Bertahun tahun yang lalu,, perang besar antar ras terjadi. Perang yang dimulai karena ulah iblis. Lucifer,, mantan malaikat yang dilaknat sang kami karena ia tak patuh kepadaNYA. Lucifer dulunya seorang malaikat tertampan dari yang tampan, tercantik dari yang cantik, terkuat dari yang terkuat. Dan juga,, dia adalah malaikat pertama yang diciptakanNYA sekaligus yang paling disayangiNYA.

Tapi sayang,, lambat laun sifat yang penuh wibawanya berubah menjadi arogan,, sombong. Pada akhirnya sang kami menciptakan makhluk lain selain malaikat. Dia adalah yang dikenal dengan nama manusia. Saat pertama tercipta, sang kami memerintahkan semua malaikat untuk bersujud menghormati sang manusia. Semua malaikat pun melakukan apa yang dikatakan pemimpinnya. namun, seorang malaikat menentang apa yang diperintahkan kami.

",, kenapa engkau tak bersujud kepada manusia wahai bintang fajar Lucifer?"

Diam, hanya diam yang menjadi jawaban atas pertanyaan sang kami.

",, Apakah engkau akan menjadi yang ingkar?"

Lucifer masih diam tak menjawab. Semua malaikat hanya menunduk tak berani mendongakkan kepalanya.

"Kenapa aku harus bersujud kepada makhluk kotor ini ayah?"

Sekarang keadaan berbalik. Kami hanya dapat diam menunggu lanjutan dari makhluk kesayangannya.

"Engkau ciptakan ia dengan segumpalan lumpur kotor"

Entah apa yang ada di dalam pikiran sang Lucifer sampai berkata seperti ini.

"Sedangkan aku,, engkau ciptakan dari api suci,, putih layaknya cahaya namun lebih terang dari cahaya,, tak ada yang dapat mengalahkan terangku"

Kenyataan, semua yang diucapkan sang bintang fajar adalah benar. Ia tercipta dari nyala api putih. Putih seputih salju,, bersinar layaknya cahaya. Bahkan Michael,, malaikat tertinggi di surga pun hanya sebatas semut kecil jika dibandingkan dengan Lucifer.

",, aku tak akan pernah bersujud kepada makhluk kotor"

Semua terdiam mendengar penuturan Lucifer. Bahkan sang kami pun terdiam tak menjawab. Di dalam benaknya ia tak rela jika ia, malaikat terbaik di surga harus bersujud kepada gumpalan lumpur kotor.

"Wahai saudaraku lucifer,, apakah engkau sudah buta karena apa yang telah ayah berikan kepadamu?"

Senyum Lucifer mengembang saat saudaranya berucap. Bukan senyum senang,, melainkan senyum sinis yang ia tunjukan.

", aku masihlah yang terbaik diantara kalian,, dan engkaupun pasti mengerti akan hal itu"

Diam,, Meraka kembali terdiam mendengar jawaban Lucifer. Lucifer membentangkan sayapnya lebar. Semua malaikat terkejut saat melihat sayap Lucifer. Bahkan Lucifer juga membulatkan matanya.

"Kenapa sayapku berubah"

Kami hanya diam mendengar pertanyaan Lucifer. Sayap yang awalnya putih seputih salju kini berubah merah layaknya darah. Yang dulunya berbulu kini diganti dengan kulit.

",,Kau adalah yang ingkar,, pergilah...mulai sekarang aku tak akan menerimamu kembali. Bahkan jika engkau memohon kematian kepadaku aku tak akan pernah mengabulkannya. Saat waktunya tiba,, engkau akan mati. Ragamu akan mati,, tapi tidak untuk jiwamu"

Lucifer hanya dapat terdiam kala sang ayah berucap.

",,Tinggalkanlah surga...tempatilah neraka. Mulai sekarang kau akan dikenal dengan nama 'satan Lucifer'."

