That's You

.

.

.

Cast :

- Kyuhyun

- Sungmin

- Another cast

.

Pairing : KyuMin

.

Disclaimer : semua cast milik Tuhan dan dirinya masing-masing

.

Rate : T

.

Warning : GS, OOC, typo dimana-mana, EYD yang tidak sesuai

.

.

.

Chapter 1

~HAPPY READING~

.

.

.

Kyuhyun ah~ jaljaayo ^^

.

Sender:

Lee Sungmin


Seorang pria bernama Cho Kyuhyun itu segera meletakan kembali ponselnya ke atas meja setelah membaca pesan singkat yang baru saja diterimanya dari gadis paling menjengkelkan –menurut Kyuhyun.

Buku yang sedari tadi dibacanya pun kini ditutupnya kemudian berdiri dan berjalan menuju tempat tidurnya tanpa berniat sedikitpun untuk membalas pesan singkat tersebut. Memang bukan sesuatu yang aneh, Kyuhyun tidak akan pernah membalas apabila pesan itu tidak penting untuknya. Tapi, hal itu sama sekali tidak menyurutkan Sungmin. Setiap hari, gadis itu akan senantiasa mengiriminya pesan yang isinya hampir sama. Menjengkelkan bukan?

Kyuhyun memang bukan termasuk pria tampan di sekolahnya walaupun dia dianugerahi kulit putih dan tubuh yang termasuk tinggi, tapi hal itu tidak membuatnya populer di sekolahnya. Kebanyakan dari temannya hanya memandangnya sebagai pria jenius dengan IQ di atas rata-rata, berbeda dengan gadis bernama Sungmin yang secara terang-terangan mengejar cinta Kyuhyun. Bagi Sungmin, Kyuhyun lebih tampan dari siapapun tapi ya seperti yang kita tau, cinta Sungmin bertepuk sebelah tangan.

Kyuhyun hidup bersama kedua orangtua dan adik perempuannya. Keluarganya bukanlah keluarga yang kaya raya seperti teman-temannya di sekolah. Ayahnya hanya seorang karyawan biasa pada sebuah perusahaan proyek. Ibunya hanya ibu rumah tangga dan adiknya yang bernama Taemin kini masih duduk di bangku sekolah lanjutan tingkat kedua.

Nasib Kyuhyun sungguh beruntung dapat bersekolah di sekolah unggulan. Berkat otak jeniusnyalah Kyuhyun bisa menuntut ilmu disana. Bahkan berkat kecerdasannya, Kyuhyun membawa nama baik sekolahnya pada olimpiade matematika dan mendapat juara pertama dalam olimpiade tersebut. Benar-benar prestasi yang membanggakan.

Kyuhyun tidak mau membabani keluarganya lebih banyak lagi. Kyuhyun sangat mengerti dengan perekonomian keluarganya, karena itulah yang dipikirkannya hanyalah belajar agar dia bisa menjadi lulusan terbaik agar mudah untuk ke depannya. Sekolahnya adalah sekolah bergengsi dan bukan tidak mungkin banyak instansi-insatansi yang memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi untuk meneruskan ke perguruan tinggi dan itulah tujuan Kyuhyun untuk saat ini.

.

ooOoo

.

"Kyuhyun ah, annyeong" Sapa seorang gadis yang tiba-tiba saja muncul disebelah Kyuhyun yang kini sedang berjalan menuju kelasnya.

Tanpa balas menyapa, Kyuhyun segera berbelok dan masuk ke kelasnya sedangkan gadis itu hanya mnghela nafasnya.

"Selalu saja seperti itu" Gerutu gadis itu.

Lee Sungmin –nama gadis itu- kini mulai melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang terletak tiga kelas setelah kelas Kyuhyun. Otaknya yang tidak terlalu cerdas membuatnya tidak pernah berada di kelas yang sama dengan Kyuhyun.

