Chapter One.

Remaja itu hanya menatap 3 koper asing disebelah salah satu ranjang asramanya dalam diam. Siswatingkat 2 Genie High School itu berfikir dalam diam. Dia kembali keluar kamar dan melihat dengan teliti nomor kamar itu

33

"Ini kamarku..." gumamnya lirih lalu kembali kedalam. Dia meneliti ranjang disebelahnya yang memang tak terisi sejak dia berada disini. Dia mencoba menengok kekamar mandi, dia terkejut saat melihat handuk berwarna putih dengan garis hitam di ujungnya tergantung disamping handuk putih polosnya. Dia masuk kedalam dan melihat botol sabun warna abu-abu disebelah botol sabun pinknya. Namja itu bergegas keluar saat mendengar pintu kamarnya terbuka.

"Hai... Aku teman sekamarmu sekarang..."

.

.

.

Seorang anak laki-laki tinggi dengan kacamata berframe hitam melangkah santai dikoridor Genie SHS. Sesekali dia melempar senyum pada beberapa siswa-siswi yang berpapasan atau menatapnya.

"Park-ssi..."

Seseorang dibelakangnya memanggil, Namja itu berbalik dan langsung membungkuk sopan.

"Selamat Pagi, Kwon-sonsae... Saya baru saja akan menuju ruangan anda."

Kwon Boa. Guru Kesiswaan itu tersenyum hangat. Lalu berjalan bersama dengan Namja tadi.

"Kau berangkat pagi sekali Park-ssi. Apa kamar asrama mu tak nyaman sehingga kau bangun sangat awal?"

"Ah! Tidak. Kamar itu nyaman. Lagipula nomor kamarnya mudah diingat." Jelas Namja itu sambil tersenyum manis. Boa mengangguk paham,

"Lalu bagaimana dengan roomate mu?"

Namja Park itu sedikit kikuk, mengarahkan pandangannya lurus kedepan- tak lagi menatap sang guru

"Kenapa Park-ssi? Dia membuatmu tak nyaman?"

Namja itu mengibaskan tangannya panik,

"Bu-Bukan... ha-hanya saja... Yaaa... saya butuh sedikit waktu beradaptasi..." jawabnya

Boa menepuk bahunya lalu berbelok memasuki sebuah ruangan.

Namdaj tinggi itu hanya mengekor Boa dalam diam,

Boa mencari beberapa berkas di mejanya lalu menyerahkan sebuah map warna biru muda ke anak muda itu.

"Kelasmu dimulai 30 menit lagi. Kelas 2-A."

"Ne, Terima kasih banyak."

"Ermm, Park-ssi... Ikut aku sebentar." Ucap Boa

"Kemana Sonsae?"

"Ruang Guru. Kau harus berkenalan dengan guru kelasmu. Bukankah kemarin kau belum bertemu?"

Namja itu mengangguk dan mengikuti Boa dengan patuh, dia menundukkan kepala dalam saat sudah mulai memasuki Ruang Guru.

"Pagi, Choi Si Won-ssi..."

Boa menyapa seorang guru lelaki tampan yang sedang menyiapkan beberapa buku mengajar. Guru itu menoleh dan tersenyum manis,

"Ah! Boa-ssi... Selamat Pagi, ada apa pagi-pagi sekali ?" tanya nya

Boa menunjuk anak lelaki dibelakangnya sambil tersenyum ,

"Dia putra barumu Tuan Choi."

.

.

.

"AKU BOSAN !"

Namja bersuraiDark red itu meletakkan kepalanya di meja sambil sesekali mengumpat pelan.

"Baek, dengarkan aku." Namja bermata bulat disampingnya memegang bahunya lalu berkata

"Lebih baik kerjakan tugasmu daripada kau harus dihukum di minggu kedua semester baru."

"Aku bosan Kyung~ ~ ~" rengeknya

"Pertemukan aku dengan hal bernama BOSAN itu agar aku bisamemukulnya, memakinya, lalu mencincang dan menggorengnya karena membuatmu jadi PE-MA-LAS! Kerjakan sekarang ! kelas dimulai 15 menit lagi. Kau tahu? Shim Sonsae tak akan memberikan keringanan hukuman sekalipun kau beraegyo didepannya. KERJAKAN SEKARANG!"

"Kyu-"

"TANPA PROTES!"

Namja bertag name BYUN BAEKHYUN itu merengut dan mengambil buku catatan Matematika dari dalam tas dengan slowmotion.

"Kyung Soo... Kau benar-benar tega pada Diva kita... hhahahaha"

Namja bertas coklat duduk didepan Kyung Soo dan Baekhyun sambil tertawa.

"Kim Chen~ apa kau sudah meyelesaikan tugasmu?" tanya Kyung Soo sambil memasang ekspresi 'kalian-itu-sebenarnya-sama-saja'

"HAHAHAHA! TENTU SAJA SUDAH !" Chen mengeluarkan catatannya dan menunjukkan tugasnya yang sudah terjawab lengkap pada Kyung Soo lalu menepuk dada bangga.

