-Limit-

by:

Stupefy-Jin

Cast:

Kim Seokjin

Kim Taehyung

Min Yoongi

Jeon Jungkook

Kim Namjoon

Park Jimin

Jung Hoseok

JinV - Yoonkook -Namkook - Nammin - Hopemin

Top! Jin - Yoongi - Namjoon - Hoseok

Bott! Taehyung - Jungkook - Jimin

Action - Crime - M

Warning!

cerita pasaran. mengandung muatan kejahatan yang sangat abal. Pairing yang jarang ada.

JIKA TIDAK SUKA DENGAN GENRE, RATING, DAN PAIRING DALAM FF INI HARAP JANGAN DITERUSKAN MEMBACA!

don't say I didn't warn you, guys ^^

Happy Reading


Hampir saja Kim Seokjin melepaskan tembakan timah panas digenggamannya saat pintu itu terbuka tiba-tiba. Sialan. Si pucat dengan rambut blond nya yang sangat mengganggu itu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Ketuk pintunya dulu, Min Yoongi!" Kesal Jin. Menurunkan senjata apinya. Ia memang mudah kaget dengan gerak reflek, apalagi Dia sedang tidur beberapa waktu yang lalu. Untung Dia benar-benar tidak menembak Yoongi.

Namun si pucat bernama Yoongi tak menggubris lalu masuk ke ruangan Jin sambil meneliti dan membolak-balik beberapa kertas yang baru beberapa saat yang lalu Ia terima melalui email. Dibibir tipisnya terselit sebatang rokok beraroma mint yang kemudian Ia hisap kuat-kuat sambil melempar kertas itu ke meja sang atasan. Sedangkan tangan yang lain mengambil alih si tembakau bakar.

"Tidak ada aturan sopan santun antara kau dan aku. Meskipun kau atasanku." Kata Yoongi dingin. Ia duduk disudut meja Jin sambil menunjuk kertas itu dengan bibirnya.

"Targetmu." Kata Yoongi.

"Aku menyesal memiliki teman sepopokan denganmu." Umpat Jin. Namun Ia tetap menerima kertas itu lalu membacanya.

"Kita sama-sama ditemukan di tong sampah, Jin. Jangan sok tinggi denganku." Sambung Yoongi. Masih menghisap rokoknya, lalu menghembuskan asap kromatik itu berbentuk bulat-bulat.

"Dan aku ditemukan tiga bulan lebih awal darimu. Bahkan aku dapat mengingat aroma sampah dan bangkai-bangkai disekitar tubuhku."

"Aku tak mengajakmu nostalgia, kawan. Kau baca saja data itu." Lerai Yoongi. Sangat tahu jika satu bahan umpatannya, akan berakhir panjang jika berdebat dengan Jin. Untuk itu obrolan masa lalu tentang mereka yang dibuang di tong sampah ketika bayi perlu dihentikan, dan lebih baik fokus pada masalah yang mereka hadapi.

"Sialan kau." Lalu setelahnya Jin benar-benar fokus pada kertas file yang Yoongi serahkan. Dahinya berkernyit samar membaca isi file itu.

"Bahkan polisi setingkat FBI kewalahan menghadapi ini?" Ujar Jin sambil terkekeh. Dia membalik halaman berikutnya. Semakin tertawa saat sebuah foto penjahat bertopeng yang menjadi buruan polisi dunia melambai dari atas gedung. Nama polisi dunia tercoreng karena gagal menangkap buronan yang satu ini.

"Kabar bagusnya, si penjahat itu menjadikan Korea target rampok selanjutnya. Dan penangkapan di Korea menjadi tanggung jawabmu, kapten."

"APA?!"

.

.

Duh ya padahal saya itu sedang tidak bisa bikin FF loh karena kegiatan di rl sungguh melelahkan :')

Tapi entah kenapa liat kucing berantem tadi, tetiba ide buat ff ini muncul gitu aja :')

Aku tahu hutang ffku sangat banyak. Tapi, aku jua tak tahan buat tak mengetik ini.

Ini hanya uji coba.

Tak tahu kapan lanjut :')