Ini memang bukan yang pertama kali Kyuhyun bersikap dingin padanya. Hampir setiap hari bahkan setiap saat Kyuhyun akan memperlakukannya seperti kuman yang tidak terlihat. Menyebalkan? Tentu saja. Tapi ternyata hal itu tidak berlaku untuk Sungmin. Gadis itu masih senantiasa mengikuti Kyuhyun walaupun sudah tak terhitung dia ditolak atau bahkan dibentak.

Pernah suatu hari, Sungmin menyatakan cintanya pada Kyuhyun dan tentu saja Kyuhyun menolaknya dengan lantang saat itu. Bukannya menangis karena telah ditolak, keesokan harinya Sungmin kembali bersikap seperti biasa. Mengikuti kemana Kyuhyun melangkah seakan tidak pernah terjadi apapun. Sejak saat itu, Kyuhyun pun lelah untuk membentaknya dan mengabaikannya.

.

.

Bel istirahat baru saja berbunyi. Para siswa pun mulai berhamburan keluar. Hanya beberapa siswa di kelas Sungmin yang masih berada di dalam termasuk Sungmin dan teman sebangkunya, Lee Hyukjae.

Sungmin dengan hati-hati mengeluarkan sebuah kotak makan berwarna pink dari dalam tasnya dan menaruhnya di atas meja.

"Kau membawa bekal, Min?" Tanya Hyuk dengan tatapan mengincar dan tangannyapun mencoba untuk membuka tutup kotak bekal tersebut. Namun dengan cepat Sungmin memukul tangan Hyuk sebelum hal itu terlaksana, membuat Hyuk meringis sambil mengelus tangannya yang malang.

"Ini untuk Kyuhyun, Hyuk" bentak Sungmin sambil merapikan kembali kotak bekalnya.

"Kau ini. Selalu saja Kyuhyun dan Kyuhyun. Apa kau tidak lelah mengejarnya seperti itu? Masih banyak pria lain yang bisa kau dapatkan, Min. Lagi pula apa bagusnya Cho Kyuhyun itu? dia tidak tampan" Sebal Hyuk. Demi Tuhan Hyuk sudah bosan dengan perilaku Sungmin. Huh, seakan pria di dunia ini hanya Kyuhyun.

"Aku tidak meminta pendapatmu tentang Kyuhyun. Lebih baik kau diam disini menunggu Donghae tercintamu itu datang dan aku akan pergi ke kelas Kyuhyun. Annyeong"

Sungmin mulai melangkah sambil membawa bekalnya dan berjalan dengan senyuman yang tidak henti-hentinya tersungging di wajah cantiknya. Sesampainya di depan kelas Kyuhyun, Sungmin segera masuk tanpa mempedulikan tatapan siswa yang memandangnya aneh. Oh siapa yang tidak mengenal Lee Sungmin si gadis dari kelas E yang selalu mengejar cinta Cho Kyuhyun dari kelas A.

Walalupun aura mengerikan tiba-tiba muncul saat Sungmin mulai memasuki kelas yang dihuni oleh siswa-siswa pintar dan jenius sejenis kyuhyun, namun Sungmin tidak gentar dan terus berjalan menuju meja Kyuhyun dan langsung duduk di kursi kosong di samping pria itu.

"Aku tahu akhir-akhir ini kau tidak makan siang di kantin karena kau sedang menabung untuk ulang tahun Taemin kan? Karena itu, aku membawa bekal untukmu. Cha!" Sungmin membuka bekal tersebut dan menyodorkannya kepada Kyuhyun.

Kyuhyun mengangkat wajahnya dari buku yang sedang dibacanya. Matanya memandang malas ke arah kotak pink tersebut dan dengan cepat Kyuhyun mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah kotak bekal.

"K-kau membawa bekal?" Tanya Sungmin.

"Aku memang sedang menabung karena itu aku membawa bekal dari rumah. Aku juga butuh makan. Apa kau pikir aku akan menahan rasa laparku begitu saja? Jangan bodoh Lee Sungmin" Ucap Kyuhyun sambil membuka bekalnya.

Sungmin masih diam di tempatnya dan terus memperhatikan Kyuhyun yang sedang makan dengan lahapnya. Merasa diperhatikan, Kyuhyun pun menghentikan kegiatannya.

