Yippie~! Mau main-main di fandom game Warriors Orochi ah…^_^
Ni fanfic pertama saya di fandom ini…dan juga fanfic yang paling pertama saya sebenarnya, cuman baru di publish disini. Mohon bantuannya…*ojigi*
Maaf kalo masih banyak kekurangan disana-sini. (_)
Disclaimer : Game Warriors Orochi ini punya KOEI
Warning : OOC! Miss-typo! Gaje!
Hehehe…berubung otak saya rada gak beres, jadi jangan harap karakter favorit kalian di game tetep jadi keren disini! MWAHAHAHHAA! *dilempar ke Mars*
Okeh deh, langsung mulai aja yak~!
CHAPTER 1
Easy, The Beginning
Kelas dimulai seperti biasa di SMA W.O (bukan wo ai ni ato wo wohnst du yah…ini gara-gara authornya ga ada ide aja). Zhao Yun berjalan dengan santainya ke kelas 3-172 (kelasnya banyak bos!). Ia lalu membuka pintu kelas, dan langsung disambut dengan kata-kata makian yang hangat, "ZHAO YUN! KENAPA KAMU TELAT LAGI! INI YANG KE-3 KALI MINGGU INI!"
"Maaf bu Tachibana…tadi saya terjebak macet." kata Zhao Yun berusaha berbohong dengan baik dan benar.
"Huh! Dasar! Ibu tidak suka ada yang telat di pelajaran saya! Sana duduk! Kalau kamu telat lagi kamu tidak usah masuk saja!"
"Yes!" gumam Zhao Yun.
"APA!"
"Eh, ampun bu..."
Zhao Yun lalu berjalan ke tempat duduknya sambil misuh-misuh kenapa si cerewet Ginchiyo Tachibana ini jadi wali kelas yang selalu datang sebelum jam pertama dimulai. Di mejanya, Yukimura cengar-cengir kuda ngeliat sahabatnya dimarahin 3 kali berturut-turut. Ia berpikir mungkin harus tumpengan nanti untuk merayakannya. Namun sayang, ide cemerlang itu gagal karena Zhao Yun menjitak kepalanya dengan segera.
"Eh, nanti pas jam pelajarannya si Zuo Ci kita cabut yuk." Bisik Yukimura sesat.
"Hayu lah, kita nongkrong sambil makan bakso lagi. Nyem…jadi laper gue." Balas Zhao Yun.
"Lha…emang kapan lu makan? Kaga sarapan?"
"Hehe…udah sih, tapi biasalah masa pertumbuhan gue gampang laper sekarang."
"Haha…kayak cewe mao dapet lo."
"Lu tau dari mana? Pengalaman?" Zhao Yun mulai mengira temannya ini hemafrodit alias berkelamin dua.
"Ya nggak lah, cuman anak-anak cewek suka bilang. Oh ya, Kunoichi ama Masamune mau cabut juga nanti jam ke-3." Yukimura nyengir.
"Oke lah kalau begitu." Jawab Zhao Yun mengacungkan jempol tanda semuanya beres. Setelah itu, mereka mendengarkan pelajaran membosankan dari Bu Ginchiyo sampai jam pelajarannya habis.
Langsung saat 4 makhluk sesat ini cabut di pelajaran ke-3(Zhao Yun, Yukimura, Kunoichi dan Masamune). Setelah melewati waktu-waktu membosankan di kelas mereka menikmati dunia luar di saat orang lain belajar, mereka malah asik-asikan nongkrong sambil ngomongin adek kelas 1 yang baru masuk tahun ajaran baru.
"Eh, katanya ada anak orang kaya masuk sini." Kata Kunoichi memulai pembicaraan.
"Lha, orang kaya mah banyak atuh neng…" balas Masamune yang jadi orang Sunda gara-gara keisengan author.
"Bukan bego, dia ini bukan orang kaya biasa." Jawab Kunoichi sambil melotot lebay ala sinetron. "Dia anak pejabat, namanya Gracia. Gue udah liat anaknya anjir lucu abis!"
"Waah! Nemu mangsa baru neh gue!" seru Masamune semangat ampe keselek es batu.
"Iya, lu boleh semangat, asal lu berani aja ma bokapnya. Si Mitsuhide Akechi, yang menteri ituh loh. Tajirnya amit-amit (kok tajir amit-amit sih?). Kalo lu macem-macem ma Gracia lu bisa dijadiin kurban ma dia gantiin kambing!"
