The love of Bracelet

Disclaimer : tite kubo always. *sembah-sembah tite kubo sensei*

Rate : T, hurt comfort, romance

Pair : IchiHitsu forever*di injek berjamaah*

Summary : cinta tulus mereka di hubungkan dengan sebuah gelang perak dengan cincin yang menggantung di gelangnya. Akankah cinta mereka terpisahkan? Nyokk lanjut bacanya…

[~_]v

Flash BACK~

Sore itu, sebuah taman yang luas dengan banyak berbagai sarana bermain yang bagus dan bervariasi. Banyak anak yang sering bermain ditaman ini. Tak hayal dengan seorang anak manis nan tampan ini. Namun Jangan tertipu dengan wajah polosnya. Karena dibalik itu semua, sifat dari anak ini 180° berbanding terbalik dengan sifat anak pada umumnya yang memiliki kepolosan yang luar biasa. Anak ini bernama ichigo kurosaki. Ia baru berumur 8 tahun dan sudah berbakat dalam berkelahi. Ia merupakan anak dari keluarga kurosaki. Ibunya bernama masaki kurosaki dan ayahnya bernama isshin kurosaki. Dan keluarga kurosaki sebentar lagi akan mendapatkan anggota keluarga baru, karena masaki ibu ichigo sedang hamil dan usia kandungannya sudah 6 bulan.

"KAU YANG KEMARIN MELEMPARKU DENGAN BATU KAN? MENGAKU SAJA!"bentak seorang anak yang sedang bertengkar dengan ichigo yang anak itu mencengkram kerah baju ichigo.

"hehh? Jadi kau menuduhku? Apa kau buta? Kemarin aku kan tidak ketaman bermain!"sergah ichigo yang kali ini kalah telak karena pihak penentang membawa seluruh anggota geng mereka dan yang pasti mengkroyok ichigo yang sendirian.

"eenngg?"

"bo-bohong! Kemarin aku melihatnya bersembunyi disemak-semak sehabis melempar boss dengan batu!"anak satunya mulai bersuara.

"hhehh! Memfitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan! Apa kau mau saat sudah besar dianggap sebagai pembunuh?"celoteh ichigo yang segera dihadiahi oleh sang boss dengan sebuah pukulan keras diperut ichigo dan mendorong ichigo yang tanpa sengaja tangannya bergores langsung dengan ranting pohon yang runcing itu.

"aakkkhh!"ichigo berteriak.

"hahahaha! Rasakan! Memang enak? Itu tidak seberapa dengan kepalaku yang bocor karena lemparan batumu itu!"anak itu hendak memukul ichigo lagi, tapi tiba-tiba…

BBUUAAKKK

"WAADOOHH! WOOII…SIAPA YANG NGELEMPAR INI SEPATU BUTUT?"sebuah sepatu melayang ke kepala boss geng itu.

"aahh! kenapa ada seseorang yang seburuk itu disini? Pergi sana! Disini tidak menerima anak nakal dan suka kekerasan seperti kalian!"

seorang anak perempuan manis, cantik, imut, dan juga wajah polosnya yang terlihat seperti anak dari keturunan malaikat. Ia berambut putih sebahu dengan mata emerland yang indah. Tak ayal membuat anak perempuan ini memang seperti malaikat kecil yang tersesat dibumi.

"hheehh! Dasar anak perempuan! Sebaiknya tak usah ikut campur! Anak perempuan itu lemah dan tak bisa berkelahi! Sana pergi dan mengadu pada ibumu!"

anak satu ini memang keterlaluan nada bicaranya terkesan sangat-sangat meremehkan anak perempuan. Gadis kecil yang memakai busana ala seorang turis yang berasal dari luar negeri. Terbukti dengan gaya pakaian anak perempuan itu memakai sepatu booth berheels dengan jacket tebal dengan shall yang melilit dilehernya. Memang, cuacanya sedang buruk. Karena musim gugur hampir telah usai, jadi cuacanya berangin lumayan kencang dan dingin yang pasti.

"…so sad…!"itulah kata yang dikeluarkan oleh mulut seorang gadis kecil ingusan yang berumur sekitar 6 tahun itu sebelum akhirnya melemparkan sepatu terakhirnya yang masih terpasang manis dikakinya dan…

BBUUAAKKK

"AAKKHHH! APA YANG KAU LAKUKAN? DASAR ANAK PEREMPUAN BODOH!"anak itu mendekati gadis bule ini. Sampai akhirnya ichigo yang daritadi Cuma diam pun akhirnya bersuara sambil berdiri.

