Tittle : The Time
Cast : Cho Kyuhyun
Choi Siwon

Other cast : Shim Changmin / Kim Changmin

Jung Yunho

Warning : Typo(s) | GaJe | Abal | GS | DLDR | No Bash/ Flame

Presented : Jenny Rosa D

Disclaimer : All Cast is themself, God, and their Parents. But Wonkyu is My Parents#plakk

Summary : Kita pernah bersama, saling berbagi kasih, dan saling mencintai. Tapi itu DULU, dan sekarang ... Aku tidak tau harus bagaimana lagi jika saat ini kita memilih berpisah.


The Time


Lantunan music piano terdengar merdu di dalam gereja. Semua tamu yang hadir tidak terlalu banyak, hanya keluarga mempelai pengantin pria dan wanita saja yang kini sedang duduk manis menunggu mempelai wanita untuk memasuki gereja.

nampak seorang namja berbalut Jas Tuxedo Hitam Elegant sedang berdiri diatas altar sambil sesekali memandangi pintu gereja yang tertutup. Namja itu terlihat gugup, ia beberapa kali menghela nafasnya untuk mengontrol Nervous yang menggebu.

Tiba-tiba pintu gereja itu terbuka lebar, sinar cahaya matahari memasuki celah gereja yang disertai dengan kedatangan seorang yeoja bergaun putih bersih sedang berjalan diatas karpet merah.

Semua yang ada didalam gereja seakan tersihir oleh kecantikan yeoja itu, Gaun pengantin yang terlihat pas ditubuhnya dan juga rambut gelombang panjang tertata rapi membuatnya terlihat sangat cantik.

Dibalik tudung itu, sang yeoja tersenyum menggenggam bucket bunga di tangan kirinya sedangkan tangan kanan yeoja tersebut ia gunakan untuk merangkul lengan kokoh sang Appa.

Diiringi Musik khas pernikahan, mereka berdua berjalan menuju altar. Bunga-bunga yang disebarkan oleh anak kecil berbeda Gender disamping kanan kiri mereka mengiringi langkahnya sebagai tanda kebahagiaan.

Sedangkan diatas Altar, Sang namja hanya mampu merekahkan senyuman lebarnya kearah mempelai wanita yang terlihat begitu cantik.

Tibalah yeoja itu di Altar, Sang Appa yang mengantarkan yeoja itu mulai menyerahkan telapak tangan anaknya kearah namja tadi.

" Tolong jaga Putriku Siwon-ah "
Ujar Sang Appa terhadap namja yang bernama Siwon.

" Nde Appa, pasti "
Siwon meraih telapak tangan Yeoja itu kemudian menggemgamnya dengan erat. Mereka berdua menghadap kearah pastur untuk mengucapkan janji suci pernikahan.

Disebuah gedung pengadilan.

Terlihat seorang yeoja sedang duduk dikursi yang disediakan oleh Pengadilan, dari raut mukanya ia tampak tenang. Berbeda dengan sang namja yang baru saja duduk disebelah yeoja itu.

Namja itu terlihat kecewa, tertekan, dan marah. Ia terus memandangi sang yeoja hingga suara Hakim mengintrupsi kelakuannya.

" Saudari Cho Kyuhyun, Apa anda yakin ingin menggugat cerai terhadap suami anda yang bernama Choi Siwon ? "

Yeoja itu-Cho Kyuhyun hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Keputusannya sudah bulat, ia tidak tahan jika terus seperti ini. Sedangkan namja-Choi Siwon hanya mampu tersenyum getir meratapi perceraiannya.

" Sebelumnya, apa alasan anda menceraikan suami anda ? "

Kyuhyun berdehem sejenak sebelum menjelaskan semuanya.

" Saya merasa tidak ada Chemystri diantara kami, untuk itu saya memilih cerai "
Ujar Kyuhyun dengan nada tenang tanpa ada beban sekalipun. Siwon menghela nafasnya, ia memijat pelipisnya yang berdenyut tiba-tiba.

" Baiklah, dengan ini anda Saudari Cho Kyuhyun dan juga Saudara Choi Siwon dinyatakan bercerai secara damai. "
Tok

Tok

Tok

" Choi Siwon, apa kau bersedia menjadi seorang suami dari Cho Kyuhyun dalam keadaan susah maupun duka, sedih dan senang sampai maut memisahkan kalian ? "

" Ne Saya Bersedia " ujar Siwon

" Dan kau, Cho Kyuhyun apa kau bersedia menjadi seorang Istri dari Choi Siwon dalam keadaan Susah maupun duka, sedih dan senang sampai maut memisahkan kalian "

" Ne... Saya bersedia " ujar Kyuhyun dengan suara lembut
" Baiklah atas nama Tuhan kalian telah sah menjadi Suami Istri, silahkan memakaikan cincin kepada pasangan kalian "

Kedua mempelai itu kini saling berhadapan, mereka saling melempar senyum sebelum menyematkan cincin itu kejari pasangan masing-masing.