Semua malaikat hanya dapat terdiam mendengar laknatan dari sang kami. Menyedihkan memang,, seorang malaikat harus tinggal di neraka.

"Kheh,, seperti inikah nasibku?. Malaikat yang dulunya paling engkau sayangi kini berubah menjadi yang paling engkau benci,, hanya karena DIA,, makhluk kotor yang engkau ciptakan dari tanah?"

Lucifer berjalan menuju pintu keluar dengan santainya. Tidak ada penyesalan di matanya. Para malaikat hanya dapat memandang iba ke arah Lucifer.

Sejak hari itu, Lucifer menempati neraka dan manusia pertama ditempatkan di surga. Namun,, sang manusia meminta izin sang kami untuk menempati dunia. Dia merasa bahwa dirinya tak pantas untuk menempati surga.

Sang kami menyetujui permintaan sang manusia dan mengirimnya ke dunia dengan syarat dia harus tunduk dan beriman kepada kami.

Saat setelah sang manusia pergi,, keadaan di surga menjadi normal lagi. Bertahun tahun kemudian kaum manusia dan iblis berkembang. Namun ada kekecewaan di hati para malaikat. Manusia yang diharapkan patuh kepadaNYA malah membelot melupakan perintah dariNYA.

Beberapa tahun berlalu,, banyak malaikat yang meragukan sang kami dan akhirnya sayap mereka berubah layaknya sayap gagak dan kemudian mereka jatuh.

Para malaikat yang jatuh menempati tempat bernama Grigory. Lucifer mengetahui jatuhnya para malaikat yang meragukan kami,, dia senang. Walaupun mereka tidak ditempatkan di neraka layaknya Lucifer.

Kearoganan Lucifer mulai menjadi. Dengan beberapa keturunannya,, ia berusaha merebut Grigory dan dunia antara malaikat jatuh dan iblis pun tak terelakkan lagi. Perang yang kelak akan dikenal dengan nama the GREATH WAR

Perang panas terjadi sampai kemunculan dua naga surga yang memporak porandakkan perang.

Sang kami mengetahui perang tersebut,, kemudian ia mengirim para malaikat untuk menghentikannya. Bukannya perang semakin mereda,, malahan perang berkecamuk semakin menjadi.

Tak tahan akan perbuatan para iblis dan kaum naga,, sang kami pun turun tangan ke medan perang. Saat Lucifer tahu bahwa ayahnya turun,, ia merasa senang.

"Begitu kacau kah perang ini ?,, Sampai engkau turun dari tahta mu hanya untuk mengurusi perang yang dimulai oleh anak yang engkau buang ini?"

Seringai keji terpampang jelas di wajah Lucifer. Entah apa yang ada di dalam kepalanya.

",,Kenapa engkau berbuat seperti ini?,, Sebegitu bencikah engkau kepada ku sampai membuat kekacauan seperti ini?"

Benci,, hahahah lucu sekali sang kami melontarkan kata itu.

",,Apakah engkau menyesal telah membuangku,, ayah?.

",,Kau hanyalah makhluk ingkar. Tak seharusnya aku menyesali apa yang telah aku perbuat kepadamu"

Marah,, kaum iblis marah mendengar pemimpin mereka dihina di depan mata mereka. Raja yang mereka banggakan dihina oleh kami?,,

"Begitukah?,, Bagaimana kabar para ras yang engkau banggakan itu?"

Diam tak menjawab. Pertanyaan berupa sindiran yang dilontarkan oleh Lucifer kepada NYA membuat NYA terdiam

"Aku tau semuanya,, bahkan manusia yang dulu engkau bangga banggakan sekarang menjadi perusak" kata lucifer menyeringai.

"Dimana makhluk yang engkau banggakan sekarang menjadi layaknya hewan yang saling membunuh satu sama lain" lanjutnya.

"Kau iri pada manusia bukan?,, Wahai bintang fajar ?"ucap kami pelan namun terdengar oleh telinga Lucifer.

