La Tahzan, Log In.
Skyline Online
Naruto © Masashi Kishimoto
High School DxD © Ichiei Ishibumi
Warning: Alternate Universe, Out of Character
.
.
.
Inspirasi:
Visual Novel Sword Art Online karya Reki Kawahara
The Worst One karya phantom no Emperor
.
.
.
Untuk mereka yang menganggap game membodohkan, untuk mereka yang menyambung hidup dari game
.
.
.
Chapter 1: Memasuki Dunia Game
.
"Selamat berjuang Naruto-kun!"
'Masa bodo!' Teriak Naruto dalam hati. Sayangnya yang keluar hanya cengiran palsunya.
Naruto menatap ibunya yang sedang melambaikan tangan dengan masih memakai celemek. Tangan yang satunya memegang sendok sayur. Terlihat jelas Kushina sedang memasak. Naruto melangkah pergi menuju sekolah. Hari ini adalah ujian akhir bagi siswa SMA kelas 3 sepertinya.
Naruto bukanlah orang cerdas dan terpandang di lingkungan sekolahnya. Dia hanyalah siswa biasa yang hampir drop out berulang kali karena masalah nilai. Naruto itu tidak pandai dalam pelajaran. Semua nilai mata pelajarannya kurang, membuatnya diberi julukan Human Last oleh siswa lainnya.
Sebenarnya, kehidupan sekolah tidak cocok dengan Naruto. Entah apa alasannya, tapi Naruto merasa seperti itu. Semua kehidupan yang dijalaninya berasa seperti keluar dari jalur yang dia inginkan. Sedari kecil Naruto selalu menyendiri. Tak pernah punya teman. Bahkan di sekolahnya pun Naruto tak memiliki teman satupun.
Naruto tak pernah merasa bahagia dengan kehidupannya. Tapi ada 1 hal yang membuat hatinya tenang, yaitu game. Pertama kali Naruto memainkan game, sejak itulah dia pertama kali merasakan kebahagiaan. Naruto selalu meminta pada orang tuanya untuk dibelikan console game. Kedua orang tuanya mengabulkan permintaan Naruto dengan syarat nilai ujian akhir semester harus bagus. Naruto mati-matian belajar siang dan malam hanya untuk mengabulkan syarat itu.
Akhirnya setelah berjuang keras Naruto dapat memiliki console game pertamanya yaitu Playstation 1.
Kejadian itu sudah 6 tahun berlalu. Console game pertamanya sudah usang. Jauh dari zaman modern. Semua toko-toko elektronik sudah tidak menjualnya lagi. Bahkan Playstation 4 pun popularitasnya sudah menurun drastis karena game keluaran terbaru bertipe Virtual Reality Massively Multiplayer Online Role-Playing Game (VRMMORPG) yang mendunia. Permainan tipe itu mengizinkan para pemain untuk masuk ke dunia game. Kelebihan dari permainan tipe VRMMORPG adalah para pemain bisa dengan bebas menjelajah dunia game yang terlihat mirip seperti dunia asli. Ruang geraknya pun dibuat sebebas mungkin seperti dunia nyata.
Naruto ingin memainkan permainan bertipe seperti itu. Tapi selalu ditolak oleh kedua orang tuanya dengan alasan bermain game hanya akan mensuramkan masa depanmu. Lebih baik belajar daripada bermain game.
Naruto kecewa, itu sangat jelas.
"Memangnya apa yang salah dengan bermain game?" gumam Naruto kesal. Dia sedang menunggu kereta yang akan membawanya ke sekolah.
Banyak orang sukses hanya dengan main game. Contohnya seperti Carlos Rodriguez yang berpendapatan besar mengalahkan pendapatan para direktur di perusahaan-perusahaan. Naruto ingin seperti Carlos, orang yang telah menginspirasinya. Dia sadar hidupnya hanya ada pada game. Naruto tak cocok dengan kehidupan normal seperti kebanyakan orang. Dia ingin menjadi seorang Gamer.