"jangan…dekati anak itu!...pengecut! beraninya hanya dengan prempuan…"sambil berjalan yang pastinya memegangi lengannya yang sobek itu.

"hheehh? Waahh! Sekarang kau ingin melindungi anak itu? Lihatlah dirimu sekarang! Mana mungkin kau mengalahkan kami semua!"anak itu menyombongkan diri.

Anak kecil yang menjabat sebagai boss digeng aneh itu bernama Grimmjow Jeagerjaques. Seorang anak berambut biru yang berperawakan memang seperti preman. Ia ditakuti oleh semua anak yang pernah mengenalnya dan hanya beberapa anak yang berani terhadapnya tak terkecuali dan yang pasti itu adalah ichigo yang memang tidak suka dengan anak itu yang selalu bersikap seenaknya terhadap anak lainnya.

"kau terlalu sok berani ichigo!"anak lainya ikut menyombongkan diri.

"heehh!"itulah yang keluar dari mulut ichigo sambil menyeringai.

Sedangkan gadis manis dibelakang ichigo Nampak cemas pada seorang yang berada didepannya untuk melindunginya itu. Ia juga terlihat takut ketika melihat luka dilengan anak laki-laki didepannya.

"dasar sok berani!"grimmjow melayangkan kepalan menuju perut ichigo yang sayangnya malah tangan itu ditangkap oleh tangan ichigo sambil menyeringai.

"hheehh! Segitu saja kemampuanmu?"dengan nada mengejek ichigo membalas tinju ke rahang grimmjow. Semua tampak tidak percaya. Termasuk gadis dibelakang ichigo yang kini tengah terdiam dan terpaku melihat adegan kekerasan itu.

"dasar orang tak tau di…"

Gguukk gguukk gguukk

perkataan grommjow terpotong saat mendengar suara anjing yang sangat menggema dari arah samping mereka. Dan benar saja, seekor anjing betina yang berukuran sangat besar dan mirip dengan serigala itu berlari kearah gadis itu.

"aahh! moci! Kau darimana saja? aku tadi mencarimu!"gadis itu langsung memeluk anjing itu dan tak lupa mengelus bulu lembut anjingnya bernama moci itu.

Grimmjow yang wajahnya tiba-tiba berubah menjadi wajah parno. Seperti wajah sehabis melihat hantu.

"be-besar sekali anjingnya!"kata grimmjow yang perlahan kakinya mundur. Sama seperti halnya ichigo yang terkejut ngeliat anjing sebesar itu.

Gguukk gguukkk

Semua orang yang melihat anjing itu sudah bersiap-siap untuk kabur.

"moci…kejar mereka!"perintah sang gadis yang langsung dituruti oleh anjing bernama moci itu.

"HHHUUUAAAAA!"anak-anak nakal itu berlari terbirit-birit sedangkan ichigo yang hendak kabur itu segera dipeluk oleh gadis yang sempat membuatnya heran itu.

"eeh-eehh!"ichigo jadi salting. Gimana gak salting coba? Yang meluk anak gadis yang bisa dibilang sangat cantik itu.

"tak perlu mengikuti mereka! Disini saja! biar aku mengobati lukamu!"gadis itu menarik tangan ichigo untuk menuju bawah pohon yang rindang dan mengobati ichigo yang sedari tadi meringis karena darahnya tak kunjung berhenti.

"aauuukh!"sesekali ichigo berteriak kecil ketika sebuah cairan bening dioleskan diluka ichigo.

"tahan sebentar! Ini bisa menghentikan pendarahannya!"gadis itu Nampak menenangkan ichigo.

Ichigo jadi ngerasa baikan dengan memandang wajah gadis kecil didepannya. ia tak habis pikir dengan gadis didepannya ini. Wajahnya cantik, imut, manis dan rambutnya yang membuat seorang ichigo kagum sekaligus…

Deg deg deg

Membuat ichigo jatuh cinta untuk yang pertama kalinya di umur yang masih dibilang sangat-sangat belia itu.

"AAUU!"teriak ichigo saat toushiro memberi sedikit alkohol diluka tersebut.

