Melody of special day's [vocaloid-ff] [REMAKE] (oneshot)

| Melody of special day's |

|note : setelah mengalami beberapa halangan tapi akhirnya selesai juga, aku si lebih suka di kritik, flame, atau dikoreksi dari pada dipuji.

Karena aku tau orang yg mengkritik pasti baca ff ini sampai habis.

Code Brand : MNMOSD_os_xB_01id

Author : Lync Nime | a.k.a diku

rated : T | 17+ | angst | romance

fandom : vocaloid

thank for : yasue imai sensei

warning! : typo's, nista, gaze, alur maksa, mirrored

jreng jreng jreng~

Typo? Yah itu sudah pasti, tidak ada typo di fanfik lync jadi gak seru XD *eh?

###

terkadang ada sesuatu hal yang tidak boleh kita ubah.

Atau dirimu akan menyesalinya.

Tepat tanggal 15 juli 2007... Hari yang sangat spesial bagiku. "Rin , aku suka sama kamu... Mau gak jadi pacarku?" terukir pesona merah padam diwajahku ketika sahabatku yang telah aku anggap kakak menyatakan cinta langsung di depanku.

Namanya Taito Shion, awalnya kami berkenalan di dunia maya lewat situs sosial yang sedang tren saat ini.

Sebenarnya dari awal aku sudah menyukainya, tapi aku pikir entah kenapa sepertinya dia membenciku.

Taito mengibaskan tangannya didepanku, membuat aku terpecah dalam lamunan semu.

"jawab dong... aku mau kamu jawabnya sekarang... Kalau kamu diam saja itu artinya aku anggap kamu nolak aku" kyaaa... Wajahnya tepat didepan aku.

"ta... Taito..." dengan gugup aku malah cuma menyebut namanya sambil melihat ke arah mukanya.

"emm... Habis aku pikir kita nggak bakalan ketemu lagi di gathring cerpenis, jadi mungkin cuma saat ini waktunya aku bicara" semangkin lama suara taito mulai menurunkan temponya seakan malu sambil menggaruk-garukan kepala belakannya.

Sambil tangan di eratkan di pipi, aku mengatakan...

"sebenernya cowok yang aku maksud itu kamu tau~"

"eh jadi?" tanya Taito.

Aku cuma mengangguk sambil tetap merekatkan tanganku di pipi.

"asik asik..." ^o^ Taito menggerakan tanganku keatas dan kebawah dengan semangatnya membuat tangan aku pegal tapi senang tiada tara.

"terus realitionship di ubah ya..." ucap ku.

Sudah berjam-jam kami berlalu berkeliling ria di taman dekat Tokyo Tower, tak sadar jam menunjukan pukul Delapan malam.

Sehabis dari toilet kami pun berpisah.

seperti mimpi saja, Taito menyatakan cintanya kepadaku.

Selagi membereskan file - file dokumen di komputer kesayangan ku.

Tanpa sadar aku menemukan sebuah folder bernama 'melody'

kapan aku membuat folder ini?

Karena penasaran, akhirnya aku membuka folder itu yang didalamnya hanya ada sebuah file video dengan judul \16 juli 2007/

ini bukannya tanggal besok?

Tanpa berpikir lama aku segera mengklik dua kali untuk membuka video itu, alhasil yang aku lihat di video itu adalah Taito.

Ekh?

Tunggu Taito?

Di awal video Dia tersenyum tapi aku terkejut saat melihat bagian akhirnya.

KYYAAAAAAAAAA...!

Aku berteriak sehisteris mungkin.

Apa-apaan ini?! Tidak mungkin, di video itu Taito tewas tertabrak truk.

Kenapa? Siapa yang membuat video ini?

Apa maksudnya?

Dengan cepat aku menutup video itu dan melihat rincian dari file itu.

Tanggal 16 juli 2007?

Loh video ini dibuat besok?!

Aku melihat video yang akan dibuat besok?

Ini mana mungkin kan?

Dalam keresahanku yang menumpuk di tambah ada rasa coklat, stoberi, mangga, alpukat ,anggur =.='a

#woy ngapa jadi jualan es!#

*plak (digampar pembaca)

dalam perasaan kebingungan yang tiada tara dari setiap sel sel darah yang mengalir dalam tubuhku ini, tiba-tiba aku disadarkan oleh suara dering handphone aku.

Telepon dari Taito?

"ta...taito kau baik-baik saja?" ucap ku lirih di telp dalam kebingungan.

"loh kenapa?" tanya Taito.

"nggak ada apa apa kok" jawabku sekenanya.

"oh iya, besok kita ke taman yuk! Ku tunggu di halte Tokyo ya?"

"i...iya"

obrolan kamipun terputus, segera aku mematikan komputer dan berbaring sejenak hingga akhirnya aku tertidur pulas.

Sudahlah, jangan dipikirkan.

besok paginya, aku segera berangkat menuju halte.

"Rin..." sapanya mengibaskan sebelah tangannya di antara kerumunan orang ketika aku telah sampai di halte.

Taito segera menuju kearah aku, aku cuma tersenyum saat melihatnya.

"kamu manis sekali" ucap Taito sambil tersenyum.

Eh tunggu?! Rasanya aku pernah melihat senyum ini?

"yuk kita pergi sayang!" Taito memegang tanganku dan langsung menuju ke seberang jalan sembari me-megang erat tangan aku seakan tidak ingin lepas.

Tapi baru tiga langkah sebelum menyebrang(?) aku melepas pegangannya untuk membetulkan tali sepatu aku yang lepas.

Saat itu Taito entah kenapa tersandung trotoar dan di lain pihak truk besar dengan kecepatan tinggi menuju ke arah Taito.

*BRAAAK\\\

suara keras memilukan terdengar jelas.

aku termenung sejenak.

Bola mataku membesar, melihat hal yang tak bisa kupercayai.

Cairan merah segar dengan aroma menyengat tersebar dimana-mana.

Bulir-bulir air suci keluar dari mata ku.

Ingin rasanya menahan segala sakit yang aku rasakan saat ini.

Dadaku terasa perih menusuk disetiap detiknya.

Tapi betapa memilukan air mata ini tidak bisa di hentikan meski ku ingin.

Aku tidak lagi peduli dengan tatapan kasihan yang berada di sekitarku.

Ku peluk erat tubuh yang berlumuran darah hitam pekat ini.

Sambil ter-isak isak(?) menggerakan badannya.

Aku sadar Taito telah meninggal...

Tapi...

Tapi...

sehari kemudian di rumah keluarga Shion.

Tidak seperti biasanya, semua yang datang ke rumah Taito mengenakan pakaian serba hitam.

Banyak tangisan, teriakan dan duka lara yang begitu memilukan hadir di situ.

Kenapa...

Jadi begini?!

Ta...Taito meninggal.

Video itu...

Benar...

Video itu menggambarkan kenyataan.

Video itu memperlihatkan masa depan, sial...

Padahal aku tahu apa yang akan terjadi tapi tak berbuat apapun.

Aku sudah membunuh Taito?

Aku pulang kerumah dengan masih meninggalkan luka yang cukup mendalam.

Mata bengep(?) ini seakan memperlihatkan betapa aku merasakan kehilangan sosok Taito.

Andai saja aku bisa mencegah Taito.

Aku tak perlu lagi menunjukan rasa sayangnya padanya, seandainya ia tau betapa menderitanya diriku saat ini.