Lucifer hanya tersenyum mendengar perkataan ayahnya itu. "Satu satunya yang membuatku iri hanyalah 'dia' yang tak pernah terlihat. Yang tak pernah ada. Makhluk awal dari semua yang engkau ciptakan. Yang tak berdosa,, yang tak berperasaan,, yang tak bersalah dan yang hampir sempurna" ucap ambigu Lucifer.

Kami hanya tersenyum mendengar penuturan Lucifer.

"Pharaoh"

Seketika langit menjadi gelap gulita setelah penuturan kami. Masing masing ras bergidik ngeri mendengar perkataan kami. Lucifer hanya dapat tersenyum,, tak disangkanya jika 'dia' akan terpanggil secepat ini.

Awan mengepul tebal di langit. Lambat laun sebuah lubang besar tercipta di tengah awan itu. Semua ras menoleh ke arah awan di langit. Mata mereka tertuju kepada makhluk yang kini muncul di tengah lubang tersebut.

Makhluk pirang tampan dengan wajah datar. Yaa,, itulah yang mereka lihat. Tiga guratan layaknya kumis kucing di masing masing pipinya,, mata biru seindah laut beku yang menjadi Indra pengelihatannya. Armor emas membaluti sekujur tubuhnya,, tak lupa tongkat hitam yang setia ia pegang di tangan kanannya. Sayap putih layaknya cahaya,, layaknya api yang menari namun bukan api. Dengan dua pedang bertengger manis di pinggangnya.

Dia memandang datar ke arah bawah,, pandangan datarnya menyebabkan teror tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya. Para makhluk dari ketiga ras hanya dapat meneguk ludah kasar melihat apa yang datang. Walaupun mereka tidak tahu menahu apa yang baru saja muncul,, tapi entah mengapa ada ketakutan sendiri di hati mereka.

Hening,, setelah kemunculan makhluk yang tak terduga itu keadaan layaknya waktu yang terhenti. Tak ada yang bergerak dan berbicara. Makhluk pirang itu mendarat mulus di depan sang kami,, memunggunginya seakan tak takut kapada sang penguasa.

Sayapnya menghilang digantikan sosok layaknya manusia yang memakai armor. Tekanan energinya menguar tak terkendali. Banyak makhluk dari ketiga ras pingsan merasakan energi dari makhluk pirang itu.

Kedua naga yang sedari tadi bertarung kini berhenti. Mereka terbang ke arah si pemilik energi besar tersebut. Rasanya energi ini tak asing untuk mereka. Dan benar saja,, mata kedua naga itu membulat sempurna melihat siapa/apa yang datang.

"The nameles of Pharaoh" ucap kedua naga secara bersamaan. Semua malaikat di situ sekarang tak dapat menyembunyikan keterkejutannya mereka. Berbeda dengan kaum iblis yang tak tau apa apa. Pasalnya nama itu adalah nama yang hanya DIA yang pernah mengucapkannya.

"Kau memanggilku hanya untuk mengurusi para makhluk hina ciptaanmu itu?,, Ayah." Ucap Pharaoh datar tanpa menoleh ke arah sang kami.

"Engkau juga ciptaanku,, engkau juga adalah salah satu bagian dari dunia ini,, dan engkau juga bagian dari para makhluk hina"

"Sebegitu sayangkah engkau kepada mereka sampai aku yang harus mengakhiri perang ini?" Lanjutnya penuh penekanan.

Diam. Semua yang berada di tempat itu hanya dapat terdiam mendengar perkataan pharaoh.

"Apa kabar denganmu Pharaoh?" Ucap Lucifer menyela pembicaraan Pharaoh dan kami. Pharaoh menoleh ke asal suara Lucifer,, wajahnya tersenyum saat melihat Lucifer.

"Tak ku sangka,, sang bintang fajar kini telah menjadi yang ingkar" ucap menyindir Pharaoh. Lucifer hanya diam sembari tersenyum menanggapi ucapan Pharaoh.

