Benci Jadi Cinta
By
Melody In The Sky
Disclaimer :
Dari jaman lahirnya Masashi Kishimoto
Sampai kiamat datang pun
Narut tetap milik
Masashi Kishimoto
Warning:
Gaje, hancur lebur,
Gak pandai bikin summary
Gak jelas
Don't like, don't read !
No flame !
Summary :
Sasuke yang awalnya membenci Sakura
karena menyebalkan, ia pun selalu mengerjainya.
Seiring waktu mereka bersama, walau sering bertengar.
Dapat menumbuhkan rasa cinta
Diantara keduannya
Konohagakure ada sebuah desa yang memepunyai penduduk yang damai. Di Konohagakure terdapat sebuah Sekolah yang bernama High School Konoha. Mereka yang bisa masuk sekolah itu hanya murid-murid berprestasi dan murid-murid kalangan atas. Salah satunya adalah Uchiha Sasuke, ayahnya Uchiha Fugaku adalah pemegang saham terbesar pada sekolah itu. Uchiha Sasuke terkenal dengan ketampnannya, kepintarannnya, kekayaannya serta kemampuannya. Tapi sayangnya, sifatnya selalu dingin pada siapapun, jarang berekspresi. Tetapi kenyataannya banyak wanita yang selalu mengejar-ngejarnya, namun tak ada satu pun yang ia hiraukan.
Hari menjelang sore saat Sasuke pulang dari toko buku. Saat ia sedang berjalan santai, ada seorang perempuannya yang sedang berlari kecil yang tak sengaja menabrak dirinya.
*Brukkk...
"Aduh..." Ucap wanita itu tadi, karena terjatuh.
"Hey, kau berjalan dengan mata tidak?" Bentak Sasuke.
"Maaf aku tak sengaja. Lagi pula kau tidak apa-apa kan?" Tanya Sakura.
"Lain kali kalo berjalan pakai mata" Ucap Sasuke ketus.
"Anak TK pun tau kalo jalan dengan kaki, bukan dengan mata. Mata itu untuk melihat" Jawab wanita itu tak kalah ketus juga.
"Sudah lebih baik kau pergi saja" Usir Sasuke.
"Memang aku ingin pergi" Wanita itu pun melongos pergi.
Hari pun semakin sore. Kini Sasuke sudah berada di Mansionnya, tepat di kamarnya sambil merebahkan diri.
Apa-apaan wanita pink itu, berani sekali dia membentakku. Baru kali ini ada wanita yang membentakku. Lihat saja kalo aku bertemu lagi dengannya akan ku beri dia pelajaran.*batin Sasuke.
*SKIP TIME
Sang surya pun bangun dari tidurnya dan menampakkan cahayanya untuk hari ini. Tapi seulet laki-laki yang masih terpejam di kamarnya tak kunjung bangun dari tidurnya. Jam pun menunjukkan pukul setengah tujuh. Tetapi laki-laki itu tak bangun juga, akhirya seseorang datang ke kamarnya untuk membangunkannya.
*Krriiieettt...
"Huh" Laki-laki itu menghela napasnya.
"SASUKE BANGUN... SEKARANG SUDAH SIANG TAU. KAU HARUS SEKOLAH "Laki-laki itu pun berteriak untuk membangunkan adiknya.
"Apa sih kak, pagi-pagi sudah berisik" Ucap Sasuke yang akhirnya bangun juga dari tidurnya.
"Kau tak tau apa sekarang sudah siang. Kau harus sekolah sebelum terlambat Sasuke" Ucap laki-laki itu memperingati Sasuke yang diketahui namanya itachi.
"Iya, aku juga tau kak" Sasuke pun bangun dari kasurnya menuju kamar mandi.
Setelah mandi dan berpakaian, Sasuke turun ke lantai bawah untuk sarapan.
"Pagi ayah, ibu" Sapa Sasuke kepada kedua orang tuanya.
"Pagi Sasuke" Orang tuanya membalas sapaan Sasuke.
