Author : Spcy61
Chast :
Byun Baekhyun
Park Chanyeol
Etc.
Genre : Romance. Drama. Family
Rate : M
Disclaimer :
Cerita ini seutuhnya milik aku. Maaf jika memang ada kesamaan cerita. But, cerita ini muncul dengan sendirinya saat aku lagi bengong gak jelas dikamar. :V :D
Summary :
Byun Baekhyun seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Kedokteran yang dibuat terkejut akan kedatangan seorang pria dirumahnya dan mengaku sudah menghamilinya. Pengakuan yang mampu membuat seisi rumah keluarga Byun heboh.
"Selamat siang, saya Park Chanyeol, saya sudah menghamili anak anda Tuan Byun."
"Demi Tuhan bahkan aku tidak mengenalnya!"
Warning!
Gs for Uke! Typo's dimana-mana
.
.
.
.
BABY
Prolog
Siang itu kejadian yang terbilang sangat langka sedang terjadi di keluarga Byun. Bagaimana tidak, semua anggota keluarga Byun sedang berkumpul, tak terkecuali Tuan Byun yang benar-benar sangat sibuk 'pun bahkan ada disana. Kejadian yang benar-benar jarang terjadi di riwayat keluarga Byun. Bahkan Halmoni dan Haraboeji keluarga Byun juga hadir.
Dan tentu saja kejadian yang terbilang sangat langka tersebut membuat anak bungsu keluarga Byun bingung. Ayolah, ini hanya acara kecil-kecilan untuk merayakan kepulangan Baekhyun dari rumah sakit. Baekhyun memang sempat harus dirawat dirumah sakit selama beberapa hari. Ia sendiri juga tidak mengerti mengapa ia bisa berakhir disana. Tetapi setelah diberi penjelasan oleh Sang Appa, ternyata ia hanya kelelahan dan jatuh pingsan hingga ia harus dibawa kerumah sakit. Memang tugas kampusnya yang menumpuk membuat kodisi badannya sedikit melemah akhir-akhir ini. Dan Baekhyun tak bisa menyangkal bahwa perkataan Appa'nya memang benar.
Tetapi yang membuat Baekhyun sangat heran mengapa ada Halmoni dan Haraboeji'nya disini. Bukannya Baekhyun tidak mengharapkan kedatangan Halmoni dan Haraboeji'nya, jujur ia sangat merindukan mereka, terlebih lagi sudah hampir beberapa tahun ini ia tidak pernah lagi bertemu dengan Halmoni dan Haraboeji'nya. Tapi… perjalanan dari China ke Korea bukankah itu sungguh memakan waktu, dan itu hanya untuk menjengguknya yang bahkan hanya sekedar pingsan karena kelelahan. Baekhyun merasa sedikit tak' enak hati.
Baekhyun menatap Halmoni'nya yang terus mengoceh sedari tadi. Entahlah yang hanya Baekhyun tangkap hanya perkataan 'Jangan' 'Jangan dan 'Jangan'. Kali ini Keluarga Byun memang sedang bersantai di ruang tengah. Menikmati acara bersantai dengan mengobrol bersama. Seperti Baekhyun saat ini, terperangkap di sofa berwarna putih dengan Halmoni'nya yang terus mengoceh mengenai kondisi kesehatannya. Berbicara mengenai obat-obatan herbal yang dikatakan Halmoni dapat membuat Kondisi Baekhyun agar tidak mudah terserang penyakit, atau membuat Baekhyun tidak gampang lelah, juga mengenai pola makan Baekhyun yang harus dijaga, dan sebagainya yang mampu membuat Baekhyun hanya menganggukan kepalanya saja.
"Mulai sekarang kau harus atur pola makanmu, Baekhyun" tutur Halmoni lembut.
"Dari dulu aku selalu mengatur pola makanku kok, Halmoni." Baekhyun menjawab dengan manja.
"Jangan kira Halmoni tidak tau, kau akan berubah menjadi babi jika sudah makan, semua yang berada didepanmu akan masuk semua kemulutmu." Ujar Halmoni dengan nada bercanda, ia terkekeh pelan.
"Halmoni kau baru saja mengataiku Babi!" Baekhyun mengerucutkan bibirnya, ia merajuk.
