Disclaimer: Tentu saja Naruto miliknya Kishimoto-sensei tapi cerita ini 100% milik saya, jadi kalau mau protes proteslah padaku, jangan pada Masashi Kishimoto-sensei. OK?
Genre:Komedi,romantis,yaoi
Warning:kacau, amburdul, abal-abal, bikin frustasi.
Jadi...
Nggak suka? Jangan baca!
Tapi bagi yang mau baca ya! ^_^
...Chapter 1 start ...
Author POV
KRING! KRING! KRIIIIIINNNGGGGGG!
Jam weker itu sudah bernyanyi ria sejak setengah jam lalu, namun pemiliknya, pemuda dengan rambut pirang jabrik itu masih tetap pulas tertidur sambil memeluk guling orange kesayangannya.
Tiba-tiba pintu kamar dibuka –dibanting tepatnya- dengan kasar oleh seorang wanita paruh baya berambut merah yang diketahui bernama Kushina. "NARUTO!" teriak Kushina dengan suara yanga sanggup menggetarkan surga dan neraka sekaligus saking kerasnya.
(Maap author lagi Allay)
Namun Naruto masih tetap tidur tak bergeming.
Kushina memijat-mijat pelipisnya dengan geram, di dekati putranya itu dengan gaya mengancam, ia membungkuk sedikit, "Kalau tak bangun juga..." bisiknya di telinga Naruto, "UANG SANGUMU AKAN KUPOTONG!" teriaknya.
Suara teiakan itu begitu keras, hingga Minato yang tengah minum kopi di lantai bawah memuntahkan kopi yang sedang diminumnya. 'Seram.' Pikirnya dalam hati.
Dan tentu saja dapat reader tebak bagaimana reaksi Naruto saat mendengar teiakan itu.
Dia langsung terbangun dan bangkit berdiri, "Aku sudah bangun Kaasan!" katanya sambil memberi hormat.
"Mandi dan cepatlah turun untuk sarapan." Titah sang ibu dengan puas. "Sudah jam tujuh sekarang."
Naruto tersentak dan langsung menyambar wekernya. "AAAAAA!" jeritnya frustasi saat melihat angka yang ditunjuk oleh jarum pendek jam tersebut. Tepat di angka tuuh! "Aku terlambat!" teriaknya sambil berlari ke kamar mandi masih dengan membawa jam wekernya.
Kushina tertawa pendek melihatnya "Bodoh."
-seven days to falling in love-
Naruto menyambr rotinya yang sudah disediakan di meja makan. "Kyunee-chan di mana?" tanyanya pada Minato dan Kushina yang duduk di ruang makan.
"Sudah berangkatn katanya dia malas menungumu." Jawab Kushina.
Naruto langsung tancap gas keluar rumah sambil berteriak, "KYUNEE-CHAN SIALAAAAN!" tanpa sempat memberi salam.
(Contoh yang tidak baik ditiru, ingat itu.)
Minato tertawa melihat tingkah putra bungsunyaitu. "Kushina, kau benar-benar senang membuatnya menderita ya?"
"Mau bagaimana lagi? Kalau jamnya tidak dimajukan setengah jam, dia pasti tidak akan bangun pagi." Jawan Kushina.
Suaminya hanya menggeleng sambil meminum kopinya.
-seven days to falling in love-
"Pa...Pagi!" teriak Naruto saat masuk kelas dengan nafas terengah-engah. Namun dia kaget saat melihat hanya setengah dari jumlah anak di kelas yang baru berangkat. Tak mungkin setengah kelas terlambat kan?
"Hei Naruto!" panggil Kiba sambil melambaikan tangan. "Tumben pagi, biasanya juga telat."
Dengan bingung Naruto melihat jam kelasnya. Baru pukul tujuh. Tapi jelas-jelas wekernyatadi sudah menunjuk pukul setengah delapan.
Akhirnya dia sadar. "KAASAN SIALAN!" geramnya.
Ia menceritakan semuanya pada Kiba yang akhirnya tertawa terpingkal-pingkal sambil membodoh-bodohinya.
"Baka! Kok bisa nggak sadar sih jam wekermu dicepetin!"
Naruto menggembungkan pipinya, menyesal rasanya dia menceritakan hal itu pada orang seperti Kiba yang suka menertawakan orang lain.
"Yah, memang sih." Kata Kiba melanjutkan sambil menghentikan tawanya. "Anak bodoh itu terlihat lucu!" katanya sambil tertawa lagi.
Naruto cemberut, dia butuh pengalih perhatian. "Hei, dimana Sasuke dan Gaara? Tasnya ada kok wujudnya nggak keliatan?"