Detik selanjutnya Kyung Soo berusaha menjauhkan buku itu dari Baekhyun yang merengek ingin menconteknya. Kyung Soo harus memberikan 'ceramah' paginya pada teman masa kecilnya itu sambil disertai beberapa pukulan kecil dikepala duduk dibangkunya sambil tertawa melihat 2 orang itu. Namun semua terhenti saat 2 orang dengan tinggi hampir sama memasuki kelas itu.

"Selamat Pagi anak-anak !"

"Selamat Pagi Pak!"

Guru tampan nan tinggi itu meletakkan beberapa buku diktat tebalnya dimeja lalu berganti mempersilahkan Namja yang tadi datang bersamanya untuk bicara,

"Bukankah masih ada 15 menit?" suara Baekhyun menginterupsi Namja tinggi itu.

"BYUN SSI!"

"Mwo-mfftt"

"Maaf," Kyung Soo menekan kepala Baekhyun agar menunduk meminta maaf pada Sonsae mereka.

"Jja! Silahkan Park-ssi..."

"Perkenalkan namaku Park Chanyeol. Salam kenal semuanya ^^"

.

.

.

Shim Sonsaenim meninggalkan kelas dengan sebuah tugas baru berjumlah 20 nomor untuk siswa kelas itu. Semua mengeluh dan memohon ke guru tampan itu itu untuk mengurangainya. Namun,

"Tidak! Kerjakan dan aku akan memintanya saat jam pelajaran selesai. Tak mengumpulkannya, itu berarti soal dengan jumlah 5 kali lipat dengan tingkat kesulitan diatas soal ini sebagai tugas rumah. Aku memasukan ini sebagai nilai tugas"

Semua mengeluh, guru itu menambahkan,

"Kim Jong Dae, bertukar tempatlah dengan Byun Baekhyun."

Baekhyun langsung memprotes dan detik setelahnya bungkam saat sang guru menatapnya tajam,

"Kau tahu? Park Chanyeol adalah Namja yang memenangkan Olimpiade Matematika tingkat Nasional di Sekolah lamanya. Jadi aku harap kau bisa belajar darinya."

"Aku tak pernah mendengar namanya di berita manapun. Jika tingkat nasional seharusnya dia sudah seterkenal SNSD di negara ini."

"BYUN SSI !"

Plokk!

"Mianhamnida Sonsae. Biar saya yang mengurus Baekhyun." Kyung Soo membungkuk pada Shim Sonsae. Guru itu menghela nafas dan mengangguk lalu keluar kelas.

"Baek, cepat pindah tempat dudukmu!" Kyung Soo menunjuk kursi dihadapannya dengan sadis pada Baekhyun. Anak lelaki itu mengeluarkan jurus puppy nya ke Kyung Soo yang sudah dipastikan kebal.

"Kyungie~ ~"

"No! CEPAT BAEK! KAU MAU MENGERJAKAN 100 SOAL HAH?!"

"Tap-"

"TAK ADA TAPI-TAPI AN!"

"Kyu-"

"PINDAH LALU KERJAKAN SOALNYA ATAU KUBUANG EYELINERMU ?!"

BRAKK

SRAAKK

Chanyeol yang duduk dibarisan paling depan tersenyum kecil saat Baekhyun terburu-buru menduduki kursi yang sebelumnya diduduki Chenatau Kim Jong Dae tepat disampingnya.

"ugh!" Namja yang lebih pendek mengusak dahinya kesal. Sepertinya soal ini sangat menyulitkannya...

"Kyung~ ini susah~"

"sshttt! Diamlah Baek!" Chen yang sedang mendengarkan penjelasan Kyung Soo menghardik Baekhyun agar tak mengganggu konsentrasinya.

"Baekhyun-ssi, Soal mana yang kau tak bisa?"

DEG!

.

.

.

"HUAHAHAHAHAHAHAHA !" Kantin sekolah yang memang sudah berisik itu bertambah berisik saat anak lelaki bersurai orange pucat tertawa menggelegar.

"LUHANN! DIAM!"

"HUAHAHAHAHAHAHA!"

"LU !"

Kyung Soo turun tangan dengan mengangkat sebotol minuman dan mengetukkannya kekepala Namja yang dipanggil dengan sebutan 'Luhan' tadi.

"Aduh! Kyung~"

"hyung! Jangan tertawa terlalu keras!"

"Habisnya! Bayangkan wajah Baekhyun saat itu ! HAHAHAHAHA!"

"Sekalipun kau sudah mengerjakan, kau tetap dapat hukuman Baek~"

"Ugh! GURU MENYEBALKAN !"

"Hai! Hai! Ada apa ini?"

Seorang Namja manis berdimple duduk disebelah Luhan,

"Oh! Lay Hyung~ tolong aku~~"

"Apa Baek?"

"Baekhyun dihukum mengerjakan 100 soal matematika Lay-ah!" jelas Luhan sambil mengambil beberapa kentang goreng Namja bernama Lay itu. Sementara yang diberitahu menganggukan kepala paham.

"Bab apa Baek-ah?"

"ugh?! Errmmm... Kyung apa itu namanya?!"

PLOKK!