"GLEK!" Masamune keselek es batu lagi, sekarang semua es batu di minumannya abis dia telen bulat-bulat.
"HA! Misuhide Akechi! Buset dah…mundur deh gue!"
Zhao Yun dan Yukimura ngakak ampe bakso telor segede gaban nyangkut di kerongkongan mereka. Untung Kunoichi dengan sigap memukul punggung mereka sampai bakso telor gede itu keluar lagi.
"Iyaks…" Masamune jadi jijik.
Lalu datang sekelompok anak sesat lain dari kelas 3-175 (jangankan elu…author aja mikir sekolahnya segede apa) yang cabut juga. Mereka Cao Pi, Zhang He yang dari tadi senyam-senyum gaje; lalu Lu Xun, Zhou Yu, Yue Ying dan Zhuge Liang menyusul. Makin ramelah kantin sekolah dipadati oleh anak-anak tukang cabut sesat.
"Oi! Outbond ntar hari sabtu-minggu pada jadi ga lo pada?" Tanya Zhou Yu bersemangat.
"Ikutlah gue. Kesempatan langka tuh. Kita mo ke desa mana sih jadinya?" Masamune menjawab sambil meminum sisa minumannya.
"Ke desa Sukagaje. Gue pengen banget ke sana, secara dari gue lahir yang dihirup polusi…yang diliat gedung-gedung…yang dimainin PS 3, Wii ma game online. Pengen ke suatu tempat yang masih asri gituh." Jelas Zhou Yu yang dari kata-katanya menunjukkan bahwa ia lebih kaya dari author. Hm, kayaknya dikerjain enak nih? Ufufufu…*plak!*
" Waduh…perasaan gue ga enak nihh…" Zhou Yu merinding tiba-tiba.
"Author kita mo ngerjain lu kali…" kata Cao Pi lempeng. "Hati-hati lo…ntah apa yang akan dia timpakan padamu…"
Mendengar itu, yang lain langsung memutuskan untuk lebih menjaga perkataan mereka. Untuk menetralisir suasana yang mulai agak horror (?), Masamune menimpali,"Oi…udah pada denger soal Gracia?"
"Udah. Anaknya manis naujubile, loh. Tapi gue serem ma bokapnya!" kata Zhuge Liang. Melihat wajah Zhuge Liang yang memerah, Yue Ying langsung menodongkan `senjata` adalannya berupa garpu makan untuk mengancam cowoknya itu kalo udah kumat insting lelakinya, sambil tidak berbicara apa-apa. Zhuge Liang kaget setengah idup melihat garpu yang tiba-tiba udah di depan lehernya.
"A…ampun Yue Ying….aku khilaf…."
Mendengar pengakuan cowoknya yang entah serius ato nggak, Yue Ying menurunkan garpunya dan memesan 2 mangkuk bakso. "Bu Ijah! Pesen bakso 2. Yang satu buat Zhuge Liang kasih aja semua cabenya!"
"Masya Allah! Yue Ying! Jangan doong~~" kata Zhuge Liang memelas.
"Biarin! Pokoknya kamu harus makan ampe abis!" kata Yue Ying ngambek yang kelihatan bibit SSTI-nya kalo mereka nikah di masa depan (Suami-Suami Takut Istri). Yang lain langsung kaget, karena Yue Ying yang selama ini kalem bisa galak juga. Entah apa yang pernah terjadi pada mereka…
Sementara Zhuge Liang memohon-mohon ampun pada ceweknya, yang lain melanjutkan pembicaraan karena tidak mau terlibat. "Eh…gimana kalo ajak Gracia juga?" usul Cao Pi. "Gue juga mau ikut kalo dia ikut. Terus terang gue ga suka pedesaan. Semuanya susah didapat."
"KALO CAO PI GA IKUT ZHANG HE JUGA GA IKUT!" kata si banci Zhang He *PLAK!* meluk-meluk Cao Pi. "AH! DASAR YAOI! PERGI SANA KE LAUT!" bentak Cao Pi shock berat. Melihat pemandangan tidak mengenakkan ini, yang lain (terutama yang cowok) langsung menjauh. "Haiyah…kumat dah deh dia…" kata Zhao Yun yang segera diamini soulmate-nya Yukimura.