"Sasuke ke perpustakaan -biasa, kalau Gaara lagi tidur di UKS."
Naruto mengerling, "Kok tumben Gaara tidur? Kalau kamu sih aku nggak kaget. Tapi Gaara. Gaara?"
"Eh, itu..." Kiba tambak bingung mencari alasan. "Ah! Dia lembur belajar semalam!"
"Mereka terlalu rajin." Gumam Naruto percaya begitu saja.
Tiba-tiba seseorang menyahut. "Kau saja yang terlalu rajin, Dobe."
Tanpa menolehpun Naruto tahu siapa orang itu, dari suara dinginnya dan teriakan histeris anak-anak cewek. "Teme..." geramnya pada cowok berambut raven itu. "Mentang-mentang jenius jangan hina orang lain dong! Dasar baka Teme!"
"Hn."
Yah kenalkan dialah orang yang dianggap rival oleh Naruto. Namanya Uchiha Sasuke, cowok ganteng yang mendapatkan gelar 'prince' dari anak-anak cewek, selain itu dia juga cowok super jenius dengan nilai yang paling tinggi seangkatan yang tidak bisa disaingi siapapun, bahkan Naruto ataupun author sekalipun.
(author dan Naruto mojok sambil sesenggukan)
"Dasar Teme! Selalu saja 'hn'! suku katamu sedikit ya? Atau bank katamu habis kerampokan?" tanya Naruto jengkel.
"Hn."
-seven days to falling in love-
Kiba POV
Parah, Naruto terlalu polos sampai-sampai tak sadar kalau Sasuke sebenarnya MENYUKAINYA!
Naruto memang masih seperti anak-anak yang tak mengenal cinta, atau jangan-jangan dia itu... 'normal'?
Tapi maa sih cowok dengan pesona uke seperti dia itu masih 'normal'? kayaknya mustahil banget deh.
"Kenapa kau mentapku Kiba?" tanya Naruto.
Ternyata tanpa sadar aku telah memperhatikan wajah anak itu saataku sedang berfikir.
"Ngaco kamu! Mimpi!"
Tiba-tiba kurasakan hawa hitam dari belakangku, gawat aku telah menyentuh sensor hitam Uchiha Sasuke. Aku harus kabur.
Aku bangkit sambil menepuk pundaknya dan berbisik pendek, "Tenang saja, aku sudah punya yang lain kok." Kataku sambil melangkah ke luar kelas.
"Mau ke mana?" tanya Naruto.
"Cari Gaara."
-seven days to falling in love-
Author POV
Beberapa saat setelah Kiba pergi, dia kembali bersama Gaara yang menggerutu pelan.
Naruto mendengar sedikit gerutuan itu saat mereka melewati tempat duduknya dan Sasuke, "... kau terlalu agresif, aku nyaris tak bisa berjalan pagi ini saking sakitnya. Lain kali kalau mau melakukan 'itu' sebaiknya jangan terlalu kasar..."
Naruto memutar matanya tak mengerti. Dengan sikunya dia menyenggol Sasuke. "Hei, Teme. Yang dimaksud 'itu' tuh apa?"
Dengan emosi Sasuke memijat pelipisnya. "Cari dulu obat untuk kepolosanmu, sebelum kau tahu apa yang dimaksud 'itu'."
...Chapter 1 END ...
Halo, saya kembali. Ini adalah cerita ketiga saya. Tapi kayaknya ada yanga mau protes nih...
Naruto :Hei aku nggak sepolos itu tahu! Cepat perbaiki FF mu!
Mai :Eeee males ah
Sasuke : Aku juga menolak disebut 'prince'
Mai :Ahahaha, tapi cocok kan?
Kiba :Aku tak terima kemunculanku sedikit! Sifatku juga kesannya jelek banget!
Mai : sorry... nanti 5 chapter lagi kamu muncul kok.
Kiba :Apa?! 5 chapter lagi?!
Mai :Gaara nggak mau protes juga?
Gaara :Tidak, hanya saja dialogku berbahaya juga ya...
Mai :Ufufufu, nggak apa-apa kan toh aku suka.
Naruto :Oh iya! Aku mau tanya Kyunee-chan tuh siapa?
Mai :Ah, dia OC, namanya kyubi...dari nama musangmu, terus aku buat jadi manusia cewek berambut merah dan bermata biru. Di cerita ini dia ane-chan mu
Naruto : nah, buat yang baca mending back aja. Tapi kalau udah terlanjur baca , tolong review. Biar author gila ini intropeksi diri.
