Tittle : A Pink Colour Between Bliss and Sin

Cast : Papa Yeol, Mama Baek, Dedek Sehun

a/n : Bisa dianggap prolog karena masih pendek. Jika ada yang minat silahkan hubungi Chanyeol ya, minta jatah ;D..

.

.

Happy Reading

.

.

"Wah, amal apa yang diperbuat Sehun sampai dia punya pacar semanis Baekhyun?" Sehun mendengus sebal mendengar sang ibu yang menggodanya. Membuat semua orang yang tengah duduk melingkar di meja makan itu tidak tahan untuk menertawakan tingkah kekanakan Sehun.

"Ma, aku kan juga tampan. Memangnya Baekhyun tidak beruntung apa, punya pacar setampan ini?" ucap Sehun sedikit merajuk. Baekhyun terkekeh kecil menanggapi candaan Sehun. Sementara Ayah dan Ibu Sehun yang masih menggoda anaknya itu, Baekhyun melirik ke arah samping, di mana ada sepasang mata bulat yang diam-diam memandanginya. Baekhyun tersenyum misterius lalu mengarahkan tangannya ke pangkal paha lelaki yang duduk di sebelahnya itu.

"Uhukk.." Baekhyun menyembunyikan senyum gelinya saat pria itu tersedak. Ia menarik kembali tangannya lalu meraih segelas air, menyerahkannya pada lelaki tinggi itu. Ibu dan ayah Sehun, nenek Sehun, dan Sehun sendiri tampak terkejut saat melihat lelaki itu terbatuk.

"Paman Chanyeol pelan-pelan dong kalau makan," ucap Sehun memperingatkan. "Atau Paman grogi ya bersebelahan dengan lelaki cantik?"

Chanyeol tertawa canggung setelahnya. Ia menoleh ke arah Baekhyun yang sedang tersenyum penuh arti ke arahnya. "Iya. Hati-hati ya Hun, takutnya Baekhyun malah terpesona padaku."

"Enak saja." Sehun memasang wajah cemberut, "Memangnya Baekhyun mau dengan om-om sepertimu?"

Seketika semua yang berada di meja makan mengalihkan perhatiannya ke arah Baekhyun, seolah menunggu jawaban dari lelaki manis itu. Baekhyun menoleh pada Chanyeol, lelaki dengan mata bulat, hidung mancung, dan bibir seksi itu tengah menaikturunkan alisnya, menggodanya. Baekhyun akui gen dari kakek dan nenek Sehun sangat bagus hingga bisa menghasilkan lelaki-lelaki tampan seperti mereka.

"Mau tidak, Baekhyun?" Suara Chanyeol mengambil alih Baekhyun dari lamunannya. Ia tertawa canggung lalu menggaruk tengkuknya sesekali.

"Mau, lah. Siapa sih yang bisa menolak Park Chanyeol?" jawab Baekhyun sambil mengedipkan sebelah matanya. Semuanya tertawa saat mendengar protesan yang keluar dari bibir Sehun. Anak itu sungguh tidak bisa diajak bercanda. Tapi tanpa diketahui, ini semua memang bukanlah candaan.

.

e)(o

.

"Sudahlah, Hun. Aku kan hanya bercanda tadi. Masa kau mau marah padaku terus seperti ini?" Baekhyun membujuk Sehun yang sedang merajuk. Anak itu memang hobi sekali merajuk, satu dari sekian banyak tingkah kekanakan yang dimiliki Sehun.

Saat ini Sehun sedang mengantar Baekhyun untuk pulang ke apartemennya, namun Sehun masih saja memasang wajah cemberut dari rumah sampai sekarang. Baekhyun sampai tak habis pikir kenapa ada orang dewasa yang bertingkah kekanakan seperti ini. Namun di samping itu, Baekhyun menyukai Sehun karena Sehun selalu suka dimanjakan dan memanjakannya, selalu menurut padanya dan yang paling penting tidak pelit menggesekkan credit card untuknya.

Kalau sudah seperti ini Baekhyun harus mengeluarkan jurus khusus. "Kalau kau seperti ini lebih baik kau biarkan aku pulang sendirian. Biarkan aku mau diculik atau diperkosa preman!"

