Ceritanya sama kayak yang aku alami bersama teman-teman sekelas yang sengsara dalam balutan dunia Ujian Akhir Semester =w=. Yosh, Enjoy :3

Hari Kamis. Hari yang tidak aku sukai. Kalo lagi hari-hari biasa pelajarannya ngebetein semua, bikin mual jadinya -_- . Termasuk hari ini, pas lagi ujian akhir, pelajarannya juga ngebetein, bikin pusing, dan yang pasti kepo(?). Matematika, pelajaran dengan sejuta angka, rumus, dan juga ada orang pacaran(?), si x-y. Aku tidak menyukai pelajaran itu karena melelahkan, membuang banyak tenaga berpikir, dll.

Bel berbunyi, tanda pelajaran pertama dimulai. Para murid sengasara mulai panik karena mendapat suatu informasi.

"Oy, hari ini pengawasnya AKASHI-SENSEI!" Izuki menyebutkannya dengan teriak,kaget-kaget ga puguh.

"Beneran?! Bussseeet, mana pelajaran Matematika lagi!" Hyuuga parno kebangetan.

"Bisa-bisa kita semua mati nih kalo ketahuan kerja sama TwT" Koganei nangis.

"Tch, tamatlah"

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, para murid langsung parno ga jelas untuk kembali ke bangku masing-masing.

"Selamat Pagi, semua." Akashi-sensei, masuk dengan cool dan kalem.

"P-pagi, Sensei"

"Hari ini pelajaran Matematika? Oh, Bapak sangat senang sekali dengan pelajaran ini. Saya harap, kalian semua bisa mengerjakan dengan lancar, hasil sendiri, dan yang terpenting 'ckresh' jangan sampai ini terbang yak!" Akashi-sensei dengan santai berbicara sambil masang senyum horror~

Para murid langsung terpaku diam, tak ada yg bisa dilakukan selain 'mengerjakan tanpa liat kanan kiri'. Akashi-sensei pun membagikan LJK dan soal. Pelajaran pun dimulai dengan suasana mencekam.

Awal-awal masih bisa tuh ngerjainnya, kesananya sedikit susah, semakin susah, hingga sangat susah. Hanya baru beberapa saja buletan hitam tertera pada lembar jawaban. Ingin sekali aku memalingkan muka dan menanyakan jawaban. Tapi, mungkin aku hanya bisa melirik tanpa di iringi pergerakan kepala.

"Sst, Kagami. Jawaban no.25 apaan?" Koganei beraksi, namun dengan suara pelan.

"Aku juga kagak tahu. Susah bro! Tanyakan pada Aida atau Kuroko, mungkin mereka tahu."

'Ckresh', suara termenyeramkan di dunia(?) kembali berbunyi, pertanda sang pemilik mengetahui apa yg terjadi. Waktu menunjukan pukul 9.15, ada sekitar 45 menit lagi sebelum selesai. Tiba-tiba Akashi-sensei berdiri.

"Nak, Bapak permisi dulu ya. Jangan buat keributan!" tegasnya sambil keluar ruangan kelas.

Para murid yg tengah sengsara di dalam penyiksaan neraka ini(?) merasa senang dan langsung saja pada nanya. Sampai-sampai hampir membuat keributan, Aku pun berbicara sedikit keras.

"Woy, Aida. Kamu udah ngisi semua?" Semua terdiam. Mungkin dalam satu waktu tersebut berpikiran sama, menunggu jawaban Aida dan berharap dikasih jawaban atas soal Matematika yg menyiksa.

"E-eh. Udah."

"Aida, aku mohon bantuanmu, beri kami jawaban atas soal ini, kami sangat membutuhkan itu" Semua langsung masang muka 'anjing tersesat yang abis kejebur dan ketemu orang yg melihatnya'.

"E-eh, seenaknya saja."

"Kami mohon padamu, Aida sang Bidadari cantik,indah,mempesona,menawan" Masang muka makin menjadi-jadi.

"Huh, Baiklah. Tapi dengar baik-baik, Aku tidak akan mengulang dua kali, jadi bersiap!"

Aida pun menyebutkan jawabannya dari no.1-40. Baik banget tuh si Aida ckckck XD. Semua terlihat lega, dan langsung bersorak "Terima Kasih, Aida!" . Aida pun membalasnya dengan ekpresi wajah antara tidak senang dan biasa aja.

Akashi-sensei pun kembali. Aku merasa aneh, ko lama banget yaa, tapi ga apa2 sih lagia malah untung. Jam menunjukan pukul 9.55 . Akashi-sensei pun meminta kepada yang sudah, agar bisa dikumpulkan. Para murid pun langsun serentak ke arah meja Akashi-sensei. Dan akhirnya, siksaan dari neraka pun berakhir…

*sweatdrop* Yah, seperti itulah kira-kira kejadian yang aku alami, walau tidak terlalu mirip apalagi yang hampir bagian akhir, gile aja ada yg kayak gitu hihi :3 . Yo, terimakasih yang sudah membaca ^^)/

Reviews? Silahkan~