Spending Time With You

DISCLAIMER : Masashi K. I do not own Naruto

WARNING : Canon, OOC (?), Typo(s), Fluffy(?), Drabbles, etc.

.

.

.

.

Just enjoy the story ^.^

Don't Like? Don't Read.

.

.

.

.

.

Chapter 1 - Pulang

"Tadaima"

Kata ini baru beberapa tahun terakhir ia ucapkan saat di Konoha. Mengingat ia telah kehilangan keluarganya saat pembantaian seluruh klannya. Setelah bergelung dengan rasa sepi dan kesendirian selama bertahun-tahun, Kami-sama menghadirkan sosok yang hangat dan penuh kasih sayang dalam hidupnya. Seorang wanita dengan cinta yang begitu besar untuknya, meski sudah seringkali ia menyakitinya. Kini menjadi bagian dari hidupnya, istrinya, Uchiha Sakura.

"Okaeri" Sahut Sakura.

Sasuke menatap istrinya yang mendekat dengan langkah sedikit tergopoh sambil melepas sepatu ninjanya. Uchiha Sasuke baru saja pulang dari misi seminggu lamanya.

"Ah...aku terkejut kau sudah pulang, Anata. Kupikir masih besok." Lengan Sakura terulur melepaskan jubah dan tas suaminya. "Ne, kebetulan aku baru saja memasak, kita makan malam dulu ya?" Sasuke hendak membuka mulut, tapi Sakura kembali berceloteh, "Ah..ya ampun. Kau baru saja pulang dari misi, seharusnya mandi dulu ya? Biar aku siapkan air panas."

Saat Sakura berbalik, Sasuke menarik dan membalikkan tubuhnya. Lengan kanannya yang utuh melingkar erat dipinggang istrinya. Ia menenggelamkan wajahnya dileher Sakura, membuat Sakura nyaris lupa cara bernapas. Wajahnya sudah memerah tak karuan.

"Sa..sasuke-kun" cicit Sakura.

"Hn, kau masih cerewet seperti biasanya." Sasuke menggesekan ujung hidungnya dileher Sakura sembari menyesap aroma yang menguar dari tubuhnya. Aroma yang selalu ia rindukan saat berada jauh dari Sang istri.

Setelah cukup puas memeluk istrinya, Sasuke segera pergi mandi dan bergabung dengan Sakura yang sudah menunggunya di meja makan. Ditengah acara makan mereka, Sakura selalu berceloteh panjang lebar mengenai kejadian apa saja yang telah ia lewati selama Sasuke pergi menjalani misi. Mungkin dulu ia sama sekali tak peduli dengan apa saja yang dibicarakan Sakura, malah menurutnya suara Sakura sangat mengganggunya. Tapi kini, justru celotehannya adalah hal yang paling dirindukan Sasuke, membuatnya merasa tak kesepian lagi.

"Ne, Sasuke-kun. Apa kau tahu Hinata baru saja melahirkan 3 hari yang lalu?" kata Sakura tanpa menghentikan pijatannya pada bahu suaminya. "Dan anaknya laki-laki, seperti Naruto versi mini. Tak ada kemiripannya sama sekali dengan Hinata." Lanjutnya terkikik geli.

Sasuke membalikkan badannya tiba-tiba, membuat Sakura terkejut dan menghentikan pijatannya. Sasuke menatap lurus emerald istrinya.

Sasuke menyeringai tipis. "Apa kau sedang mencoba mengatakan ingin punya anak padaku, hm?"

Sakura berjengit mendengar penuturan Sasuke yang terkesan frontal itu. "A..apa?! Tidak! Eh...maksudku..."

Sasuke mengangkat sebelah alisnya. "Hn? Tidak? Tidak mau?"

"Mau! Tentu aku mau!" Sakura membekap mulutnya menyesali perkataannya pada suaminya itu yang berakibat melebarnya seringaian Sasuke. "Eh..maksudku bukan-..."

Sasuke mendorong bahu istrinya hingga berbaring di atas tempat tidur. "Baiklah, lagipula aku tidak keberatan."

.

.

.

FIN