Katekyou Hitman Reborn © Amano Akira

Vongola 11th : Next Generation

Remakable from :

Vongola Next Generation © Ciocarlie

Warning: AU, OOC, Future-fic, Shou-ai, Straight

Yuu Hibari | 1

Saat itu, hanya ada kegelapan malam yang hanya disinari oleh cahaya bulan. Anak itu—masih dengan sebuah boneka di tangannya, dan dalam keadaan setengah mengantuk. Berjalan pelan menelusuri lorong itu, bau anyit tampak memenuhi ruangan itu—membuat tubuh kecilnya bergetar ketakutan. Ia mencoba untuk melihat sekelilingnya—tubuh-tubuh tak bernyawa tampak bercampur dengan darah.

"Papa—"

Ia mencoba untuk mencari sosok yang ia butuhkan. Ayahnya, yang seharusnya ada di kamarnya untuk selalu menemaninya tidur. Tetapi saat ini bahkan ia sendirian—di temani oleh bau darah dan juga mayat yang bergelimpangan. Pintu besar—yang selalu mempertemukannya dengan ayahnya tampak saat ini berdiri di depannya. Selalu—ketika ia membuka pintu itu, ayahnya akan tersenyum dan menggendongnya.

Membuka pintu—ia mencari sosok itu, di kegelapan kamar itu. Menemukannya—ia menatap ayahnya, bukan senyuman yang ia perlihatkan. Tetapi hanya tubuh yang dipenuhi darah, yang tergeletak di sana.

"Pa—papa...?"

Mata itu menatap sosok kecilnya—tangannya yang gemetar dan dipenuhi darah tampak mencoba menggapainya. Senyuman itu tampak—tetapi anak itu tidak merasa senang seperti biasanya.

"Yuu—maafkan aku..."

'...san...Yuu-san...'

"Yuu-san," mengejapkan matanya sekali—pemandangan itu berubah menjadi sebuah pemandangan bergerak dari dalam mobil. Anak laki-laki itu—berambut hitam dan bermata cokelat tampak menatap ke arah suara yang memanggilnya, "kita sudah sampai..."

"Ah—" mencoba menatap ke depan, menemukan sebuah bangunan bergaya ala Jepang yang sangat luas, "—maaf aku melamun Tetsu-san..."

"Tidak apa-apa, mau saya bawakan barang bawaan anda—?"

"Ah, tidak usah hanya tas ini saja kok—" dengan cepat membuka bagasi mobil itu, mencari satu-satunya tas yang dibawa olehnya. Menemukannya—dengan cepat ia membawa masuk, di ikuti oleh Kusakabe yang berjalan di belakangnya.

"Kyo-san sudah menunggu anda..."

"Aku mengerti—" memasuki ruangan itu, Yuu menatap ke sekitarnya. Raut wajahnya tampak sedikit sedih dan ia hanya bisa menghela nafas berat sambil melangkahkan kaki lebih dalam, "—oh, dimana kamarku Tetsu-san—"

"Yuu-nii!" Baru saja menoleh sebentar, seseorang tampak memeluk dan melingkarkan tangannya di leher Yuu. Seorang anak laki-laki berambut hitam dengan mata berwarna hitam pekat tampak tersenyum padanya, "aku sudah menunggumu!"

"Kou, kau mengagetkanku—" Yuu tampak sedikit kehilangan keseimbangan karena anak itu lebih pendek darinya. Tetapi, yang lebih parah dari kehilangan keseimbangan adalah ia tercekik, anak bernama Kou itu mencoba mengeratkan pelukannya, "—sesak Kou, kau bisa lepaskan tanganmu?"

"Kou-san, Yuu-san bisa pingsan kalau sampai anda melakukan lebih dari itu—" Kusakabe hanya bisa menatap kedua anak itu sambil tertawa kecil. Anak bernama Kou itu dengan segera melepaskan pelukannya.

"Yuu-nii kau benar akan tinggal di Jepang bukan?"

"Yah, untuk 1 tahun kedepan—" Yuu tampak tersenyum dan menepuk pelan kepala Kou, "sekarang aku akan ketempat otou-san jadi, biarkan aku masuk oke?"

