Summary : Kyuhyun mencintai Sungmin, sangat dan selalu mencintainya, meski kini Sungmin berbahagia bersama orang lain. Hubungan mereka pun berubah menjadi sebuah cerita, cerita manis yang berakhir tragis bagi keduanya…

Warning: Cerita ini super duper sangat ANGST (jadi bagi yang anti ama cerita kayak gini, lebih baik jangan baca daripada nanti kalian ngeflame saya (protes sih saya masih terima, tapi flame…)) Cerita ini juga mengandung Sho-ai atau boyxboy love, jadi bagi yang keberatan harap jangan membaca fic ini daripada kalian memflame saya. Dipastikan ada keOOCan pada beberapa karakter, dan (maybe) ada typos dan kesalahan kalimat dan tanda baca yang bertebaran. Mohon memaklumi semua kesalahan yang saya perbuat. (Saya akan senang sekali kalau para readers rela memberikan saya saran dan kritik untuk meperbaiki fic ini nantinya).

Disclaimer: Semua tokoh di fic ini bukan milik aku, mereka semua berada di bawah kontrak dengan SM Entertainment dan milik orang tua, keluarga, fans mereka masing-masing, dan Tuhan YME, meskipun sih saya berharap kalau Kyuhyun oppa itu milik saya –digamparSparkyu-


"Hihihi…"

Suara tawa hambar tanpa emosi itu bergaung di rumah besar yang kosong itu. Di sebuah ruangan besar yang didominasi sebuah warna putih, seorang pemuda berambut cokelat duduk di tepi ranjang. Sebuah seringai kegilaan tersungging di wajahnya. Tangannya menggenggam erat sebuah pisau dapur, yang kini telah berhias warna merah darah yang berasal dari goresan-goresan panjang merah darah di tangan pucat sang pemuda itu.

Pemuda berambut cokelat yang bernama Lee Kyuhyun itu kembali tertawa geli, sebuah tawa geli yang sebenarnya malah terkesan begitu dingin dan seram saat dia menggoreskan pisau yang dipegangnya ke tangannya sekali lagi, menambah jumlah goresan berdarah di tangannya yang kini sudah penuh dengan aliran darah yang mengalir bagaikan sungai. Bola mata hitam yang terlihat kosong dan suram itu memandang kagum pada aliran-alirah cairan darah yang mengalir di tangannya itu. Kyuhyun segera membawa tangannya ke mulutnya dan menjilat darahnya sendiri, tersenyum saat merasakan rasa metal darah yang mengalir di tangannya.

Ya, Kyuhyun suka sekali merasakan rasa darahnya yang terasa begitu pahit di lidahnya itu. Dia suka melihat goresan-goresan pisau di tangannya itu. Indah…dia merasa warna merah yang berpadu dengan warna putih tangannya itu begitu indah. Kyuhyun memandang ke hadapannya, ke arah cermin yang berada di hadapannya. Dia kembali tersenyum saat dia melihat penampilannya yang sudah begitu hancur-hancuran seperti orang yang tak punya tujuan hidup, seperti orang gila yang tak mengerti apa-apa…

Oh, bukan seperti…dia memang sudah gila…

Dia sudah gila…sejak hyung kesayangannya, sejak Lee Sungmin, hyung tercintanya itu meninggalkannya, untuk pergi dan berbahagia bersama orang lain.

Perlahan-lahan Kyuhyun segera merangkak ke arah cermin di hadapannya dan membawa tangannya ke permukaan cermin itu, merasakan dingin kaca itu di telapak tangannya. Dia segera menyandarkan kepalanya di permukaan cermin itu dan membelai pantulan wajahnya di cermin itu dengan pelan.

"Hei…kau juga menderita ya? Kita sama, kita berdua sama-sama menderita dan gila…sejak Sungmin-hyung meninggalkan kita berdua…" gumam Kyuhyun pelan pada pantulan wajahnya di cermin itu. Dia kembali menyeringai. "Tapi melihatmu aku mengerti kenapa Sungmin-hyung meninggakan kita berdua untuk pergi bersama Siwon-hyung. Lihat saja, apa pantas wajah jelek ini, manusia hina ini…disandingkan dengan malaikat seperti Sungmin-hyung? Tentu saja tidak…." Kyuhyun kembali tertawa geli sebelum menikam cermin di hadapannya dengan pisau yang masih digenggamnya, membuat cermin itu retak dan pecah menjadi berpuluh-puluh keping. "Dia memang jauh lebih pantas bersama Siwon-hyung!"

