Disclaimer : Hetalia © Hidekaz Himaruya

Semua produk yang disebut disini © pemiliknya.

Warning : AU, OOC, OC, nista, jayus, bahasa gak jelas.

Note : yeay~ Akhirnya Nyasar bisa lepas dari author block T^T. Nyasar kembali lagi dengan fict nista, dan sudah Nyasar usahakan agar kadar USUKnya berkurang. Walau ujung-ujungnya tetep ada USUK (?). OTP jeung, mau digimanakan lagi? (*curhat?)

Oh iya, ANGGAP SEMUA KARAKTER DISINI BERPUASA.

Start reading!

###

Pria yang entah sudah berapa tahun umurnya itu menyeruput teh miliknya. Ia menatap pada pria didepannya dengan tatapan tajam. Sambil sesekali menghirup aroma teh Cina yang diminumnya.

"Kamu harus bertobat, aru." ujar pria itu dengan dingin. Ia kembali menuangkan teh Cina dipoci ke cangkir miliknya.

"Aku tahu." Tampak pria berambut pirang dengan kacamata dan antena dikepalanya menunduk dalam-dalam. Ada sedikit ekspresi bersalah. Ia berusaha mengalihkan pandangan dari tatapan tajam gurunya itu.

"Kau harus mengehentikan pola makan mengerikanmu itu, aru. Kau juga harus bisa berpuasa, aru." cerocos guru pria itu, Wang Yao, dengan tatapan bersungguh-sungguh. Berusaha menyadarkan muridnya yang sudah salah jalan.

"Ta..- tapi…" Alfred, nama sang murid, terlihat berusaha mengatakan sesuatu.

"Aku tidak bisa hidup semenit saja tanpa hamburger!" teriaknya lantang dengan tampang lebay ala sinetron.

GUBRAK!

"Kau membuat tulangku yang sudah keropos patah, aru!" teriak Yao pada murid tak tahu dirinya itu. Tampak mulut Yao /yang entah sudah berumur berapa tahun/ monyong-monyong sambil mengelus-elus pantatnya.

"Maaf guru!"

"Sekarang, dengarkan ini, aru." Yao kembali memasang atmosfer serius diantara mereka. Alfred menelan ludah dalam-dalam. "Kau harus dapat berpuasa dan mengurangi fast foodmu itu. Atau kau bisa obesitas, aru." Yao tampak menasehati muridnya itu dengan lagak ala kakek-kakek tua.

"Tapi…"

"Tak ada tapi-tapian! Kau harus melakukan ini sebelum…"

Alfred hanya dapat mangap. Mulutnya seketika dibuat menjadi tempat konser para nyamuk. Untung para nyamuk sudah kabur duluan sebelum mulut Alfred menutup. Hmm, kenapa reaksi orang ini lelet banget sih? Tanyakan pada sang penciptanya.

"GURUU? GURU! Kau baik-baik saja?"

Yao hanya facepalm melihat kebegoan muridnya itu. "YA JELAS GUE GAK BAIK-BAIK SAJA, ARU! WONG GUE CEBLOK DARI KURSI!" teriak Yao lantang hingga membuat kuping muridnya budeg. Sementara Alfred hanya berpikir mengapa logat gurunya menjadi seperti itu.

"Kembali ke topik, kita sudah OOT!..." Yao tampak kembali membentak murid durhakanya. "Se.. sebelum semuanya terlam-…bat."

Dan Yao tampak pingsan memejamkan matanya. Oh, heran deh, perasaan barusan masih punya kekuatan untuk membentak Alfred.

"TIDAK! GURUUUUUUUUUUU! JANGAN TINGGALKAN ALFRED! ALFRED ANAK BAIK!" teriak Alfred dengan lebay dan alaynya. Hingga membuat kaca rumah Yao pecah semua.

"WOI BERISIK LU! UDAH TAU INI MASIH JAM 12 MALAM KOK TERIAK-TERIAK!" Sebuah sandal jepit melayang tepat kearah kepala Alfred.

"SAKIT TAUK! BERANINYA LO NGELEMPAR SANDAL KE KEPALA HERO!"

Dan Alfred berakhir dengan kabur sebelum dihajar menggunakan cangkul oleh para tetangga Yao.

###

'Kau harus melakukan ini sebelum semuanya terlambat.'

Kata-kata terakhir dari guru tersayangnya itu terus terngiang-ngiang ditelinga Alfred. Dengan langkah gontai ia tampak berjalan ditengah hujan deras. Badannya basah kuyub disana-sini. Ia memejamkan mata dan meresapi air hujan yang terus menerus turun di pagi-pagi buta itu.

"Aku harus menjalankan nasehat guru." gumamnya dengan nada serius. Tampak tatapan membara-bara tampak dimata biru langitnya.

