhyun ke mobil dan menutup pintunya. Di dalam mobil ia tetap menggenggam tangan Baekhyun walaupun ia meronta-ronta kesakitan.

"Dengar brengsek, lepaskan aku. Atau aku telepon polisi?" ancam Baekhyun yang bahkan tidak dihiraukan sama sekali oleh Chanyeol.

"Ah.. appo," tiba-tiba Baekhyun merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya, Chanyeol terlihat panik melihat hal itu.

"Baekhyun-ah.. kau tidak apa?" tanya Chanyeol dan Baekhyun hanya bisa menjawab dengan ringisan sakit. Tak lama kemudian Baekhyun tak sadarkan diri.

Lalu terdengarlah dering ponsel yang berada di saku Chanyeol. Suho meneleponnya kembali.

"Halo hyung," jawab Chanyeol sambil membenarkan posisi tidur Baekhyun.

"Chanyeol, Baekhyun sudah tidak apa-apa?" tanya Suho pada Chanyeol.

"Nde hyung, sepertinya aku akan mengajaknya ke apartemenku untuk beristirahat disana," jawab Chanyeol yang masih setia mengelus surai Baekhyun.

"Baiklah, kita perlu bicara besok kalau begitu," ucap Suho lalu mengakhiri sambungan telepon itu begitu saja.

Tiba-tiba saja Baekhyun mulai bergerak dan mulai sadarkan diri.

"Eung.. aw.. kepalaku," ringis Baekhyun lalu memegang kepalanya.

"Sayang, kau tak apa? Apa ada yang sakit?" tanya Chanyeol sambil mengelus dahi Baekhyun yang berkeringat.

"Chanyeol? Kenapa kita ada disini?" tanya Baekhyun bingung melihat Chanyeol dan dirinya di dalam mobil berdua.

"Ne? Kau tidak ingat sama sekali?" Chanyeol pun ikut keheranan atas apa yang dilihatnya kini. Baekhyun-nya berbeda sekali dengan yang tadi.

"Kenapa aku memakai baju seperti ini?" tanya Baekhyun semakin heran atas pakaian yang ia kenakan. Karena pakaian itu err.. sedikit terbuka di bagian dadanya dan terlalu pendek untuk menutupi pahanya.

"Baekhyun kau baik-baik saja?" tanya Chanyeol yang terlihat khawatir.

"Kepalaku sedikit sakit," jawab Baekhyun lalu kembali memegang bagian kepalanya yang sakit.

"Baiklah, sekarang kita ke apartemenku dan kau perlu istirahat terlebih dahulu," jawab Chanyeol lalu segera menyalakan mesin mobilnya dan melesat menuju apartemennya.

Di perjalanan mereka menuju apartemen Chanyeol, Baekhyun terlihat tertidur pulas di kursi penumpang sebelah Chanyeol walaupun awalnya ia agak risih dengan pakaian yang dikenakan. Sementara itu Chanyeol berusaha berpikir dengan keras mengapa hal tadi dapat terjadi? Kenapa Baekhyun pergi ke bar, padahal Baekhyun adalah gadis baik dan menurut yang dikatakan oleh Xiumin, Baekyun tidak pernah pergi ke bar, minum-minum atau semacamnya. Lebih kagetnya lagi disana ia tidak mengenali Park Chanyeol dan bercumbu mesra dengan Oh Sehun. Sangat aneh dan membuat kepala seorang Park Chanyeol serasa berputar-putar karena tidak menemukan jawaban dari masalah tadi.

Akhirnya mereka berdua sampai di depan apartemen Chanyeol, disana Chanyeol segera menggendong Baekhyun dan menuju lantai apartemennya. Setelah di dalam apartemen ia segera menidurkan Baekhyun di ranjang kamarnya dan menyelimuti tubuh Baekhyun dengan selimut.

Keesokan paginya.

Baekhyun sedikit terkaget karena terbangun di kamar yang asing bagi dirinya. Lalu terdengarlah suara pintu terbuka dan memperlihatkan seorang lelaki menggunakan t-shirt hitam ketat dan celana training putih membawa nampan berisikan susu dan roti.

"Kau sudah bangun Baekhyun?" tanya Chanyeol.

"Chanyeol? Bagaimana aku bisa disini?" tanya Baekhyun kebingungan.

Baekhyun POV

Aku mulai membuka mataku saat kurasakan sinar matahari memasuki kamar tidurku, saat kulihat sekelilingku semuanya nampak asing. Aku tidak melihat dindingku yang berwarna merah muda, namun aku melihat dinding berwarna putih dan kamar dengan nuansa lelaki? Tunggu lelaki? Dimana aku?

Pada saat aku kebingungan aku tengah berada dimana, kulihat pintu kamar itu mulai terbuka dan memperlihatkan sosok pacarku yang tengah membawa nampan berisikan susu dan roti sepertinya?

"Kau sudah bangun Baekhyun?" tanya Chanyeol sambil berjalan ke arahku.

"Chanyeol? Bagaimana aku bisa disini?" tanyaku kebingungan lalu menatap pakaianku, karena aku ingin memastikan suatu hal. Tunggu aku hanya memakai kemeja kebesaran? Dan kemeja ini bukan milikku.

"Kyaaa.. astaga Chanyeol apa yang telah kau lakukan?" teriakku sambil menutupi tubuhku dengan selimut yang tadinya kuturunkan.