Ujian pertama dimulai. Kata demi kata di tiap soalnya membuat kepala Naruto pusing. Dia sudah tak kuat. Naruto hanya sanggup mengisi 5 dari 30 soal. Kepalanya berdenyut kencang seakan ingin pecah.
"ARRRRGG!" teriak Naruto sambil memegang kepalanya. Seluruh murid menatapnya heran. Guru pengawas langsung menghampiri Naruto.
"Namikaze-kun apa kau baik-baik saja?" tanya Tsunade-sensei.
Tsunade berusaha memegang tangan muridnya yang terlihat gemetaran. Dia khawatir. Tsunade diberi amanah oleh kedua orang tua Naruto untuk mengawasi anak mereka. Tsunade pun sudah menganggap Naruto sebagai adik sendiri. Dia selalu memperjuangkan nilai Naruto tanpa sepengetahun orang lain. Dia juga pun yang sudah bersusah payah agar Naruto tidak kena drop out.
Naruto menepis tangan Tsunade. Dia membawa tasnya lalu berlari keluar kelas. Guru berumur 24 tahun itu hanya menatap pintu yang digebrak oleh Naruto dengan cemas.
Naruto berlari menuju rumahnya. Rasa lelah dia tak pedulikan. Naruto langsung masuk menuju kamarnya tanpa sempat memberi salam. Kushina yang melihat tingkah laku anaknya heran, sekaligus curiga karena Naruto pulang lebih cepat.
"Naruto-kun buka pintunya!" perintah Kushina sambil mengetuk pintu kamar Naruto.
Tidak ada jawaban. Kushina terus berteriak sampai Naruto mengatakan bahwa dia tidak enak badan dan ijin pulang lebih cepat dari sekolah. Kushina diam mendengar perkataan Naruto.
"Naruto-kun apa kau baik-baik saja? Perlu Ibu buatkan teh hangat agar badanmu enakkan?"
"Tidak usah. Aku hanya perlu istirahat saja. Ibu tak perlu mengkhawatirkanku. Setelah tidur sebentar aku akan sembuh. Jadi, tolong Ibu jangan mengangguku sebentar saja." Pinta Naruto.
"Ba-baiklah. Tapi kalau ada apa-apa bilang langsung pada Ibu."
"Iya."
Kushina meninggalkan kamar anaknya dengan perasaan cemas.
Lain lagi dengan apa yang dilakukan Naruto. Di kamarnya, dia sedang membereskan semua pakaian. Naruto berencana untuk kabur dari rumah dan memulai kehidupan baru, di kota baru. Naruto memasukkan 5 pasang pakaian, kebutuhan mandi, dan console game pertamanya.
Naruto memandang Playstation 1-nya cukup lama. Seluruh kenangan menyenangkan ada pada benda elektronik berbentuk kotak berwarna putih itu. Prestasi terbesar Naruto dalam dunia game adalah menamatkan seluruh permainan yang ada di Playstation 1.
"Hanya inilah harta yang kupunya," gumam Naruto sambil memasukkan console game itu ke dalam tas besar.
Naruto mengambil patung berbentuk ayam di rak lemari. Dia lalu memecahkannya dengan hati-hati, takut Ibunya mendengar. Naruto mengambil lembaran uang yang berada di dalam patung ayamnya. Setelah di hitung Naruto memiliki tabungan sebesar 300.000 Yen. Jumlah yang cukup besar karena Naruto menabung dari umur 12 tahun. Sudah 5 tahun berlalu.
"Jika ditotalkan dengan uang jajanku bulan ini maka aku memiliki uang 315.000 Yen."
Naruto menyimpan semua uangnya di sebuah amplop. Tak mungkin dia menyimpan seluruh uangnya di dompet.
Setelah semua persiapan selesai, Naruto pergi dari rumah memalui jendela. Tak lupa dia membuat surat untuk orang tuanya.
Kota Konoha adalah tempat tinggal Naruto. Kota kecil dengan penduduk yang tidak terlalu padat. Naruto berjalan menuju stasiun kereta. Tujuannya adalah kota Kuoh.