Kyuhyun menghela napas dan membaringkan tubuhnya di lantai marmer kamarnya. "Sadarlah, Lee Kyuhyun, jangan pernah bermimpi untuk bersaing dengan Siwon-hyung. Kau sudah kalah sejak awal…karena kalau aku menang, Sungmin-hyung akan ada di sini bersamaku sekarang, bukan di pelukan bedebah Siwon-hyung itu…" kata Kyuhyun sambil menggeretakkan giginya.

Ya, Choi Siwon, senior Sungmin di kampus dan juga namjachingu Sungmin sejak tiga tahun yang lalu. Kyuhyun membenci Siwon, sangat benci, bukan hanya karena dia sudah merebut Sungmin darinya, tapi juga karena kenyataan, betapa sempurnanya dia saat bersanding dengan Sungmin dibandingkan dirinya! Dia benci itu! Kenapa? Kenapa dia tidak bisa secocok itu bersanding dengan Sungmin? Kenapa mereka berdua harus terlihat begitu serasi dan cocok? Tidak adil! Dunia ini memang tidak adil!

Kyuhyun menangis sesenggukan, air mata segera mengalir di wajahnya yang pucat. Dia benci dengan dirinya…dia benci kenyataan kalau dia dan Siwon tidak bisa dibandingkan, Siwon jauh lebih baik dan sempurna darinya. Apa yang kurang dari seorang Choi Siwon untuk mendampingi seorang Lee Sungmin? Tidak ada! Mereka berdua terlihat begitu sempurna!

Dibandingkan dengan dirinya…heh, sungguh bagaikan langit dan bumi….

Dari tubuh, Kyuhyun bertubuh kurus tanpa ada sedikitpun otot yang menghias tubuhnya sementara Siwon? Tubuh kekarnya sanggup menghipnotis dan membuat siapa pun mengaguminya. Siwon juga begitu atletis, menguasai berbagai cabang olahraga, bahkan tidak jarang menyumbangkan medali dan piala untuk kampusnya atas andilnya memenangkan berbagai perlombaan olahraga sementara dia? Lari menuju sekolahnya yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari sekolahnya saja dia sudah kehabisan nafas. Olahraga? Alasan dia bisa lolos mata pelajaran itu dari kecil hanya karena nilai ujian teorinya yang tinggi sanggup menutupi nilai jeblok ujian prakteknya.

Dari kepribadian dan sikap, Kyuhyun adalah anak tertutup dan pendiam. Dia dingin, tak punya banyak teman, bahkan teman-temannya itu pun kadang dia perlakukan semena-mena. Dia merasa tak butuh berteman, dia merasa cukup dengan hanya memiliki Sungmin dan game-game favoritnya di hidupnya. Sahabat…dia bahkan tak kenal apa arti kata itu. Sementara Siwon? Dia sangat hangat dan perhatian. Banyak orang yang berteman dan senang dengannya. Banyak orang mempercayai dan menghargai Siwon. Siwon begitu populer dan terang…berbeda dengan dirinya yang gelap dan suram….

Dari masalah kekayaan, Kyuhyun anak yatim piatu, kedua orang tua dan kakaknya meninggal karena kecelakaan saat dia berusia tiga tahun. Dia diadopsi keluarga Lee saat dia berumur sekitar lima tahun dan bisa hidup sampai sekarang karena mereka. Dia tidak punya apa-apa, karena semua harta yang dia miliki adalah milik keluarga Sungmin, bukan dirinya. Dia berusaha mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan, bekerja paruh waktu untuk mendapat uang, semata-mata karena dia tidak ingin merepotkan orang tua angkatnya dan Sungmin. Semua uang yang diberikan keluarga Lee padanya hampir tak pernah digunakan oleh Kyuhyun. Dia menyimpan semua uang pemberian kedua orang tua angkatnya di bank, dengan harapan dia bisa hidup mandiri dan tidak merepotkan siapa pun. Siwon? Dia mungkin adalah namja terkaya yang Kyuhyun kenal. Posisinya sebagai anak tunggal sekaligus pewaris harta keluarga Choi, sebuah keluarga kaya yang memiliki berbagai usaha bisnis di Korea Selatan membuatnya berkelimpahan harta. Uang sungguh bukan masalah bagi Siwon, berbeda dengan Kyuhyun yang terseok-seok untuk mendapatkan uang meski sekedar untuk menyambung hidup.