Setelah itu, Siwon membingkai wajah Kyuhyun dengan kedua telapak tangannya yang ia letakan di samping kanan dan kiri pipi Kyuhyun.

" Saranghae "
Ujarnya sebelum mendekatkan wajahnya kearah Kyuhyun, Kyuhyun menutup matanya rapat-rapat jantungnya berdetak tak karuan manakala bibir joker itu menyentuh lembut bibir plum miliknya.

Hanya ciuman singkat tanpa dilandasi nafsu sebagai lambang mereka berdua telah resmi menikah.

Suara tepukan riuh membahana didalam gereja, mereka semua terharu menatap kearah mempelai dengan linangan air mata bahagia.

Kyuhyun memejamkan matanya, ia tak sanggup lagi mendengar pernyataan Hakim yang menyatakan bahwa dirinya bersama Siwon kini telah resmi bercerai.

Ia menghembuskan nafasnya pelan, sebelum menghadapkan tubuhnya kearah Siwon.

Mereka berdua saling bertatapan, menumpahkan segala perpisahan dalam sebuah tatapan yang lembut.

Kyuhyun tersenyum, ia berdiri dari duduknya kemudian mengulurkan tangannya kearah Siwon.

" Gomawo atas semua yang telah kau berikan, meskipun kita berpisah ... Tapi, kita tetap bisa menjadi teman "
Ujar Kyuhyun.

Siwon memaksakan senyuman, entah sudah berapa kali ia menarik sudut bibirnya yang kaku untuk tersenyum dan kemudian ia menjabat tangan Kyuhyun, hanya sekedar membalas.

" Seharusnya aku yang berterimakasih, karna kau sudah bersabar hidup berdua denganku selama 3 tahun. Aku harap kau bahagia "

Kyuhyun melepaskan jabatannya, ia membungkuk kearah Siwon sebelum pamit mengundurkan diri.

Ia tidak tahan memandang senyuman Siwon, rasanya ia seperti dipenggal dan dilempar ke jurang yang dalam.

Mata emerald itu mulai berair, Kyuhyun membekap mulutnya sambil terus melangkah kearah parkiran mobilnya.

Hatinya seolah sakit, hidup bersama Siwon selama 3 tahun menambahkan kenangan bahagia sekaligus menyakitkan baginya. Dengan sekuat tenaga ia menahan tangisnya agar tidak pecah.

' Kau bisa ... Kau pasti bisa Kyu-ah '
Batin Kyuhyun menyemangati dirinya sendiri agar tetap kuat.

.

.

.

3 Months Later

Matahari bersinar terang menyapa pagi yang cerah, burung-burung gereja bertengger manis diranting pohon bercicit menyanyikan lagu khas pagi hari.

Terlihat dari arah Pohon Mapple Besar seorang yeoja sedang duduk dibawah pohon itu, ia mencoretkan pensilnya kearah kertas berukuran A3 yang beralaskan lutut sebagai mejanya.

Saking sibuknya ia tak menyadari bahwa ada anak kecil yang sedang berlari kearahnya, anak kecil itu menggenggam balon berwarna merah di tangan kanannya sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menggenggam permen Lolypop berukuran besar.

" Noona ! " Teriak anak kecil itu sambil terus berlari.

Brukk

Tiba-tiba terdengar suara debuman yang cukup keras sehingga membuat sang yeoja menghentikan aktivitasnya sejenak.

Yeoja itu membulatkan matanya ketika melihat namja kecil itu terjatuh sambil menangis memegangi lututnya yang berdarah.

Dengan perasaan kalut ia berdiri dan melempar Sketsanya kemudian berlari menghampiri namja kecil tadi.

" Changminie ...! Gwenchana ? "
Tanya yeoja itu memastikan keadaan Changmin, namun namja kecil itu hanya menangis keras saat sang yeoja menyentuh lututnya yang berdarah.

" Hueeee ...! Noona !... Cakiiitt... Kaki Minnie cakiitt noona ...! " Rengek Changmin sambil tetap menangis, yeoja yang dipanggil Noona olehnya mulai memeluk tubuh Changmin kedalam pelukan hangatnya.

