Disclaimer :

Naruto punya Masashi Kishimoto

Fic ini punya Riku =D

Warning :

Gaje, jelek, alur campuran, belum mencapai klimaks.

Kakashi x Sakura

Summary : "Kau tahu? Perihnya hatiku yang mencintai lelaki beristri?"

Ini fic kedua Riku, sebagian cerita terinspirasi dari pengalaman pribadi loh...*plakk (dilarang curhat !) hohohohoho

Karena Riku masih author baru, review sangat di perlukan agar lebih bagus kedepannya dan lebih semangat dalam melanjutkan fic ini... m(_ _)m

Sebelumnya, Riku mengucapkan terimakasih atas review yang diberikan di fic pertama Riku Aishiteru (Zivilia) *iklan he3

Review dari kalian membuatku bersemangat dalam pembuatan fic ini ! XDD

Happy reading!

R&R please =D

TENTANG SEBUAH KISAH

Chapter 1

28 Juni 2010

09.00 p.m.

Dia? Siapa dia? Bayangan di cermin itu pun tak mampu mengingatkannya tentang siapa dan bagaimana dirinya. Ya, dalam cermin hanya nampak sesosok gadis 20 tahun berambut merah jambu yang tergerai panjang sepunggung dengan awut-awutan. Mata hijau sebening batu emerald yang meredup, basah tergenangi air mata di setiap sudutnya. Bibir mungil yang mengatup rapat nampak putih pucat kebiruan. Bahkan kulit putih mulus yang ia miliki kini mulai terlihat kisut. Sesosok tubuh tanpa jiwa, hampa.

Ia hanya diam, duduk termangu di sisi jendela kamarnya. Memandangi rintik hujan yang perlahan jatuh membasahi bumi, berharap dapat memberi kesejukan di hatinya. Hati? Benarkah ia masih mempunyai hati? Sepertinya tidak. Segenap hati dan seluruh bagian jiwanya telah ia berikan kepada laki-laki itu. Laki-laki brengsek dan tidak bertanggung jawab. Laki-laki kejam dan tidak berperasaan. Laki-laki yang dengan tega mengiris dan menyanyat hati serta meremukkan cintanya. Laki-laki itu, Hatake Kakashi.

Memang apa kelebihan seorang Kakashi hingga membuat sesosok gadis emerald terpuruk dalam kehancuran? Mungkinkah terpikat akan keperakan warna rambut yang begitu memukau? Atau ketegasan tulang di raut wajah nan rupawan? Atau mungkin ketajaman bola mata yang berbeda warna dan hidung yang menjulang dengan sempurna serta bibir tipisnya yang mengundang hasrat tuk mengecup dan menyesap rasa manis di sana? Entahlah. Penggambaran di setiap diri Kakashi sangatlah sempurna. Rentan usia 4 tahun, menyajikan kisah cinta tersendiri bagi mereka.

Sakura POV

Aku terduduk lemas di sini. Mengamati bulir-bulir air dari langit di balik kaca. Meratapi dan mengadu akan kepedihan dan sayatan perih dalam hati.

'Hujan, apa kau tahu perih hati ini karena mencintai dia yang telah beristri?'

Cairan bening mulai menggenang di sudut mataku dan perlahan mengalir di pipi dan menetes di jariku. Rasa sakit dan perih berkecamuk di tiap relung jiwaku. Begitu sakit luka yang kau torehkan padaku. Dan betapa bodohnya aku yang terlalu dan selalu mencintaimu, Kakashi. Berbagai cara tlah ku lakukan tuk membuang rasa cinta ini. Hasilnya? Nihil. Aku masih tetap mencintai dan merindukan dirimu. Hingga malam ini pun aku masih merindukanmu dalam tiap bulir hujan. Dan aku hanya dapat membawa rasa rindu ini ke dalam lamunan hingga aku terlelap di gelapnya malam.

oooOooo

2 September 2006

01.00 a.m.

Dddrrrrrtttt… dddrrrrrttt... dddrrrrrttt…

Getar ponsel yang terselip di bawah bantal mengganggu tidur lelap sang emerald.

"Hallo? Siapa ini?" dengan malas dan mata mengatup, Sakura menjawab panggilan handphone miliknya.

Tut tut tut…

'Sial, dasar cumi!' batinnya.

Setelah mengumpat sejenak, Sakura kembali memejamkan matanya dan terlelap dalam mimpinya. Kau tahu? Setelah malam itu, kehidupan dan kisah cintanya akan dimulai.

7 September 2006

00.30 a.m.

Sudah lima malam ia mengalami kejadian serupa. Orang iseng yang selalu mengganggu tidur lelapnya tak pernah jera meski mendapat umpatan dan bentakan dari dirinya. Tapi malam ini tak akan ia biarkan orang iseng itu mengganggu tidurnya lagi. Dengan segera ia ambil handphone dan menekan beberapa digit nomor lalu diakhiri dengan pilihan 'panggil'.