Mereka sekeluarga pun segera sarapan. Selesai sarapan Sasuke berangkat ke sekolahnya dengan menggunakan mobil sportnya yang berwarna hitam. Saat sampai di seklah ia melesatkan mobilnya ke arah parkiran. Ketika Sasuke keluar dari mobil ia melihat Naruto.
"Teme..." Teriak Naruto dengan cengiran khasnya.
"Bisakah kau diam Dobe?" Balas Sasuke sedikit kesal karena pagi-pagi sudah diganggu.
"Hey Teme hari kau tau bahwa ada murid baru. Katanya perempuan loh?" kata Naruto memberi tahu.
"Aku tak tahu dan tak mau tahu" Jawab Sasuke sebal.
"Teme... padahal kau belum melihatnya. Aku saja penasaran, jadi ngerasa ingin menjadi pacarnya" Ucapa Naruto bangga.
"Dobe, kau kan sudah punya Hinata" Ucap Sasuke.
"Ehh... iya ya. Aku sampai lupa. Ayo kita ke kelas" Ajak Naruto.
"Hn" Jawab Sasuke.
Mereka pun berjalan menuju kelas. Seperti biasa di karidor, banyak wanita fans girlsnya Sasuke meneriaki nama Sasuke. Seperti biasa Sasuke tak pernah menanggapinya. Saat mereka sampai di kelas bel masuk pun berbunyi. Wali kelas mereka pun memasuki ruang kelasnya.
"Pagi anak-anak" Sapa kakashi wali kelasnya Sasuke.
"Pagi sensei" Balas anak-anak serempak kecuali Sasuke.
"Hari ini ada murid baru. Apa ada yang sudah tau?" Tanya kakashi pada murid-muridnya.
"Sudah..." Teriak murid-murid.
"Nah kau, silahkan masuk" Kakashi meyuruh anak baru itu untuk masuk ke kelas dan memperkanalkan diri.
"Baik sensei" Ucap anak baru itu dan segera masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi. Namaku Haruno Sakura. Pindahan dari Sunagakure. Mohon bantuannya" Ucapnya seraya memperkenalkan diri kemudian membungkukkan badanya memberi hormat.
"Sakura kau bisa duduk di..." Kakashi memperhatikan sekeliling ruangan kelasnya mencari bangku kosong. Dan dia menemukannya di samping Sasuke.
"Di samping Sasuke. Sasuke angkat tanganmu" Panggil Kakashi.
Yang dipanggil tidak mendengarkan, ai malah asik melihat awan dari jendelanya.
"Teme, kau di panggil tuh" Panggil Naruto yang membangunkan Sasuke dari lamunanya.
"Sasuke angkat tanganmu" Kakashi memanggil Sasuke sekali lagi.
"Ya sensei" Jawab Sasuke sedikit malas tanpa menghadap ke arah depan.
"Sakura, silahkan duduk di tempatmu" Suruh Kakashi pada Sakura.
"Baik sensei" Ucap Sakura.
Saat Sakura melihat tempat duduknya, ai melihat seseorang di samping tempat duduknya. Ia kaget melihat orang itu. Ia ingat betul bahwa orang itu yang kemarin ia tabrak tak sengaja dan marah-marah. Tapi Sakura berusaha menutupi kekagetannya.
Ketika Sakura duduk. Sasuke langsung melirik ke arah Sakura. Sasuke juga kaget bahwa perempuan yang menabrak ia kemarin sore ada di sekolah ini.
"Eh... kau" Ucap Sasuke pelan.
"Apa?" Tanya Sakura pelan.
"Mengapa kau berada di sini?" Tanya Sasuke sedikit sebal akan kehadiran gadis ini di sebelahnya.
"Karena aku sekolah" Jawab Sakura.
"Akan ku balas kelakuanmu yang kemarin" Ancam Sasuke.
"Silahkan saja, aku takkan takut padamu" Jawab Sskura tegas tapi pelan.
