" sial "

" bisakah kau jaga ucapanmu nona kim ?"

" oops sorry "

Jawab tersangka peneguran dengan nada mengejek.

" apa yang membuatmu seperti ini huh ?"

" tidak ada "

" kau patah hati ?"

" hey !"

" aku asal menebak "

" jangan mengataiku, gendut "

" apa!? "

Perempuan yang lebih tua namun berbeda 10 centi tersebut bangkit dari duduk dan mengerutkan kening, tidak terima akan panggilan paling anti untuknya. Dia tidak gendut, hanya berisi saja.

" bisakah kalian tidak ribut, oohh ayolah aku sedang belajar "

Sela perempuan lain yang tengah membaca buku dengan posisi melipat kaki di sofa dan memakai kacamata bulat.

" jika tidak ingin terganggu masuk ke kamarmu "

" jorok, jongin belum melakukan tugasnya "

" jangan sekarang "

" jadwalmu hari ini kalau kau tidak lupa "

" pokoknya jangan sekarang "

Bentak perempuan paling tinggi diantara ketiganya dengan nada merajuk.

Brak

" fine, terserah "

Sedang perempuan berkacamata menutup bukunya keras-keras dan bangkit dari sofa lalu pergi keluar apartemen. Kedua wanita yang lain saling beradu, menghela nafas. Bersikap kekanakan untuk yang kesekian kalinya.

Di lain tempat...

Ketegangan tengah terjadi di sebuah aula pertemuan dengan luas yang sangat fantastis. Mungkin cukup untuk 1000 atau 2000 manusia. Tapi yang terjadi, hanya ada segelintir orang disana. Seorang laki-laki berumur yang menatap 3 pemuda dengan tatapan kuasanya. Menatap dengan tatapan menyelidik serta menunjukkan aura ketidaksukaannya.

" sudah kuperingatkan pada kalian, terutama kau pengeran Crane. Jangan pernah ikut andil dalam hal ini, tapi kalian seolah mengabaikan ucapanku"

"..."

" kalian pikir, aku tidak mengawasi kalian yang membuat rencana untuk menumbangkan Pangeran Astro ? dan jangan pernah membuat karangan seolah apa yang selama ini ia lakukan adalah benar "

Suara berat keluar dari bibir Raja Oxxo, dimana perkataaan tersebut disertai dengan kilat dan juga suara petir yang menggelegar. Raja penguasa planet Titan marah akan perbuatan 3 pangeran kecil mereka. Terlebih laki-laki dengan rambut hitam dengan perawakan sama dengannya.

" ayah terlalu bodoh untuk dikelabui "

" PANGERAN CRANE !?"

" berani sekali kau berkata hal itu terhadapku "

Pengeran Crane maju selangkah mendekati singgah sana sang Raja sekaligus ayah kandungnya

" terlalu naif dan kau tahu apa yang sudah dia perbuat. Hanya karena kau menyayanginya kau bertindak seolah tidak terjadi apa-apa "

" berhenti bicara !"

" huh ?"

Crane berdecak dan menatap remeh sang ayah. Ia tahu akan kedepannya, ia akan di kurung dan kekuatan yang ia punya akan melemah. Tidak sekali dua kali ia mendapat hukuman seperti ini. Dia terlalu muak akan semua tipu daya paman nya. Pangeran Astro, adik tiri sang ayah. Yang diam-diam ingin menguasai Titan dengan bersekutu bersama Acho. Penguasa Planet Value yang terkenal akan sifat serakahnya. Dan Titan, yang memiliki daerah kekuasaan terbesar di alam semesta, akan menjadi sasaran empuk bagi Acho

Sling

Dengan secepat cahaya, Raja Oxxo menjentikkan jemari tangannya membuat pangeran Crane mendapat luka di sisi kanan. Pangeran Crane melangkah sekali lagi dan berdecih, ia sudah muak akan sifat naif sang ayah. Ia bersama sang kakak,Pangeran Clark dan Pangeran Piedro sepupu dekatnya, membuat perlawanan terhadap sang paman. Dengan kekuatan yang ia miliki, ketiganya berhasil menghancurkan tempat tinggal sang paman yang ada di bagian selatan Planet Titan.

" gunakan otakmu ayah, karena kali ini aku ingin menyadarkanmu "

Ctak

Buum

Pangeran Crane kalah cepat, sebelum ia memukulkan perisainya, Raja Oxxo sudah bertepuk membuat sebuah bom kecil di aula dimana hal ini bisa menyebabkan gempa kecil di planet ini. raja Oxxo bangkit dengan marah, ia mendekati Pangeran Crane dan mencengkeram dagunya.

