This time
Pair : official
Warning : typo(s), alur kecepetan, dll.
Summary : 1771 dan 2014. Angka yang sangat berbeda jauh namun sebuah legenda dari nenek moyang yang awalnya tidak dipercayai itu, benar-benar terwujud.
Sudah menjadi sebuah legenda bahwa jika matahari bumi dan bulan berjejer membentuk sebuah garis lurus maka dimensi ruang dan waktu akan terbuka.
Malam yang dingin dan bersalju, di Seoul 1771.
Salju turun di tengah sebuah kota yang gelap, wajar saja ini sudah memasuki tengah malam dan waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh yang telah dipaksa untuk bekerja keras seharian. Tidak terkecuali di sebuah gereja, cahaya lilin terbias melalui kacajendela, didalam sana terdapat seorang lelaki sedang menunduk dan berdoa-
"amen" ucapnya berbisik.
Sehun-nama lelaki itu bersyukur bisa meluangkan sedikit waktunya untuk mengunjungi rumah tuhan dan dengan langkah yang lembut dia menuju pintu keluar sembari memasukan kedua tangannya ke saku jaket. Natal hampir tiba dan dia sungguh tidak sabar. Dalam perjalanan menuju kerumahnya ada seseorang berlari menghampiri-
"sehuuun!" Teriaknya nyaring sambil menyamai langkah panjang sehun, orang itu menarik nafas dalam dan mulai berbicara.
"besok...kris..dia..dia" sehun langsung menghentikan langkahnya seakan mengerti dengan maksud orang itu dia langsung memegang pundaknya dengan sedikit mengguncang "kau tidak bermaksud bahwa kris akan..." Lelaki itu hanya diam menatap
"jawab aku jongin!"
"Kris...dia akan di eksekusi besok" jongin berbicara ditemani dengan angin malam yang tiba-tiba berhembus kencang dan saat itu juga kaki sehun tidak dapat menopang berat tubuhnya dia terjatuh dengan pandangan kosong.
Hari yang baik untuk mati, itulah pikir kris dia menatap kosong satu persatu temannya yah seharusnya ini hari yang cerah bukan? Mereka semua tahu hidup di jaman ini jika satu saja kau membuat kesalahan maka kematian akan menantimu, sungguh kejam memang.
"terima kasih sudah mau menjadi teman dekatku..." Kris tersenyum hangat dia menatap satu persatu teman baiknya itu mulai dari suho dia berjalan mendekat dan memeluk erat-
"suho, jaga mereka semua ini perintah dariku dan kau..." Perkataannya terputus saat tiba-tiba saja suho langsung memeluk sahabat terbaik yang pernah dia miliki "well man aku pasti akan menjaga mereka kau tidak perlu khawatir"
Suho tersenyum paksa lalu kris mengangguk dan menatap chanyeol, jongdae, jongin, dan sehun " aku akan sangat merindukan kalian adik kecilku, ingatlah jangan sampai di antara kalian ada yang bernasib sama sepertiku, arra?" Mereka hanya diam saja dan tiba-tiba langsung memeluk kris.
"hyung...hyungg..." Jongin meracau.
"aku menyayangimu hyung..." Sahut chanyeol dan chen bersamaan.
Kris terharu sekali dan melihat sehun yang hanya diam memeluknya "sehun, kau...jadilah orang yang berbakti ne jangan kecewakan hyung" dan saat itu juga tangis sehun pecah tak dapat dibendung.
"kita pasti akan bertemu lagi, jika aku dilahirkan kembali aku harap aku akan mempunyai sahabat seperti kalian"
Orang-orang mulai gusar sebentar lagi akan ada hukuman mati dan ditengah-tengah sana ada sebuah tiang gantung yang siap memakan korban, kris sekarang tengah diseret oleh para prajurit khusus, banyak cercaan dan tangisan saat kris melewati orang-orang itu.
"gantung dia!" Sang komandan memberikan intruksi. Leher itu terikat dengan kencang dan tak beberapa lama...
"selamat tinggal.." Tubuh itu tiba-tiba menghilang.
Tanpa sadar bahwa saat itu matahari bumi dan bulan baru saja membentuk garis lurus.
Suasana di tanah lapang itu mendadak hening, mereka semua masih mencerna atas kejadian tadi kris tiba-tiba saja menghilang. "Kalian semua ikut aku sekarang" suho memberi perintah dan yang lain hanya mengangguk.
Saat sampai dikediaman mereka semua memasuki perpustakaan yang sangat luas itu
"ini...aku tidak percaya apakah legenda itu benar adanya?" Semua tampak kebingungan dengan kalimat yang dilontarkan suho "maksudmu hyung?" Suho terdiam sebentar dan menatap adik adik tersayangnya "kalian tentu tahu kan tentang legenda yang menyatakan bahwa jika matahari bumi dan bulan berbaris lurus maka dimensi ruang dan waktu akan terbuka dan kris dia menghilang tentu ada hubungannya degan itu" jelas suho panjang lebar.
"Begitukah? Bagus sekali berarti kris hyung tidak mati, tapi mengapa hanya kris hyung, maksudku apa kita harus dihukum mati dulu begitu baru…? ujar kai
"ruang dan waktu, apakita bisa menyusul kris hyung?" Kali ini chanyeol yang bersuara.
"aku pernah membacanya bahwa ada satu ramuan yang bisa membawa kita menuju tempat dimana kris hyung berada dan tentu saja bukan jongin, kita tidak perlu dihukum mati terlebih dahulu, karena portal menuju dunia lain hanya ada di tempat kris hyung berdiri tadi"
chen berjalan kesebuah almari tua dan mengeluarkan sebuah buku dengan sampul kulit cokelat "buku apa itu"? Jongin bertanya.
"buku itu...kukira sudah musnah dibakar saat serena..."
"Serena si penyihir itu?" Suho mengangguk. "Didalam buku ini tertulis jika kita menginkan untuk menyusul atau pergi jauh cukup dengan ramuan mawar abadi"
"mawar… mawar yang telah membusuk berwarna hitam dengan dicampur oleh berbagai macam kaki tikus...?"
"kaki tikus, apa itu lelucon?" kening chanyeol berkerut.
"lalu tuangkan ramuan itu keportal tapi kau harus menunggu sampai matahari terbenam dan selamat datang di tempat yang tak pernah kau bayangkan" jongdae membalik halaman selanjutnya namun kosong.
"well kukira itu sudah jelas ,bagaimana?" Hening
"kau yakin kita akan ke tempat kris hyung? Bagaimana kalau kita berpisah?" jongin bertanya dengan raut muka takut.
"Jikalau itu terjadi maka percayalah kita pasti akan bertemu lagi" sehun berkata bijak.
Gimana? Lanjut lanjut atau…..