Sasuke pun menyeringai tipis. Ia langsung mendapatkan ide untuk mengerjai gadis yang di sebelahnya.
Bel istirahat pun berbunyi. Semua murid-murid langsung keluar kelas. Tapi ada beberapa anak perempuan yang menghampiri Sakura.
"Hey salam kenal. Namau Sakura kan? Perkenalkan, namaku Yamanaka Ino" Ino memperkenalkan diri kepada Sakura.
"Aku Hinata, salam kenal juga" Hinata juga memperkenalkan dirinya.
"Eh... iya. Salam kenal juga" Jawab Sakura sambil tersenyum.
"Bagaimana kalau kita ke kantin" Ajak Ino.
"Hmmm. Baiklah" Sakura pun setuju.
Sakura, Ino, dan Hinata pun sampai di kantin. Mereka mencari bangku yang kosong untuk mereka tempati. Mereka pun menemukan bangkunya, tapi tempatnya ada di samping bangku genk Sasuke.
"Ino, Hinata, kalian mau pesan apa? Biar aku yang teraktir sebagai tanda perkenalan" Sakura menawarkan kepada Ino dan Hinata.
"Aku pesan bakso dan jus jeruk saja" Ucap Ino.
"Baik. Hinata kau pesan apa?" Tanya Saskura pada Hinta.
"Aku sama seperti Ino saja" Jawab Hinata.
"Ok! Tunggu ya" Ucap Sakura sambil menuju warung kantin.
Sakura pun memesan makanannya. Sambil menunggu ia hanya berdiri sambil diam. Setelah 10 menit menunggu akhirnya makananya pun selesai. Katika Sakura kendak kembali ke bangkunya. Sasuke dengan sengaja menumpahkan jus tomatnya ke baju Sakura. Tapi Sakura tak menyadari jika Sasuke sengaja melakukannya.
"Ehh..." Ucap Sakura kaget.
"Eh, kena ya. Hehehe sengaja" Jawab Sasuke sambil meledek.
"Jadi, kau sengaja melakukannya?" Tuduh Sakura dengan tangannya.
"Kalau iya, memangnya kenapa?" Tanya Sasuke seolah bukan dia yang melakukannya.
"Kau harus menggantinya Sasuke" Sakura membentak Sasuke.
"Kalau tak mau. Kau mau apa?" Sasuke menolak perkataan Sakura.
"Harus mau" Bentak Sakura lagi.
Sasuke pun tak mengiraukan perkataan Sakura. Ia malah melengos pergi menuju bangkunya. Sakura pun menuju bangkunya dengan baju yang kotor. Ino yang melihat Sakura datang dengan tampang cemberut dan baju yang kotor pun menanyainya.
"Sakura, kau kenapa?" Tanya Ino bingung.
"Iya Sakura, kenapa bajumu juga kotor?" Hinata pun ikut menanyainya.
"Tak apa-apa. Ini pesanannya" Sakura hanya menjawab dengan biasa.
"Ta...ta..." Ucap Hinata terputus putus.
"Sudah lupakan saja. Ayo kita makan" Ajak Sakura.
Sementara itu Sasuke yang ingin mengerejai Sakura, ia malah menyembunyikan tempat pensil Sakura. Saat bel istirahat sudah berakhir, semua murid langsung masuk kembali ke kelas. Guru matematika pun memasuki kelas dan memberikan tugas kepada murid-muridnya.
"Anak-anak, cepat kerjakan soal halaman 76. Ibu akan keluar sebentar" Ucap guru itu yang bernama Kurinai.
"Baik bu" Ucap semua murid serempak.
Sementara anak-anak lain sudah menulis, Sakura masih sibuk mencari tempat pensilnya.
"Aduh... di mana tempat pensilku sih" Sakura berkata entah pada siapa.
"Hey, kau ini sedang apa?" Sasuke berkata pura-pura tidak tahu.
"Tempat pensilku hilang. Kalo hilang aku menulis pake apa?" Kata Sakura sambil menggerutu.
