Sumarry: Bagi Neji, hubungannya dengan Sakura telah usai. Sakura yang mencintai popularitas tidak bisa bersanding dengannya yang benci sorotan kamera dan mencintai kesederhanaan. Bagi Sakura, kata "putus" yang sering diucapkan Neji tidak pernah berarti putus. Neji masih dan akan selalu menjadi miliknya.

Pria tradisional yang kaku (Hyuuga Neji) X Wanita populer yang posesif (Haruno Sakura)


Hundreds of Love Songs for You

Prolog

©Rosetta Halim

Naruto dan semua karakternya milik Masashi Kishimoto


The Sound of Summer, gubahan milik pianis paling berbakat di Konoha, Uchiha Mikoto, yang berasal dari album ketiganya, Sound of the Season, dimainkan oleh pemuda berambut coklat panjang. Penutupan festival musim panas Hyuuga Gakuen yang membuat mulut semua orang terbuka.

Dari empat gubahan milik Mikoto, The Sound of Summer memang yang paling sulit. Tidak semua pianis bisa memainkannya dengan sempurna. Tetapi, gubahan itu yang paling cocok dimainkan di musim panas seperti saat ini. Musim panas mengalun dalam setiap dentingnya. Tsuyu yang membuka musim panas pun terasa dalam prelude-nya. Terkadang, walau bisa memainkannya, belum tentu suara musim panas itu benar-benar terasa sampai hati.

Seperti semua orang, dia pun terpesona. Tidak hanya dengan dentingan pianonya, tetapi sosok pemain yang duduk di depan piano itu.

Demi Tuhan, dia ingin berlari ke panggung, lalu melupakan semua orang yang ada di sana dan melupakan suara musim panas. Menjadikan dunia hanya milik mereka berdua.

Bolehkah dia mengaku dia jatuh cinta?

Orang bilang, tidak kenal maka tidak sayang. Tetapi, bolehkah dia menyangkalnya sekarang? Baginya tidak sayang maka tidak kenal.

"Wah, Our Pop Princess sedang jatuh cinta," ujar gadis berambut pirang yang duduk di sebelah kirinya. "Kenyataannya akan membuatmu kecewa."

"Aku tidak akan kecewa kalau boleh duduk di atas piano itu," balasnya sambil memandangi pemuda itu. "Pig, aku akan mulai menulis lagu cinta," katanya mantap.

Selain menulis lagu cinta, hari itu juga dia memutuskan dia harus pindah ke sekolah yang sama dengan pemuda itu. Tidak peduli jika sekolah musik tempatnya belajar adalah sekolah musik terbaik di Konoha. Dia bersedia meninggalkan sekolah itu.

Sensasi remaja, begitu mereka menyebut dirinya. Dia bukan tipe penyanyi remaja yang mengumandangkan cinta dalam setiap kesempatan. Lagu pertama yang ditulisnya bercerita tentang ayah dan ibu, saat usianya tujuh tahun. Setelah itu, makna lirik lagu buatannya selalu berkaitan dengan keluarga dan sahabat.

Dia tidak bisa menulis lagu cinta lantaran belum pernah merasakan cinta, terlalu sibuk dengan karier musiknya di aliran populer. Aliran itu banyak peminat, jadi persaingannya juga berat.

Meskipun begitu, ketenarannya tidak dapat diungguli oleh penyanyi-penyanyi lain yang seusia dengannya. Suaranya ada di mana-mana, film, anime atau dorama.


Hanya untuk mendapatkan satu foto Hyuuga Neji, dia rela menguntit pemuda itu, pekerjaan yang biasa dilakukann fansnya.

Usai festival musim panas, dia tidak rela bila harus pergi begitu saja. Satu foto tidak akan membuang waktu, pikirnya.

Sepertinya pemuda itu pelit senyum dan antisosial. Teman-temannya yang lain beres-beres, dia malah berjalan ke taman belakang sekolah sambil menikmati susu putih yang dibelinya di stand bazaar minuman.