"…"

Tetap tak ada jawaban. Ingin rasanya Sakura membanting handphone dalam genggaman tangannya. Tapi syukurlah ia masih diberi kesadaran bahwa handphone pemberian orang tuanya itu sangat mahal. +,+

Dddrrrrrtttt… dddrrrrrttt... dddrrrrrttt…

Tak selang berapa lama, handphone itu bergetar dan terpampang sebuah pesan baru di layar.

From : +62864xxx

7 September 2006 - 00.36 a.m.

Penasaran? Temui aku di 'Boston Terrace Cafe' besok jam 3.00 p.m.

"Fuft, benar-benar gila." kata Sakura yang entah pada siapa.

7 September 2006

Boston Terrace, 03.35 p.m.

Dia duduk di sana, mengaduk-aduk segelas minuman yang kini hanya tinggal setengahnya. Sesekali melihat sekeliling dan berharap orang yang dinanti segera tiba.

"Yo, Sakura."

Sebuah suara terdengar dari arah belakang Sakura. Terhenyak, Sakura menoleh dan menatap sesosok laki-laki berambut perak dengan senyum mengembang di bibir tipisnya.

"Kakashi, kau…?"

"Hehehe, maaf telah mengganggu tidur lelapmu." kata Kakashi sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa?" tanya Sakura dengan kata-kata yang teramat naggung. (?)

"Hanya iseng." jawab Kakashi ringan, sambil duduk di hadapan Sakura.

Ya, Sakura memang tahu bahwa laki-laki di hadapannya bernama Kakashi. Rumah mereka lumayan dekat, jadi wajar saja kalau mereka pernah bertemu satu sama lain. Hanya saja, kedekatan rumah bukan berarti saling mengenal kan? Sakura adalah sesosok pendiam yang lebih suka berdiam diri di kamar. Sedangkan Kakashi, laki-laki yang sering bepergian dan lebih suka keramaian serta bersenang-senang di luar rumah. Lalu bagaimana mungkin mereka saling mengenal jika keadaan mereka seperti itu? Tapi, siapa pun tahu bahwa gadis berambut merah jambu itu bagai permata yang terjaga dengan kesempurnaan dalam keindahan parasnya. Tak jarang yang terpikat pada dirinya, termasuk Hatake Kakashi.

Sejak hari itu, Kakashi lebih sering menghubungi Sakura. Mulai basa basi menanyakan kabar, hingga perhatian-perhatian kecil serta ucapan 'good night and have a nice dream' menjadikan hubungan mereka semakin intens.

oooOooo

Suatu kesalahan akan disadari ketika penyesalan mulai menyeruak dan menyelimuti kegalauan hati. Pertemuan mereka kala itu merupakan kesalahan bagi Sakura. Kesalahan dengan rasa penyesalan di sepanjang hidupnya.

Apa kau pernah mendengar, cinta datang karena terbiasa? Itulah kenyataan. Yang semula hanya pernah bertemu, menjadi saling mengenal. Setelah saling mengenal, akan saling mendekat. Setelah mendekat dan saling memahami, mereka jatuh hati. Bukan. Bukan mereka, tapi Sakura. Hanya Sakura. Ya, Sakura jatuh hati pada Kakashi. Ketampanannya, gaya bicaranya, pandangan matanya, sentuhan, dan perlakuannya sungguh membuat Sakura rela memberikan segalanya. Lalu Kakashi? Benarkah ia juga jatuh hati pada Sakura? Mungkin iya, atau mungkin hanya tertarik pada paras cantiknya.

Bagaikan bunga sakura yang mekar kala musim semi. Itulah Haruno Sakura, gadis yang sedang merasakan indahnya cinta terhadap sesosok berambut perak dengan wajah nan rupawan. Seulas senyum selalu terkembang di bibir mungil Sakura. Bening hijau emerald pun berbinar seiring pancaran kebahagiaan dari hatinya. Tapi sampai kapan ia merasakan keindahan itu? Cukup. Inilah batas kesempurnaan rasa indah itu. Kau Tanya kenapa? Itu semua karena Kakashi, laki-laki yang sangat dicintainya ternyata sudah bertunangan.

Bodoh. Kenapa ia tak pernah tau? Kenapa kakashi tak pernah mengatakan hal itu padanya?

Lalu bagaimana dengan hati Sakura?

-TBC-

Wuaahhh fic apaan ini? Gaje, ancur, jelek, gak banget dweh pokok'e.. huhuhuhu *pundung di pojok kamar =.=

Maklum, author baru. Masih lugu… *plak (dilemparin kulkas ma reader)

Riku ucapin makasih benget buat reader yang bersedia membaca fic yang kagak jelas ini. =D

Kisah selanjutnya?

4 Oktober 2006, dimana Sakura mendengar dari Ino bahwa Kakashi ternyata sudah memiliki tunangan.

5 Oktober 2006, tentang Sakura yang menanyakan kebenaran pada Kakashi.

8-27 Oktober 2006, Kakashi menghilang dan tak pernah memberi kabar pada Sakura.

28 Oktober 2006, Sakura mengetahui bahwa Kakashi tak sanggup meninggalkan gadis yang menjadi tunangannya.

dst (masih rahasia) =D

Akhir kata, r.e.v.i.e.w. buat penyemangat ! Hoohohoho