Baekhyun melipat kedua tangannya di depan dada dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Sedangkan Sehun melirik Baekhyun yag malah balik merajuk padanya. Huh, kenapa malah saling merajuk begini, sih?!

Akhirnya Sehun luluh juga. "Duh iya, iya. Aku maafkan." Baekhyun menyembunyikan senyum kemenangannya. "Tapi kau tidak benar-benar mau berpaling pada Pamanku kan, sayang?"

"Tidak janji!"

"Yah!"

Baekhyun tersenyum sambil menoleh ke arah Sehun, "Iya-iya sini cium dulu."

Sehun tidak dapat menahan senyumnya saat Baekhyun mencium pipinya. Ia mematikan mesin mobilnya saat sudah berada di depan apartemen Baekhyun. "Cium lagi"

Tanpa banyak bicara Baekhyun melepaskan seatbelt-nya dan mencium bibir Sehun. Sehun sempat tertawa melihat gerakan cepat Baekhyun sebelum melingkarkan tanganya di sekitar pinggang Baekhyun dan membalas ciumannya.Tidak sampai semenit Baekhyun melepaskan ciuman itu menjauhkan tubuhnya dari Sehun.

"Sudah ya, sampai jumpa, Sehun!" Sehun melambaikan tangannya sambil tersenyum saat melihat Baekhyun berdiri di luar mobil sambil menyuruhnya untuk segera pulang. Baekhyun melambaikan tangannya sampai mobil Sehun sudah tidak terlhat olehnya lagi. Belum sempat berbalik untuk masuk ke apartementnya, suara mobil yang mendekat ke arahnya membuat Baekhyun menghentikan langkahnya.

Ketika ia menoleh, Baekhyun mendapati Chanyeol sedang tersenyum dengan sangat tampan sambil melambai ke arahnya. "Hai, Baekhyun. Ingin pergi denganku?"

Baekhyun tersenyum menggoda dan tidak punya alasan untuk menolak tawaran menggiurkan yang disajikan untuknya.

"Jadi, sekarang memacari bocah seperti Sehun, huh?" tanya Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan di depannya; fokus mengemudi. Yang ditanya pun hanya terkekeh sambil terus memperhatikan lelaki tampan di sebelahnya.

"Kenapa? Selama dia mau menggesekkan credit card-nya untukku, bagiku tak masalah." Jawaban Baekhyun membuat Chanyeol mendengus, ia tersenyum miring. Melihat itu, Baekhyun melarikan tangannya ke arah paha hanyeol, bergerak halus menuju selangkangan lelaki itu.

"Bagaimana dengan Sehun, hm?" pertanyaan Chanyeol tidak Baekhyun hiraukan. Chanyeol melirik ke arah bawah, di mana tangan Baekhyun meremas penisnya yang masih terbalut celana. Lelaki tinggi itu menyeringai lalu melajukan mobilnya secepat yang ia bisa. Setelah tiba di tempat yang di anggapnya sepi, Chanyeol mematikan mesin mobilnya dan melirik ke arah Baekhyun dengan tatapan tajamnya.

"Bagaimana jika perbuatanmu ini membuat mobil ini menabrak sesuatu atau akh – "

"Maka kita akan mati dalam kenikmatan, Tuan Park," jawab Baekhyun sembari menarik turun zipper celana bahan Chanyeol, mengeluarkan penis Chanyeol dari celana dalamnya lalu menggenggam pangkal penis lelaki tinggi itu dengan telapak tangan lentiknya.

"Fuck! Kemampuanmu yang satu ini selalu di asah ya, Baekhyun?" ucap Chanyeol sambil terengah, menarik dagu Baekhyun agar lelaki manis itu menatapnya, lalu mencium bibirnya. Chanyeol masih sangat mengingat rasa yang ia cecap setiap kali menyesap bibir ini, seperti saat yang lalu. Baekhyun selalu bisa merespon ciumannya dengan baik. Lidah Baekhyun bermain-main di atas bibir Chanyeol lalu melesak masuk ke dalam mulutnya.

