Taehyung menggerutu, kesal. Bukan main ingin marah dan membanting mahluk bodoh tidak tahu diri didepannya.

Park Jimin.

Sedangkan Jungkook yang saat itu baru keluar dari kamar tidur tersenyum kecil pada Park Jimin.

"Ada apaa, hyung? "

"Yungi Hyung, Kook... "jawabaan Jimin memelas.

"Kenapa dengannya? "

"Aku diusir... "

"Rasakan!!!.. "

"Sayang... "

"Masa bodo, aku mau tidur.!! "Taehyung berlalu masuk kekamar meninggalkan Jimin yang menghela nafas dan Jungkook yang masih menatap pintu kamar.

"Kalian sedang ritual ya? " Jungkook menoleh kearah Jimin dan menatapnya dengan senyum kecil.

"Kamu menyelamatkanku, Hyung... Tapi membuat dirimu dalam bahaya... "

"Taehyung mainnya kasar, ya? "

Jungkook menggeleng kecil, "Kasarnya masih masuk akal, Hyung. Tapi puasnya itu yang susah.. "Jimin hanya mengangguk dan menyenderkan kepalanya di bahu sofa ruang tengah apartement Taehyung.

15 menit sebelumnya...

Taehyung tersenyum, keringat membasahi tubuhnya yang dilanda kenikmatan. Menatap kekasih tiga tahunnya yang mendesah sambil mencakar bahunya gemas.

"Pe-pelan...ih.."Kembali tersenyum, Taehyung menggelengkan kepalanya sebagai bentuk penolakan atas apa yang diminta sang kekasih,lalu mendongakkan kepala. Rasanya benar-benar seperti disurga.

Tunggu.

Taehyung tidak pernah ke surga.

"Na-nanti--.. Aku-ku tidak a-akan mau lag--ih"Taehyung menatap sang kekasih sembari menaikkan satu alis bagian kanannya.

Yang benar saja, Jungkook?

"Yakin? Kan ini enak"

"Ssakit, pelan..ihhhh"

Taehyung kembali menggeleng, enak saja. Sudah susah-susah cari waktu dan kesempatan, susah-susah buat Jungkook terangsang. Masa mau dipelan-pelan temponya.

Enak begini kan, cepat tapi ditahan jadi lama.

Taehyung tersenyum seperti orang gila, membuat Jungkook kesal dan memukul bahunya pelan.

Tidak apa, Jungkook lemah. Badannya saja gembul, tapi kekuatan lebih besaran Taehyung.

Ting... ting... tingg...

Wah, bangsat mana yang berani menganggu kegiatan Kim Taehyung. Cari mati.

"T-tamu, saya-nggghh" Taehyung menggeleng lagi, tidak mau biar saja.

"Aku sudah wanti-wanti, tidak mau buka tanggung!! "Jungkook menutup matanya, Taehyung dengan sikap keras kepalanya itu adalah bagian yang paling Jungkook benci dan tidak bisa Ia lawan.

Ting.. tingg.. tinggg...

"Berisik, sialan!!! "teriak Taehyung frustasi, temponya jadi melambat. Jungkook mulai bernafas lega.

"Tidak mau!! Aku sudah susah-susah buat kamu ingin, tidak biar saja!! "

Ya ampun.

Kim Taehyung.

"Nanti lagi, buka dulu.. "pinta Jungkook, lagi pula memang Taehyung tuh kurang beruntung dalam hal ini.

Sudah Jungkook susah sekali diajak main, kadang Taehyung nya sibuk.

Giliran begini, ada saja yang ganggu.

Entah, Mama Jungkook menelepon atau Ibunya yang tiba-tiba datang ke apartement nya.

Bukan apa-apa, Adiknya ini sudah hampir tiga bulan loh tidak sampai klimaks didalam milik Calon istri yang sangat dia damba karena kemontokkannya itu.

Tiap mau klimaks ada saja yang ganggu, buat Taehyung menyelesaikan sendiri di kamar mandi.

Kan miris, punya calon tapi masih pakai sabun. Kamar mandi pula.

"Dengarkan aku sayang, siapa tau itu Ibu kan.. "

Taehyung menggeleng "Biar saja, lagi pula sudah jam sebelas malam. Aku mengajakmu melakukan jam segini bukan tanpa alasan, agar tidak ada yang ganggu tapi tahunya. "

Taehyung ini lelaki manja, dominan tapi manja. Maunya harus dipenuhi. Tapi tau diri juga sih, kalau Jungkook bilang tidak ya tidak.