"Kalo nulis ya peke pensil. Dasar bodoh" Sasuke membalas perkataan Sakura.
"Tapi tempat pensilku hilang bodoh" Jawab Sakura balas mengetai Sasuke bodoh.
"Memangnya aku peduli" Ucap Sasuke acuh.
"Eng... Sasuke boleh aku pinjam pensilmu?" Tanya Sakura pada Sasuke.
"Tidak" Jawab Sasuke cepat.
"Pelit" Balas Sakura sambil kesal.
"Masa bodoh" Jawab Sasuke tak peduli.
Sakura merasa kesal karena Sasuke tak mau meminjamkannya pensil. Akhirnya ia meminjam pensil pada Naruto.
"Hey Naruto. Boleh aku pinjam pensilmu?" Tanya Sakura pada Naruto.
"Boleh saja, nih" Naruto pun meminjami Sakura pensil.
"Terima kasih" Ucap Sakura.
Pelajaran pun akhirnya selesai. Sakura pun dapat mengerjakan tugasnya walau terlambat. Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid berbergas pulang. Setelah semua pulang, kecuali Sasuke dan Sakura. Sasuke pun menuju meja Naruto dan mengambil sesuatu yang berupa tempat pensil dari laci meja Naruto. Sasuke pun melempar tempat pensil itu ke meja Sakura.
"Eh..." Ucap Sakura keget.
"Inikan tempat pensilku" Sakura pun mengambil tempat pensilnya.
"Hn" Sasuke merespon.
"Sasuke, pasti kau menyembunyikannya, ya kan?" tuduh Sakura ke hidung Sasuke.
"Hn" Jawab Sasuke singkat.
"Jawab yang benar Sasuke" Sakura kini menjadi kesal dengan orang di depannya.
"Jika iya, kenapa" Sasuke menjawab dengan entengnya.
"Bisakah kau tak mengusiliku Sasuke?" Tanya Sakura dengan emosiny.
"Tidak" Sasuke membalas dengan kata yang jelas dan singkat.
"ahhhh, sudahlah. Malas aku berdebat denganmu" Sakura yang masih kesal mengacak-ngacak rambutnya dan meninggalkan Sasuke pergi.
Sakura pun meninggali Sasuke dan segera pulang kerumahnya. Sakura hidup sendiri di rumah peninggalan orang tuanya sebelum orang tuanya meninggal karena terjatuh di laut. Hal itu terjadi saat Sakura berumur 10 tahun. Peristiwa itu membuat Sakura trauma dan ia takut jika berenang di kolam atau laut. Sebenarnya Sakura suke berenang dan ia juga bisa berenang walau sediki-sedikit.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sakura yang baru mandi merasa lapar. Ia pun berniat menuju sebuah toko swalayan untuk membeli bahan makanan untuk ia masak malam ini. Selesai membeli bahan-bahan sampai setengah jam, Sakura pun berniat pulang. Saat di jalan Sakura dicegat oleh 2 preman.
"Cantik... sedang apa malam-malam begini?" Tanya preman yang berbadan besar dengan tampang menyeramkan.
"Mendingan ke sini, temenin kita malam ini" Ucap preman satunya yang berbadan pendek.
"..." Sakura hanya diam dan bersikap tenang.
"Hey kok diam aja. Sini dong" Preman itu menarik tangan Sakura.
"Hey bisakah kalian melepaskanku" Ucap Sakura sambil ketakuta.
"Ada syaratnya. Kau harus menemani kami malam ini. Bagaiman?" Preman itu berkata sambil menyeringai.
"Tidak" Sakura membantah.
"Hey tenang. Kami tak akan melukaimu kok" Preman itu hendak mencium Sakura.
Sakura yang merasa ketakutan, langsung menghentakkan tangannya. Sehingga genggaman preman itu terlepas. Sakura tak menyiakan kesempatan itu untuk kabur.