"Memang benar 'kan? Kau memang seperti Babi jika sudah makan." Halmoni tertawa kecil atas perkataannya sendiri, membuat Baekhyun 'kian merajuk. Halmoni mengusap-usap kepala Baekhyun dengan tangannya. dengan tawanya yang sudah mereda, ia kembali berbicara.
"Mulai hari ini kau jangan terlalu sering beraktivitas diluar, jangan terlalu kelelahan. Kau itu seorang calon Dokter, tetapi menjaga kodisi tubuhmu saja tidak bisa. Bagaimana kau akan merawat pasien-pasienmu nanti."sidir Halmoni. Baekhyun hanya menganggukan kepalanya. Mengindahkan sindiran Halmoninya, Ia selalu terlena jika Halmoni mengusap-usap kepalanya. "Iya-iya Halmoni."
"Dan juga, pokoknya kau jangan lagi berlatih Hapkido Baekhyun, ingat kondisi 'mu." Baekhyun membulatkan matanya. Ia menatap Halmoni'nya tidak percaya. Membuat usapan dikepalanya terhenti.
"Halmoni jangan bercanda! Hapkido bagaikan sebagian dari jiwaku. Aku tidak mau." Tolak Baekhyun. Sebenarnya sudah dari dulu Halmoni'nya ini melarangnya untuk berlatih Hapkido. Tetapi ucapan Halmoni'nya ini selalu diacuhkan oleh sang cucu. Dan lagi-lagi kini Halmoni'nya membahas tentang Baekhyun yang tidak boleh berlatih Hapkido.
"Hey kau ini sudah berani membantah perkataan Halmoni. Pokoknya kau jangan lagi-lagi berlatih Hapkido." Tegas Halmoni.
"Biar saja, lagipula aku hanya kelelahan Halmoni bukan berarti aku harus berhenti berlatih Hapkido."
"Tapi tetap sa—"
TING TONG.
"Huh Siapa itu? Baekhyun kau buka pintunya." Halmoni memandang Baekhyun dengan pandangan 'Cepat sana'.
"Apa? Kenapa harus aku?" Baekhyun merasa kesal sekarang. Halmoni'nya baru saja menyuruhnya untuk tidak kelelahan, tetapi yang Halmoni'nya lakukan malah menyuruh-nyuruhnya.
"Karena kau yang paling dekat dengan pintu. Sudah cepat sana." Halmoni sedikit mendorong bahu Baekhyun agar cucunya itu segera bangun dari duduknya. Dengan berat hati Baekhyun mengangkat bokongnya lalu segera berjalan kearah pintu ruang tengah.
"Aissh, aku yang habis sakit disini, mengapa aku yang harus disuruh-suruh." Gerutu Baekhyun dengan bibir yang mengerucut lucu. Tangannya sudah memegang kenop pintu saat bel pintu rumahnya kembali berbunyi.
TING TONG.
Baekhyun mendengus kesal. Orang ini tidak sabaran sekali. "Tunggu sebentar."
Cklek.
Baekhyun berkedip beberapa kali saat melihat seseorang yang berdiri didepannya. Seorang pria tampan dengan kemeja biru kotak-kotak juga rambut hitam yang sedikit dinaikan keatas. Baekhyun sedikit terpesona akan ketampanan yang dimiliki pria ini. Tetapi ada apa dengan wajahnya? Mengapa wajahnya sedatar itu?
"Emm, Cari siapa ya?" dengan gugup Baekhyun bertanya pada pria tersebut. Baekhyun meremas-remas jari-jarinya sendiri saat mata pria tersebut menatap intens dirinya. Pria tersebut terus menatap Baekhyun seperti ada sesuatu yang ingin ia sampaikan. Tatapan matanya membuat Baekhyun serasa terintimidasi. Apa yang pria itu sedang pikirkan?
"Aku akan bertanggung jawab" pria tersebut membuka suara. Wajahnya masih datar, suaranya juga terdengar sangat berat, apalagi matanya yang terus menatapnya intens. Dan apa yang tadi ia katakan?
"Huh?" dengan segala kebingungannya Baekhyun balik menatap pria itu heran. Apa ada yang salah dengan pendengarannya? Ia merasa pria tadi baru saja berkata—
"Baekhyun, aku akan bertanggung jawab."