"Yahh,, engkau bisa lihat sendiri sang tanpa nama" ucap Lucifer penuh penekanan. "Baiklah,, tak perlu basa basi lagi tanpa nama,, kita akhiri saja peperangan ini"

Seakan tau apa yang dimaksud Lucifer,, Pharaoh pun maju ke arah Lucifer. Pandangannya seketika datar tanpa ekspresi. Matanya yang tadinya biru indah kini terganti mata merah dengan tiga titik koma di tengahnya.

"Kau tau Lu?...kau hanya akan membuang nyawamu jika berhadapan denganku,, dan mungkin kau tidak akan bertahan dalam lima menit jika aku serius" jujur memang,, dulu saat pertama kali kami memperkenalkan Lucifer dengan Pharaoh,, Lucifer menantangnya dengan niat hiburan saja. Namun,, Lucifer kalah telak hanya dengan satu jentikan jari dari seorang Pharaoh.

Para iblis mengeraskan rahangnya tak terima jika raja mereka dihina oleh makhluk tak dikenal yang tiba tiba muncul ditengah perang. Para iblis beranjak hendak menyerang Pharaoh,, namun Lucifer mengangkat tangan menandakan agar tidak ikut campur.

"Ini adalah urusanku dengan yang sempurna"

Terkejut,, memang benar jika semua makhluk disana terkejut karena perkataan Lucifer. Bahkan Michael,, archangel tertinggi di surga pun tak kalah terkejutnya,, pasalnya hanya makhluk yang namanya terukir di tangan kanan sang ayah yang mendapat gelar tersebut. Michael menoleh ke arah sang ayah yang berdiri tegap di dekatnya. Melirik tangan sang kami agar dapat melihat apa yang tertulis di tangannya. Dan alangkah terkejutnya Michael,, jadi selama ini yang diungkapkan Lucifer memang benar?, Pikir Michael.

Pharaoh memandang datar ke arah Lucifer. "Aku memberikan engkau kesempatan untuk menyerah wahai yang ingkar!" Ucap Pharaoh

...

"Dan begitulah ceritanya anakku,, akhirnya Pharaoh dan Lucifer-sama bertarung dan pertarungan pun di menangkan Pharaoh,, konon legenda mengatakan bahwa Lucifer-sama tidak benar benar mati,, namun ia bereinkarnasi dan menunggu Pharaoh datang kembali" ucap pria berambut merah yang bercerita kepada gadis yang kira kira berumur lima tahun.

"Ayah,, apa Pharaoh sudah bereinkarnasi ?,, " ucap sang gadis dengan nada penasaran. Sang ayah hanya tersenyum mendengar pertanyaan putrinya itu. Jujur ia tak tahu jawaban pastinya.

"Kenapa Rias berbicara seperti itu?,, " Tanya sang ayah penasan kepada sang putri yang bernama Rias.

"Tidak,, hanya saja jika sudah,, aku ingin Pharaoh menjadi Naru-nii,, dan juga dari cerita ayah,, wajah Naru-nii juga mirip dengan Pharaoh" balas Rias tersenyum kepada ayahnya.

Sang ayah hanya dapat tersenyum menanggapi ucapan Rias. "Heeeee,, kenapa kau menginginkan hal itu?,," Tanya sang ayah kepada anaknya. Jujur saja,, selama ini anak sulungnya itu selalu menjauhi adiknya, Rias. Bahkan dia,, Naruto tak pernah sedikitpun menoleh adiknya itu.

Rias hanya tersenyum mendengar sang ayah. "Walaupun Naru-nii tak pernah menoleh ke arahku,, walaupun dia membenciku,, walaupun dia tak menginginkanku. Aku akan tetap menyayanginya,, karena dia adalah orang yang berharga bagi Rias" balas Rias tersenyum. Sang ayah hanya dapat menghela nafas lelah mendengar perkataan putrinya yang terlampau polos tersebut.