Kou hanya mengangguk—membiarkan Yuu untuk masuk ke dalam rumah. Melangkahkan kakinya masuk, ia menatap kearah beberapa foto yang terpajang disana. Foto Kou, ayahnya dan juga seorang perempuan yang bahkan tidak ia kenal.

"Yuu-nii?"

"Hm? Ada apa Kou," Yuu mengacak rambut Kou membuat yang bersangkutan menjadi kesal dan membenahi rambutnya.

"Tidak, kenapa Yuu-nii tiba-tiba terdiam ketika melihat foto otou-san dan kaa-san?"

...

Ia hanya terdiam—entahlah, ia sendiri tidak tahu kenapa ia selalu melamun setiap melihat foto mereka bertiga. Apakah karena rasa rindu pada ayahnya, atau rasa cemburu karena Kou—yang sudah ia anggap adik kandungnya sendiri selalu mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya itu.

"Tidak—" Yuu tersenyum, menatap kearah Kou, "—aku hanya lelah saja..."

"Oh..."

"Yuu, kau sudah datang—" suara berat, datar, dan dingin itu tampak terdengar di hadapannya. Menoleh dan menemukan ayahnya—sang Cloud Guardian Vongola Hibari Kyouya.

"Selamat sore ayah—" menundukkan kepalanya, ia memberikan hormat pada ayahnya yang ada dihadapannya itu, "—maaf aku terlambat, pesawat dari Italia terlambat karena cuaca yang buruk..."

"Hn, kalau begitu—"

"Kyou-san, beberapa anak buah anda kembali dari misi—" Kusakabe yang tadi meletakkan barang-barang Yuu ia bergegas kembali setelah mendapatkan beberapa laporan dari anak buah Hibari.

"Ah baiklah, aku akan segera kesana—Kou?"

"Aku masih ingin bermain dengan Yuu-nii—" dengan segera merangkul sebelah tangannya, Kou menatap ayahnya dengan tatapan penuh harapan.

"Baiklah," Hibari menghela nafas panjang dan berbalik membelakangi kedua anaknya itu, "oh—sebaiknya kau menemui yang lainnya. Kou, kau bisa antar Yuu berkeliling Namimori?"

"Tentu saja ayah!"

...

Berjalan di Namimori sangat berbeda dengan di Italia—dulu. Jepang adalah negara yang aman dari mafia, tidak seperti Italia yang mengharuskan bahkan anak kecilpun melindungi diri sendiri menggunakan senjata—dulu.

Sekarang—mungkin memang tidak sama seperti Italia—terutama Sicilly. Tetapi, Jepang sudah mulai dikuasai penuh oleh mafia. Tidak jarang beberapa pertempuran mafia terjadi di jalanan. Dan tingkat pembunuhanpun semakin tinggi—kalau tidak CEDEF yang pada akhirnya membantu keamanan Namimori setelah tentunya keturunan langsung dari sang pendiri, yang juga Cloud Guardian Vongola—Hibari Kyouya menjadi ketuanya.

Tetapi tentu saja pertempuran tidak bisa di hindari. Dan semua orang selalu waspada dengan apa yang akan terjadi di depannya. Jadi jangan heran ketika berjalan, akan ada beberapa pasang mata yang menatap tajam dengan tiba-tiba. Biasanya, orang biasa akan bergiding ngeri dan langsung pergi sampai tidak merasakan tatapan itu lagi.

Berbeda dengan Yuu tentunya—menjadi anak dari orang yang ditakuti se-Namimori—bahkan mungkin se-Jepang, dan tinggal di Sicilly Italia selama 10 tahun membuat mentalnya sudah terlatih untuk semua itu. Walaupun di Italia ia selalu dilindungi karena sebuah keistimewaan yang ia dapatkan, tentu saja itu tidak akan mengurangi kewaspadaannya.

"Mereka semua menganggapku lemah—hanya karena usiaku baru 12 tahun tidak berarti aku tidak bisa bertarung bukan?" Kou yang tampak kesal ketika menceritakan semua kehidupannya di Namimori pada Yuu tampak berjalan ogah-ogahan, "umur tidak masalah bukan? Lagipula aku sudah belajar menggunakan ini!" Kou mengeluarkan sepasang tonfa yang mirip dengan milik Hibari.

"Hm? Tonfa seperti milik ayah?"

