Selubung beku menjelma
Menyesapi segenap keberanian yang tersisa
Hati rapuh luruh
Kobar api lelehkan, segala serpihan kasih yang redam
Natsu menengadahkan wajah ke langit. Dikejap-kejapkan kedua matanya, menahan agar tak ada setespun air mata yang mengalir.
Uluran tangan-tangan halus itu
Kepakan sayap-sayap lembut itu
Kau titi pelangi
Jauh pergi
"Natsu, acara pemakaman Gray sebentar lagi, master Makarovv memintamu untuk cepat ke sana, " seruan Lucy yang bergetar tak sedetikpun membuat Natsu bergeming.
Kelabu
Lepas segala memori yang lenyap bersama waktu
Hamburan puing harapan
Tinggalah nama
Hilang, binasakan hati lemah yang tengadah
Ke langit teduh tak bersalah
Natsu mengusap rambut merahnya, lantas menatap butir-butir bintang yang tertawa ke bawah. Menertawakan tragedi berdarah yang melayangkan nyawa rivalnya ke awang-awang.
Hempaskan aku dalam diam
Rapatkan aku dalam pusaran dendam
Satu pinta...
Jangan bawa dia ke surga
Mata Natsu berpaling dari bintang-bintang yang serasa beku di angkasa. Dia terduduk pasrah diatas bumi. Tempat pertama, dan terakhir kalinya ia bertemu dengan sosok yang kini terbujur kaku dekat pusara yang sebentar lagi akan menjadi persemayaman terakhirnya.
Dadanya bergemuruh. Perlahan, Natsu menatap langit lagi. Mulutnya yang rapat terkunci, mulai terbuka, "Sayonara, nakama... " ucapnya lirih. Lantas...
Dekapan hangat para malaikat
Selamat tinggal ...
"GRAAAAYYYYYYYY !!!!!!!!! " semburan api biru menyala, melepas segala perasaan jiwa yang terdekap rapat dalam hati kecil Natsu, ke langit. Hilang... sirna... dia...
"Natsu !, " Lucy mendekapkan tangannya ke bibir. Tapi langkahnya untuk berlari mencapai tempat Natsu ditahan oleh masternya.
"Jangan ganggu dia, Lucy, " kata Makarovv lembut.
Bulan mulai meninggi. Perlahan, tangan-tangan para madoushi fairy tail mulai mengulurkan ikat demi ikat karangan bungan ke atas makam Gray.
"Jangan lupakan kami, Gray, " bisik Lucy.
"Jangan bodoh ! " timpal seseorang di belakan Lucy.
"Natsu ?, " seru Happy.
"Takkan... Gray takkan melupakan kita... " katanya dingin, mengulurkan seikat bunga berwarna api. Lalu Lucy meraih tangan hangat Natsu dan Happy. Natsu tertunduk sebentar, lalu tanganya meraih tangan Erza.
Satu pintaku
Lelapkan dia dalam tidur abadinya
Sayonara...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ha ha ha... Fairy tail~~~ Fic fairy tail pertamaku~~~ *digaplok krn berisik*
Wew, review ya~~~
