Naruto © Masashi Kishimoto
You, I, and Distance © White Apple Clock
Rate: T
Genre: Frienship, Drama
Main Pairing: SasuSaku
Warning:AU, miss-typo(s), ficlet, oneshot
Based on a true story
DLDR!
Tokyo, Jepang.
13 Februari 20XX
Dulu, kita sekomplek. Setiap sore aku kerumahmu, tak jarang kau juga singgah ke rumahku–sejak kecil kita sudah ditakdirkan untuk saling menghampiri satu sama lain. Kita dengan pancaran mata yang penuh dengan kepolosan dan berpipi tembam elok tertawa bersama di bawah langit senja. Bersepeda, bermain bulu tangkis, bahkan berbagi cerita sambil menikmati renyahnya kue kering.
Tentu aku–kita–masih ingat, bagaimana dulu aku mengajarimu bersepeda, kau yang berusaha menyelamatkan shuttle cock milikku di pohon ceri, dan kita yang saling unjuk gigi dengan peringat siapa yang paling tinggi di kelas masing-masing.
Tak hanya di komplek, tali persahabatan masih mengikat kita sejak di taman kanak-kanak. Bersekolah di tempat yang sama selama lima tahun, tak berarti bosan perlahan menghampiri dan menghancurkan kita. Malah, aku ingin kita terus bersama hingga kuliah nanti–atau bahkan sampai ajal datang menjemput. Entahlah, tapi setidaknya itu harapanku saat aku terduduk di teras rumah kala siang itu.
Namun sayang, mungkin Tuhan merencanakan hal indah yang lain. Kau pindah, nun jauh di sana. Lambat laun, tak hanya jarak yang semakin menjauh, persahabatan kitapun perlahan menjauh.
Tidak–aku tidak akan membiarkanmu hengkang dari hati kecilku dan akan kupertahankan kau sebagai sahabat terbaik yang aku punya. Masih terpajang dengan dengan jelas dan bersih tanpa debu sekecilpun, wajah gemas kita yang bahagia saat pertama kali berjumpa. Dalam potret kuno itu, aku dititah oleh ibuku, begitu juga denganmu. Di depan rumahmu.
Cukup lama, sampai Desember lalu akhirnya kau mematahkan apa yang dimaksud dengan lost contact di antara kita. Kau menghubungiku hanya untuk sebuah kabar berselimut rindu. Rasa yang telah lama tersimpan kini kembali bangkit, malah, melebihi batas apa yang dirasakan dulu waktu kecil.
Kau sedikit mengalami perubahan. Lebih tampan, dengan wajah putih bersih dan rambut biru gelap bergaya emo. Kau tidak se-imut dulu dan tidak sehangat dulu. Tapi setidaknya, kau masih ingat diriku dan masih mengingat kenangan manis kita semasa kecil.
Sedikit demi sedikit kita berjalan menjauhi makna persahabatan dan mulai meraba ranah percintaan. Dari malam ke malam, meskipun hanya berbatas layar smartphone, kita seakan tak mengenal jauhnya jarak–seolah-olah aku merasakanmu di sini, di sampingku.
Secara fisik, jarak memang memisahkan kitasejak sepuluh tahun yang lalu, tapi bukan berarti dengan tega hal tersebut akan terus memisahkan kita. Karena pada faktanya, kita tetap bersama hingga sekarang. Entah selamanya atau hanya sebentar saja, tapi bagiku ini adalah hal yang paling membahagiakan yang pernah ada.
Sincerely love,
Dari Jepang untuk Amerika.
THE END
A/N: I've lost my feels on SasuSaku, but I'll do my best to get the feels back. Fighting!
Yosh, mind to review?
