By: lovgrafanime14

Main Pair: Wonkyu

Pair: Yesung, Yoona

Genre: Romance, Drama

Rated: T

~Wonkyu~

'Pernahkah kau berpikir bahwa kadang sebuah kecelakaan kecil bisa mempunyai pengaruh yang sangat besar pada kehidupanmu? Yang mempertemukanmu pada hal yang tak pernah terpikirkan olehmu sedikitpun?'

#Siwon pov

"Gamsahamnida..Silahkan datang kembali lain waktu" Aku memberikan senyuman sopan pada pelanggan di kafe ku. Pelanggan itu yang seorang yeoja tersipu malu melihatku dan buru-buru pergi.

"Wah, Siwon-ah kau benar-benar ahli dalam menarik hati pelanggan hm..lihat dia. Ia sampai tersipu malu begitu." Seorang namja menepuk pundakku sambil memerhatikan pelanggan tadi. Aku hanya tersenyum simpul.

"Yesung-hyung, kalau kau masih mempunyai waktu luang sehingga masih bisa memerhatikan para pelanggan, lebih baik kau bantu pekerja lain." kataku. Yesung hyung langsung cemberut padaku,"Kau benar-benar tak bisa dipuji." Katanya sambil berlalu.

Aku tertawa pelan melihat sikapnya. Yesung hyung memang sahabatku dan aku sudah menganggapnya sebagai hyung sendiri. Begitu pula sebaliknya. Ia juga membantuku mendirikan kafe ini. Sebenarnya aku bukan lah pemuda yang harus bekerja untuk biaya hidup. Aku terlahir di keluarga kaya dan disegani orang banyak. Namun, aku tak pernah ingin banyak kemewahan dalam hidupku. Aku ingin menjadi orang yang mandiri yang tak harus selalu bergantung pada orang tuanya. Dan salah satu caranya dengan bekerja di kafe ini.

"Siwon oppa!"

Aku menoleh pada sumber suara yang memanggilku. Di depan pintu masuk kafe sudah berdiri seorang yeoja yang tersenyum lebar padaku. Lalu ia berjalan menghampiriku.

"Anneyong Oppa..Kau bekerja hari ini?" Tanyanya. Ia adalah Yoona. Yeoja yang selalu berusaha mendekatiku. Padahal aku selalu bersikap cuek atau mungkin bisa dibilang sinis padanya. Tapi ia selalu tak kenal menyerah. Ia mungkin memang cantik(sangat cantik tepatnya). Tapi sayangnya yang membuatku tak suka adalah hatinya yang tak secantik wajahnya.

"Kau bisa lihat sendiri." Jawabku datar. Ia cemberut melihat reaksiku

"Kenapa jawabanmu datar begitu" Protesnya

"Aku tak punya alasan untuk bersikap manis padamu." Aku menatap sinis padanya. Ia langsung berbicara pelan,"A..aku hanya ingin memberikanmu ini. Ini masakan Prancis. Ini dimasak oleh koki asli restoran terkenal di prancis. Tolong dimakan ya. Ka..kalau begitu aku pergi dulu. Bye oppa." Katanya dan langsung pergi dari kafe.

Aku menatap datar bungkusan makanan yang diberikan yoona. Aku mengambilnya dan menyerahkannya pada pegawai kafe yang lain," Ini untuk kau dan yang lain."

"Tapi bukankah ini untuk anda?"

"Aku tidak ingin." kataku sambil berlalu dari sana.

"Kau tidak harus bersikap kasar seperti itu Siwon-ah. Apalagi sepertinya ia sangat menyukaimu." Kata Yesung hyung ketika aku lewat di dekatnya.

"Itu bukan alasan untuk bisa bersikap ramah padanya hyung. Dan kau tahu sikap yeoja yang seperti itu sangat kubenci." Yesung hyung hanya menggeleng pelan mendengar perkataanku.

"Siwon-ah, aku sedikit heran. Selama aku mengenalmu aku tak pernah sekalipun melihat kau tertarik pada seorang wanita. Kau yakin kau..eum..bukan..gay?" Tanya Yesung hyung pelan.

Aku langsung terdiam mendengar pertanyaannya. Pertanyaan itu. Pertanyaan yang juga selalu aku pertanyakan pada diriku sendiri. Bahkan aku tidak tahu apakah aku ini straight atau gay. Karena aku juga tidak(atau mungkin belum) pernah merasa tertarik pada seorang pria ataupun wanita.

"Aku..tidak tahu hyung" Kali ini hanya itu yang bisa aku katakan.

