Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
.
.
Pairing : Uchiha Sasuke & Uchiha Sakura
.
.
Story by : Hyuugadevit-Chery
.
.
Genre : Drama, Romance, Hurt/Comfort, Friendship, etc.
.
.
OOC, Typo(s), bad fic, real life, Gaje, alur kecepetan, etc.
.
.
If you don't like, don't ever try to read
.
.
NO PLAGIAT !
.
.
Enjoy Okay! ^^
.
.
MISS AMBISIUS
.
.
Sumarry : "Manfaatkanlah aku semau mu, tariklah senarku untuk bersenang-senang. Dan aku akan baik- baik saja..."/ "Apakah kau merasa sebagai pria saat kau melecehkannya?"/ "Apakah kau merasa lega saat kini dia bersedih?"/ "Kami tahu kau sekarang berusaha akan menjatuhakan... "/ "Tapi kau sudah terperangkap dalam cinta ... "
.
.
Matahari bersinar sangat terang memberikan kesan hangat di pagi hari. Terlebih musim semi tahun ini sangat indah sekali. Suasana dan udara yang segar, bunga- bunga yang bermekaran di setiap pinggiran jalanan kota Konoha menambah nilai plus untuk pagi ini.
Angin sepoy- sepoy menerbangkan beberapa helaian rambut merah muda seorang gadis yang kini berdiri sambil memandangi sekolah barunya.
"SAKURA" panggil gadis berambut blonde dan gadis berambut merah bersamaan pada gadis berambut merah muda tadi.
Gadis itu menolehkan kepalanya ke belakang dan melihat kedua sahabatnya yang perlahan mendekat.
Ia tersenyum kemudian nyengir lima jari ketika melihat kedua sahabatnya memasang wajah garang mereka.
"Kami tadi ke rumah mu, kenapa meninggalkan kami HAH ?" Teriak gadis berambut merah mentereng.
"Oww, aku menyesal. Maaf kan aku.. Karin" ucapnya polos pada gadis berambut merah "Maaf Ino" sambung nya pada gadis berambut blonde.
Kedua gadis berbeda warna itu hanya menggrutu mendengar permintaan maaf sahabatnya yang satu ini. "Baiklah, kami tak marah lagi" sahut Karin dan Ino bersamaan.
"Haha dasar, mari kita hadapi sekolah baru kita dengan SEMANGAT" seru Sakura antusias setelah mendapati kedua sahabatnya yang sudah tak marah lagi.
Mereka memasuki sekolah menengah pertama yang terkenal yaitu "Anbu Junior High School". Sekolah menengah pertama yang banyak diminati para siswa- siswi di Kota Konoha.
.
.
Beberapa bulan sekolah di AJHS membuat tiga bersahabat ini begitu dekat . Karena pada dasarnya mereka telah bersahabat semenjak di sekolah dasar dan mereka juga sangat terkenal di AJHS. Mereka bertiga terkenal karena paras mereka yang cantik, selain itu prestasi yang mereka raih. Sakura yang selalu mendapatkan peringkat dan berbagai olimpiade, Karin yang bergerak di bidang olahraga basket, dan Ino yang berprestasi di bidang modeling.
Yang paling menonjol diantara ketiga bersahabat ini tentu saja Sakura. Ia adalah gadis yang paling menarik perhatian. Selain ia pintar dan juga cantik ia sangat mudah bersosialisasi, selalu bersemangat.
Karena itulah Sakura banyak disukai banyak orang. Terlebih para pemuda yang menaruh hati padanya silih berganti mengutarakan perasaan mereka padanya.
"Ku dengar kau telah mengakhiri hubungan mu dengan Kabuto-senpai, benarkah itu?"
Sakura mengangguk pelan mendengar penuturan pemuda di hadapannya. Ia sudah tau akan kemana arah pembicaraan pemuda di hadapannya ini. Tapi ia akan berpura- pura menjadi gadis polos seperti yang ia inginkan.