"Tidak yang ini berbeda—" memencet sebuah tombol dipegangannya, menekannya seperti menekan pelatuk pistol—dan beberapa peluru tampak keluar dari tonfa itu, "—dimodifikasi, jadi aku bisa melakukan serangan jauh juga!"

...

"Kou," Yuu tampak tertunduk melihat adiknya yang berusia 5 tahun lebih muda darinya itu sudah dilatih menggunakan senjata. Yah, walaupun Yuu sudah dilatih sejak usianya 5 tahun, ia tidak mau adiknya itu juga harus mengalami hari-hari dengan senjata-senjata itu, "jangan terlalu memikirkan apa yang ayah katakan padamu ya...jangan paksakan dirimu."

"Eh kenapa—? Aku ingin melakukan atas kemauanku sendiri kok," Kou tampak mengajukan protes pada Yuu, "Yuu-nii juga meremehkanku, jahatnya..."

"Tentu saja tidak Kou—" menghela nafas sambil tersenyum Yuu menepuk pelan kepala adiknya itu, "—aku juga mulai mengenal senjata sejak usia 5 tahun kok..."

"Begitu?" Yuu mengangguk, "kalau begitu sekarang kita melanjutkan perjalanan kita! Bagaimana kalau ke rumah...Akito-nii dulu?"

"Terserah, kau yang menunjukkan jalan Kou," Yuu mengangkat bahunya sambil mengikuti jalannya Kou. Dan Kou hanya mengangguk dan berjalan sambil memegang lengan Yuu—sebelum tiba-tiba seseorang menabrak Yuu. Seorang wanita berambut perak panjang lurus dengan mata hitam.

"Maafkan aku!" Ia menundukkan kepalanya didepan Yuu dan bakit lagi melihat Yuu.

"Sayaka-nee!" Kou mengenali anak perempuan yang tampak seumuran dengan Yuu itu. Sayaka tampak menatap kearah Kou dan tersenyum kearahnya juga.

"Kou-kun sedang berjalan-jalan?" Kou mengangguk dan Sayaka menatap kearah Yuu yang ada disampingnya.

"Dia Yuu-nii, kakak Kou yang baru saja sampai dari Italia!" Kou merangkul tangan Yuu dan tersenyum.

"Yuu Hibari, salam kenal—"

"Namaku Sayaka Yamamoto—salam kenal..."

"Dia anak paman Yamamoto—dan juga dekat dengan Akito-nii, Aneki baru kembali berbelanja?" Melihat Sayaka membawa tas belanjaan, Sayaka mengangguk dan melihat Kou.

"Aiko menyuruhku untuk berbelanja karena hari ini ulang tahun otou-san," Sayaka menunjuk tas belanjanya, "sepertinya semuanya akan berkumpul di markas Vongola untuk merayakan ulang tahun Otou-san—aku membantu Haru-san dan juga Kyoko-san..."

"Lalu dimana Aiko-nee?"

"Sedang mencoba memasak dengan mood yang kurang baik, ah kalau Yuu-san sudah ada berarti itu membuatku sadar apa yang membuatnya kesal—" Sayaka tampak menyadari sesuatu dan tertawa kecil, "—ah, aku harus segera ke rumah..."

"Mau kubantu?"

"E—Eh tidak usah..." Sayaka menggelengkan kepalanya dan menatap Yuu yang sudah membawa salah satu dari 3 tas belanjaannya itu.

"Tidak apa-apa, lagipula tidak ada tempat khusus yang sedang kami kunjungi kok..." Yuu menatap Kou yang hanya mengangguk dan akhirnya mereka berjalan bertiga menuju kesebuah kedai sushi yang ada di sana. Cukup besar tetapi tampak sederhana.

"Ayo masuk, sebelum Aiko menghancurkan semuanya dengan masakannya—" Sayaka tampak tertawa dan menggeser pintu masuknya—menemukan seorang laki-laki yang cukup tua sedang berada di kedai sushi itu, "—tadaima, Tsuyoshi Jii-san..."

"Sayaka, tolong hentikan Aiko sebelum pesanan yang lainnya hancur—" Tsuyoshi tampak menghampiri mereka bertiga yang baru saja tiba.

"Dimana Otou-san?"