" kau membuatku tidak mempunyai pilihan pangeran, pemberontakan yang kalian lakukan terhadapku sudah melewati batas "

Pangeran Clark dan Piedro membulatkan mata, tidak. tidak mungkin. Tongkat diacungkan keatas membuat kilatan petir dan gemuruh muncul, akan ada suatu hal buruk terjadi dan...

" TIDAK, OXXO "

" jangan menghalangiku Claire "

Raja Oxxo menatap ketiganya dimana angin menerbangkan rambut dan baju kebesaran semua orang.

" mulai sekarang, kalian. Pangeran Clark, Crane dan Piedro. Akan dibuang ke bumi "

" TIDAK/TIDAK/TIDAK "

" kekuatan kalian akan melemah dengan sendirinya, dan tidak akan kubiarkan kalian kembali ke Titan "

Glaaareeeee

Syuuutttttt

Ketiga pengeran seolah tersedot ke suatu dimensi, hal terkahir yang dapat mereka lihat adalah bagaimana Ratu Claire berteriak histeris dan berusaha menolong ketiganya tapi apa daya. Portal dimensi sudah terbuka dan ketiga pangeran sudah hilang berganti dengan langit gelap alam semesta.

X

X

X

X

X

Jongdae berjalan keluar apartemen dan berakhir di taman komplek. Hening, tidak ada orang satupun disini. tentu saja, siapa yang akan datang ke taman pukul 9 malam? dengan ditemani cahaya lampu yang terang, Jongdae yang memang tidak takut dengan hal-hal mistis, mengacuhkan diri dan membuka buku yang ia pegang dan duduk di bangku dengan penerangan paling terang. Gadis berambut cokelat terang yang suka menguncir rambutnya ini tersenyum senang, ia bisa berkonsentrasi penuh dengan buku bacaannya. Materi ujian yang akan ia ujikan besok.

Syuuuttt

Duagh

Brak

Jongdae terlonjak kaget, bagaimana tidak terkejut jika tidak jauh dari pandangannya ada sebuah kilatan cahaya yang sangat terang dan menimbulkan debuman keras di belakang rumah perosotan. Jongdae mengerutkan kening, ia menutup buku dan dengan nyali yang ia punya, Jongdae berjalan mendekati objek jatuh yang ia yakini dari langit. Apa itu burung? Entahlah.

Gadis muda tersebut sudah berjalan ke objek jatuh, tak jauh dari ia berdiri ada kepulan asap disekitarnya dan mata untanya membulat kala ia melihat

" KYAAAAAAAAAA "

Gadis cantik ini bahkan sampai terjerembab ke belakang dan membulatkan mata.

" aahhh "

Desis seorang laki-laki yang bangun dari jatuhnya dan memegang kepala. Posisi jatuh telentang tentu saja menyakitkan.

" si,.. siapa ka... kau ?"

Objek jatuh yang Jongdae lihat adalah seorang laki-laki dengan tubuh penuh debu dan berantakan lalu...

" kau telanjang !? "

Suara perempuan yang tidak ia kenal membuat diri laki-laki tersebut menoleh. Ia mengerutkan kening dan melihat seorang gadis ketakutan menatapnya dengan jari telunjuk terjulur kearahnya.

" kau, makhluk bumi ?"

" apa ?"

Jongdae masih menatap laki-laki aneh, berambut panjang pirang dan nampak seperti orang gila

" bumi, aah ternyata benar aku di bumi. Jadi ini bumi "

" ka... "

" kau makhluk bumi ? "

" apa !? "

Laki-laki tersebut bergerak, ia mencoba untuk bangkit tapi yang ada malah membuat jongdae berteriak

" jangan bergerak "

" huh ?"

Ucapan Jongdae membuat laki-laki tersebut mengerutkan kening, ia hanya bisa diam emlihat Jongdae melepas jaket rajutnya dan melempar kearahnya.

" pakai itu "

Laki-laki yang hanya bisa diam memperhatikan sekitar, melilitkan jaket rajut ke sekitar pinggang. Ia lantas berdiri dengan berdesis dan membuat pahatan sempurna otot perut, lengan dan kaki itu terbentuk. Holly shit, Jongdae tidak pernah melihat laki-laki tinggi bertubuh kekar dari jarak dekat.

" gelap, apa ini disebut malam ?"

" huh ?"

" maaf, kenalkan aku Pangeran Piedro "

" apa? Piedro ?"

" tidak, tapi Pengeran Piedro "

Ralat laki-laki tinggi tersebut pada dirinya

" kau seperti orang Korea yang lain tapi mengapa namamu Piedro ?"