Tangan Baekhyun masih bekerja di bawah sana, bergerak naik turun dari ujung sampai pangkal penis Chanyeol, sesekali meremas twinsball-nya, membuat Chanyeol mengerang tidak sabar karena hasratnya sudah mencapai puncak. Chanyeol membuka kancing celana Baekhyun dengan terburu-buru lalu meremas pantatnya yang lembut, membuat lelaki mungil itu terengah dan melepas ciumannya.

"Chanyeol, aku butuh kau di dalamku." Baekhyun menjauhkan tubuhnya dari Chanyeol untuk melepas celananya sendiri. "Ugh, aku benci seks di tempat yang sempit."

Chanyeol tertawa selagi Baekhyun menurunkan posisi jok hingga sepenuhnya miring, sebelum Baekhyun bangkit, Chanyeol sudah mengambil posisi di atas tubuhnya dan mengangkanginya. "Wow, kau bergerak dengan cepat, Chanyeol."

Chanyeol terkekeh di perotongan leher dan bahu Baekhyun, mengecupi kulit putih yang sekarang berkilat keringat. Sementara Baekhyun mendesah di telinga Chanyeol sambil menggerakkan pinggulnya secara acak.

"Ah... Chanyeol!" Baekhyun menjerit saat jari-jari Chanyeol bermain di lubangnya, ia menarik wajah Chanyeol lalu menyesap bibir Chanyeol dengan kuat, matanya terpejam sambil menampilkan senyumnya.

"Kau cukup diam saja dan nikmati ini, Byun," ucap Chanyeol sebelum memindahkan kaki kanan Baekhyun ke pundaknya, lalu menghentakkan pinggulnya, menyatukan tubuh mereka dengan sekali hentak, Baekhyun menjerit sedangkan Chanyeol menggeram.

"Fuck fuck fuck!"

Jari telunjuk Chanyeol bermain di puting Baekhyun dari luar pakaiannya, kemeja Baekhyun sama sekali belum terlepas. Baekhyun tidak sampai berpikir tentang seberapa kusut kemejanya sekarang karena kenikmatan yang diberikan Chanyeol pada tubuhnya.

Gerakan pinggul Chanyeol berubah semakin cepat saat Baekhyun menjerit memintanya untuk melesakkan penisnya lebih dalam. Chanyeol meraih kedua kaki Baekhyun lalu meluruskannya ke atas, membuat gerakannya lebih mudah dan lebih dalam.

"Bagaimana dengan ini, hm?" Gerakan pinggul Chanyeol bertambah cepat. Bibir Chanyeol mengecupi betis hingga paha Baekhyun, membuat Baekhyun menggelinjang tidak karuan. "You like it, right?"

"Aaaaah! Chanyeol!" Baekhyun mencapai pelepasannya, napas Baekhyun berantakan. Ia dan Chanyeol saling bertatapan, lelaki tinggi itu tersenyu puas melihat wajah sayu Baekhyun yang terlihat sangat seksi. Dengan gerakan terburu, Chanyeol melepaskan penisnya dari lubang Baekhyun, menurunkan kedua kaki Baekhyun lalu melebarkannya. Baekhyun mendelik saat Chanyeol kembali menghujamnya dengan kecepatan yang tidak kurang dari sebelumnya. Desahan mereka terus bersahutan sampai mereka mencapai klimaksnya.

.

.

.

Masih layak lanjutkah?

FF NC pertamaku, haha aku buat ini ngga ada niat sama sekali. Maapkeun karena amburadul. Kalo baca mah gampang, bikinnya itu susah wkk xD

Update bareng Pupuputri, Baekbychuu, SilvieVienoy96, Oh Yuri, RedApplee, PrincePink, Railash61, Hyurien92, Park Ayoung, Byun Min Hwa, Myka Reien, JongTakGu88, dan Sayaka Dini.

Happy Birthday buat Sayaka Dini, kacangpolongman, Pupuputri, juga Oh Yuri. Wish ya all the best!

Malem minggu kalian panen ff ya!

See ya! I love you~