"AARRRGGGHHH!"

Kyuhyun menjerit frustasi sambil mencengkeram kepalanya. Dia benci! Dia sungguh membenci Siwon! Dia benci dengan kesempurnaan pemuda itu, ditambah lagi dengan kenyataan bahwa orang yang dia cintai kini direbut oleh orang sempurna itu.

Kyuhyun mencintai kakak angkatnya itu, sangat mencintainya sejak dia berumur lima belas tahun. Sungmin adalah segalanya bagi Kyuhyun. Sungmin selalu menemani dan menjaga Kyuhyun. Sikap manis dan manja Sungmin pada Kyuhyun membuat Kyuhyun nyaman dan tenang bersamanya. Setiap hari dia berharap Sungmin mau menjadi kekasihnya suatu hari nanti…setiap hari dia memimpikan Sungmin menerima cintanya. Sebelum semua itu hancur dengan sendirinya, saat Sungmin menyatakan padanya kalau dia menyukai Siwon, tiga tahun yang lalu.

Ingatan akan kejadian itu masih segar sekali di pikiran Kyuhyun seakan-akan kejadian itu baru terjadi kemarin. Ingatan yang mati-matian ingin dia buang dan lupakan, tapi tidak bisa dia lakukan.

FLASHBACK

Kyuhyun sedang asyik memainkan PSPnya seperti biasa sementara Sungmin duduk di sebelahnya sambil membaca bukunya. Suasana di antara mereka begitu damai dan tenang. Sungmin menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun sementara Kyuhyun menyandarkan kepalanya di atas kepala Sungmin.

"Hei, Kyunnie…" panggil Sungmin tiba-tiba sambil memandang pemuda yang masih asyik bermain PSP itu.

"Ne, hyung~" kata Kyuhyun dengan cuek tanpa sekalipun melepaskan pandangannya dari layar PSP di tangannya.

"Menurutmu…Siwon-hyung itu orang yang seperti apa?" tanya Sungmin tiba-tiba.

"Kenapa bertanya padaku?" tanya Kyuhyun sambil mempause gamenya dan memandang Sungmin dengan tatapan datar. "Siwon-hyung itu senior hyung bukan seniorku! Otomatis harusnya hyung yang lebih tahu Siwon-hyung daripada aku."

"Ne, aku tahu," kata Sungmin pelan sebelum kembali tersenyum manis. "Menurutmu apa aku cocok dengannya?"

"Kenapa tiba-tiba bertanya begitu? Hyung mau menembak Siwon-hyung?" tanya Kyuhyun sambil tersenyum menggoda.

"Iya!" kata Sungmin sambil tersenyum girang. "Besok aku mau menyatakan cinta padanya! Apa menurutmu dia akan menerimaku? Apa aku cocok dengannya? Beritahu aku, Kyunnie!"

Hati Kyuhyun terasa pecah berkeping-keping mendengar perkataan Sungmin. Sesaat dia merasa mati rasa, tak bisa merasa dan memahami apa –apa lagi. Harapan yang selama ini dia kubur dalam-dalam mengenai Sungmin hancur seketika. Kyuhyun menelan ludah sejenak sebelum memaksakan sebuah senyum evil dan mencubit pipi hyungnya itu.

"Jadi Sungmin-hyung sudah punya calon kakak ipar untukku, nih? Ih, hyung sebentar lagi akan meninggalkanku, nih. Aku bakal kesepian~" kata Kyuhyun sambil tertawa geli. "Hyung cocok kok bersama Siwon-hyung, sangat serasi! Aku setuju sekali kalian bersama! Kalau nanti kalian berdua menikah jangan lupa undanganku harus yang paling bagus ya!"