"Betewe…gimana caranya ngajak Gracia? Lo tau kan bokapnya kayak ape." Kata Lu Xun ke yang lain menghindari pemandangan ga enak Cao Pi yang lagi yaoi-an ma Zhang He. *Author dihantem Cao Pi*.
"Ah, gue tau! Si Kanetsugu Naoe kan deket ma Gracia! Dia tuh anak dari bokapnya yang ternyata sodaranya, keponakan dari Om ibunya sodara jauhnya rekan kerja Mitsuhide! Jadi kita minta tolong ma dia aja!" kata Kunoichi semangat. Yang lain mikir apa relationship-nya si Naoe ma Mitsuhide yang membingungkan, namun akhirnya mereka memutuskan untuk tidak peduli.
"Yaudah! Pulang sekolah kita cegat terus kita mintain duit…eh, suruh si Naoe ajak Gracia." Usul Masamune kembali semangat ampe kata-katanya mirip preman Kampung Melayu.
"Setuju!" kata yang lain ikutan semangat. Saat bel jam pelajaran ke-7 berbunyi, para anak sesat dan stress ini langsung cabut ke kelas masing-masing, meninggalkan Cao Pi yang masih yaoi-an ma Zhang He dan Zhuge Liang yang tewas karena kepedesan…
Saat bel pulang, Naoe kaget dihadapannya berdiri sekelompok anak-anak stress tadi kayak mo ngebullying dia. "Waduh…jangan-jangan gue mau direkrut jadi anggota geng Nero lagi…tapi kan Nero anggotanya cewek semua. Ni yang datengin gue kebanyakan cowok. 8 cowok…1 cewek…1 banci…" katanya dalam hati.
"Eh..lu kan deket ma Gracia?" Tanya Masamune.
"I…iya?" jawab Naoe tegang ampe pengen pipis.
"Lu jadi ikut outbond?" Tanya Kunoichi.
"Iya…" jawab Naoe pengen BAB.
"Lu bisa ajak Gracia juga ga buat outbond bareng kita ntar?" Tanya Cao Pi
"Hm…mungkin…kalo…" jawab Naoe pengen pempek(?)
"Kalo apa?" Tanya semua anak di situ mojokkin Naoe.
"A..a..ka…kalo bokapnya ngebolehin…" jawab Naoe pengen hara kiri.
"Ga tau gimana caranya, lo mesti ngeyakinin bokapnya biar Gracia bisa ikut! Pliss, gue mohon ma lo." Pinta Masamune sambil ber-puppy eyes ria. (Kyaaa~! Masamune~! XD)
"Y…ya…gue coba…" kata Naoe kehilangan harapan hidup.
"YAAAYYY! Lo emang baek, Naoe! Tenkyu yah! Dadaaahhh!" seru anak-anak stress ini bareng-bareng, lalu langsung cabut meninggalkan Naoe yang kini mulai mengidap trauma pada teman-temannya…..
Malemnya di rumah, Masamune mikirin apa si Naoe malang itu berhasil membujuk bokapnya Gracia si Mitsuhide biar Gracia bisa ikut. Pucuk dicinta ulam pun tiba, hape Masamune bergetar tanda sms masuk. Dengan penuh semangat 2010, langsung dia samber tuh hape dan dia buka inbox-nya.
"Masamune! Gue berhasil ngajak Gracia ikut…"
Lalu dibalas, "Bagus! Loe emang hebat! Make jampi-jampi apa lu buat si Mitsuhide? Ah, gw jd ga sabar nunggu outbond besok!"
"Hm. Rada susah sih awalnya, gue takut digeplak ma rambutnya aja kea diiklan shampoo lif*boy. Akhirnya dia ngebolehin juga, dengan syarat temen deketnya si Gracia, Himiko ma Ranmaru Mori juga ikut."
"Hah! Jadi Gracia ga sendiri dong? Yah, padahal gue pengennya dia sendiri aja biar gw bisa lancar pedekate. Tapi gapapa deh, soalnya kalo ga gitu Gracia juga ga bakal dibolehin. Thanks banyak ya bro!"
"Hehe…met berjuang aje deh lu, gue mo ke ke mall dulu ah beli sabun mandi." (buset, beli sabun aja ke mall dulu)
"Oke deh, ja ne!"
-TBC-
To Be Continued…..
Hahaha, aneh yah? Bejat banget gua bikin semuanya jadi OOC gini. Ufufu…tapi semoga menghibur deh~! =P
Review please?