"Sepertinya belum pulang—" Tsuyoshi melihat Kou dan Yuu yang ada dibelakang Sayaka, "hai Kou-kun dan—"

"Hibari Yuu..."

"Ah, jadi kau yang bernama Yuu?" Tsuyoshi tampak melihat Yuu dari atas kebawah, "kau sudah lama tinggal di Italia, pasti belum pernah mencicipi sushi buatanku, ayo!"

Baru saja akan masuk dan duduk—aura tidak enak tampak memenuhi semua tempat itu. Seorang anak perempuan yang tampak satu tahun lebih muda dari Yuu dan Sayaka tampak muncul dengan sebuah pisau dapur dan percikan darah.

"A—Aiko sudahlah, biar aku yang memasakkannya..." Sayaka tampak menghampiri Aiko dan mengelap wajah gadis itu dengan lap yang sekarang ada ditangannya, "lihat—darah ikannya kemana-mana kan...?"

"Aku tidak apa-apa Sayaka-nee—" gadis itu tampak kesal tetapi membiarkan Sayaka membersihkan wajahnya. Ia melihat kearah Kou dan Yuu—dan Kou tampak sedikit takut dan bersembunyi dibelakang Yuu, "—siapa dia?"

"Di—dia itu... Yuu-kun—"

...

"Salam kenal—"

"Hibari Yuu," senyuman dingin tampak muncul di wajahnya, dan ia menatap Yuu dengan tatapan ingin membunuh. Bahkan dengan tambahan pisau dapur yang masih ada di tangannya membuat kesannya bertambah seram lagi, "aku ingin melihat kemampuanmu..."

"Huh?"

Chapter 1 Yuu Hibari, End

Cio : Minna, I'm bek! \^A^/

All : buuu...

Cio : /hiks/ /pundung/

Kozu : /matiin efek suara "buuu" tadi/ akhirnya balik juga...

Cio : Habisnya kau akun yang ini butuh waktu, harus hack YM lah, harus ganti password lah... /ngedumel/

Kozu : kalau ada waktu buat itu cepetan selesaiin ni ffic /glare/

Cio : i-iya... Minna-san, akhirnya balik lagi dengan saya disini Ciocarlie yang bakal balik lagi sama akun yang ini setelah di hack! Ada yang rindu saya? /lemparan bakiak berterbangan/

Kozu : /ikutan lempar bakiak/

Cio : jadi tahap pertama untuk kembali ke akun adalah meremake beberapa ffic yang ane bilang ancur bener =w=" salah satunya adalah Vongola Next Generation yah, hampir semua ceritanya diganti dengan beberapa karakter tambahan dan juga menghilangnya peran Guardian of Memory dan akan diganti guardian lainnya yang masih dirahasiakan :) oke, kayaknya cman itu yang perlu dibilangin :/ ada yang mau tanya? ^^ berikut, biodata dari semua pemain :)

1. Yuu Hibari (17) sejak lahir berada di Italia dan sekarang merupakan (calon) siswa NamiChuu. Anak dari Hibari Kyouya, sifatnya berlawanan dengan ayahnya. Ia lebih tenang dan dewasa. Beberapa rahasianya sudah dibeberkan di ffic sebelumnya.

2. Kou Hibari (12) pernah tinggal di Italia sampai usia 2 tahun, beberapa kali ia juga ke Italia untuk menemui Yuu. Sangat menyayangi kakaknya, bahkan bisa dikatakan Brother Complex. Karakter baru di ffic ini, dan sifatnya sangat bersemangat dan selalu ingin melakukan yang terbaik untuk semua orang.

3. Sayaka Yamamoto (17) belum ada informasi yang jelas tentangnya, anak pertama dari Yamamoto Takeshi. Sifatnya yang keibu-ibuan dan juga mandiri, serta pandai memasak tetapi sedikit ceroboh, menyukai musik dan dekat juga dengan Akito serta ayahnya. Mungkin sedikit mirip dengan ayahnya. Karakter baru di ffic ini.

4. Aiko Yamamoto (16) anak kedua dari Yamamoto Takeshi, sifatnya berlainan dengan ayahnya. Ia anak yang tomboi dan juga suka berkelahi dan olah raga. Orangnya dingin, dan sedikit tempramen. Karakter baru di ffic ini.