"Untuk apa kau masih disini?" Tanya Kyuhyun.

Sungmin yang tersadar pun segera mengambil bekalnya. "Aku akan memakan bekalku disini. Bersamamu" Jawab Sungmin dan langsung memakan bekalnya tanpa mempedulikan tatapan tajam Kyuhyun padanya.

.

.

Sepulang sekolah, Sungmin terlihat sudah berdiri tidak jauh dari kelas Kyuhyun. Sungmin memang sengaja menunggu Kyuhyun keluar dari kelasnya karena itu dia langsung berlari setelah bel pulang berbunyi, dia tidak mau ditinggal Kyuhyun seperti beberapa hari lalu.

"Kyuhyun ah~!" Teriak Sungmin sambil melambaikan tangannya saat dilihatnya Kyuhyun kelauar dari kelasnya.

Sambil memutar matanya malas, Kyuhyun mengabaikan Sungmin dan terus meninggalkan gadis itu. Dengan setengah berlari, Sungmin mengajar Kyuhyun.

"Kyuhyun ah~, hari ini aku pulang bersamamu ya? Aku ingin kerumahmu ya ya ya?" Tanya Sungmin setengah memohon. Memang bukan hal yang aneh Sungmin datang ke rumah Kyuhyun. Sejak Sungmin tahu dimana rumah Kyuhyun, gadis itu sering sekali datang. Bahkan keluarganya sudah sangat mengenal Sungmin dan mereka menyukai Sungmin terutama sang adik.

"Hari ini aku akan mengejar les" Jawab Kyuhyun datar.

"Benarkah? Kalau begitu, aku akan ke rumahmu sendiri" Putus Sungmin mau tak mau.

Sungmin memang tahu Kyuhyun sering mengajar les privat, kira-kira tiga kali dalam seminggu. Pendapatannya memang lumayan untuk membantu keluarganya. Tapi, Sungmin tidak tahu kalau hari ini pria itu ada jadwal mengajar.

'Ah, kenapa dia harus ada jadwal sih hari ini? Gagal sudah. Huh' Rutuk Sungmin dalam hati.

.

.

"Annyeonghaseyo!" Sapa Sungmin saat Ibu Kyuhyun membukakan pintu untuknya.

"Sungmin ah~, Ayo masuk. Sudah beberapa hari ini kau tidak kesini? Apa kau sedang sibuk?" Tanya Ibu Kyuhyun sambil mempersilahkan Sungmin masuk.

"Ne, akhir-akhir ini banyak sekali tugas sekolah bibi. Oh iya, ini untuk paman dan bibi" Sungmin menyerahkan sekantung buah-buahan. Sudah menjadi kebiasaan Sungmin saat datang ke rumah Kyuhyun tidak dengan kosong. Bukan maksud Sungmin ingin mencari muka atau apa, gadis itu hanya senang melakukannya.

"Onni datang?" Tanya seorang gadis cantik yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Ne. Taemin ah~, hari ini, aku mau mengajakmu menginap dirumahku. Kau mau tidak?" Tanya Sungmin antusias. Taemin terlihat berpikir.

"Tentu saja aku mau" Jawab Taemin. Sungmin pun tersenyum senang. Bagaimanapun akan menyenangkan menghabiskan malam bersama Taemin, lagi pula besok weekend.

Dua orang gadis cantik terlihat sedang berbaring di tempat tidur besar berwarna pink dengan masker di wajah keduanya. Mereka tampak menikmati kegiatan mereka. Setibanya di rumah Sungmin, mereka –Sungmin dan Taemin- langsung berendam di air hangat dan setelah itu melakukan perawatan, seperti menghias kuku-kuku bersama dan memaskeri wajah mereka agar lebih terlihat segar.

"Aku sangat suka melakukan ini dengan Onni" Ucap Taemin. "Itulah mengapa aku sangat menginginkan mempunyai kakak perempuan. Sangat mengasyikan bisa melakukan hal ini setiap saat. Tidak seperti Oppa"

"Wae? Oppamu kan pintar. Bukankah enak mempunyai seorang kakak yang pintar dan aku lihat oppamu sangat sayang padamu Taemin ah~" Ucap Sungmin bermaksud membela Kyuhyun. memnag benar, Kyuhyun sangat menyanyangi adik perempuannya ini. Sungmin bisa merasakannya tanpa perlu Kyuhyun mengatakannya.