"Ani.. aku tidak melakukan apapun, kemarin kau mabuk setelah datang dari bar. Ehm dan aku mengajakmu kesini lalu kau tidur begitu saja," jawab Chanyeol takut-takut.

"Apa? Bar? Mana mungkin aku kesana?" tanyaku keheranan. Memang tidak mungkin aku kesana, karena aku adalah anak baik-baik yang tidak mungkin pergi ke tempat macam itu.

"Jadi kau sama sekali tidak ingat? Aku menjemputmu disana karena Suho hyung mengatakan padaku kau ada disana," jawab Chanyeol ragu, sesekali kulihat ia menoleh padaku seakan minta maaf.

"Suho hyung melihatku disana? Mana mungkin aku pernah ke bar Chanyeol?" nada suaraku semakin meninggi karena aku kesal dikatakan pernah ke bar yang nyatanya aku tidak pernah ke sana.

"Ehm.. kalau tidak percaya ada baiknya nanti kau bertemu dengan Suho hyung," jawab Chanyeol lalu menaruh nampan yang sedari tadi ia pegang karena gugup saat menjawab pertanyaan itu.

"Baiklah nanti kita temui Suho hyung," anggukku setuju dengan ajakan Chanyeol.

"Okay lalu makan dulu sarapanmu sayang," kata Chanyeol lalu menyerahkan nampan yang berisikan sarapan untukku.

"Ah iya jadi Chanyeol siapa yang menggantikan bajuku?" tanyaku menyelidik.

"Ehm.. yah itu aku yang menggantikannya namun aku tidak lihat kok," kata Chanyeol sambil memalingkan wajahnya yang memerah.

"Yak! Kau sudah melihatnya aku yakin itu," jawabku sambil membentak dan memukul kepala Chanyeol.

"Appo... aku hanya lihat sedikit," jawab Chanyeol sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Chanyeol kau mesum, sekarang keluar dari sini!" teriakku yang diakhiri dengan menendang Chanyeol dari kamarnya.

Setelah Chanyeol keluar dari kamarnya aku masih bingung kenapa aku berakhir di apartemen Chanyeol dan Chanyeol mengatakan bahwa aku pergi ke bar serta mabuk di bar. Aku yakin aku tidak mungkin melakukan hal itu. Dengan mengenyampingkan pikiran itu sejenak aku menghabiskan sarapan yang dibawakan oleh Chanyeol untukku. Karena jujur saja dari tadi perutku lapar dan kepalaku terasa agak pening.

"Baekhyun? Kau sudah menghabiskan makananmu?" tanya Chanyeol dari balik pintu kamar miliknya.

"Sudah," jawabku setelah menenggak habis susu stroberi yang disiapkan Chanyeol, sungguh Chanyeol ingat bahwa aku menyukai susu stroberi.

"Baiklah aku membawakanmu baju ganti, kuletakkan di depan pintu ya?" tanya Chanyeol yang kudengar meletakkan sesuatu di depan pintu.

"Terima kasih Chanyeol," jawabku sedikit berteriak.

"Gantilah bajumu, lalu kita akan menemui Suho hyung," teriak Chanyeol dengan suara yang sedikit keras, mungkin karena ia sudah menjauhi pintu kamar?

Dengan segera aku mengganti bajuku dengan baju yang diberi oleh Chanyeol, tidak lupa aku juga mandi menggunakan kamar mandi Chanyeol tentunya. Baju yang diberikan Chanyeol begitu manis. Sebuah dress tanpa lengan dan panjang selutut berwarna peach dengan dihiasi pita biru sebagai tali penghias. Dia juga memberikanku sebuah cardigan berwarna biru muda dan sepatu platform berwarna senada. Dia membelikannya sesuai dengan ukuranku? Cukup mengejutkan.

Setelah menggunakan baju yang rapi aku segera keluar kamar, dan turun menuju lantai 1. Disana aku melihat Chanyeol sudah siap dengan kaos santai berwarna biru muda dan celana jeans putih serta sepatu kets biru muda. Dia sedang duduk bersantai di sofa sambil mengganti-ganti channel televisi.

"Chanyeol, aku sudah siap," kataku sambil memegang bahunya.

"Kau cantik sayang," jawabnya sambil menoleh ke arahku. Jujur saja aku masih malu disaat dia memanggilku sayang. Entah kenapa? Aneh kan?

"Sudahlah, kenapa kau menggunakan baju yang sama warnanya denganku?" tanyaku sedikit penasaran.

"Yah ingin saja, ayo cepat kita temui Suho hyung, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kemarin," ajak Chanyeol yang sudah bangkit dari sofa lalu menggenggam tanganku mengajakku keluar menuju mobilnya.

"Baiklah," ucapku dan segera menyamakan langkahku dengannya.

Halo author disini berterimakasih kepada viewer yang meninggalkan review

Cerita yang author tulis ini terinspirasi dari penyakit DID atau Dissociative Identity Disorders yaitu sejenis penyakit mental yang menyebabkan penderitanya memiliki kepribadian ganda.

Jadi author itu pengen banget buat ff chanbaek sama sekai dalam versi yang greget? Karena author suka banget sama dua kopel ini hehe...

Kalau ada masukkan dan pertanyaan mohon tulis di review ya..

Oh untuk ff –nya author yang judulnya Snow in Autumn masih dalam proses, jadi untuk yang membaca mohon bersabar ya..

Sekali lagi terimakasih sudah membaca ff ini

Love ya guys