Dan Jungkook tipe yang tidak cepat terangsang, apapun yang Taehyung lakukan Ia suka, dicium, di peluk di elus semuanya dia suka, tapi untuk kasur kalau dia bilang tidak ya tidak. Ini saja untung-untungan Jungkook bersedia, biasanya dia akan langsung tidur mau Taehyung pegang-pengang atau sampai sedot-sedot dia tidak akan gubris.

Giliran sudah pas waktu dan juga hawanya, ada saja. Taehyung ingin nangis saja.

"Nanti lagi, yah... "

Ting.. tingg.. tinggg...

"Ahkkk... "

Lalu milik Taehyung terlepas dari Jungkook.

Mengalah untuk yang lebih nikmat, pikirnya.

Jungkook bernafas lega, ikut bangkit menatap Taehyung yang memasuki kamar mandi lalu setengah menit keluar sambil meraih baju dan celananya.

Lihat bibirnya, maju. Merajuk.

"Kalau tidak penting, akan habis orang itu.. "monolog Jungkook menatap Taehyung yang cemberut dengan mata tajam.

-KJ-

Jungkook memasuki kamar setelah memberikan bantal dan juga selimut cadangan untuk Jimin yang akan tidur di sofa.

Menatap Taehyung yang tidur membelakanginya.

Jungkook naik perlahan, lalu memeluk kekasihnya itu.

"Mau lanjut? "Tanyanya berbisik. Taehyung tak mengubris.

Jungkook paham hasrat mengebu-gebu Taehyung yang hampir beberapa bulan ini tidak Ia lampiaskan pada Jungkook. Tahu betul, tiap pulang Taehyung akan menciumi bibirnya atau sekedar mengendus-endus lehernya. Bahkan pernah masuk kedalam baju dan menyedot nipple Jungkook.

Jungkook sadar, tapi Ia terlalu lelah dengan pekerjaan dirumah sakit. Jadi dia hanya membiarkan sang kekasih untuk melakukan yang Ia inginkan tanpa ada balasan.

"Mau tidak, Taehyung?? "sambil kecup-kecup kecil tengkuk belakang Taehyung.

"Tidak mau, bentar lagi juga. Si pendek akan menganggu kembali... "jawabnya, tanpa menoleh.

"Yasudah kalau begitu aku tidur.. "Kata Jungkook, tangannya mulai memeluk tubuh Taehyung. Mengelus tangan sang dominan halus.

Niatnya sih, ingin membuat Taehyung semakin cepat tidur. Karena Taehyung suka sekali kalau ada yang elus-elus lembut gitu.

Tapi, tau-tau Taehyung membalikkan badan.

Matanya tertutup dengan bibir yang maju, membuat Jungkook mau tak mau tersenyum.

"Nanti kalau punya anak, anaknya liat Daddynya merajuk begini. Apa coba tanggapannya? "Kata Jungkook menjawil bibir bawah Taehyung yang maju.

Taehyung membuka mata, "Anak apa? Buatnya saja tidak jadi-jadi, jangankan mau jadi.. Baru masuk saja sudah disuruh balik lagi... "ketara sekali Si Kim ini kesal.

"Iyakan, aku bilang tadi. Mau lanjut tidak? "

"Tidak. Tidak mau. Tidak mau"

"Yasudah, tidur.. Sini Mommy pukpuk biar cepat tidur... "kata Jungkook sembari menarik tangan Taehyung dan melingkarkan tangan itu dipinggangnya.

Lalu mengelus bagian punggung lelaki Kim.

"Biar saja, Yungi Hyung akan lama memaafkannya... "seru Taehyung, Jungkook menyerit.

"Kalau makin lama, kamu dapet jatahnya juga makin lama dong, sayang?? "

Taehyung ikut menyerit, "Ehiya, jangan deh.. Ah.. masa bodo, Jimin sialan.. "

"Sudah tidur, Tae... "

"Mau minum, haus MaCher... "

Jungkook menggelengkan kepala, besok dia saja ya yang jadi dominan.

Kalian setuju???

End.

Maaaf aku gaje.

Tolong feedback, oiaaa TWC kaya nya peminatnya sudah berkurang harus kah aku. Hold? jangan dong yah jangan masa di hold. ga seru tar aku. ya tapi masa yang feedback segitu. yang baca lebih dari 100 pemirsa huhuhu. sedih ni aku.

Aku mau mogok ajah nih ah. wkakakakaa

with lope,

Candnim