"Hey. Kau tak bisa kabur gadis cantik" Ucap preman itu dan segera menyusul mengejar Sakura yang kabur.
Sakura terus berlari, sehingga bahan-bahan yang ia beli berantakan keluar dari kantongnya. Preman itu terus mengejar Sakura. Sakura pun terjatuh.
*Bruuukkkkk...
"Ahhh..." Rintih Sakura.
"Hahahaha. Kau tak bisa kemana mana lagi gadis manis" Ucap preman itu sambil menyringai.
"Ampun. Ampuni saya..." Sakura kini menangis ketakutan. Bahan-bahan makanannya semuar berserakan di jalan.
"Tenang. Kami tak akan apa-apakan kau" Ucap preman itu.
Sakura yang masih terjatuh kini meringkuk di jalan sambil menangis ketakutan.
*Bugh...bugh...
Seorang laki-laki datang langsung menghajar kedua preman itu. Preman itu pun langsung jatuh, tetapi bangkit lagi.
"Hey bocah. Kau tak usah ikut campur urusan kami" Bentak preman itu pada laki-laki itu.
"Cuh... laki-laki menjijikan" Balas laki-laki itu sambil meludah ke arah preman itu.
"Diam kau bocah. Kau tak tau apa-apa" Bentak preman yang satunya.
Laki-laki itu langsung menghajar lagi kedua preman itu. Setelah beberapa menit mereka berkelahi, preman itu K.O di tempat. Preman itu langsung pergi kabur. Sakura yang masih ketakutan, tak berani melihat.
"Hey tenanglah. Mereka sudah pergi" Ucap laki-laki itu sambil mengangkat Sakura untuk berdiri.
"hu..huhu..." Sakura yang tak mau bangun tetap menangis.
"Ayolah bangun. Sudak tak ada apa-apa" Laki-laki itu menyakinkan.
Sakura yang terus saja menangis membuat laki-laki itu khawatir walau ia sedikit sebal atas tingkah Sakura. Ai pun memeluk Sakura, berusaha menenangkan Sakura.
"Sudahlah, jangan menangis lagi. Kau sudah aman" Ucap laki-laki itu menenangkan Sakura.
"Aku takut..." Jawab Sakura sambil berusaha berhenti menangis.
Sakura pun berhenti menengis, ia mengadahkan kepalanya ke wajah laki-laki itu. Sakura pun kaget.
"Hah... Sasuke..." Sakura kpun kaget.
"Mengapa?" Sasuke bingung dengan kekagetan Sakura.
"Kau ada di sini?" Tanya Sakura.
"Iya. Memang akau salah kalo menolongmu, eh?" Tanya Sasuke balik.
"Tidak. Oh ya, makasih atas pertolongannya" Sakura pun berterima kasih pada Sasuke.
"Hn, tapi bagaimana dengan bahan-bahan makananmu?" Tanya Sasuke.
"Huhh" Sakura menghela napasnya.
"Hn" Sasuke menaikkan alisnya.
"Bahan-bahannya hancur. Padahal belum makan" Ucap Sakura dengan nada kecewa.
"Kau belum makan?" Tanya Sasuke mengyakinkan Sakura.
"..." Sakura hanya mengangguk pasrah dengan tampang lesu.
"Kalo begitu ayo" Ucap Sasuke sambil menarik tangan Sakura.
"Keman?" Sakura binggung pada Sasuke.
"Makan. Kau lapar bukan" Kata Sasuke.
"I...iya, tapi... apa tak merepotkan?" Tanya Sakura smabil gugup.
"Sudahlah" Sasuke pun menarik tangan Sakura.
Sakura hanya menuruti, Sasuke membawa Sakura ke restourant terdekat.
"Ayo masuk, kenapa diam?" Sasuke bingung melihat Sakura yang tiba-tiba diam.
"Apa sebaiknya kita makan di pinggiran jalan saja?" Tanya Sakura yang merasa tak enak hati.
"Menurutku makanan di pinggir jalan kurang sehat" Jelas Sasuke.