"aahh maaf! Aku akan lebih hati-hati!"gadis itu sangat telaten dengan tangan-tangan lincahnya.

"enng! Kau siapa? Aku tidak pernah melihatmu ditaman ini? Siapa namamu? Darimana asalmu? Dan tinggal dimana? Apa urusanmu kemari? Dan apa urusanmu melakukan hal gila itu? Dan kenapa rambutmu berwarna putih? Berapa umurmu? Apa kau sudah tua?"pertanyaan ichigo yang bertubi-tubi terucap dari bibir merah jambu ichigo dengan lancar tanpa sedikitpun memberi jeda pada kalimatnya itu.

Sedangkan sang gadis kecil itu malah tertawa kecil sambil tersenyum lembut kearah ichigo.

"akan aku jawab pertanyaanmu satu-satu! Aku berasal dari paris. Tujuanku kesini hanya sedang berlibur! Dan aku tinggal di paris bersama ayah dan ibuku. Namaku hitsugaya toushiro! panggil saja aku toushiro. dan juga rambutku ini adalah rambut asli dan aku ini masih berumur 6 tahun! Aku melemparkan sepatuku karena aku melihat dia menyakitimu, jadi aku menolongmu! Ditaman bermain seharusnya bersenang-senang seperti anak lainnya! Tapi, kau malah di berlakukan seperti ini! Aku sungguh tidak suka dengan kelakuan orang aneh dan kejam itu!"anak gadis itu kembali tersenyum lembut yang sukses membuat ichigo berwajah semerah tomat.

"oohh!"lalu buang muka. Seperti itulah ichigo yang sekarang ini tengah malu-malu kucing saat ingin berteman dengan gadis ini.

"jadi…siapa namamu?"disela-sela gadis bernama toushiro membalut luka ichigo dengan kain kasa.

"enng? A-aku? Namaku ichigo kurosaki!"

"enng? Strawberry?"ichigo yang mendengar itu segera berkedut alisnya dan memandang toushiro dengan tatapan tidak suka sekaligus dengan wajah yang memerah.

"jangan panggil aku strawberry! Namaku ichigo! I-chi-go!"toushiro pun tertawa melihat wajah merah ichigo yang kaya tomat itu.

"maaf! Habisnya namamu unik sekali!"

"kau juga! Seorang perempuan, kenapa namamu seperti anak laki-laki?"

"entahlah! Ibu bilang, namaku itu memiliki hubungan denganku! Ibu bilang aku sangat cocok dengan nama itu saat melihatku lahir dengan rambut berwarna putih bukan hitam pekat seperti ibuku! Rambut ini rambut yang sama dengan rambut ayahku! Ayahku juga berambut putih, sama sepertiku!"

"ooo! Oh yaa! Kau baru berumur 5 tahun dan bisa menguasai bahasa jepang dengan baik! Kau hebat sekali!"ichigo kagum juga dengan kecerdasan anak perempuan disampingnya.

"aahh! ayah dan ibuku orang jepang tapi saat ibu sedang hamil, mereka pergi keparis untuk urusan bisnis ayah! Jadi aku terlahir disana! Dan aku sudah menguasai 5 bahasa sekaligus!"jelas singkat toushiro.

"woooaa? Benarkah? Hebat sekali!"kata ichigo yang terkesan dengan toushiro.

"emm… aku sudah menguasai bahasa jerman, perancis, jepang, inggris dan yang sedang aku pelajari sekarang adalah bahasa isyarat!"ichigo yang mendengar kalimat terkahir yang diucapkan toushiro sontak tertawa lepas. Dan toushiro malah cengo dan bingung.

"hahahaha! Haduh perutku hahahaha!"toushiro mendengus.

"apanya yang lucu?"sambil melipat tangannya didadanya.

"haha… haduh! Hanya aneh saja! untuk apa kau belajar bahasa isyarat?"

"jika kita dalam posisi yang jauh dan sulit dalam komunikasi, kita bisa menggunakan bahasa isyarat kan?"jelas toushiro.

"benar juga…"

Hening~

"emm… lalu, apa orang tuamu tau kau disini? Aku tidak melihat ada orang tua disekitar sini!"sambil celingak celinguk gaje.

"tentu saja tidak! aku kemari sendiri! Ayah dan ibuku ada di paris!"

"apa? Sendirian?"