Malam hari menjelang. Kushina dan Minato sudah duduk di meja makan, menunggu anak mereka keluar dari kamar untuk makan bersama. Beberapa kali Kushina meneriaki nama anaknya agar cepat keluar. Tapi tak kunjung mendapat jawaban. Insting keibuannya meneriaki ada sesuatu yang tak beres. Kushina berdiri di depan kamar Naruto. Menggedor pintu beberapa kali. Tak kunjung ada jawaban.
"Naruto-kun cepat keluar! apa kau masih tidur?"
Merasa usahanya sia-sia. Kushina lalu memutar gagang pintu. Tak dikunci. Kushina melihat Naruto tak ada di kamarnya, beberapa barang pun tak tak ada lagi di tempatnya. Kushina makin cemas. Saat memeriksa meja belajar anaknya, Kushina menemukan selembar kertas. Di depannya tertuliskan nama dia dan suaminya. Itu adalah surat dari Naruto. Kushina mulai membaca surat itu.
Dari: Naruto
Untuk: Ayah dan Ibu
Ayah, Ibu, maafkan aku. Aku pamit pergi dari rumah. Jangan khawatirkan aku. Anakmu ini sudah cukup besar untuk menjaga diri. Maaf kalau aku pergi mendadak. Aku juga sudah tak kuat sekolah. Sekali lagi, maafkan anakmu yang bodoh ini. Aku berjanji pada Ayah dan Ibu suatu hari nanti aku akan menjadi orang yang sukses. Dan saat itulah aku akan kembali ke rumah. Ayah dan Ibu tak perlu repot-repot memikirkan keuanganku. Aku akan mencari kerja.
Sekali lagi, Ayah dan Ibu jangan khawatirkan aku.
Salam penuh cinta dari anak kalian, Naruto Namikaze.
Kushina berlari keluar kamar Naruto dengan tangis. Dia segera memberitahukan ini pada Minato.
Pagi hari menjelang. Naruto sudah sampai di kota Kuoh yang berjarak 350 km dari kota asalnya. Tujuan Naruto saat ini adalah mencari apartemen dengan harga murah.
Lama mencari akhirnya Naruto menemukan sebuah apartemen yang cukup tua dengan harga murah. Apartemen ini terletak jauh dari stasiun dan pusat perbelanjaan. Wajar saja jika dihargai murah. Pemilik apartemen ini adalah kakek bernama Hiruzen Sarutobi.
"Terima kasih Sarutobi-san," kata Naruto sambil menyerahkan uang untuk biaya sewa selama 1 bulan. Uang yang diserahkan Naruto berjumlah 50.000 Yen.
"Sama-sama Namikaze-kun. Ini kunci kamarnya. Semua barang yang dibutuhkan sudah ada di dalam kamar." Kata Hiruzen.
"Baik." Naruto menerima kunci itu. Apartemen yang disewanya terletak di lantai 2 dengan nomor 25.
Naruto membuka pintu apartemennya lalu memandang sekitar. Cukup luas. Apartemen ini juga memiliki beberapa ruangan seperti kamar, kamar mandi, ruang tamu, dan dapur. Beberapa perabotan sudah tersedia seperti TV, komputer, pemanas, kipas angin, alat memasak, kasur, lemari, meja, dan masih banyak lagi.
"Tempat yang nyaman."
Naruto segera membereskan barang-barangnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Rencana selanjutnya adalah pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli bahan makanan sekaligus mencari kerja. Semoga saja dia juga mendapatkan informasi tentang game terbaru bertipe VRMMORPG.
Pusat perbelanjaan terletak 5 km dari apartemen Naruto. Tapi itu tidak membuatnya kelelahan karena Naruto memakai bus. Cukup dengan 15 menit perjalanan Naruto sudah sampai di kawasan perbelanjaan kota Kuoh.
Naruto mendatangi sebuah toko buku karena tertarik dengan majalah yang terpajang di etalase depan. Majalah itu berisikan informasi game terbaru. Naruto mengambil buku itu dan membacanya, jika tertarik maka dia akan membelinya. Beruntung diri Naruto karena menemukan majalah game yang isinya berupa daftar game bertipe VRMMORPG.