" Ussssttt ... Uljima ... Gwenchana ada Noona disini, Changminie tidak boleh menangis lagi arra ... " Ujar yeoja itu sambil mengelus punggung kecil sang namja dengan sayang.

" Hiks .. Hiks ... Tapi... Tapi .. Noona~ "
Changmin menatap wajah sang yeoja dengan air mata yang berlinang, bibirnya bergetar menahan isakan dan hidungnya terlihat merah karna ingus yang ingin keluar.

" Hmm ... Ada apa ? " Tanya yeoja itu sambil tersenyum manis kearah Changmin. Kini jemari lentiknya mulai mengelus rambut sang bocah dengan sayang.

" Mmmm ... Mi-Minnie ... Lapal Noona ... "

Yeoja itu terkekeh mendengar penuturan Changmin, dengan gemas ia mencubit hidung kecil Changmin hingga membuat bocah kecil itu merengut.

" Arra ... Kajja ikut Noona, Noona akan memasak untuk Changminie yang imut-imut ini ... "
Dengan sekuat tenaga sang yeoja mulai menggendong tubuh Changmin ala koala, kemudian ia meraih balon beserta permen yang berserakan diatas rumput.

" Aaaa~ .. Noona ... Minnie tidak imut, Minnie tampan ! Cuatu caat nanti kalau Minnie cudah becal, Minnie akan menikahi Noona "
Ujar bocah kecil itu dengan nada yang bersemangat, sedangkan sang yeoja hanya mampu tersenyum menanggapi kepolosan sang namja kecil.

Baru beberapa langkah yeoja itu akan meninggalkan taman, sebuah suara menghentikan langkahnya sejenak.

" Kyuhyun-ah ! "

Yeoja itu menolehkan kepalanya kebelakang dan mendapati seorang namja berutubuh jangkung berjalan kearahnya sambil tersenyum.

" Yunho ? "

Namja itu-Yunho tersenyum memamerkan gigi putihnya saat ia sudah berhadapan dengan sang yeoja.

" Hey ... Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu Kyuhyun-ah ? " Ujar Yunho dengan bersikap ramah.

" Baik, dan kau ? " Kyuhyun mengabaikan Changmin yang kini sedang merengut kesal kearahnya, sejak kedatangan Yunho entah kenapa Changmin merasa kesal setengah mati terhadap namja itu yang seolah-olah ingin merebut Kyuhyun darinya.

" Haha .. Aku baik-baik saja, dan siapa dia ? " Tanya Yunho sambil menunjuk Changmin yang ada digendongan Kyuhyun.

" Dia Changmin- "

" Kekacihnya Kyuhyun Noona " timpal Changmin menyela ucapan Kyuhyun, ia mengeratkan pelukannya kearah leher Kyuhyun dengan posesive.

Yunho menaikan alisnya pertanda bingung melihat kelakukan konyol namja kecil yang ada dihadapannya, dengan cuek Yunho mengabaikan namja kecil itu dan tersenyum kearah Kyuhyun.

" Hahaha ... Changmin-ah~ apa yang kau katakan ? Dia .. Tetanggaku yang baru beberapa bulan pindah di dekat Apartemenku Yunho-ah " terang Kyuhyun untuk menjelaskan kesalah pahaman diantara mereka berdua.

" Ohh .. Begitu, baguslah. "
Ujar Yunho tersenyum legah.

Changmin menatap Yunho dengan tatapan mematikan, sedangkan Yunho yang merasa ada aura setan di sekitarnya mulai bergidik ngeri.

" Eh! Ngomong-ngomong sedang apa disini ? "
Tanya Yunho mengalihkan Aura kegelapan itu.

" Aku kesini untuk mencari ide, Pihak SM Ent memintaku untuk mendesain Coat tebal. Dan kau ... Aku dengar-dengar sekarang kau sudah menyelesaikan kuliah S2 mu. Chukkae ... "

Kyuhyun memberi Selamat terhadap Yunho, sedangkan Yunho hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Changmin semakin cemberut ketika 2 orang dewasa itu mengacuhkannya. Dengan sebal Changmin menciumi leher Kyuhyun, kebiasaan yang ia lakukan saat Changmin sedang marah atau merajuk.

Kyuhyun terkejut, ketika namja kecil itu tiba-tiba menciumi lehernya begitupula dengan Yunho. Namja itu hanya menganga lebar saat melihat Changmin menunjukan Smirk andalannya kearah Yunho.