"emm! Aku bosan disana dan ingin pulang kejepang tempat yang paling aku ingin tinggali!"

"ba-bagaimana bisa bocah sepertimu naik pesawat? Apa kau menggunakan passport ayahmu yang kau curi saat ayahmu sedang mandi?"

Toushiro terkejut dengan kata terakhir ichigo katakan dan sorot mata toushiro menjadi tatapan sedih.

"ahh tidak! Aku kemari bersama suzu-nii! Dia orang terpercaya ayahku! Aku memaksanya untuk menemaniku pergi ke Tokyo dan menggunakan passport-nya untuk kemari Dan sekarang ia aku suruh membeli susu coklat dan sampai sekarang belum kembali! Aku berpikir ia tersesat!"

"begitu! maaf, aku sudah menuduhmu yang tidak-tidak!"

"emm! Tidak apa-apa! Sekarang jangan banyak gerakkan lenganmu! Nanti lukanya bisa terbuka lagi!"jelas toushiro yang sudah selesai mengobati ichigo yang tentunya sambil tersenyum manis yangsukses membuat ichigo salting dan tak bisa berkata apa-apa lagi.

Gguk guk

Suara anjing toushiro yang bernama moci itu datang menemui majikannya dengan membawa sobekkan kain berwarna biru yang diduga kain yang sobek milik grimmjow yang ternyata takut sama anjing.

"moci! Maaf sudah membuatmu lelah! Kemarilah!"toushiro menepukkan pahanya dan anjing seperti serigala itu tidur beristirahat dipangkuan toushiro.

"di-dia anjingmu?"Tanya ichigo yang sedikit bergidik melihat anjing sebesar itu sedang bermanja dipangkuan toushiro walaupun kenyataan ichigo sedikit cemburu dengan anjing itu yang sekarang bergeliyat dipaha mulus dan putih bersih milik toushiro.

"eemm! Dia anjing hadiah ulang tahunku saat aku berusia satu tahun! Namanya moci!"

"mo-ci?"

"eemm! Berjabat tanganlah dengannya, dan biarkan ia mengenalmu!"

Ichigo dengan ragu-ragu mengelus bulu halus moci. Wajahnya juga menyiratkan kekhawatiran yang membuat toushiro tertawa dalam hati.

"jangan ragu! Ia bisa tau jika kau ragu menyentuhnya! Jika kau tulus ingin menyentuhnya, ia akan dengan sendirinya akrab denganmu!"

"emm!"ichigo pun semakin lama semakin mengelus bulu putih moci dan bahkan membiarkannya tidur di pangkuannya.

"bulunya halus sekali! Lihatlah! Dia sangat senang jika aku mengelus leher bawahnya!"ichigo yang sekarang senang dengan anjing besar dipangkuannya. Dan tak lupa ia juga senang dengan sang majikan.

Setelah 2 minggu mereka bermain ditaman bermain ini bersama anak-anak lainya. Dalam waktu dua minggu itu sendiri sudah banyak memori indah yang terekam diotak cerdas toushiro. sampai akhirnya toushiro harus pulang karena okaasan dan otousannya sudah menunggunya pulang dan khawatir setengah hidup dengan anaknya itu.

"kau mau pulang? Pulang kemana?"Tanya ichigo yang terlihat sekali dari sorot matanya bahwa ia sangat sedih.

"aku harus pulang ke paris! Kaasan dan otousan sangat mengkhawatirkan aku! Dan aku juga harus kembali bersekolah!"toushiro menangis karena akan pergi meninggalkan teman baru yang menjadi teman special toushiro.

"tinggalah disini! Tinggalah dijepang! Kita bermain bersama lagi!"ichigo menggengam tangan toushiro.

"tidak bisa! Aku harus kembali ke paris! Tapi aku akan janji kembali lagi! Jangan khawatir! Setiap libur panjang, aku akan datang kemari! Tunggulah aku!"toushiro mencoba menyakikan ichigo yang matanya terlihat berkaca-kaca itu.

"janji?"sambil menampakkan jari kelingkingnya.

"eemm! Janji!"toushiro mengangguk mantap dan tersenyum sumringah.

Tapi tiba-tiba, ichigo merogoh kantung celananya dan mengeluarkan dua buah gelang yang sama persis.