Naruto gremory,, putra sulung dari Zeouticus Gremory dan Venelana Gremory. Termasuk dalam satu dari ke-5 super devil yang terdiri dari empat maou masa kini. Konon dikisahkan bahwa Naruto pernah membantai lebih dari 10.000 pasukan old satan faction yang dipimpin oleh keturunan Lucifer murni,, Rizevin Livan Lucifer.

Naruto seorang yang tertutup. Bahkan hanya segelintir orang yang akrab dengannya. Dulu ia adalah seorang yang ceria, konyol. Tapi entah kenapa setelah perang antara old-satan dan anti-satan berakhir,, dia menutup diri dari semua orang.

Hening

"Ayah,, kapan Naru-nii pulang?" Tanya Rias memecah keheningan. Wajah nya menerawang langit langit kamarnya mengingat ingat wajah sang kakak. Entah kenapa baru beberapa hari setelah kepergian Ni-san nya itu dia sudah merindukannya.

Sang ayah menaikkan alisnya mendengar pertanyaan Rias. "Haaah,, padahal baru beberapa hari Ni-san mu pergi dan sekarang kau sudah merindukannya?" Ucap sang ayah dengan nada yang dibuat terkejut.

Rias hanya membalas dengan senyum simpulnya. Setelah itu Rias pun menutup mata menuju ke dunia mimpi. Sng ayah yang mengetahui putrinya sudah tertidur bergegas meninggalkannya.

Sepeninggalan sang ayah ruangan itu menjadi hening. Udara terasa begitu dingin. Rias yang tidur tanpa mengenakan selimut menggigil kedinginan. Jndela kamarnya terbuka diterpa angin malam. Daun kering yang entah dari mana datangnya tiba-tiba muncul di kamar Rias,, lambat laun dedaunan itu membesar dan bersinar. Sosok pria berambut pirang mengenakan baju bangsawan tercipta dari dedaunan itu. Perlahan ia melangkahkan kakinya menuju ke arah Rias. Sang pria tersenyum melihat wajah polos dari gadis kecil yang sedang terlelap tidur. Sosok pria itu kemudian meraih sebuah selimut yang tak jauh dari tempat sang gadis dan menyelimuti nya. Sosok itu mendekatkan wajahnya ke wajah sang gadis,, entah kenapa saat melihatnya, sosok itu tersenyum geli. Ia mengecup singkat kening sang gadis membuat sang gadis merasa tidak nyaman.

"Bodoh" gumam sosok itu dan kemudian hilang menyisakan selembar daun kering di tempatnya berdiri.

Tak lama setelah sosok itu pergi,, sang gadis membuka matanya pelan. Ia terbangun dari tidur indahnya. Menerawang dari ujung ke ujung kamarnya dan binggo,, ia menemukan sebuah daun kering di lantai. Perlahan kaki kecilnya melangkah hendak mengambil daun itu. Ia tersenyum,, kemudian memegang keningnya.

.

.

.

.

.

"Naru-nii"..

Tbc

.

.

Yoyoyo kembali lagi bersama hamba...loli no kami(yang sekarang sudah berganti nama menjadi ryuki akagami)...

Heheheh Yap ini adalah hasil re-make dari fic reincarnation of God:rise of hakaishin yang pernah saya publis. Namun karena kehabisan ide,, saya hapus dan ...tada...inilah hasil re-make

Aaaa gomen karena beberapa hari ini ryuki absen dari ffn karena akhir akhir ini pekerjaan sering kali menumpuk.

Ok,, untuk fic ini juga saya tulis 2k word per chapternya...tapi untuk ch 5+ akan saya usahain sekitaran 4k word...

Sekedar informasi,, ryuki hsekarang hanya dapat up satu story dalam satu Minggu,, mungkin paling cepat tiga hari sekali

Ok sekian dari ryuki...jika ada saran kritik flame jangan sungkan sampaikan melalui kolom review atau bisa pm ryuki langsung...

Note: mohon para flamers jika ingin menyampaikan flame untuk melalui akun...sekian

Jaa ne