"Tapi dia sangat kaku dan membosankan, yang dilakukannya hanya belajar dan apabila ada waktu luang dia akan pergi ke game center untuk bermain games bodohnya itu. Setiap hari dia juga hanya menyuruhku untuk belajar dan belajar. Mau aku belajar 24 jam, aku tidak akan pernah bisa menandingi otaknya itu" Sebal Taemin.

"Setidaknya oppamu masih memperhatikanmu" Gumam Sungmin.

"Onni, sepertinya masker ini sudah bisa kita lepas" Ujar Taemin.

"Benar juga. Baiklah kita lepas maskernya"

Keduanya pun berjalan menuju meja rias dan melepas maskernya masing-masing. Pandangan Taemin berhenti saat sesuatu mulai menarik perhatiannya. Sebuah foto yang terpasang di dalam pigura berwarna coklat. Disana terdapat foto dua orang dewasa dan satu anak kecil yang sangat cantik diantara keduanya. Taemin tersenyum.

'Gadis kecil itu pasti Sungmin Onni dan dua orang itu pasti kedua orang tua Sungmin Onni' Batin Taemin.

"Onni, aku sudah dua kali menginap disini. Tapi kenapa aku tidak pernah melihat orangtua Onni?" Tanya Taemin penasaran. Sudah dua kali Taemin berkunjung kesini tapi, orangtua Sungmin tidak pernah ada dirumah.

Mendengar pertanyaan Taemin, Sungmin menghentikan kegiatannya dan ikut memandang foto yang terpajang di dekat meja riasnya.

"Mereka masih di luar negeri" Jawab Sungmin.

"Apa mereka belum pulang juga? Wah pasti orangtua Onni sangat sibuk" Taemin mengangguk-anggukan kepalanya seakan mengerti dengan keadaan orangtua Sungmin.

"Ne. Mereka pasti sangat sibuk" Gumam Sungmin membenarkan perkataan Taemin.

"Ini sudah malam, lebih baik kita tidur sekarang" Ajak Sungmin. Mereka pun kembali berbaring di ranjang besar itu dengan selimut yang sudah menutupi tubuh mereka. Dimatikannya lampu kamar dan mereka bersiap untuk tidur.

.

ooOoo

.

TING TONG

.

Sungmin bangkit dari tidurnya saat mendengar bel rumahnya berbunyi. Diseretnya kaki-kakinya menuju pintu rumah. Masih dengan setengah terpejam, Sungmin membuka pintu. Dilihatnya seorang pria berdiri di depan pintu. Sungmin sedikit tersentak saat menemukan wajah Kyuhyun dihadapannya.

"K-Kyu hyun?"

"Aku kesini untuk menjemput Taemin" Ucap Kyuhyun dengan nada datarnya.

"Masuklah dulu. Taemin masih tidur" Ajak Sungmin. kyuhyun mengikuti Sungmin masuk. Pandangannya mengedar ke seluruh sudut rumah berbentuk apartemen ini, terdapat tiga kamar, besar dan mewah. Kyuhyun sangat tahu, yang tinggal disini adalah para orang-orang kaya. Tidak aneh Sungmin tinggal disini karena gadis itu termasuk dari keluarga kaya.

"Duduklah dulu. Aku akan bangunkan Taemin"

"Gadis macam apa kalian yang bangun di jam segini?" Decak Kyuhyun. Sungmin melihat ke arah jam dinding dan benar saja, ini sudah jam setengah sebelas. Sungmin tersenyum malu ke arah Kyuhyun dan segera melesakkan dirinya ke dalam kamar.

.

.

Mereka bertiga terlihat mengelilingi meja makan yang diatasnya sudah tersedia makanan khas delivery. Bangun terlalu siang dan membuat kedua gadis ini sarapan di jam makan siang bahkan Kyuhyun hanya menggelengkan kepalanya saat melihat kedua gadis di dekat mereka ini terlalu mirip. Kyuhyun bahkan mulai sanksi siapa sebenarnya kakaknya Taemin, dirinya atau Sungmin?