"menikahlah denganku jika kita sudah dewasa!"ichigo memang seorang bocah ingusan yang lagi jatuh cinta yang sekarang tengah melamar seorang anak perempuan didepannya dengan wajah yang serius dan juga semu merah dipipinya.

"a-apa?"toushiro membelalakan matanya tak percaya. Hal yang seharusnya dilakukan saat mereka dewasa yang kini sangat tak pantas jika seorang anak berumur 8 tahun melamar anak berumur 6 tahun. Tapi, toushiro menangis semakin kuat sambil mengangguk.

"hhuuaa! Aku menerima lamaranmu!"teriak toushiro yang untungnya tempat itu sudah sepi.

Ichigo langsung memakaikan gelang sebagai pertanda bahwa mereka sudah saling terikat oleh cinta masa depan mereka. Gelang perak dengan cincin yang menggantung digelang tersebut.

"kembalilah jika kau sudah dewasa dan datanglah ketaman ini! Aku akan menunggumu selalu ditaman ini!"tangan ichigo kali ini menggengam bahu toushiro dengan mantap ia menatap toushiro.

"eemm! Pasti!"

Cup~

Toushiro mencium pipi ichigo dan tersenyum smuringah lagi.

"sampai jumpa ichigo! Aku akan datang kemari saat aku sudah dewasa! Aku janji akan tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik menawan! Supaya kau tambah menyukaiku!"kata toushiro sambil tersenyum malu.

"emm! Aku juga akan tumbuh menjadi pria dewasa yang tampan agar kau semakin menyukaiku!"

Mereka berdua tertawa bersama. Sampai akhirnya suara seseorang membuyarkan semuanya.

"maaf shiro-chan! Pesawatnya sudah mau berangkat! Kita harus pulang sekarang! Ibu besar dan tuan besar pasti sudah sangat merindukan shiro-chan!"seorang yang diketahui bernama suzune. Seorang pelayan terpercaya yang ditugaskan untuk menjaga toushiro hidup dan matinya.

"eemm! Baiklah suzu-nii!"toushiro berdiri meninggalkan taman terindah yang pernah ia lihat.

"bye ichigo!"toushiro melangkah pergi meniggalkan jepang.

"aku akan kembali lagi! Tunggu aku ichy!"batin toushiro yang memandang pemandangan dari dalam pesawat.

"…suzu-nii! Aku ingin datang kesini lagi! Aku ingin bertemu dengan ichy saat aku dewasa!..."kata toushiro.

"…emm! Kalau begitu, cepatlah dewasa shiro-chan!..."

Flash ON~

[Õ_Õ]v

"yoo ichigo! Belum pulang heehh?"sapa seseorang yang mendekati ichigo yang tengah berkutat dengan dokumen aneh di ruang OSIS.

"belum! Masih harus mengurus data siswa-siswi baru! Kalau kau mau pulang, duluan saja!"kata ichigo sambil menyusun kertas-kertas itu dimejanya.

"begitu! Kalau begitu minumlah dulu!"kata pria yang diketahui bernama renji itu memberikan minuman dingin yang ia beli dikantin barusan.

"hhmm… thanks yaa!"tanpa mengalihkan pandangannya dari computer didepannya.

"yoosh! Gue duluan dulu yee!"

"hmm! Jangan godain anak orang lagi! Kalo sudah terlanjur, jangan pernah menelfondku dan menyuruhku untuk membantumu. Itu tidak akan pernah terjadi lagi!"kata ichigo yang kini memicingkan matanya kearah renji yang tengah nyengir-nyengir gaje.

"hehehe… tidak akan terjadi lagi! Aku sudah tobat sekarang! Gue duluan yee! Dah ditungguin sama rukia-chan!"

"hn… pergi sudah sana! Siapa juga yang menyuruhmu berlama-lama disini! Mengganggu saja!"kata ichigo sambil nge-deathglare renji.

"semenjak kau jadi ketua OSIS kerjaan luu itu marah-marah terus! Bosan aku mendengar ocehanmu itu!"sambil manyun-manyun gak normal(?).

"apa loo bilang?"ichigo bangkit dari duduknya dan menatap renji dengan tatapan membunuh.

"eehh! Bukan apa-apa! Gue cabut dulu!"renji langsung mencelos kabur meninggalkan ruang khusus ketua OSIS.