"WOI! TUKANG RUSUH! BALIK LO SEKARANG!" teriak seseorang. Alfred langsung menoleh kebelakang, mencari sumber suara itu.

"GIH! LU BANCI KALENG TETANGGA GURU! KABUUUUR!"

Dan terjadilah pemandangan epic kejar-mengejar antar Alfred dan banci-kaleng-tetangga-gurunya. Namun tentu saja Alfred nyaris kalah karena banci-kaleng itu memanggil gerombolan banci-banci lainnya. Alfred-yang-bertampang-seme-cakep kontan langsung menjadi target kejar-kejaran. Bahkan, teriakan yang dilontarkan berganti.

"Woii~ seme cakep disebelah sana!~ Sini dong balik bareng eike!".

Oh, bulu kuduk Alfred langsung berdiri semua. Ia pun lari tunggang-langgang sambil juga ikut meneriakkan sesuatu.

"IGGY! HELP MEEEHHH! GUE DIKEJAR BANCEEK! PADAHAL GUE GAK MAU SAMA ORANG SELAIN KAMU!" teriak Alfred nyaring. Sampai-sampai membuat Elizaveta yang tinggal disekitar situ langsung bangun dan ikut mengejarnya.

"ALFREEED! APA YANG LO KATAIN BARUSAN? SO SWEET! KATAKAN LAGI! GUE BELUM REKAM YANG BARUSAN!" teriak Elizaveta dengan mata berapi-api. Elizaveta ikut mengejar Alfred dengan handycam ditangannya. Sementara Alfred hanya bisa terus berlari sambil meneriakkan jeritan derita.

'Dosa apa gue jadi bahan kejar-kejaran di pagi buta kayak gini?' batin Alfred dalam hatinya.

Dosamu banyak Alfred.

.

~Sementara itu dirumah Yao~

.

"Hoaaam… Hmm, jam berapa ini? Ah, udah jam setengah tiga. Beberapa jam lagi sahur. BRB harus nyiapin sahur untuk anak-anak dan Ivan, aru" ujar Yao sambil berjalan kearah dapur.

Ya, dia masih sehat walafiat.

###

"IGGY!"

Alfred tampak menggebrak kamar sambil nangis bombay ala sinetron. Sementara Arthur yang masih tertidur sedetik lalu, langsung terlonjak bangun.

"HAH? Ada apa? Pencuri masuk rumah?" teriak Arthur dengan lebay.

"Ih, Iggy lebay ah. Bukan, tadi aku baru ke rumah guru Yao. Terus guru Yao meninggalkan dunia fana ini." ujar Alfred sambil kembali berurai air mata lebay.

"Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un. Gue mau tidur lagi."

"…."

"HUAAA IGGY JAHAT! TEMENIN GUE BERGADANG! BENTAR LAGI SAHUR!" rengek Alfred sambil menggandoli ukenya itu. Hmm, mentang-mentang besoknya sudah gak bisa main peluk. Soalnya itu menggoda iman para fujodanshi(?).

"BERISIK YOU GIT! INI MASIH JAM SETENGAH 2 PAGI! GUE MASIH MAU TIDUR! ENTAR KALO MAU DEKET BARU GUE BANGUN! GUE JUGA UDAH MINTA ORANG BUAT TELPONIN SUPAYA GAK TELAT SAHUR KOK, BLOODY F*CKING HELL!" teriak Arthur mengamuk sambil merapatkan selimutnya. Dan kembali tidur.

Alfred hanya bisa facepalm melihat pemandangan barusan.

"Ih, Iggy males banget sih. Masa mau bangun kalo udah ditelpon orang."

"Suka-suka gue geblek!"

Alfred hanya manyun-manyun melihat reaksi uke tercintanya itu. Tiba-tiba, secara dramastis muncul sebuah ide gak waras diotaknya. Alfred langsung membelalakkan matanya serta berpose lebay.

"… Loh, tunggu dulu!"

Tampak BGM dramasti JRENG JRENG JRENG dipasang. Alfred memasang tampang HERO miliknya.

"Jangan-jangan setiap orang baru mau bangun kalau kita telpon dulu?" cetusnya dengan sangat bego. Seperti manusia gak pernah bangun buat sahur.

"Kalau begini… sebagai HERO, aku harus telpon satu-satu orang. Biar gak ada yang lupa sahur, biar bisa puasa. Itung-itung juga menjalankan permintaan terakhir(?) guru." gumamnya pelan sambil muncul berbagai macam sparkly-sparkly disekitarnya.

"Berisik lo. Kalau mau rusuh diluar sana." bisik Arthur setengah tidur.

"BERES IGGY! SANG HERO AKAN MELAKUKAN TUGAS HERO! Sekarang cari kain merah! (?)" teriaknya lantang layak anak MKKB.