"Ka- kalau begitu, a-aku me-menyukai mu.. mau kah kau menjadi kekasih ku?" Tanya nya tebata. Sakura tersenyum dan senyuman itu tentu saja sukses membuat pemuda itu semakin gugup.
"Ya, aku mau.. Utakata-kun" jawabnya riang dengan senyumannya. Utakata tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Ia menggenggam tangan Sakura dengan penuh kelembutan dan hati- hati. Ia tahu, pemuda ini banyak disukai karena kelembutannya yang mampu membuat setiap gadis jatuh hati padanya.
Jika kita lihat sekilas mungkin Sakura terlihat tersenyum dengan tulus dan bahagia, tapi sesungguhnya... gadis itu tengah tersenyum misterius. Banyak hal- hal yang ia rencanakan dalam otaknya yang terkenal encer itu.
.
.
"Oh kami-sama, kau menerimanya?" Pekik Karin dan mendapati Sakura yang mengangguk- anggukan kepalanya dengan tampang polosnya.
"Astagaa~ apakah ia korban selanjutnya?" Sambung Ino tak kalah hebohnya dengan Karin.
Sakura tak tahan untuk tidak memutar bola matanya. Ia menatap sahabatnya satu persatu. Ia mulai menjelaskan bagaimana ia meyakinkan agar pemuda itu tidak curiga padanya.
Ia mengatakan bahwa ia memang belum bisa melupakan senpainya itu, maka dari itu ia menerima Utakata dengan dalih
"Buatlah aku melupakan Kabuto, Utakata-kun"
Setelah mengatakan segalanya, Sakura mendapat ceramah yang bertubi- tubi dari kedua sahabatnya seperti kata "Kau gila" atau mungkin "Kau akan mendapatkan Karma".
Siapa yang peduli? sejak dulu ia telah melewati berbagai macam luka. Lagi pula ia tidak pernah benar- benar menyukai, apalagi sampai mencintai dan menyayangi pemuda yang ia jadikan kekasih. Tidak Genma, Tanaka, Kabuto atau siapapun itu . Ia tak dapat mengingatnya, terlalu banyak nama yang singgah di hidupnya selama di sekolah ini.
Sebagian nama- nama tadi adalah nama mantan kekasih Sakura, dan sekarang Utakata.
Ia hanya memiliki satu tujuan, tujuan yang menjadi ambisinya. Ambisi tersebut yaitu...
.
.
Masa Junior High School telah ia lalui dengan serangkaian peristiwa yang membuat namanya menjadi tercemar. Itu memang menyebalkan. Mau bagaimanapun ia telah memilih. Dan pilihan itu harus ia tanggung apapun itu konsekuensinya.
Ya, mungkin ini konsekuensinya.
Masa junior high schoolnya ia di kenal sebagai gadis penghancur perasaan pemuda. Ia bahkan telah lupa entah melupakan sederet nama pemuda yang pernah menjadi kekasih nya saat ia menduduki bangku junior high schoolnya .
.
.
Masa Senior High School adalah masa yang menyenangkan. Sakura, Ino dan Karin saat ini sekolah di Chidori Senior High School . Saat di sekolah menengah pertama Sakura terkenal sebagai penghancur hati para pemuda, kini ia kembali dengan topeng nya yang semua orang tak akan menyangka gadis cantik, manis, pintar dan ceria itu adalah gadis yang mampu menghancurkan hati para pemuda.
Telah dikatakan sebelumnya bahwa Sakura adalah gadis yang mudah bersosialisasi. Siapapun yang dekat dengannya akan merasa kan sensasi semangat dan juga senang melihat gadis itu selalu antusias dalam mengerjakan segala sesuatu.
Selain itu siapapun yang berbicara dengannya akan senang sekali, mereka juga selalu merasa terhibur dengan pembicaraan yang Sakura utarakan. Segala pembicaraan tentang kekonyolan dan yang lainnya. Tapi, mereka tidak tahu sebenarnya .. gadis bernama Sakura ini memiliki luka yang dalam.