"Tapi lebih murah" Bantah Sakura.
"Sudah diam saja. Lagi pula kau kan dari tadi lapar" Ajak Sasuke.
Sasuke langsung menarik Sakura masuk ke restourant dan disambut oleh dua orang pelayan.
Sasuke segera mencari tempat yang kosong. Setelah dapat tempat kami pun memesan makanan.
"Pelayan" Panggil Sasuke pada pelayan.
"Iya tuan, tuan pesan apa?" Pelayan itu menannyakan pesanan kepada kami.
"Aku pesan omelette dan jus tomat" Jelas Sasuke.
"Baik tuan, ada lagi?" Pelayan menanyakan Sasuke dengan sopan.
"Sakura, kau pesan apa?" Sasuke menanyakan makanan apa yang Sakura ingin pesan.
"Eh..." Sakura tampak berfikir.
*Aduh, gimana ni. Makanannya gak ada yang aku ketahui. Dasar kampungan sekali diriku* Batin Sakura.
"Berikan dia makanan yang sama denganku" Ucap Sasuke pada pelayan itu lagi.
"Baik, tuan dan nona tunggu 15 menit lagi." Pelayan itu pun kembali ke dapur.
Selama kami menunggu pesanan datang, kami hanya diam.
*Aduh, kenapa aku jadi gugup dan jantungku berdegup cepat saat bersama Sasuke* Batin Sakura.
*Apa yang sedang dipikirkan gadis itu. Dari tadi hanya melamun terus. Dasar gadis aneh* Batin Sasuke.
Setelah 15 menit menunggu, pesanan itu pun datang. Pelayan tersebut menaruh makanannya di meja kami.
"Ini pesanannya tuan dan nona" Pelayan itu menaruh makanan itu di meja.
"Hn" Sasuke mengambil mekanan pesanannya begitu dengan Sakura.
Selama makan, kami hanya diam. Sasuke makan dengan wajah yang datar, sedangkan Sakura makan dengan menundukan wajahnya. 20 menit lamanya, kami selesai makan.
"Sasuke, arigato" Sakura membungkukkan tubuhnya.
"Hn" Sasuke melipat tangannya di depan dadanya.
*Apa-apaan dia, dari tadi hanya mangucapkan "hn" yang tak kumengerti* Batin Sakura.
"Baiklah, saya permisi pulang" Sakura pun berniat pulang.
"Aku antar" Sergah Sasuke.
"Ehh..." Sakura kaget dengan kata-kata Sasuke yang akan mengantarkannya.
Sasuke pun berjalan menuju parkiran, Sakura mengikuti Sasuke di belakangnya. Saat sampai di parkiran dan menemukan mobil Sasuke. Aku masuk di kursi belakang kemudi, dan Sasuke masuk di depan kemudi.
"Mengapa kau duduk di belakang?" Tanya Sasuke sambil menoleh ke arah kuarsi belakang.
"Tidak apa-apa" Sakura menjawab dengan wajah polos.
"Duduk di depan saja" Tawar Sasuke yang kini menghadap depan.
"Ba...baik" Sakura menerima tawaran Sasuke dan pindah ke kursi depan di samping Sasuke.
Mobil Sasuke pun melesat dari dalam parkiran. Selama di jalan pun kami hanya diam. Sasuke mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Sebenarnya Sasuke tak tau alamat rumah Sakura. Ia pun menanyakan pada Sakura.
"Hey, di mana rumahmu?" Tanya Sasuke sambil tak melepaskan pandangannya dari arah jalan.
"Kau turunkan aku di samping kedai takoyaki saja. Rumahku sibelah toko itu" Sakura menjelaskan letak rumahnya yang sudah terlihat.
"Hn" Tanda Sasuke mengerti.
Mobil Sasuke pun berhenti di depan bangunan rumah yang telah ditunjukkan Sakura tadi. Sakura pun keluar dari dalam mobil Sasuke.
"Sasuke, arigato tumpangannya" Sakura pun keluar dari mobil Sasuke.