Ichigo POV~

Aku memandang nanar kepergian renji yang membuat moodku hilang seketika. Dasar nanas kelewat busuk! Terkutuk kau monyet berkepala nanas!.

Batinku yang meyumpah-serapahi anak biadap itu. ia sahabatku, sejak aku masuk kelas satu SD ia telah menjadi sahabatku dan menjadi sahabat soib gue dan yang pasti dia sudah menjadi anak nakal karena gue. Yaa, sejak kecil gue dan nanas busuk itu sering berkelahi walaupun sebenarnya gue yang merasuki pikiran polos renji waktu itu. bersalah juga sih gue, tapi apa boleh buat? Nasi sudah menjadi basi. Jadi harus masak nasi lagi.

Aku memandang gelang perak ditangan kiriku. Gelang yang selalu setia melingkar di pergelangan tanganku. Gelang dengan cincin yang terkait dan menggantung digelang ini. Pasti kalian bertanya tentang gelang ini. Baiklah! Akan aku ceritakan.

Berawal dari pertemuan tidak terduga dengan seorang anak perempuan. Dia gadis kecil cantik, manis, imut dan juga pemberani. Ia menolongku saat aku sedang kalah berkelahi dengan anak tersial yang pernah gue temui.

Bukannya gue lemah cuyy! Tapi dia main keroyok. Gue seorang aja, sedangkan dia 5 orang. Yaa kalah jumlah lah gue. Cewe manis itu bernama hitsugaya toushiro. jangan kira dia tomboy yaa. Dia itu bener-bener cewe asli dua kelinci. Dia disiplin dan juga pinter. Namanya memang kaya anak laki-laki. Tapi kalo sudah dia senyum, gue langsung meleleh.

Loo pasti gak percaya kalo gue sudah ngelamar dia. Bahkan gue ngelamar dia waktu umur gue 8 tahun. Biarpun pas itu gue masih kecil, tapi nyali gue buat nyatain perasaan gue besar. Gak kalah kan sama orang dewasa? Dan sekarang ini, gue lagi nunggu sang pujaan hati gue datang ke jepang lagi.

Yaa, dia sekarang gak tinggal di jepang. Ia tinggal di paris sama ortunya. Haahh! Biarpun beribu-ribu tahun jugague tungguin loo. Secara cewe cantik bak putri kerajaan inggris itu cantik gila! Ingat yaa cantik gila! Kalo cantik banget itu sudah biasa. Dan sekarang dengan setia dan semangat 45 gue masih menunggunya.

Aku tersenyum lembut saat mengingat wajahnya dulu. Lembut dan menenangkan.

"…cepatlah pulang hime…"kataku dan melanjutkan pekerjaan nista yang menggunung dimeja kerja gue.

Kaya orang kerja dikantoran aja nih gue. Padahal gue Cuma anak tak berdosa yang dipaksa ikut seleksi ketua OSIS sama seluruh makhluk neraka dikelas gue dan gue harus mempromosikan diri dengan embel-embel yang dibuat renji dkk. Pengen gue dampart itu mereka semua.

Tapi apa boleh buat? Toh mereka ngadu ke bapak nista gue kalo gue hampir dikeluarin dari sekolah gara-gara ngejotos anak kelas satu yang judesnya bukan main. Yosh! Lupakan kejadian nista itu. gue sekarang sudah berubah menjadi anak baik, rajin sholat, dan rajin mengaji. Demi calon isrti gue nanti. Ntar kalo gue gak ngerubah sikap buruk gue, ntar hime tunangan gue malah minta cere dan cari suami lain lagi. Aarrrggghhhh! Maaf! Itu berlebihan. Nikah aja belum udah main cere aja. Gue bankai juga luu!

Dan sekarang, gue menjabat sebagai ketua OSIS di SMU Karakura. SMU paling terkenal di Tokyo jepang. Dan juga, ini SMU merupakan SMU yang memiliki kapasitas otak muridnya diatas rata-rata dan IQ diatas rata-rata. Tapi, kenapa gue gak ngerasa itu semua ada di gue yaa? Aahh! mungkin memang belum rejeki. Ntar aja deh buktiin keseluruh dunia kalo gue itu sebenernya pinter, gak bloon bloon banget.