" aku bukan orang bumi, aku... "

Piedro ingat akan satu hal, salah satu kunci utama adalah tidak membiarkan kaum manusia mengetahui tentang Titan. Itu adalah salah satu rahasia terbesar yang ada. Perjanjian yang dibuat oleh dewa dengan manusia 100 ribu tahun yang lalu. Kaum Titan tidak pernah menginjakkan kaki ke bumi, kecuali beberapa dewa. Itupun mereka menyamar. Mereka hanya akan turun ke bumi, jika bumi dalam ancaman. Kaum Titan pernah menghadang Thunder yang ingin menyerang bumi dan menguasainya, tapi yang ada Raja Oxxo mampu menumbangkan Thunder dan bumi terselamatkan.

" huh ?"

Jongdae masih menunggu Piedro yang seolah ingin melanjutkan bicara, tapi yang ada ia melihat Piedro dalam mood melamun.

" apa maksudmu ?"

" tidak lupakan "

Ucap Piedro dengan menggeleng. Ia menatap sekitar, mencari sesuatu. Ia pun berlari ke ujung dan mencari objek lain yang mungkin jatuh tidak jauh darinya. Jongdae pun dengan bodoh mengikuti Piedro kesana kemari. Dengan tergesa Piedro berhenti kala ia tidak mendapati yang ia cari

" apa yang kau lakukan "

Piedro menatapnya, membuat Jongdae harus membulatkan mata dan mundur beberapa langkah.

" aku tidak sendiri, ada 2 saudaraku datang kemari. aku harus menemukan mereka "

" huh ?"

Dengan segera, Piedro mengenggam tangan Jongdae dan mengajaknya berlari mengikuti langkah.

X

X

X

X

" kemana bebek itu ?"

" dia tidak membawa ponsel ?"

" tidak "

Si sulung nampak khawatir, ia berjalan ke arah balkon berharap menemukan adik pertamanya pulang. Ini sudah pukul 10 malam dan sudah gelap, tidak ada tanda-tanda orang akan berjalan ke sekitar komplek apartemen. Ia pun spontan menatap ke atas, aah ada bintang jatuh. Berwarna putih dan bergerak cepat, tapi anehnya pergerakan tersebut seperti menuju kearahnya. Tidak melambat yang ada

" JONGIN AWAS !?"

Blaaarrr

Buummmm

Minseok berlari ke dalam dan menarik si bungsu untuk menjauh dari balkon, karena ia mengira bintang jatuh tersebut akan membumi hanguskan apartemen mereka. Keduanya terjatuh bersamaan di lantai dekat tangga dengan reruntuhan tembok mengenai mereka.

" kau tidak apa-apa ?"

" uhuk unnie, apa itu ?"

Setelah memastikan si bungsu baik-baik saja, Minseok segera bangkit dan membantu sang adik untuk bangun. Ia tidak bisa melihat apapun karena kepulan asap seolah membakar ruang tamu mereka. Yang bisa ia lihat adalah pintu balkon dan tembok sekitar nya runtuh dan hancur. Minseok mengibaskan tangan menghalau debu di sekitarnya. Ia berjalan perlahan menggenggam tangan Jongin dan melihat benda langit seperti apa yang jatuh? Jangan bilang kalau meteor yang jatuh, tapi kalau meteor jatuh, bukan hanya pintu dan temboh yang runtuh, tapi bisa-bisa seluruh apartemen dan beberapa bangunan lain hancur.

" unnie ~~ "

" ssttt "

Desis Minseok, ia berjalan pelan dan melihat objek jatuh tersebut. Asap masih mengepul dan Minseok mengibaskan tangan menghalau asap yang menyebabkan keduanya batuk. Tapi tak lama setelah itu, ia melihat 2 orang laki-laki tanpa kain jatuh telungkup membuatnya membulatkan mata.

" KYAAAAAAAA "

Minseok menjerit dengan keras dan menarik Jongin untuk berbalik badan. Pemandangan tidak pantas tersaji di depan mata. jongin yang masih tidak tahu apa-apa mengikuti tarikan Minseok menuju dapur. Aah ternyata kakak tertuanya mengambil kain lap dna juga sapu. Dengan setengah menutup mata, Minseok menusuk-nusuk kaki salah satu dari mereka membuat erangan kecil dari objek tersebut.

" eungh "

" si… siapa kalian ?"