"Oppa, kenapa kau terus melihat kami?" Pertanyaan Taemin membuat Sungmin ikutan menoleh ke arah Kyuhyun.

"Kalian hanya terlalu mirip. Kebiasaan buruk kalian benar-benar serupa. Hya... Taemin ah~ siapa sebenarnya kakakmu itu?" Tanya Kyuhyun.

"Wae? Aku lebih suka kalau Sungmin Onni bisa menjadi kakakku" Jawabnya santai.

"Uhuk...uhukk...uhukkk" Sungmin yang mendengarnya tiba-tiba saja terbatuk karena terkejut. Dalam otak Sungmin, dia memikirkan sebuah pernikahan dengan Kyuhyun yang penuh dengan kebahagiaan. Tanpa sadar, gadis itu tersenyum.

"Lee Sungmin, kenapa kau tersenyum bodoh seperti itu?" Pertanyaan tajam Kyuhyun menyeret Sungmin dari imajinasi liarnya.

"A—aniyo" Gugup Sungmin.

Mereka pun kembali menyantap makanan yang masih tersisa. Sesekali Sungmin masih terlihat tersenyum sendiri. Oh bahkan khayalannya kini itu sepertinya masih berlanjut di otak Sungmin.

.

.

Sepulangnya Taemin dan Kyuhyun, Sungmin memutuskan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan. Disinilah dia berada sekarang, berdiri di sela-sela rak tinggi memilih beberapa produk masakan sebelum menaruhnya ke dalam keranjang belanjaannya.

Sungmin termasuk orang yang sangat selektif saat memilih produk masakan terutama untuk dirinya sendiri, gadis itu sangat menjunjung tinggi makanan sehat dan bergizi karena itu perlu waktu yang sedikit lama untuk dia memutuskan.

"Ah, sepertinya yang ini saja" Sungmin pun menaruh beberapa kaleng tuna ke dalam keranjangnya.

Dia pun mendorong kembali keranjang trolinya dan berniat untuk membayar belanjaannya di kasir namun, perhatiannya tiba-tiba berhenti pada deretan barang-barang elektronik. Dia pun berbelok menuju tempat tersebut, matanya mengedar ke dalam sebuah etalase yang di dalamnya berjejer psp-psp dengan berbagai merek.

"Kyuhyun tidak akan pernah mau menerima pemberianku" Gumam Sungmin sambil mengerucutkan bibirnya sebal. Sungmin ingin sekali memberikan Kyuhyun sesuatu, tapi Sungmin yakin 100% pria itu akan menolaknya.

"Padahal yang itu bagus. Cocok sekali untuk Kyuhyun" Gumam Sungmin lagi.

"Lee Sungmin ssi~" Panggil seseorang. Mendengar seseorang memanggilnya, Sungmin pun menoleh ke arah orang tersebut.

Seorang pria sudah berdiri di samping Sungmin sambil tersenyum. Pria ini sangat tidak asing bagi Sungmin karena mereka berada di satu sekolah yang sama.

"Choi Siwon ssi~"

.

.

TBC

.

.

.

A/N:

Annyeong!

Aku ga tau deh mau ngomong apa di kambek kali ini. Adakah yang menunggu? Tidak?

Cerita ff ini sedikit pasaran, sebenernya ga niat di publish tapi ya buat mengisi waktu luang selama libur kuliah, gapapa deh ya akhirnya di posting aja.

Ff ini juga kayaknya ga bakal panjang

Maaf atas segala kekurangannya. Sudah lama ga bikin ff membuat daya imajinasi author menurun *bow*

Kesalahan pengetikan dan pengejaan. Mohon dimaafkan...

.

if you wanna know about me, you can follow my twitter : wantifishy

or follow my line : wantifishy

you can also visit my blog : kyuminisours . wp . com

KHAMSAHAMNIDA

.

.

.

I need so many review for support this fanfict