Luhan, Lay serta Kyung Soo bersamaan menepuk dahi mendengar Baekhyun. Sebenarnya apa selain menyanyi, menghafal nada-nada lagu, tak ada yang Namja ini bisa pikirkan?

"BAEK!" Kyung Soo mengerang sambil merutuki Namja disampingnya ini

"Baekhyun-ah, kau memang Diva kami. Tapi itu tak berarti kau bisa lepas dari pelajaran akademik. Kau juga harus belajar yang lain Baek~" Lay berusaha menasehati Baekhyun pelan.

"Tapi aku benar-benar tak bisa Lay-hyung~"

"ITU KARENA KAU TAK MAU SERIUS BAEK!"

"Kyung~ tenanglah~" Luhan mengelus bahu adik tingkatnya itu sambil tersenyum kecil. Lay kembali menatap Baekhyun serius,

"Sains?" tanya Lay

Kyung Soo menggeleng,

"Bahasa?"

"Sedikit." Jawab Kyung Soo

"emm, olahraga?"

Luhan kini yang menggeleng,

"Eksak? Matematika dan sejenisnya?"

"NOL!" Kyung Soo menjawab sadis. Membuat Baekhyun semakin mengkerut.

"Aku terlanjur jatuh cinta dengan seni suara hyung~" cicitnya

"Kau ingin jadi penyanyi begitu?" tanya Luhan

Lay menghela nafas, menyentuh tangan Baekhyun diatas meja

"Baek~ aku takut kau tak naik kelas nanti."

JEDEERRRRRRR!

"HUAAAA ! TT^TT"

"Kau tak bisa selamanya bergantung padaku Baek~" tambah Kyung Soo

"HHHUUAAAAAA ! TToTT"

Lay dan Luhan kalang kabut mendapati Namja itu menangis semakin keras,

"Ugh!" Kyung soo mendelik malas, lalu

PLOKK!

Tangannya mendarat tepat diatas kepala Baekhyun,

"KYUNGGIEEE!"

"HAB-"

"Maa-maaf... Permisi..."

Semua menoleh ke seseorang yang baru saja datang ke meja mereka,

"Oh! Chanyeol... Ada apa?" tanya Kyung Soo

"Emm, ini..." Chanyeol menyerahkan selembar kertas ke Baekhyun.

"Karena tadi kau berhasil setidaknya menjawab sepuluh soal dengan benar, Shim sonsae meringankan hukumannya. Kau hanya diminta mengerjakan 60 soal. Nanti saat pulang kau diminta ke Ruangannya untuk mengambil soal itu." Jelas Chanyeol

"Huh! Hanya berkurang 40 soal! T^T"

"BAEKHYUN !"

Kyung Soo kembali mengaum sambil menjitak Baekhyun.

"Bagaimanapun juga 60 soal itu lebih sedikit daripada 100 soal Baek~" ucap Lay

"Oh ya, dan satulagi tadi Shim Sonsae melarangmu meminta bantuan pada kakak kelas bernama... ermmm...Zha- Jang-" Chanyeol memandang langit-langit kantin

"Zhang Yi Xing..." sela Luhan

"Ah! Betul ! Lalu juga pada Kim-Kim..."

"Kim Jun Myeon..." tambah Luhan lagi

"Ah! Ne, maaf, aku tak begitu hafal."

Lay tersenyum, lalu meminta Chanyeol duduk disampingnya...

"YA ! YA ! HYUNGG!" Baekhyun mehrong yang hanya dibalas tatapan datar Lay

"Kau siswa baru itu?"

"Ne, Namaku Park Chanyeol. Salam Kenal."

"Aku Xi Luhan."

"Aku Zhang Yi Xing. Kau bisa memanggilku Lay. Kami berdua ada ditingkat 3."

"Oh! Mianhamnida Sunbaenim. Aku tidak tahu."

Luhan tertawa renyah lalu mengibaskan tangan sambil bergumam 'tak apa' pada Chanyeol.

"Kau roomate Baekhyun kan?" tanya Lay serius

Chanyeol mengangguk, matanya seakan bicara 'apa-ada-yang-salah?'

"NAHH! Karena kalian satu kamar..." tambah Luhan sambil melirik Baekhyun sadis

"HHUUUEEEE ! HYUNGG ! JEBALL! !" Baekhyun kembali merengek memelas pada 2 hyungnya itu.

"Kami minta tolong padamu Chanyeol-ah..." ucap Lay serius pada Chanyeol

Chanyeol menatap tak mengerti Lay dan Luhan.

"Tolong jadilah tutor Baekhyun."

JDEEERRR!

"AAAAAAA !"

.

.

.

TBC!

A/N :

HUAAAAAAA ~ ~ ~ Maaf yaa ~ ~ yang kemaren ngga bisa dibaca :( :( , kmaren update nya cepet-cepet :(

ini sudah saya perbarui #bow semoga readers-nim suka sama ceritanya #bow

Tlong Review ne ?

Dan buat yang review kemarin, terima kasih sudah mau review :D

For kenmochi , lollyaiko , dhyamanta1214 , dan Paochan Chan :D

Sekali lagi maaf buat cerita "CODING PHP" yang kemarin :(

#bow