Tanya minseok dengan menutup mata rapat bahkan sampai mengerutkan kening. Jongin? ia berdiri di pintu dapur. Menuruti kata-kata sang kakak. Laki-laki berambut cokelat memicingkan mata, melihat objek di depan mata. Ia lebih dahulu sadar, dan membiasakan cahaya lampu untuk masuk ke dalam mata. tidak ada balasan, dengan sekuat tenaga Minseok mengayunkan gagang sapu ke atas kepala salah satu dari mereka

DUAGH

X

X

X

X

X

" aduuuhh pelan pelan, YAAA ! "

Piedro tidak peduli, dia terus menarik tangan Jongdae atau lebih tepatnya menyeret Jongdae untuk ikut mencari kedua saudara nya. Mereka berkeliling komplek dan tidak menemukan tanda-tanda seperti dia.

DUAGH

" argh "

Piedro berhenti, ia menoleh melihat gadis yang ia bawa paksa dan mengerutkan kening, mendengar ringisan kecil dari gadis ini membuat Piedro terkejut. Jongdae mengaduh kesakitan, ketika dia memukul tangan Piedro tapi yang ada malah tangannya memerah dan sakit.

" sssttt,,, kenapa malah tanganku yang memerah ?"

" kau memukulku ?"

Tanya Piedro dengan konyol, Jongdae menatap sengit dan begitu pegangan itu longgar, Jongdae menarik tangannya dan mengusap pelan.

" aku minta maaf "

" konyol, aku memukulmu tapi aku yang kesakitan "

" huh ?"

Jongdae melipat tangan di dada, ia mendongak pada laki-laki dengan postur tubuh luar biasanya. Lebih tepatnya mendongak

" baiklah, kita sudah berkeliling disini dana pa kau tidak malu hanya mengenakan jaketku? Jadi bisa kau jelaskan, apa yang kau cari ?"

" saudaraku "

" kau tidak tahu mereka dimana ? kalian berpisah? Oooh maaf aku lupa, mungkin kau lupa ingatan karena hantaman meteor "

" meteor ?"

" uh hu "

Piedro hanya mengernyitkan kening, tidak paham maksudnya

" tidak tidak, tapi bisakah kau bantu aku mencarinya. Aku harus bertemu dengan mereka "

" tapi aku tidak tahu Piedro. Geezzz, kau benar-benar orang gila "

" tunggu "

Piedro mengejar Jongdae yang mulai berlari, tapi hal itu malah membuat Jongdae terkejut setengah mati. Bukankah dia tadi berlari tapi mengapa Piedro sudah ada di hadapannya? Bahkan ada selisih jarak untuk mereka. Piedro membuat gesture berhenti, tapi dia juga bingung. Bukankah perkataan Raja Oxxo kemarin…..? tunggu tunggu…

" ka… kau ? bagaimana bisa secepat ini ? siapa kau ?"

Piedro masih dalam mood diam, ia benar-benar menggunakan otaknya untuk berfikir. Ia masih mengingat betul, ucapan Raja Oxxo, ia pikir ketika ia dibuang di bumi semua kekuatannya hilang.

" Piedro ?"

Teriak Jongdae membuat laki-laki itu tersentak. Ia kembali menatap Jongdae yang mengerutkan kening.

" kau aneh "

Piedro berjalan kearahnya dan menarik pinggang Jongdae untuk merapat pada tubuhnya, lalu dalam sekejap seolah tersedot ke dimensi lain dengan kecepatan super cepat, tanpa sadar Jongdae memeluk tubuh Piedro sambil menutup mata dan setelah itu mereka sampai di suatu tempat. Jongdae membuka mata dan ia semakin terkejut, hey bukankah 5 detik yang lalu ia masih di jalanan komplek? Tapi mengapa sekarang sudah ada di dalam kamar?

Sreeet

Ia mendorong tubuh Piedro, menatapnya aneh dan keluar dari kamar.

" unniie, Jongin ! "

" jongdae / unnie "

Jongin menarik lengan Jongdae dan memberikan gadis itu kemucing, menyuruhnya mengikuti instruksi Minseok pada 2 laki-laki yang sudah sadar dan menatap mereka bingung.

Ceklek

" jongdae "

" AAARRRGGHHH/AARRRGGHHH "

Tapi yang ada malah, Minseok maupun Jongin jatuh pingsan karena melihat laki-laki tinggi keluar dari dalam kamar Jongdae. Dan Jongdae masih menatap horror 2 laki-laki tanpa busana dihadapannya.

" CRANE, CLARK "

BRUK

X

X

X

X

X

TEBECEH

Coba-coba bikin cerita Fantasy. Karena lagi kena wabah Avengers. Jadi bikin dah.. hehehe maaf kalau banyak kemiripan disini. Nunaa murni Cuma pengen bikin FF genre lain. Sekali lagi mohon maaf.