"Hn" Jawab Sasuke.
Setelah Sakura masuk ke dalam rumahnya. Sasuke menancapkan gas mobilnya untuk pulang ke rumah.
*Kenapa hari ini aku banyak membantu gadis aneh itu
Sampai di rumah, Sasuke menuju kamarnya. Ia menghiraukan ibunya yang menanyakan dirinya habis dari mana. Begitu sampai di kamar Sasuke merebahkan dirinya di kasur dan mendengarkan lagu dari mp3nya. Sampai sampai Itachi, kakaknya masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu.
*Braakkk...
"Sasuke, dari mana saja kau?" Itachi menanyakan Sasuke dengan muka gajenya.
"..." Sasuke lebih mendengarkan lagu di mp3nya dari pada suara Itachi.
"Sasuke, adikku yang manis. Jawab pertanyaan kakakmu ini yang ganteng" Itachi membanggakan dirinya pede sambil merangkul Sasuke.
"Bisakah kau diam baka" Sasuke melepaskan rangkulan Itachi.
"Habisnya kau tak menjawab pertanyaanku" Itachi memasang muka memelas.
"Untuk apa dijawab. Pertanyaan tak penting" Ucap Sasuke sarkatis.
"Kakakmu ini sangat menhawatirkanmu Sasuke sayang" Itachi mencoba memeluk Sasuke.
"Lebih baik kau keluar dari kamarku saja sana. Mengganggu saja" Sasuke lalu mengusir Itachi.
"Baik-baik, aku bisa pergi sendiri" Itachi pun keluar dari kamar Sasuke.
Setelah Itachi keluar dari kamar Uchiha bungsu. Sasuke mendengarkan lagi lagu di mp3nya, lalu lama-lama ia pun tertidur.
*SAKURA POV
Sang surya pun sudah muncul kembali dari tidurnya. Ia pun memancarkan sinarnya ke seluruh dunia. Salah satunya, menyinari kamar seorang perempun pink yang masih terlelap. Merasakan hawa panas, gadis pink itu pun bangun dari tidurnya.
"Hhhoooammmm..." Gadis pink itu menguap panjang.
"Cepat sekali pagi" Ucapnya sambil meregangkan tubuhnya.
"Harus cepat, hari ini masih sekolah. Tapi masih ngantuk" Gadis pink itu berkata sendiri.
Gadis pink, Sakura lalu mengambil handuknya dan menuju kamar mandi. Karena masih ngantuk, akhirnya...
*Duukkkk...
Ia pun membentur tembok di samping pintu kamar mandinya.
"Aaawwww..." Sakura meringis sambil memegangi keningnya.
Tak mau membuang waktu, Sakura pun memasuki kamar mandi. Setelah 20 menit ia mandi. Akhirnya ia pun selesai. Sakura pun memakai baju seragam sekolahnya. Setelah memakai baju dan berdandan, ia pun selesai dan bersiap untuk berangkat ke sekolah dengan jalan kaki.
*SAKURA POV END
Saat di jalan ia pun bertemu dengan Ino sahabat barunnya yang juga sedang berangkat sekolah. Tapi bedanya Ino menaiki mobilnya.
"Pagi Sakura" Ino menyapa Sakura di tengah perjalanan.
"Pagi Ino" Sakura membalas sapaan Ino.
"Kau jalan kaki?" Tanya Ino sambil menyuruh sopirnya utuk berhenti.
"Seperti yang kau lihat Ino" Ucap Sakura datar.
"Bagaimana naik mobilku saja?" Tawar Ino dari dalam mobilnya.
"Tidak usah, sebentar lagi juga sampai" Sakura menolak tawaran Ino.
"Apanya yang sebentar lagi. Ini masih lumayang jauh Sakura. Sudah ikut saja" Ino sedikit memaksa Sakura.
"Baiklah, terserah apa katamu saja" Sakura pun menuruti Ino karena sedikit memaksanya.