' Bocah itu benar-benar Setan '
Batin Yunho

" Mianhae Changminie ... Noona mengacuhkanmu tadi, kalau begitu kajja kita pulang. Dan engg, Yunho-ah .. Aku pamit dulu ne "

Saat Kyuhyun hendak membalikan badannya, sebuah tangan menyentuh pundaknya hingga ia berhenti.

" Waeyo ? "

" Engg ... Kyuhyun-ah, apa ... Besok lusa kau ada waktu luang ? " Tanya Yunho dengan cengiran khasnya.

Kyuhyun menimang-nimang jawabannya sebelum berkata " Mung-"

" Tidak bica, Noona cudah beljanji cama Minnie untuk menemani Minnie main Game " sela Changmin dengan nada cemberut. Kyuhyun tersenyum maklum kearah Yunho yang terlihat kecewa.

" Mianhae Yunho-ah, kurasa lain kali saja kita bisa bertemu kapan-kapan "

Yunho hanya mampu menganggukan kepalanya kearah Kyuhyun sebagai jawaban, raut mukanya berubah kecewa dan itu membuat Kyuhyun merasa bersalah.

" Emm .. Ini "
Kyuhyun memberikan kartu nama miliknya kearah Yunho

" Kau bisa menghubungiku jika kau perlu bantuan "

Perlahan senyuman lebar tercipta dibibir Yunho, ia seperti mendapatkan Durian Runtuh saat itu juga.

" Ne, aku akan menghubungimu nanti malam. Selamat Tinggal " ujar Yunho yang kini melambaikan tangannya kearah Kyuhyun sambil berjalan mundur.

Kyuhyun tersenyum, ia tidak bisa membalas lambaian tangan Yunho karena kedua tangannya kini sedang menggendong Changmin dan membawa barang bawaan Changmin. Ia hanya tersenyum sekilas kemudian melanjutkan langkahnya tadi yang sempat tertunda.

" Ughhh ... "
Changmin melenguh pelan didalam gendongannya, Kyuhyun mengintip wajah Changmin yang ternyata tertidur sambil tersenyum.

Ia mengingat dulu saat seseorang yang berarti untuknya menggendong Kyuhyun di tengah jalanan terotoar.

malam itu adalah malam yang sangat dingin, diarea Halte Bus terdapat seorang yeoja duduk dikursi halte.

Pakaiannya yang tebal menenggelamkan dirinya dalam pakaian hangat itu. Yeoja itu menunggu seseorang untuk menjemputnya, sambil menunggu ia menghembuskan nafasnya yang mengeluarkan kepulan udara.

" Kyu-ah~ "

Dengan cepat yeoja itu menoleh keasar suara, ia menatap namja yang kini sedang bersimpu kearahnya sambil mengatur nafas tersengal-sengal.

" Kyu-ah~ Mianhae ... Aku lupa "
Ujar namja itu penuh penyesalan, sedangkan sang yeoja hanya tersenyum maklum kearah namja itu.

" Gwenchana ... Sebagai gantinya kau harus menggendongku ne " ujar yeoja itu dengan nada ceria.

" Ne, siap ! Tuan Putri~ "
Namja itu mulai membelakangi sang yeoja kemudian berjongkok " kajja " ujarnya.

sang yeoja hanya tersenyum gembira, ia mengalungkan kedua lengannya kearah leher sang namja kemudian namja itu mulai berdiri dan menahan tubuh yeoja itu dengan kedua tangannya.

" Sudah siap Tuan Putri ? "

" Nde ... "
Dengan cekatan namja itu mulai melangkahkan kakinya menerobos udara dingin disekitar tempat itu.

Mereka berdua tertawa, mengabaikan beribu pasang mata yang menatap mereka dengan pandangan iri.

Kyuhyun memejamkan matanya, kini ia sudah berada di Halte tempat memori indah itu terjadi. Perasaan rindu mulai melekat pada dirinya, dan nama namja itu seakan menjadi syair dipikirannya.

Ia memeluk Changmin dengan erat kemudian menangis tanpa suara.

' Siwon-ah ... '


TBC


well ... gimana pendapat kalian tentang FF ber-Chaptered saya ?

apakah membosankan ?

FF ini menceritakan tentang sebuah Perceraian, dan konflik asmara.

apakah ada yang berminat untuk dilanjutkan ?

No Review = No Lanjut

No bash, No flame.

thanks, see you in next chap ^^/