Sungmin tersenyum dan memeluk leher Kyuhyun dengan erat. "Terima kasih, Kyunnie~kau memang adikku yang paling baik dan selalu mengerti aku! Aku sayang sekali padamu!" kata Sungmin riang.

'Ya…kau menyayangiku…tapi kau mencintai Siwon-hyung…' pikir Kyuhyun sambil balas memeluk Sungmin dan berusaha keras menyembunyikan air matanya yang ingin mengalir. Hari itu semuanya berakhir, perasaannya, rasa cintanya pada Sungmin, hatinya, semuanya hancur jadi debu pada hari itu.

END FLASHBACK

Sejak itu kebohongan demi kebohongan terus ditimbun oleh Kyuhyun. Dia memaksakan senyum melihat Siwon dan Sungmin berbahagia. Dia memaksakan tawa riang saat melihat Siwon menggandeng dan memeluk Sungmin. Dia memaksakan canda saat Sungmin memberitahunya kalau dia sudah bercinta dengan Siwon. Kebohongan demi kebohongan menggores dan menghancurkan hatinya hingga dia merasa mati rasa. Dia tak merasa apa pun lagi, tak memahami apa pun lagi. Dia kebas, bahkan kini saat darahnya menetes deras membasahi tangannya. Tak ada rasa sakit yang dirasakannya akibat goresan pisau di tangannya itu. Semuanya terkalahkan dengan rasa sakit membara yang membakar dan meracuni hatinya.

Ada satu sisi di hati Kyuhyun yang ingin membuat Sungmin mengerti kalau dia menyakiti Kyuhyun. Dia ingin melihat wajah sedih Sungmin karena kondisinya yang kini sudah bagaikan orang tak waras ini. Dia ingin Sungmin sadar…kalau dia melakukan semua itu karena dia! Karena salahnya! Dia ingin Sungmin sadar kalau dia melakukan segalanya untuk Sungmin. Setiap napasnya, setiap detik hidupnya, seluruh cintanya, seluruh jiwanya, semuanya hanya untuk Sungmin.

Dia ingin Sungmin sadar kalau dia menyiksa diri seperti ini untuk melepaskan semua rasa frustasi yang ada di dirinya saat melihat kebahagiaan Sungmin bersama Siwon. Ini adalah pelariaannya dari semua sakit hati yang sudah digoreskan Sungmin padanya.

Tapi…itu semua tidak mungkin, kan? Sungmin tidak pernah memandang dan memperhatikan Kyuhyun sejak dia bersama Siwon. Hanya ada Siwon di mata Sungmin, bukan dirinya. Dia lelah, lelah dengan semua kebohongan dan pura-pura yang harus selalu dia lakukan di hadapan dua sejoli penuh cinta itu.

Kalau kau lelah…lebih baik akhiri saja semua ini…bisik sebuah suara di telinga Kyuhyun. Akhiri hidupmu yang kejam ini…maka kau akan bahagia dan tidak harus menderita lagi…

Mati…

Kyuhyun memikirkan perkataan itu. Memang…sepertinya mati memang adalah pilihan yang paling masuk akal baginya sekarang. Jika dia mati…semuanya berakhir. Tidak ada lagi kepura-puraan, tidak ada lagi benci, tidak ada lagi sakit hati, semuanya akan berakhir…

Tapi…bukankah Sungmin akan sedih kalau dia mati? Bukankah Sungmin akan sedih kalau Kyuhyun meninggalkannya?

Dia akan bersedih, tapi tidak dalam jangka waktu yang lama suara itu kembali terdengar di telinga Kyuhyun. Apa kau lupa dia punya Siwon? Siwon akan menghibur dan menghapus luka akibat kehilanganmu di hati Sungmin. Mereka memiliki satu sama lain untuk saling menghibur luka dan kesedihan yang mereka rasakan. Dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, mereka berdua akan kembali berbahagia, melupakanmu dan menjadikanmu kenangan yang terkubur di dasar hati.

Kyuhyun memejamkan matanya dan kembali mencengkeram rambutnya dengan kuat.