—bertanggung jawab.
"Apa? Bertanggung jawab apa? Tunggu, mengapa kau bisa tau namaku?" Baekhyun semakin bingung. Pria ini tampan, tapi mengapa Baekhyun merasa pria ini sedikit tidak waras karena perkataannya.
"Aku akan bertanggung jawab. Kita bisa rawat dia bersama-sama." Pria itu kembali membuka suara, masih dengan wajah datarnya dan tatapannya yang intens.
"Kau berbicara apa sih? Aku tidak mengerti." Wajah bingung Baekhyun berubah menjadi raut wajah kesal. Pasalnya dia sudah bertanya baik-baik, tetapi pria ini malah menjawab dengan jawaban yang membuat Baekhyun semakin bingung.
"Kita bisa—"
"Ada apa ini?" sebuah suara berat yang terdengar cukup tegas mengiterupsi pembicaraan pria tadi. Tuan Byun dengan wajah beribawanya menghampiri kedua orang berbeda jenis kelamin yang sedari tadi berbicara didepan pintu ruang tengah miliknya. Matanya menatap anak bungsunya dengan wajah diliputi pertanyaan. Baekhyun yang mengerti akan situasi segera menjawab kebingungan sang Appa.
"Ini Appa, ada seseorang yang sedari tadi berbica—" tetapi sebelum Baekhyun menyelesaikan perkataannya, tanpa rasa bersalah pria berwajah tampan namun datar tersebut memotong pembicaraan Baekhyun.
"Selamat siang, saya Park Chanyeol, saya sudah menghamili anak anda Tuan Byun," pria itu membungkuk 'kan badannya. Berusaha terlihat sopan. Namun percayalah sesopan apapun pria tersebut, perkataannya sungguh membuat Tuan Byun terutama Baekhyun membulatkan matanya Shock.
"Apa kau bilang?! Menghamili anak saya?!" bentak Tuan Byun dengan gigi yang bergeletuk marah. Baekhyun merasa takut sendiri dengan aura-aura tak enak di tubuh Appanya. Sedangkan pria tersebut masih tenang dengan wajah datarnya. Sumpah rasanya Baekhyun ingin menampar wajah pria itu, dan memotong mulutnya karena sudah berani berbicara macam-macam dengan Appanya. Baekhyun marah sekarang.
"Hey apa yang kau bicara 'kan? Demi Tuhan aku tidak mengenalnya Appa!" dengan wajah ingin menangis Baekhyun meyakinkan sang Appa bahwa yang dikatakan pria tadi itu tidak benar. Baekhyun menatap pria itu meminta pertolongan, berharap pria tersebut berkata pada Appa'nya bahwa yang ia katakan tadi hanya lelucon semata. Tetapi yang Baekhyun dapat malah berbeda terbalik dengan yang ia inginkan.
"—Dan saya akan bertanggung jawab."
Rasanya Baekhyun ingin tenggelam di samudra pasifik detik ini juga.
.
.
.
TBC
.
.
.
HALOHA! *munculdariketekbangceye* Gimana ini baru Prolog? Bakal aku lanjutin kalau memang responnya bagus. Tapi aku nggak janji bakal fast apdet. Well, tugas sekolah aku numpok bro. beberapa minggu ini aku nggak pernah absen buat enggak kesekolah. Bahkan sabtu minggu aku masih harus kesekolah. Masalah kelas lha, masalah eskul lha, kerja kelompok lah. Udahlah yaa malah jadi curhat :v
Ngomong-ngomong ada yang nonton konser exo di ina nggak? Atau nontonnya nunggu ada di yutub aja sama kaya aku huehehe :p. maklum lah masih pelajar belum bisa ngehasilin duit sendiri. Tapi kalo emang ada yang nonton, boleh lah nitip 'Cium basah'/?/ ke bang cahyo :D wuehehe :D :v
Daaannn Aku mau promosi sekalian, baca juga yaa ff aku yang Love Mart juga Because I'm Your Girl. Walaupun ceritanya nggak jelas tapi baca aja lahh /?/ Udah yaa segitu ajaa…
Berminat buat Review?
#ChanBaekIsReal
Spcy61
