Cantarella

.

By: Kei Tsukiyomi

.

.

Author's Note: Halo, saya ingin memberitahukan kalau ff ini saya repost dari akun Kei Tsukiyomi dikarenakan akun tersebut bermasalah. Untuk selanjutnya saya akan langsung post chapter akhir dari ff ini. Jika kalian ingin membaca chapter sebelumnya silahkan mengunjungi akun Kei Tsukiyomi.

Maaf atas ketidaknyamanan ini.

Selamat membaca.

Warning: AU, OOC, GS Hyuk! Typos, dll DLDR!

Pair: Haehyuk

Disclaimer: You Know Yunho(?) lah :v

.

.

^-^v

.

Cinta itu indah. Cinta itu ingin memiliki.

Begitupun aku yang menginginkanmu di sisiku.

Tapi takdir terkutuk itulah yang memenjarakan kita di tempat yang terpisah.

Tidak bisa bersatu.

Aku akan mematahkan segala ketidakmungkinan itu untuk meraihmu dalam dekapanku.

Walau harus menjadi racun yang menyakitkan.

Kau selamanya adalah milikku.

.

.

"Karena sang Pangeran menikahi gadis lain, Mermaid itupun menangis tersedu kembali ke tempat asalnya. Melebur menjadi buih di lautan. Selesai."

"Kenapa Pangeran itu jahat sekali, ibu? Kenapa membiarkan putri mermaid menangis dan menjadi buih?" seuntai protesan keluar dari bibir mungil anak kecil berusia 5 tahun, bibirnya terpout sempurna, raut wajahnya menyiratkan ketidakpuasan. Seulbi terkekeh, menutup buku dongeng yang tadi dibacakan untuk putri kecilnya. Meletakkan di atas meja dekat lampu tidur yang berpendar di kegelapan.

"Sayang, di dunia ini kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Terkadang walau sudah berusaha keras sekalipun, impian kita belum terjangkau." Seulbi menaruh jari telunjuknya di bibir putrinya mengisyaratkan untuk diam dulu karena melihat anaknya ingin memprotes.

"Tapi, semua ada alasannya, sayang. Tuhan selalu adil pada hambanya. Mungkin saja jika putri mermaid itu menikah dengan pangeran ia tidak bahagia nantinya. Selalu ada alasan dibalik semua peristiwa, dan yang harus kau ingat adalah untuk jangan berhenti berharap dan berusaha. Karena hanya itu yang akan menerangi kita di kegelapan hidup." Anak manis itu terdiam berusaha mencerna penjelasan ibunya walau hanya beberapa yang dimengerti pikiran polosnya.

"Nah, sekarang Hyukie harus tidur. Ini sudah larut." Seulbi tersenyum saat Hyukjae-anaknya- menguap lebar dan mengusap-usap matanya. Sangat imut. Ia menarik selimut berwarna biru muda, menyelimuti putrinya yang sudah menutup mata. Hari sudah sangat malam, jarum jam menunjukkan pukul 22.10 kst. Dari luar sayup-sayup terdengar suara hewan nokturnal yang biasa menghiasi malam. Seulbi mencium dahi putrinya, merapikan poni cokelat agar tak mengganggu tidurnya.

"Selamat tidur, sayang. Mimpi indah."

"Ibu…" wanita paruh baya itu menoleh saat sudah di depan pintu. Melihat putrinya bergumam dalam tidurnya.

"Kalau aku bertemu mermaid itu, aku pasti mau menikah dengannya." Seulbi tertawa pelan, tak menduga anaknya akan bicara begitu.

"Hyukie harus mencari mermaid laki-laki, baru bisa menikahinya." Tak ada jawaban. Hyukjae sudah tertidur pulas. Tadi itu murni igauannya karena masih terbawa alur dongeng yang dibacakan ibunya. Wanita paruh baya tersebut menggeleng pelan dan perlahan menutup pintu kamar. Meninggalkan Hyukjae yang bergelung nyaman di alam mimpi.

.

.

To be continued

.

.

Ff Ini akan saya lanjutkan langsung ke chapter akhir. Di mohon reviewnya apa kalian masih menginginkan kelanjutan ff ini atau tidak. Kalau tidak ada yang merespon tidak akan saya lanjutkan.

Terimakasih.

Review?