"haahh! Akhirnya, selesai juga! Apa? Sudah senja? Gawat! Bokap gue ngamuk nih ntar!"gue langsung cabut pulang kerumah. Takut bokap gue nyiksa adik tercinta gue. Maaf! Maksud gue, takut ngerepotin mereka kalo obat bokap gue habis. Biasalah bokap gue memang lebay. Bisa dibilang kamseupay juga. Tapi, jangan salah loo! Bokap gue itu seorang dokter. Dan gue juga bercita-cita sebagai dokter juga. Untuk melanjutkan kerjaan sang bokap nista gue dirumah sakitnya.

"haahh! Sampai juga!"gue masuk kerumah dan…

"ICHIGO! LOO DARI MANA AJA HEEHH? INI SUDAH JAM BERAPA? LAGI-LAGI TERLAMBAT PULANG!"

Aarrgghh! Pengen gue cabut aja niih telinga gue. Kayanya gue harus ke dokter THT deh buat periksa gue masih waras atau gak.

"AARRRGGHHH! AKU TELAT GARA-GARA NGURUS DOKUMEN UNTUK SISWA BARU! DAN JANGAN TERIAK-TERIAK DIMUKA GUE! BAU TAU NAFAS LOO!"yaa, gue sering adu mulut begini sama bokap gue. Soalnya bokap gue itu sudah kelewat sinting.

"hehehehe! Sory. Bapak loo tercinta ini kan khawatir sama loo bocah!"tuh kan. Baru aja dia marah-marah, sekarang kumat dehh sintingnya.

"ahh! Terserahlah!"gue langsung cabut kekamar gue.

Dan berbaring sebentar dikasur kesayangan gue. Dan tentunya juga dengan bantal kesayangan gue.

"hhaahh…"

"ichy-nii! Makan malam sudah siap!"suara adikku yang sangat merdu didepan pintu gue. Panggilan untuk makan malam memang sangat gue sukai.

"yaa! Aku mandi dulu!"dan secepat kilat gue mandi. Apalagi kalo bukan mandi bebek.

Ichigo END POV.

Ichigo menuju meja makan dengan mata berbinar-binar. Sedangkan sang ayah mengerutu tak jelas. Adik tercinta ichigo pulang dengan semangat 45 langsung menuju meja makan.

"AKU PULANG!"teriak Karin dengan senyum sumringah dan juga langsung disambut baik oleh saudara kembarnya.

"selamat datang! Cepat mandi dan kita makan malam bersama!"kata yuzu yang masih memakai celemek bermotif kulit sapi dengan kepala sapi dibagian kantungnya.

"hhaahhh! Aku yakin besok aku akan menang! Strategi yang kubuat sangatlah sempurna!"kata Karin sambil melempar tasnya kesembarang arah.

"eenng? Memangnya apa rencanamu nanti?"Tanya ichigo yang asyik makan tempura buatan sang adik manisnya yuzu.

"ra-ha-si-a"sambil ngelongos menuju kamarnya.

"dasar loo! Adik terpelit yang pernah gue temuin!"

Setelah Karin selesai mandi dan mereka makan malam bersama. Dengan tenang tanpa ada yang mencoba menyia-yiakan waktu untuk makan demi makanan terENAK yang pernah mereka makan. Memang setiap hari mereka makan masakan yuzu dan setiap hari juga ichigo dan Karin rebutan tempura kesukaan mereka berdua dan tak jarang juga mereka sampai perang mulut yang ujung-ujungnya ichigo di jotos oleh sang ayah karena tak mau mengalah hanya dengan sepotong tempura hangat yang terhidang indah dipiring yang berisi sepotong tempura itu.

"ohh yaa ichigo!"semua perhatian langsung tertuju pada sang ayah yang tiba-tiba membuka suara.

"apa?"jawab ichigo cuek.

"ayah akan menjodohkanmu dengan seorang gadis!"semua langsung tersendak begitu juga dengan ichigo yang terkejutnya bukan main.

"A-APA?"teriak ichigo sakartis.

"ichy-nii kan masih kelas 3 SMU, masa iya ichy-nii mau dijodohkan?"cerocos Karin yang memang gak rela perhatian kakak tercintanya berkurang gara-gara dijodohin dan mementingkan perhatiannya pada sang calon istri nanti.

"iyya! Lagipula, ichy-nii juga belum tentu mau!"bela yuzu yang juga tak rela tentunya.