Dan Alfred berlari kearah ruang tamu mencuri gorden merah yang tergantung di jendala mereka. Entah apa yang akan dikatakan Arthur kalau tahu hadiah pemberian temannya dari negeri antah berantah itu hilang. Apalagi itu gorden mahal yang sudah langka didunia ini.

###

.

KRINGG…

.

"Ugh, siapa sih yang telpon pagi-pagi buta gini?" gumam Matthew setengah mengantuk. Eh, siapa Matthew itu? Ah, sudahlah

"Matthew…"

"Alfred? Hoaaam… Ada apa pagi-pagi begini? Oh ya, tumben kau ingat namaku."

"Karena aku HERO jadi pasti inget." ujar Alfred nista, padahal aslinya cuma karena ia mencuri daftar nomer telepon dari kelurahan setempat sehingga ia ingat nama orang itu.

"To the point aja deh. Ada apa?" tanya Matthew setengah mengantuk.

"Sahur…"

"Hoam? Kumakichi, Alfred bilang sahur."

"Sahur. Ini waktunya untuk sahur, sebentar lagi imsak." bisik Alfred didepan telepon.

"Hmm.. iya deh. Sebentar lagi." Matthew memastikan isi telepon dari kembarannya itu luar biasa gak penting dan langsung mematikannya. Dan kembali tidur. Semoga mimpi indahmu itu tak diganggu oleh saudara kembarmu lagi!

Sementara Alfred sendiri, tersenyum dengan heroiknya dan kembali membolak-balik buku telepon.

"YEAH! SANG HERO AKAN MENYELAMATKAN DUNIA!" teriaknya lantang entah apa maksudnya. "Kiku! Pastikan sarung merahnya tetap berkibar! Biar terasa HERO!" ujarnya gak jelas. Sementara Kiku hanya mengangguk-angguk.

"Iya-iya. Tapi jangan lupa bayaranku nanti, fotomu rate M sama Arthur-san!"

"BERES!" teriak Alfred lantang, selantang toa milik Hatsune Miku.

.

Selanjutnya, sebuah pentungan melayang tepat kearah kepala Alfred.

.

"BERISIK! ORANG INI MASIH PADA TIDUR! MASIH JAM 2 KURANG!" teriak Ludwig sambil ngomel-ngomel.

"Ve~ aku masih ngantuk."

"Ah, gak AWESOME bangunin orang tidur!"

Tampak Ludwig, Feliciano, dan Gilbert memasang tampang marah. Mereka memelototi Alfred sambil memberikan tatapan 'woy-lu-cepetan-turun-atau-mati-aja-sono'. Sementara dengan teknik ninja, Kiku menyusup kabur sebelum diketahui kalau ia ikut berkomplot dengan Alfred. Alfred hanya bisa menelan ludah. Sungguh sial harinya ini. Salah sendiri bikin masalah terus.

Akhirnya, acara sok HERO Alfred berakhir dengan ceramah spesial dari Ludwig. Serta ceramah-sok-awesome dari Gilbert (Karena konon, Gilbert mengatakan kata awesome 1 juta kali).

.

.

~0w0~Sementara itu, sebelum Alfred tertangkap oleh Ludwig d.k.k~0w0~

.

.

Seorang produser iklan yang sedang berkendara sepeda motor untuk pergi ke restoran cepat saji untuk sahur, terjatuh dari motornya karena terkejut akan suara toa Alfred.

"Uh, siapa itu yang teriak-teriak? GAK ELIT!" protesnya. Mata produser-iklan-numpang-lewat itu tertuju pada sang asal suara.

"Ah? Ngapain tuh orang berdiri diatas atap?" gumamnya pelan. Namun begitu melihat hal yang dilakukan Alfred, produser itu langsung terkagum-kagum.

Singkat cerita, sang produser iklan itu membuntuti Alfred. Setelah Alfred berhasil bebas dari ceramah-ceramah…

.

"HALO! SAYA PRODUSER IKLAN AX*S! SAYA MAU MEWAWANCARAI ANDA ATAS AKSI BARUSAN!"

"Hah? MEMANG GUE HERO! Boleh-boleh!"

Kira-kira begitulah asal-usul iklan Ax*s. (?)

.

.

.

~~~~TBC~~~

.

OTL OTL OTL

Auh Q_Q, ancur banget yah? Gak mood sih. Idenya dari iklan Ax*s, habisnya saya ngakak mulu pas nonton. Cuma ceritanya agak diedit. Hahahaha -plaak-. Yak saya ucapkan sekali lagi terima kasih buat Fiolitza Widia, teman yang sudah memberi ide(?). Terima kasih Dark!Tino (?). #authordilemparsandal

.

Last word, RnR please.

P.S : Saya memang edit jadi TBC. Soalnya baru nyadar kalau itu iklan 'BERSAMBUNG'. Entar kalau ada lanjutannya saya masukin chappie baru. dan saya usahain ga nge-parody total kok ^^dd. Tak apa kan?~