Raitokuriētā to Mohō-sha
Masashi Kishimoto And Ichie Ishibumi
Writer : Sheita
Summary : Aku tidak tau darimana asal kekuatan ini...Namun aku merasa tidak akan tunduk pada siapapun... Perasaan ingin mengasihi dan arogan pada diriku. Sebenarnya siapa aku? Siapa ayah dan ibuku?
Warning : Banyak Typo. Bahasa tidak baku. Masih kurang pengalaman. Mohon Review yang bermanfaat. Flame juga boleh. Yang penting kalau gak suka jangan ngehina. Karna belum tentu kalian bisa :)
Chapter 1 Prolog
Perak
Helaian rambut perak yang tertiup angin.
Kulit putih dan iris merah kristal yang menyejukkan.
Tubuh yang dibalutkan dengan jaket hitam berhodie. Sarung tangan coklat dan syal merah yang terpasang. Dengan sepasang anting yang berkilap berbentuk buah kalung yaitu kristal merah delima.
Ia Naruto. Yatogami Naruto. Anak angkat dari sepasang suami istri keluarga Yatogami. Yatogami Tosirin dan Yatogami Harumi. Ia juga mempunyai adik bernama Yatogami Tohka.
Ia awalnya merupakan anak panti asuhan. Ditemukan saat bayi di sebuah keranjang sederhana dengan kertas robek bertulis nama Naruto. Anting yang terpasang di masing telinga nya sudah ada sejak ia bayi.
Saat ini Naruto sedang berdiri dibawah pohon sakura yang tidak ada daunnya. Dengan tangan yang dimasukkan ke saku jaket nya. Ditemani butiran salju yang jatuh lambat. Pemuda 17 tahun tersebut memandang datar ke arah pohon. Angin meniup pelan rambut perak miliknya.
Tap! Tap!
Langkah kaki terdengar. Namun ia tetap diam di tempat.
Sampai sebuah tangan menggandeng lengan kanannya. Ia menoleh, menatap mata ungu gadis bersurai hitam yang lebih muda satu tahun darinya.
Gadis tersebut menatap nya dan tersenyum. Mulut bergerak ingin berucap.
"Ayo pulang! Onii-sama"
Naruto merespon. Ikut tersenyum dan berjalan ke arah kirinya nya menuju jalanan yang penuh salju.
"Ayo pulang! Tohka"
...
...
...
...
Anak 6 tahun itu bingung. Ia baru saja dari sebuah minimarket membeli minuman. Dan ia ingin kembali ke panti asuhan tempat tinggalnya.Namun ia malah di cegat oleh seorang pria. Pria tersebut mengatakan hal yang tidak ia mengerti. Tentang keturunan dan kekuatan besar.
Ia bingung dan ketakutan ketika pria tersebut mengangkat tangannya yang mengeluarkan cahaya biru terang. Ia bingung mau kagum atau takut.Ia merasa kan kakinya gemetar ketakutan saat pria tersebut melangkah kearahnya.
Cahaya di tangan pria tersebut berubah menjadi pedang tipis berkilau seperti terbuat dari kristal berwarna biru terang. Ada ukiran bunga mawar di gagang nya.Ia mulai melangkah mundur ketika pria tersebut mulai cepat melangkah ke arahnya sambil mengayunkan pedangnya.Ia terlambat kabur. Pedang tersebut sudah terayun. Ia gemetar ketakutan. Ia menangis. Dan ia marah. Ia merasa marah tanpa tahu kenapa.Tiba-tiba perasaan nya memuncak. Matanya bersinar terang menjadi warna biru.
Slash!
Pedang sudah terayun. Namun target lenyap. Menghilang dari pandangan.Saat berbalik, pria tersebut menemukan seorang anak bersayap merpati yang besar melebihi tubuhnya sendiri. Dengan pedang yang sama di tangan kanannya dengan yang ia miliki.
Tubuh yang terbalut energi putih.Pandangan yang kosong dengan cahaya biru redup dimatanya.Saat pria tersebut berkedip. Ia sudah merasa telah kehilangan bagian tangan kanannya. Itu begitu cepat sampai ia tidak lagi menyadari sebuah pedang yang menembus dada kirinya dari depan.
Pedang tersebut terurai menjadi cahaya. Mata itupun menjadi merah kembali. Tubuh pria didepannya terurai menjadi bulu-bulu hitam dan menjatuhkan pedang biru tersebut. Sayap merpati miliknya terurai menjadi debu.Anak tersebut kehilangan kesadaran dan jatuh disana.
Diatas gedung, terlihat seseorang yang dari awal menyaksikan kejadian tersebut. Pemuda berjubah biru dengan lambang salib warna putih.
Sring!
Pemuda tersebut diselimuti cahaya biru terang dan menghilang dari sana.
Disamping anak tersebut muncul cahaya yang sama.
Dari cahaya yang terang yang timbul didekat anak tersebut. Muncul seorang pemuda bersurai kuning dan beriris hijau.Pemuda tersebut mengambil pedang tersebut.
"Blue Rose. Syukurlah kau disini. Maafkan aku yang lengah sampai kau dicuri" ucap pemuda tersebut.
Ia pun melihat ke arah anak yang tergeletak ditanah. Ia menyarungkan pedang miliknya ke sarung pedang di pinggang kirinya.Ia mengangkat anak tersebut.
'Mengejutkan sekali, dia seorang manusia namun juga seorang malaikat. Bagaimana hal mustahil ini terjadi?' batin pemuda tersebut.
...
...
...
