Keraton ala Naruto

Tak pernah terbayangkan olehku, untuk membuat fanfic semacam kamu. Entah kocak atau nggak, silahkan baca aja…..Dan jangan lupa tuk tahu, bahwa ini hanya fic. Tak peduli mau asal-asalan semuanya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pagi yang tenang, di daerah Konoha versi Jawa dahulu kala… Terbagi beberapa keraton yang bersahabat, ada juga yang bermusuhan, ada juga yang saingan…..

Di kerajaan Manispahit yang di pimpin oleh Raja Minato Namikaze, beserta Ratu Kushina. Mereka memiliki putra mahkota kusam kucel, yang bernama Naruto Uzumaki. Naruto belajar berbagai macam hal dari kedua gurunya yaitu Kakashi, dan Iruka. Meskipun putra mahkota, tingkah lakunya ini sangat nakal. Berkali-kali di omeli guru Iruka.

Flashback

"Narutoooooooooo!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"teriak Guru Iruka.

"Iya, ada apa Raden?!!!"tanya Naruto kesal.

"Bapak bilang, INI BUKAN KERATON!!!!!!"omel Guru Iruka.

"Saudara Iruka, bukannya kita tinggal di keraton?"tanya Guru Kakashi.

"Terserah kamu mau ngomong apalah!!!! Saya lagi puyeng nih!!!!!!"omel Guru Iruka.

End of Flashback

"Halo, pak Kotetsu. Naruto ada di mana yah?"tanya Kiba.

"Ooh, Naruto lagi di hukum den Kiba. Dia ada di ruang algojo"

"Oh, Makasih ya pak"ujar Kiba sambil gendong Akamaru.

Karena baru kenal, Kiba keliling-keliling keraton buat cari Naruto. Kadang-kadang nyasar ampe ruang tahanan. Kadang nyasar ke dapur, dan lain-lain masalahnya...

"Kib, tolongin gw"panggil seseorang dari ruangan sebelah.

"Siapa ini?"tanya Kiba.

"Ya ini gw, lah!!!!!"omel Naruto.

"Kok lo bisa masuk sini?!!!!!"tanya Kiba.

"Yah, lu tahu 'kan. Gara-gara si guru tukang marah itu. Kalau gue gak mau dengerin pelajarannya lagi, gw bakal di penggal"jelas Naruto.

"Kejam amat sih, gw juga sering di gituin ama tuh guru"ujar Kiba sambil melepaskan tali yang mengikat Naruto.

"Eh, Konohamaru mana?"tanya Naruto.

"Konohamaru? Siapa tuh?"tanya Kiba.

"Cucunya Mpu Sandaime begoo!!!!!!!"omel Naruto.

"Tau, deh. Paling udah pulang lagi, pas gw dateng gak ada sih"ujar Kiba.

Ada sekeluarga yang memasuki keraton, yang satu bapak-bapak. Membawa 2 orang putrinya...

"Siapa tuh?"tanya Kiba.

"Tau, deh. Temen bapak gw kali"jawab Naruto. Tapi begitu mereka melirik putri mereka yang berambut biru...

"Gila, cantik bangett"puji Kiba.

"Baru kali ini gw liat anak cewek secantik ini"batin Naruto.

Gadis tersebut menatap mereka, kemudian tersenyum lembut.

Mereka berdua, wajahnya memerah ampe merah banget.

"Hei, Naruto!!! Kiba!!!! Ngapain kalian diem aja di sini?!!! Ayo!!!! Berikan sambutan buat Raja Hiashi dari Kerajaan Tunanetra yang super besar itu!!!!"ujar Guru Kakashi.

"Ah, i..iya"balas Naruto.

Saat sedang jalan-jalan bersama dengan gadis tersebut...

"Hai, boleh kenalan gak?"tanya Kiba dengan PD nya.

"Heh, Kiba!!! Gak sopan!!!"komen Naruto.

"Gak apa-apa kok. Namaku Hinata Hyuuga, salam kenal ya. Nama kalian siapa?"tanya Hinata.

"Aku Kiba dari keraton AshuGokil(Anjing Gila). Ini Naruto, yang tinggal di sini"jelasnya.

"Hai, sa...salam kenal y..a"ujar Naruto ragu-ragu.

Gadis tersebut tersenyum.

Lalu mereka bercerita macam-macam, mulai dari keraton, kesukaan, sampai keluarga masing-masing...

"Kamu punya kakak laki-laki?!!! Hebat donk!!!"ujar Naruto terkejut.

"Ehehe...sebetulnya dia itu kakak sepupu, sih. Sekarang ia sedang di latih buat menjadi panglima perang"ujar Hinata.

"Keren banget!!! Namanya siapa?"tanya Kiba.

"Namanya Neji Hyuuga"jelas Hinata.

Karena keasyikan ngobrol, pada gak sadar kalau udah sore...

"Kak Hinata, ayo pulang"panggil Hanabi.

"Ya, aku pulang dulu ya"Hinata pamit.

"Nar, cewek yang tadi cantik gak?"gumam Kiba.

"Banget"balas Naruto.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya, chap 1 selesai... silahkan komen, bagus apa gak. Makasih...

Satu lagi, kenapa bukan Hyuuga tapi tunanetra, itu karena Byakugan di Indosiar disebut mata putih. Mata putih bisa di sangka gak punya mata, gak punya mata sama dengan buta, dan buta memiliki bahasa yang sopan yaitu tunanetra.