"Majalah ini bagus untuk dijadikan referensi. Aku akan membelinya."
Naruto mengambil 1 majalah yang masih terbungkus oleh plastik. Dia lalu berjalan menuju kasir untuk membayar. Di sebelah kanan meja kasir terdapat papan informasi. Naruto tak sengaja membaca lembaran yang berisikan lamaran kerja di toko ini. Selagi sang kasir sibuk berkutat dengan komputernya, Naruto membaca dengan teliti syarat apa saja yang harus dipenuhi agar bisa diterima bekerja di toko ini.
DICARI PEKERJA PARUH WAKTU
Syarat-syarat yang harus dipenuhi:
Minimal berusia 17 tahun.
Minimal lulusan SMP.
Memiliki waktu senggang dari jam 6 sore sampai jam 11 malam.
Naruto tersenyum, syarat yang mudah untuk dipenuhi. Tanpa buang waktu dia segera bertanya pada sang kasir.
"Ano, apakah di sini sedang mencari pekerja paruh waktu?"
"Ya. Memangnya kenapa? apa anda akan melamar kerja di sini?"
"Hmm, rencananya memang begitu."
"Wow, tumben ada remaja sepertimu yang mau bekerja paruh waktu di toko buku. Kebanyakan remaja akan bosan jika bekerja di sini." kagum sang kasir.
Naruto tersenyum canggung, apa yang dikatakan sang kasir ada benarnya. Naruto juga kurang minat jika bekerja di toko buku. Alasannya karena melihat tumpukan kertas yang berisis kata-kata membingungkan hanya akan membuat otaknya pusing. Tapi mau bagaimana lagi. Kesempatan untuk mendapatkan kerja ada di depan mata. Naruto harus mengambil kesempatan itu jika tidak ingin diambil oleh orang lain.
"Lalu, apa yang harus aku siapkan untuk melamar kerja di sini?"
"Tak perlu menyiapkan apa-apa. Aku akan berbicara dengan bossku. Beliau tidak menuntut seorang remaja sekolahan melamar ke toko ini membawa map atau apalah." Kata sang kasir lalu menyerahkan majalah yang dibeli oleh Naruto. "Kebetulan toko ini sedang sepi, aku akan mengantarkanmu sekarang ke ruang boss. Ikuti aku anak muda!"
"Baik."
Naruto sudah berhadapan dengan pemilik toko buku ini, beliau bernama Kakashi Hatake. Kakashi menyambut Naruto dengan baik. Dia langsung melakukan wawancara dengan Naruto. setelah melayangkan beberapa pertanyaan, Kakashi menerima Naruto sebagai karyawan paruh waktu. Mulai besok Naruto akan bekerja di toko ini dari jam 6 sore sampai 11 malam. Gaji yang Naruto dapat tiap harinya sebesar 2000 Yen. Gaji yang lumayan.
Naruto pulang siang hari setelah membeli persediaan makanan untuk seminggu. Hari ini dia malas masak jadi Naruto hanya membuat 1 cup ramen instan. Setelah menghabiskan ramennya Naruto segera membaca majalah yang tadi pagi dia beli.
"Game VRMMORPG Jepang terbaru yang dibuat oleh Sirzech Gremory mendapatkan respon positif. Game itu telah mendatangkan ribuan pemain hanya dalam waktu 2 minggu. Salah satu pemain mengucapkan bahwa game terbaru itu memiliki tema yang menarik serta para pemain dapat memilih ras yang diinginkan. Pemandangannya juga indah membuat sebagian besar pemain betah berlama-lama di sana."
Naruto tertarik dengan game buatan Sirzech Gremory yang bernama Skyline Online. Dia terus membaca informasi tentang game itu. Setelah disimpulkan game karya Sirzech Gremory memang luar biasa. Ada beberapa foto kota di dalam permainannya. Setelah dihitung-hitung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli game Skyline Online membuat minat Naruto sedikit menurun. Game itu terbilang cukup mahal, Naruto harus merogoh dompetnya cukup dalam, karya Sirzech dihargai sebesar 200.000 Yen. Jika Naruto jadi membeli, maka sisa uangnya hanya 65.000 Yen.