Bukankah ini akan lebih baik untukmu? Dengan mengakhiri hidupmu, kau tidak akan merasakan sakit hati dan rasa cemburu karena melihat mereka berdua berbahagia tanpamu lagi. Kau tidak akan menangisi mereka lagi. Dan kau tidak akan lagi menderita karena mereka. Kau sudah cukup menderita, Kyuhyun…sudah saatnya kau melupakan semuanya. Sudah saatnya mengakhiri semuanya dan mengambil kebahagiaan yang bisa kau rasakan…

Kau akan bahagia dengan kematianmu ini…dan Sungmin dan Siwon juga akan bahagia bersama, mereka akan memiliki keluarga yang bahagia…yang bisa menggantikanmu…

Kyuhyun membuka matanya, sebuah senyum miris yang penuh kesedihan tersungging di bibirnya. Dia segera bangkit dari lantai kamarnya dan menuju meja belajarnya. Dia segera mengambil buku hariannya dan menulis sesuatu di sana sebelum menatap kamarnya.

"Untuk terakhir kalinya…" gumam Kyuhyun pelan sebelum berjalan ke arah balkon kamarnya dan berjalan hingga kini dia berada di ujung balkon kamarnya dan menatap kosong ke arah tanah yang terasa begitu jauh di matanya.

Angin dingin berhembus kencang, mengacak-acak rambut cokelat Kyuhyun. Luka di tangannya yang tadi mulai tertutup mulai kembali terbuka dan kembali mengeluarkan darah karena udara dingin. Tapi Kyuhyun hanya berdiri diam di tepi balkonnya, tidak merasakan apa pun, dan tidak mempedulikan apa pun.

Kyuhyun menghela napas dan kembali tersenyum. Ini akhirnya. Setelah ini dia tidak harus menderita lagi, dia tidak harus lagi berpura-pura, dia tidak harus lagi terus bermimpi, dia tidak harus lagi menghadapi kekejaman dunianya, dan dia tidak harus khawatir lagi dengan segalanya. Semuanya akan berakhir…hari ini, detik ini…

Tanpa basa-basi, Kyuhyun segera melompat dari tepi balkonnya menuju kerasnya tanah di bawahnya. Tidak butuh waktu lama untuk merasakan tubuhnya terhempas keras ke tanah yang dingin. Kyuhyun segera tersenyum saat merasakan pandangannya menggelap dan detak jantungnya melambat, dan tak lama kemudian yang dilihat Kyuhyun hanyalah kegelapan…

Jika ada yang melihatnya, dia bagaikan penjelmaan Lucifer, malaikat terbuang yang sudah kehilangan arti untuk hidup dan rela membuang jati dirinya sebagai malaikat untuk bergabung dengan setan…

Seperti Kyuhyun yang memutuskan untuk mengikuti ajakan setan untuk mengakhiri hidupnya dan kini terbaring di tengah kolam merah darahnya sendiri di tengah dingin dan putihnya salju yang berjatuhan menyelimutinya yang terbaring tak bergerak di tanah….


Author note:

Sumpah, saya merinding sendiri ngebaca fic saya kali ini! Fic ini angst abis! Jadi seram sendiri saya…ngeliat Kyuhyun oppa jadi kayak masochist berjalan gitu…

Ehm…masalah kenapa Kyuhyunnya yang kelihatannya menderita banget…sebenarnya ini murni karena saya ngerasa hampir semua fic Kyumin angst itu pasti Sungmin yang menderita, jarang~banget ada adegan my chagiya, Kyuhyun oppa –ditendang Sungmin- yang menderita, padahal yang sifatnya suram dan jarang ceria itu kan Kyuhyun oppa –dihajar SparKyu-

Masalah kenapa nama keluarga Kyu oppa ama Minnie oppa sama, itu karena mereka kan kakak beradik setelah Kyu oppa diadopsi ke keluarga Sungmin oppa, makanya Kyu oppa ngikut nama keluarganya Sungmin oppa!

Oke, chapter depan (kalau ada) kayaknya bakal diambil dari sudut pandang Sungmin oppa deh, tapi entah deh ya~ini fic bakal jadi happy end apa enggak, saya masih bingung. Menurut para readers gimana? Bagusnya fic ini happy end ato sad end? Ato dibiarin aja gantung di sini? –ditendang readers-

Terakhir seperti biasa, please Review ya para readers sekalian~