Saat Neji duduk di sebuah bangku taman, dia bersembunyi di balik semak-semak yang berada di belakang bangku itu. Dia panik saat Neji beranjak dari bangku kemudian berjalan ke balik semak. Lantaran tidak sempat memikirkan cara kabur, dia masuk ke dalam semak sambil berharap Neji tidak menyibak semak dan melihatnya.

Harapannya terkabul, Neji tidak mengintip ke dalam semak. Tetapi masalahnya, pemuda itu menyiramkan susu ke atas semak, tepat di atas kepalanya. Susu itu turun dari daun langsung ke kepala merah mudanya, kemudian turun ke wajahnya.

Demi apa pun, dia benci susu, rasanya amis. Tetapi, susu yang diberikan Neji tidak amis seperti susu yang dia rasakan di tempat lain. Mungkin rasa amisnya terlupakan saat dia ingat itu susu yang sama dengan yang diminum Neji. Aku berbagi susu dengannya. Pipinya terasa panas karena itu.

"Kalau kau tidak keluar akan kusiramkan air comberan ke kepalamu."

Dia keluar dari semak, kemudian tersenyum kikuk. Kedua pipinya merona sempurna.

"Aku tidak menyangka idola remaja suka menguntit."

Lagi-lagi dia tersenyum kikuk. "A-a-aku tidak suka menguntit sebenarnya. Cuma …" dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang terangkat secepat kilat. "… cuma aku … suka padamu."

"Hah?"


Sakura tersenyum mengingat masa lalunya. Dia masih sangat polos dulu. Tidak ada pengetahuan tentang cinta atau aturan-aturan dalam percintaan. Yang dia pikirkan saat itu hanya mengungkapkan apa yang dia rasakan.

Setelah mengetahui seluk-beluk cinta, dia berpikir suatu saat dia akan jatuh cinta lagi pada pemuda lain, seperti yang dialami orang kebanyakan. Tetapi, itu tidak berlaku untuknya. Ada begitu banyak pria yang keluar masuk dalam hidupnya, namun tak satu pun di antara mereka yang bisa menggeser posisi Neji.

Setiap lagu cinta yang dia tulis, semua berkaitan dengan Neji. Kemampuannya membuat lagu cinta tumpul bila itu bukan tentang Neji.

Sejauh ini, dia telah menulis delapan puluh empat lagu cinta untuk Neji. Itu akan bertambah walau Neji sering mengajaknya putus. Dia tidak ingin menyepakati setiap kata perpisahan yang keluar dari mulut pria itu.

Ponselnya berdering, memperdengarkan refrain salah satu lagu yang diciptakannya untuk Neji, dering khusus untuk panggilan dari Neji. Langsung saja dia melompat turun dari tempat tidur, lalu menghampiri ponselnya yang sedang dicas.

Sangat jarang ponselnya berbunyi karena pesan atau panggilan dari Neji. Kata temannya, hubungan mereka tidak normal. Satu-satunya yang mencintai hubungan itu adalah dia.

Tidak salah jika orang lain berpikir seperti itu. Karena memang sikap Neji demikian adanya.

"Kita putus." Suara Neji terdengar sangat dingin. Tak terhitung lagi berapa kali Neji mengucapkannya, tetapi tidak satu pun yang berhasil. Kalau Neji menelepon atau mengajaknya bertemu, tujuannya cuma untuk mengatakan dua kata itu, selebihnya tidak ada kata lain.

"Haha, kau tahu itu tidak akan berhasil."

Setiap kali dia membalasnya dengan kalimat itu, dia memikirkan sebuah cara untuk membujuk Neji.

"Nanti kau akan tahu."

Neji memutus sambungan.

Neji terdengar sangat yakin dengan keputusannya. Namun, beberapa minggu atau bulan kemudian, Sakura pasti berhasil menyambung kembali hubungan yang diputus Neji.

Sakura tidak tahu sampai kapan itu akan berlangsung. Neji selalu mencari alasan untuk putus, sementara dia tahu dia punya ratusan alasan untuk bersama pria itu.


To be continued …

Cerita ini akan mulai dibuat setelah semua cerita saya yang in-progress berganti status menjadi complete. Mudah-mudahan tahun depan. Anggap ini sebagai penggoda (tersenyum nakal)