"Tidak apa-apa. Ingatlah Naruto bahwa kau sekarang memiliki pekerjaan." Kata Naruto menyemangati dirinya.
Setelah memikirkannya beberapa kali, Naruto akhirnya jadi membeli game Skyline Online via Online.
Barang yang Naruto beli tiba sore harinya. Dia cukup terkejut karena pengiriman paket sangat cepat. Sang kurir menjelaskan bahwa perusahaan yang membuat game itu berpusat di Kuoh. Jadinya pengiriman paket akan cepat bila masih berada di lingkungan kota Kuoh. Naruto kali ini dapat dikatakan beruntung. Dia sudah tidak sabar ingin memainkan game VRMMORPG pertamanya.
Naruto membuka bungkusan paket di tangannya. Setelah terbuka, di dalamnya nampak 2 buah benda. 1 berupa seperti helm yang memiliki kabel dan sisanya berupa disk. Naruto mengambil helm itu, di depannya ada tulisan Head Gear. Serta benda yang berupa Blu-Ray Disk game bertuliskan Skyline Online.
Ada buku manual di sampingnya. Naruto membaca buku manual itu, namun hanya cara pemasangan dan fungsi dari Head Gear. Berdasarkan apa yang Naruto baca, Head Gear merupakan helm virtual reality yang menstimulasi 5 panca indera. Semua informasi yang telah diperoleh akan disalurkan melalui otak sehingga pemain dapat dengan bebas berpetualang di dunia game. Pemain juga memungkinkan untuk merasakan sentuhan, hembusan angin, mengeluarkan suara, serta hal-hal yang berhubungan dengan panca indera lainnya kecuali rasa sakit.
Naruto hanya perlu waktu 5 menit untuk menyelesaikan proses instalasi game di komputernya. Selanjutnya Naruto menghubungkan Head Gear ke komputernya menggunakan kabel USB, lalu memakai Head Gear di kepalanya.
Naruto menutup mata.
"LINK START!"
Sensor suara yang ada pada Head Gear menerima perintah suara Naruto. Tak lama kemudian helm itu mulai merangsang otak Naruto dan menampilkan grafis game pembuka di alam bawah sadar Naruto.
Naruto membuka matanya, kini dia sedang berada di tampilan pembuka game yang bertujuan untuk memilih character yang akan dipakai. Pertama-tama Naruto disuruh untuk mengisi nama aslinya. Lalu dia mengisi nickname yang akan digunakannya sebagai identitas di dunia game. Naruto mengisi nickname dengan nama Fatal1ty.
Selanjutnya Naruto diharuskan memilih salah satu dari 6 ras yang tersedia. Keenam ras itu adalah;
Manusia
Malaikat
Malaikat Jatuh
Iblis
Siluman
Shinobi
Naruto mengklik tulisan Shinobi di depannya. Dia memilih ras ninja untuk tubuhnya. Setelah semua pilihan sudah Naruto isi, tibalah saatnya dia untuk ditransfer ke dunia game.
Welcome to Skyline Online!
Bersambung
Catatan Penulis:
Selain terinspirasi dari Sword Art Online, saya juga terinspirasi dari fic sebelah (bukan mencontek atau menjiplak). Berhubung masih prolog, genre Sci-Fi belum terlalu menonjol. Chapter 2 akan menjelaskan seluruh yang ada di Skyline Online.
Tahu nama Carlos Rodriguez? Jika kalian tahu maka kalian adalah gamer sejati.
Jangan segan kasih tahu saya jika ada typo. Karena biasanya jika penulis yang mengecek ulang rasanya selalu tak ada typo.
Saya masih author baru, jumlah words belum melimpah. Saya akan melihat respon reader dulu, jika banyak yang suka maka jumlah words akan saya tambah.
So please give your review from this story.
[13.06.2017]