Jam sudah menunjukan pukul 21.40. Kafeku sudah tutup sekitar 10 menit yang lalu. Kini hanya tersisa aku yang memang selalu pulang terakhir. Yesung hyung pun baru saja pulang. Setelah memastikan Kafe sudah terkunci dengan rapat, aku mulai berjalan meninggalkan kafe menuju apartemen yang aku tempati sendiri. Orang tuaku sudah menyuruhku agar membawa mobil atau setidaknya motor untuk pergi kemana-mana. Namun karena berhubung kafe dan kampusku tidak terlalu jauh dari apartemen, aku memilih untuk membawa sepeda saja. Dan tentu saja orang tuaku tidak bisa berkutik dengan keinginanku.

Ketika tinggal beberapa langkah lagi sampai di apartemenku tiba-tiba saja..

'BRAAK'

"Auw.." Aku meringis pelan saat seseorang tiba-tiba saja menabrakku.

"Mi..mian. Kau tidak apa-apa?" Tanya orang yang sudah menabrakku.

Saat itulah pertama kali aku melihat wajahnya. Ya, dia seorang namja. Sepertinya lebih muda dariku. Tapi wajahnya benar-benar manis atau mungkin bisa dibilang cantik walaupun aku masih bisa mengenali bahwa ia adalah seorang namja.

"Ah, ne..aku tidak apa-apa." Aku mencoba berdiri dan tersenyum menenangkan padanya.

Dia terdiam sesaat seperti bimbang ingin mengatakan sesuatu. Saat akan membuka mulutnya..

"YAA...CHO KYUHYUN! DIMANA DIA?"

Tiba-tiba saja ada sebuah seruan dan terdengar banyak seruan lainnya. Sepertinya ada rombongan yang sedang mencari seseorang. Namja yang tadi menabrakku terlihat gelagapan dan panik.

" Maaf tuan, bolehkah aku ikut denganmu? Kemanapun juga boleh. Kumohon tuan..jebal..hiks" Namja itu tiba-tiba saja memohon kepadaku bahkan sampai menangis. Astaga, sebenarnya ada apa ini? Apakah mungkin namja ini adalah orang yang dicari-cari oleh orang-orang itu?

Tentu saja aku bingung sendiri tiba-tiba dimohon-mohon seperti itu. Apakah aku harus menolongnya? aku bahkan tidak kenal dengannya. Tapi aku juga kasihan melihatnya.

"Baiklah ikut denganku." Aku meraih tangannya dan berlari menuju apartemenku. Setelah sampai di depan apartemenku, aku membuka pintu dan mengajaknya masuk. "Duduklah di sofa itu. Aku akan menyiapkan minuman untukmu." Lalu meninggalkannya menuju dapur.

Aku membuatkan teh untuknya dan kopi untuk diriku sendiri dan kemudian berjalan ke ruang tengah. Ia masih terlihat ketakutan. Aku menaruh minuman kami dan duduk didekatnya. Sebenarnya aku sudah penasaran apa yang terjadi dengannya. Tapi melihat kondisinya masih ketakutan seperti itu aku lebih memilih diam dan menunggu sampai ia menjelaskannya sendiri padaku.

"Terimakasih.."

Aku menoleh kearahnya. Ia masih menunduk sambil memegang cangkir tehnya. Lalu berujar kembali,"Terimakasih karena sudah bersedia menolongku. Kalau tidak ada tuan aku tidak tau harus bersembunyi dimana lagi untuk menghindari orang-orang itu."

Kali ini ia menatapku. Mata obsidiannya serasa menjeratku didalamnya membuatku sulit untuk melepaskan tatapannya. Aku terdiam beberapa saat dan tersenyum lembut," Tidak apa-apa. Lagipula itu sudah tugas seseorang untuk membantu sesama. Bukankah begitu?"

Ia terdiam dan mengangguk sambil tersenyum kecil. God! Apakah ini hanya perasaanku atau memang ia mempunyai senyuman yang sangat menawan?

"Aku Choi Siwon, dan kau tidak perlu memanggilku dengan sebutan tuan seperti itu. Hei, aku tidak terlihat setua itu kan?" Kataku sedikit bercanda.

Ia tertawa dan kembali membuatku tegang melihat tawanya yang mengalun merdu, "Ah,maaf. Jadi aku harus memanggilmu apa?" Tanyanya

"Cukup hyung saja. Sepertinya kau sedikit muda dariku."

"Baiklah, aku akan memanggilmu Siwon hyung. Begitu kan?"

"Eum, dan kau sendiri..siapa namamu?"

Dan kembali dengan senyumannya yang menawan ia menjawab, "Cho Kyuhyun. Hyung bisa memanggilku kyuhyun.."

'Dan tanpa kusadari mulai detik itu kehidupanku menjadi berubah..'

-TBC-