"IYA! MEMANGNYA SIAPA YANG AKAN AYAH JODOHKAN PADAKU?"bentak ichigo yang tak habis pikir dengan isi kepala sang ayah yang menyuruhnya untuk berjodoh dengan gadis pilihannya. Ini bukan lagi jaman siti nurbaya. Ini jaman modern, gak ada yang namanya jodoh-jodohan.

"dengan keluarga kuchiki! Namanya rukia kuchiki!"

"APA? DIA KAN TEMEN SEKELASKU! YANG BENER AJA?"ichigo kali ini menyentak pantatnya pada kursi yang tak bersalah itu.

"sebenarnya, bukan ayah yang menjodohkanmu dengan gadis itu! keluarga merekalah yang datang menemuiku dan menyatakan ingin menjodohkan mu dengan putrinya. Kalau tidak salah namanya byakuya-kuchiki!"

"haahh! Bahkan ayah sendiri tidak tau asal usul keluarga mereka. Bisa-bisanya menjodohkanku dengan rukia"omel ichigo tak jelas.

"apa salahnya? Lagi pula kau kan sudah mengenal gadis yang dimaksud kan? Jadi kau dapat dengan mudah akrab dengan gadis itu. dan juga, sepertinya keluarga mereka keluarga terhormat. Jadi mana mungkin mereka akan melakukan penyiksaan padamu!"jelas sang ayah yang berujung pada kebimbangan ichigo.

Bukan! bukan karena ichigo sedang berpikir perkataan ayahnya, tapi memikirkan kejujuran atau tetap merahasiakan itu. yaa, ichigo sedang berpikir dan menimbang-nimbang hubungannya dengan anak perempuan ahh tidak, sekarang tentu saja berubah menjadi gadis yang secara tak langsung bertunangan dengannya itu. dan akhirnya ia sudah memutuskan.

"…tapi, sebenarnya aku sudah memiliki calon sendiri yah!"lalu semua pasang mata tertuju pada pria yang 5 bulan lagi itu genap 17 tahun.

"…calon?..."Tanya ayah, yuzu dan Karin bersamaan.

"eemm…bahkan aku dan gadis itu sudah bertunangan secara tak langsung!..."jelas ichigo yang langsung mendapat tatapan tak percaya dari 3 makhluk yang menatapnya terkejut.

"…TUNANGAN?..."teriak mereka bersamaan.

"gadis seperti apa dia? Apakah dia cantik? Apakah dia imut?"Tanya Karin yang antusias.

"iya! Apakah dia baik? Aku tidak mau mempunyai kakak ipar yang jahat dan berkelakuan buruk!"kata yuzu.

"apakah gadis itu pernah kau bawa kemari?"Tanya sang ayah yang gak kalah antusias.

"…aku…tidak tau…"ichigo berwajah lesu.

"APA? BAGAIMANA KAU BISA TIDAK TAU?"teriak mereka yang lagi-lagi bersamaan.

"ia pergi ke paris saat aku masih berumur 8 tahun dan sampai sekarang aku masih menunggunya untuk kembali!..."jawab ichigo yang berwajah sangat lemah itu.

"lalu, bagaimana kau bisa bertunangan dengan gadis itu?"Tanya sang ayah.

"saat kami berdua bersama untuk berpisah dan aku menyatakan cintaku pada gadis itu!"

"begitu! Lalu, kapan ia akan kembali?"

"aku juga tidak tau…"semua menjadi berwajah lesu dan lemah mendengar rahasia ichigo.

"lalu, apakah kau yakin gadis itu akan kembali?"

"eemm! Aku yakin! Aku yakin ia pasti akan kembali!"anggukan pasti ichigo membuat sudut merekah yang terpampang jelas di bibir sang ayah.

"baiklah! Kalau begitu aku akan membatalkan perjodohanmu dengan keluarga kuchiki itu! dan jika ternyata gadis itu tak datang, maka perjodohan ini akan tetap berjalan! Dan waktunya hanya sampai tahun ini berakhir!"jelas sang ayah yang langsung membuat ichigo berdecak kesal dengan sang ayah yang mengaturnya.

"ck!"ichigo pergi meninggalkan dapur menuju kamarnya.

Review!

Review anda membangun semangat saya! #halah…

Gk review, liat aja ntar #ngancem #abaikan

Tunggu kelanjutan ceritanya yaa…