"Sakura, Gaara-senpai menunggu mu" ucap salah satu siswa.
Sakura tersenyum dan menuju senpai nya dengan senyum yang selalu menjadi topengnya.
"Lebih baik kita akhiri saja senpai"
"Tapi Sakura apa masalahnya? aku benar- benar menyukai mu. Hubungan kita sudah dua bulan, aku.. sedang cinta- cintanya pada mu" desisnya.
Sakura hanya tersenyum sinis mendengar penuturan senpainya itu. Ia tahu Gaara adalah senpai nya yang terkenal dengan banyak wanitanya. Lalu Sakura berusaha mendekatinya, setelah Gaara terjerat dengan pesonanya, ia melancarkan aksinya dengan memutuskan secara sepihak hubungannya saat kekasihnya itu sedang dalam perasaan yang benar-benar mencintainya.
Sama seperti dulu, ia selalu melakukan hal yang sama pada mantan- mantannya. Saat mereka sedang benar- benar terlena akan cintanya.
"Sakura, jawab aku" ucapnya sedikit berteriak sambil memegang kedua bahu Sakura.
Sakura hanya tersenyum sinis, ia melepaskan cengkraman tangan Gaara. "Maaf" ucapnya pelan meninggalkan Gaara yang berteriak frustasi. Sedang Sakura ia hanya menyeringai meninggalkan Gaara.
Sakura tidak peduli dengan lingkungannya saat ini. Dalam hatinya ia berteriak kegirangan karena berhasil menaklukan dan memberi pelajaran pada senpai nya itu.
.
.
Sakura telah menginjak kelas dua. Sudah banyak pemuda yang ia taklukan dan ia hancurkan hatinya. Kabar yang berhebus mengenai kekejaman Sakura saat meninggalkan kekasihnya itu sudah menjadi buah bibir. Tak terkecuali untuk pemuda bermata hitam, sehitam langit malam, tajam setajam katana para kesatria pada zaman edo.
Pemuda itu heran. Ia bertanya- tanya apakah gadis itu memiliki masalah pada kejiwaannya atau kah gadis itu memang terkenal kejam.
Entahlah, ia sendiri bingung. Masalahnya, para pemuda itu tahu bahwa Sakura gadis yang selalu membuat mantan- mantannya sakit hati, tapi tetap saja banyak yang menyukainya dan rela menjadi korban- korbannya.
"Araaggghhh... aku benci ini. Ia baru saja memutuskan ku. Ternyata ia selingkuh dengan Zaku anak kelas 3C" teriak Kiba teman sekelasnya.
"Oyy, Sasuke teme. Bagaimana kalau kau beri saja gadis itu pelajaran hmm ?" seru pemuda berambut jabrik.
"Hn, tenang saja.. Naruto- dobe" sahutnya.
Kiba dan Naruto menganggukan kepalanya setuju dengan rencana mereka memberikan pelajaran pada gadis bernama Sakura, kohai mereka.
Oh taukah kalian, gadis itu adalah gadis yang sangat rapuh. Jika benar ia terjebak dalam permainan mereka bertiga, entahlah apa yang akan terjadi padanya.
.
.
.
.
.
-TBC-
A/N :
Owww Hai ini fic dhe-chan yang baru ^^ fic ini udah dhe-chan buat sejak lama dan baru bisa di publish sekarang .. entah pantas atau tidaknya di publish T.T fic ini terinspirasi dari lagu The Red Jumpusit Apparatus- Your Guardan Angel (sedih banget).
Kalo ada yang kurang mengerti boleh bertanya, nanti dibalas .. lewat pm juga gapapa ;);)
Dhe-chan nulis ff emang karena hobby dan berusaha dhe-chan salurin lewat FFN :D jadi kalo ada yang ga suka silahkan tekan tombol back XD #nyengir
Mind to review?