"Ayo masuk" Ino membukakan pintu mobilnya dan menyilahkan Sakura masuk.
Selama di jalan, Sakura dan Ino menyelingi dengan canda tawa dan Ino bergosip. Setelah beberapa menit, mereka pun sampai di sekolah. Sakura dan Ino pun turun dari mobil Ino.
"Ino, makasih ya" Ucap Sakura ketika sudah keluar dari mobil.
"Iya-iya. Tak perlu sungkan Sakura. Eh itu ada Hinata" Ino menunjuk Hinata yang baru datang bersama kakaknya Neji.
"Eh iya. Hinata..." Sakura setengah teriak memanggil Hinata.
"Eh, Sakura, Ino. Pagi..." Hinata berjalan ke arah Sakura dan Ino.
"Pagi juga Hinata" Jawab Sakura dan Ino bersamaan.
"Ayo ke kelas" Ajak Hinata ke kelas.
Mereka bertiga pun berjalan menuju kelas, sesampai di kelas, hanya ada Sasuke dan Naruto. Sasuke yang mendengarkan musik dengan mp3nya, sedangkan Naruto memainkan game di hpnya.
"Pagi..." Sakura, Ino dan Hinata menyapa kelasnya.
"Eh ada, Sakura-chan, Hinata, dan Ino. Pagi" Naruto membalas sambil melambaikkan tangannya dengan cengiran gajenya.
Sakura, Ino dan Hinata pun duduk di tempatnya masing-masing. Sakura menaruh tasnya di samping bangku Sasuke. Sasuke pun meliriknya sekilas dengan ekor matanya, tapi yang dilirik tak mengetahuinya.
"Besok ada festifal di kota Tokyo loh" Cerocos Ino tiba-tiba.
"Apa benar?" Naruto yang mendengarnya sedikit kaget.
"Iya, masa kau tak tau. Pasti Sakura, Sasuke dan Hinata taukan?" Ino melirik ketiga orang itu.
"Aku tidak tau Ino" Ucap Sakura innocent.
"Aku juga tak tau" Hinata juga tak mengetahuinya.
"Sudah tau lama" Sasuke mengeluarkan suaranya datar.
"Hahhh, Sakura dan Hinata tak tau?" Ino keget mendengar perkataan dua sahabatnya.
"Aku lupa Ino, festifal ini diadakan setahun sekali kan?" Tanya Hinata menyakinkan.
"Iya benar. Dan kau Sakura, kau tak tau sungguhan?" Ino melirik Sakura.
"Aku tak pernah tau" Ucap Sakura yang tambah membuat Ino heran.
"Aduh Sakura. Hm... bagaimana kalo kita semua datang ke festial itu?" Ino menanyakan kapada semua temannya.
"Tentu" Naruto mengancungkan jempolnya.
"I...ii..iya" Hinata gugup ketika mendengar jawaban Naruto yang juga ikut.
"Hn" Sasuke juga setuju.
"Baiklah, aku juga ikut" Sakura pun menyutujui ajakan Ino.
"Jadi semua setuju. Baik, kita kumpul di depan sekolah ya?" Ino menentukan tempat kumpulnya.
"Oke!" Semua menjawab, sedangkan Sasuke hanya diam.
TBC...
AN:
Akhirnya bersambung juga fictnya. Ceritanya masih aneh ya?
Maaf kalau jelek, namanya juga masih amatir dan harus masih belajar.
Bagaimana? Apa masih harus ada yang di perbaiki? Semoga ada peningkatan. Kalo ada keanehan dalam cerita direview ya...?#ngarep*PLAK*
Mungkin chapter selanjutnya akan sedikit lama di post. Tapi aku janji akan selesaikan ceritanya, yahh... walaupun lama. hehehehe
Hm….Tolong di review ya, readers-readers sekalian, dan senpai-senpai sampai newbie-newbie, semuanyaaa….pliss REVIEWNYA… kritik dan saran yang bersifat membantu membuat fanfiction.