Empat orang disana, disebuah Apartemen mewah. Disebuah ruang tamu yang luas.
Naruto, Tohka dan kedua orang tuanya duduk dimasing-masing sofa setengah lingkaran yang berhadapan.
Naruto dengan Tohka dan Tosirin dengan Harumi. Dipisahkan oleh meja bundar kecil ditengah tengah mereka.
Sambil minum kopi dan teh hangat yang tersedia dimeja.
"Bagaimana di Rusia anak-anak? Apa menyenangkan?"Tanya Harumi.
Tohka meletakkan teh nya dimeja dan menjawab.
"Tidak seperti jepang. Musim dingin disini sungguh suram Kaa-chan. Mungkin karena suhu yang ekstrim"
"Oh ya Naruto!"ucap Tosirin.
Merasa namanya disebut Naruto pun menyahut.
"Ada apa Tou-sama?"
Tosirin menghela nafas karena mendengar nada yang formal tersebut.
"Kau ayah pindahkan sekolah pada ajaran baru nanti. Kita akan pindah ke Kuoh saat tiba di Jepang"
"Kenapa kita harus pindah Tou-chan?"tanya Tohka.
"Ayahmu ditempat tugaskan di cabang wilayah Kuoh, Tohka. Jadi kau juga akan pindah sekolah. Kita akan ke Tokyo terlebih dahulu untuk mengambil barang yang diperlukan. Sisanya akan dibawa oleh anak buah ayahmu"jawab Harumi.
Dengan membulatkan mulutnya Tohka menjawab.
"Owh~"
"Souka, Wakarimashita"ucap Naruto.
...
..
.
..
...
~Skip~
Tap!
Wajah merona
Tap!
Wanita menabrak tiang konstruk
Tap!
Pandangan lapar
Tap!
Cacian aneh dari para siswa sekolahan.
Tiap langkah yang mereka berdua lewati sepanjang jalan. Selalu menemui hal hal diatas.
Rambut perak yang keren dengan helaian yang menutupi beberapa bagian depan. Mata merah seperti kristal yang menawan. Dengan anting yang menambah kesan cool.
Tas yang ia pegang ditangan kanan. Blazer hitam yang terbuka. Dasi merah yang terpasang longgar. Celana kain hitam. Serta sepatu Eiger berwarna putih.
Dia adalah Naruto. Siswa pindahan di Academy Kuoh pada tahun kedua.
Bukan itu saja yang membuat keributan jalan terjadi.
Disebelahnya, bagai jelmaan malaikat. Rambut hitam panjang yang sebagian atasnya diikat dengan ikat rambut merah.
Senyum manis iris ungu bagai berlian. Kulit putih dengan wajah yang cantik. Dibalut dengan kemeja putih berlapis blazer hitam perempuan. Serta pita merah di kerahnya. Rok mini sekolah serta kaus kaki di bawah lutut berwarna hitam yang kontras dengan warna kulitnya. Kaki dibalut dengan sepatu Pentopel putih.
Ia adalah Tohka. Adik angkat Naruto.
Mereka berjalan berpegangan tangan bagai sepasang kekasih. Banyak pandangan iri yang ditujukan pada mereka berdua.
Walau kenyataannya mereka hanya kakak beradik.
...
..
.
...
..
.
Tibalah mereka berdua di depan gerbang Academy Kuoh. Berjalan santai tetap dengan bergandengan.
Pandangan siswa-siswi tidak lepas dari mereka berdua. Karena paras yang tampan dan cantik tersebut.
"Oy oy yang benar saja, hari pertama sudah bermesraan begitu. Terkutuk wahai makhluk tampan!"
"Mereka cocok sekali"
"ya kau benar. Andai aku yang disana"
"Hei jangan bermimpi"
"Hahaha"
Bisik-bisik terdengar di telinga Naruto namun hanya ia hiraukan.
Digerbang Academy. Ketua osis dan wakilnya melihat kejadian lewatnya artis dadakan tersebut.
"Mereka manusia kan Kaicho?"
"Memangnya kenapa Tsubaki?"tanya Kaicho.
"Mereka terlihat seperti Malaikat"jawab Tsubaki.
Sona terdiam dan kembali mengarahkan pandangan pada duo Yatogami yang sudah menghilang dibelokan lorong.
'Tapi memang terasa aura suci'
...
..
.
..
...
Kelas 2-A, tempat yang akan Naruto tempati sebagai ruang kelasnya. Sedangkan Tohka berada di kelas 1-B.
Disinilah Naruto, di depan papan tulis memperkenalkan diri.
"Hajimemashite, Watashi Namae Wa Yatogami Naruto. Yoroshiku Onegaishimasu"ucap Naruto dengan datar sambil membungkuk.
Tidak ada teruskan heboh seperti apa yang terjadi pada manga saat cowok keren dan tampan seperti Naruto.
Menegakkan badannya dan apa yang ada dipandangan Naruto adalah para cowok yang berair mata dan cewek yang hidung nya mengalir darah.
Shit.-_-'
--
--
--
--
Diatas sebuah gedung yang lain tidak jauh dari Academy. Seorang pria bersurai aneh hitam dengan pirang dijambulnya.
Ia terlihat mengenakan Yukata hitam. Dengan bersedikap dada. Dari tadi ia menyaksikan Naruto dan Tohka mulai dari cafe dipinggir jalan tadi sampai ke Academy.
Dengan pandangan bingung ia berucap.
"Apa yang dilakukan Vali di Academy?"
...
...
...
..
.
.
.
.
.
To Be Continued
Mohon review. Ini masih prolog :)
