Langit indah berwarna putih terdapat banyak gedung mirip awan-awan putih. Di tempat itu pula terdapat banyak sekali makhluk-makhluk bersayap berterbangan di mana saja tanpa kenal waktu. Di sebuah tempat yang mirip kumpulan kapas, di sana bisa dilihat ada seorang laki-laki duduk sambil meminum kopi telah disediakan oleh pelayan surga.

Dialah Vergo. Semenjak kejadian bunuh diri dilakukan oleh dirinya sendiri akibat gagalnya melindungi SAD dari tangan Trafalgar Law dan Wakil Admiral Smoker. Walau tubuhnya terpotong-potong pada saat itu, tiba-tiba saja dirinya kembali utuh sejak memasuki tempat penuh warna putih ini.

Tidak ada yang tahu kapan dirinya bertahan di tempat ini tanpa menggunakan kekuatan apa pun. Dia bukan lagi pemakan buah iblis melainkan seorang manusia biasa saja. Lihat saja, tidak ada benda-benda yang menempel di pipinya.

"Enak sekali bisa menghirup udara segar."

..oOo..

.

Desert Of Time

.

.

DISCLAIMER: ONE PIECE © EIICHIRO ODA

Warning: OOC, Alternate Universe (dikarenakan berada di tempat bernama syurga), No Yaoi. Rating K+. 300 words.

..oOo..

Istirahat siang benar-benar enak walau di sini tidak kenal waktu, tetapi benda yang dimiliki salah seorang penghuni tempat ini yang dipegangnya membuatnya menghampiri pria berkaca mata yang tengah duduk di sebuah tempat paling ujung sebelah sana.

"Ternyata kamu memang ada di sini, ya, Vergo."

Vergo menghentikan kegiatannya, mendongak seorang pria berambut hitam berpakaian putih duduk di depannya. "Ace? Kamu memang sudah berubah, ya."

"Hahaha. Kita ini sudah mati apalagi kita bukan pemakan buah iblis." Ace meletakkan jam pasir di atas meja berwarna putih. "Sekarang, Luffy tengah berada di Dressrosa untuk mengambil buah milikku 'kan? Padahal sebenarnya buah itu bukan dari milikku melainkan jebakan yang dibuat Joker pada teman-teman Luffy dan Trafalgar Law."

"Kamu tahu, ya? Padahal sudah mati." Vergo menyeruput teh miliknya, mendesah dalam hati. "Lalu, kamu mau apa?"

"Aku mau memberikan jam pasir ini kepada Luffy. Semoga saja dia mau menerimanya." Diraih kembali jam berbentuk kerucut ke tangannya, tersenyum hampa. "Meskipun aku tidak bisa menemuinya lagi."

"Silakan saja. Kapan?" Diletakkan cangkir berisi teh di atas meja. "Aku bukan anak buah istimewa Joker lagi. Silakan lakukan sesukamu."

"Terima kasih, Vergo."

Di tempat yang asing dihuni berbagai macam makhluk yang kekal abadi, meninggalkan dunia yang pernah dulu disinggahinya, sekarang lebih enak bermukim di sini tanpa ada lagi dosa yang menusuk batinnya setiap hari.

.The End.

..oOo..

A/N: Waduuuh… ngapain saya membuat ini, ya? Apa karena Vergo sudah mati makanya membuat ini dan mempertemukannya dengan Ace? Hmm… mungkin saya butuh penghiburan diri demi kakak Ace. #digetok karena tidak melunasi fict lama

Signature,

Zecka S. B. Fujioka

Makassar, 25 Desember 2013