"Sarangeun hanaingabwa… nemameun byeonchiannabwa…

Neolhyanghae jikyeoon sarangijeneun da malhalsu itdago…

Neol saranghae…"

Readers: Author ngapain nyanyi-nyanyi sendiri gitu…?

Hyahahahahay! Entah kenapa setelah ngedengerin lagunya A.N JELL yang ini… (judulnya Still), saia jadi pingin main-mainin para anggota grup band A.N JELL sama karakter-karakter Kuroshitsuji favorit saia. Karena belakangan ini, mereka lagi ngetren-ngetrennya di dunia hiburan. Hyaaa… ^^

Disini, nama-nama anggota A.N JELL saia tulis sesuai di film drama Korea 'You're Beautifull/He's Beautifull'. Jadi bukan nama aslinya (walaupun saia tahu nama asli mereka). Awalnya, cerita ini terinspirasi dari film drama Korea yang tayang jam etengah 4 sore di salah satu stasiun tv swasta, juga dari mimpi saia. Entah sejak nge-fans sama mereka dan Kuroshitsuji, saia jadi mimpiin mereka berdua sekaligus! Hahahahahaha!

Ha! Di fic saia sebelumnya, 'Sorekurai Wakatteru', Saia mau berterimakasih kepada:

Umiikpmft: iyap! Sedih, keren, indah. Saia aja yang baca ulang rasanya jadicampur aduk. Makasih komennya… ^^

Nekochan: hyay! Makasih, Neko san… ^^ m… jgn panggil saia touya dumz… yunoki ajah. Hehehe… SAIA SUKA SEMUA CERITAMU! ^^

Nirmala Azalea: Salam juga… ^^ iya. Maaf kalau ada banyak kesalahan ketik. Saia bikinnya udah malem. Hehehe…

Nanachie: urye! Makasih, makasih, makasih! Ternyata yang nangis bukan cm saia doang! Saia akan coba bikin cerita yang lebih sedih dari ini! tunggu! ^^

Arashiyama: iya, iya. Cup,cup,cup. Ga usah di gede2in. hehehehe… luph U ^^

Buat yang belum saia sebutin, maaf banget.

Oke… semoga kalian semua suka. Terutama penggemar Kuroshitsuji dan A.N JELL (dalam film drama korea 'You're Beautifull/He's Beautifull')

Summary: "A… A.N JELL!" Ciel Phantomhive menjerit tidak percaya.

Bagaimana nasib Ciel Phantomhive dan Sebastian Michaelis begitu diminta untuk menjadi anggota baru A.N JELL? grup band Korea yang sedang naik daun…?

Disclaimer: Kuroshitsuji punya Bu Yana Toboso. You're Beautifull/He's Beautifull punya SBS (Seoul Boardcasting System) dan warga Korea. Saia cuma pinjem mereka. T.T

Enjoy… ^^


CHAPTER 1: BECOME AN A.N JELL'S MEMBER?

Heathrow Airport

Seorang pemuda berjalan menuju ruang tunggu Bandara International Heathrow, untuk menunggu pesawat yang akan ia naiki menuju Korea Selatan. Ia memakai jaket berwarna biru gelap dengan aksen bulu-bulu hitam putih di bagian kerahnya. Kedua matanya ditutupi kacamata berlensa hitam. Ia berjalan dengan begitu berwibawa sambil menarik sebuah koper. Sesekali, ia menyilakkan rambut biru kelabunya yang poninya sudah melebihi mata. Ia nampak cuek. Padahal, disekitarnya, banyak orang-orang menggerumbul dan meneriakkan namanya. Petugas bandara sibuk menenangkan mereka. Apalagi, kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Karena ia sedikit merasa gerah, ia pun melepaskan kacamata hitamnya dan sedikit mengibas-ngibaskan rambutnya. Mata biru sapphirenya bersinar tajam, beredar keseluruh penujuru bandara. Para penggemarnya langsung menjerit histeris melihat tingkah laku pemuda itu yang menurutnya keren. Tidak. Bukan hanya keren. Tapi sangat keren!

Ya. Pemuda tampan itu, Ciel Phantomhive, pemuda blasteran Inggris-Jepang itu baru saja bergabung di dunia hiburan 1 tahun lebih 5 bulan yang lalu. Usianya pun masih cukup belia. 16 tahun. Walaupun ia baru 16 tahun, tapi kepribadiannya bisa dibilang cukup dewasa. Tapi, ia sedikit pemalu bila bertemu dengan orang baru. Hanya dalam waktu 1 tahun lebih 5 bulan saja ia menjadi penyanyi terkenal dan namanya sudah mendunia. Ia menjadi sangat terkenal.

"Ciel. Pukul 10.00 nanti, pesawat sudah datang. Aku hanya ingin mengingatkan. Dan kita berangkat sekitar 15 menit sesudahnya. Kita sudah ditunggu oleh kepala kantor A.N Entertainment di Korea Selatan." Kata seorang lelaki jangkung berambut pirang, yang tak lain adalah sang manajer, Red Hudson, sambil menyondorkan segelas minum.

"Aku Tahu." Jawabnya sambil menerima gelas tersebut dan meneguknya.

Melihat itu, manajer Red hanya bisa tersenyum sambil geleng-geleng.

Yaah… begitulah. Ciel memang sudah ditunggu oleh kepala kantor A.N Entertainment di Seoul, Korea Selatan. Sebulan yang lalu, ia ditawari untuk pindah dan bergabung dengan sebuah band Korea yang sedang naik daun, A.N JELL, di bawah naungan A.N Entertainment. Namanya unik. Bila dieja sepenuhnya, bisa jadi anjell atau dalam lafal bahasa Inggris jadi angel. Grup itu sudah beranggotakan empat orang personil. Ciel tidak percaya grup itu bakal ditambah satu orang lagi. Yaitu dirinya.

Walaupun tinggal di Inggris, ia juga tahu grup band tersebut. Grup itu juga sudah begitu terkenal di negaranya, juga Korea tentunya. Sudah tiga tahun grup itu berdiri, dan sudah mengeluarkan sedikitnya enam album. Hebat! Ciel sendiri baru keluar single kedua dan akan meluncurkan album. Ya… secara juga, sih… A.N JELL memang masih lebih terkenal ketimbang dirinya.

Ia jadi teringat saat-saat itu…

"Apa! A… A.N JELL! A.N JELL yang itu…! Ng… ng…" jeritnya tidak percaya sambil menggebrak meja menejernya.

"Yap. Kau benar. A.N JELL. grup band Korea yang sedang naik daun. Aku sudah kenal dekat dengan kepala kantor A.N Entertainment, dan juga personil band A.N JELL. Ya… karena setahun yang lalu, aku bekerja di situ." Kata sang manajer sambil mengepulkan asap rokok. "kau mendapat tawaran untuk bergabung dengan mereka. Bukankah kau juga berpikir ingin pindah dari naungan Bird Music ini…?" lanjutnya.

Ciel terdiam. Ia kembali duduk, dan memalingkan kepalanya, dan sedikit menundukkan kepalanya. Raut wajahnya menjadi sedikit tegang dan geram.

"Memang benar. Bird Music ini membuatku gerah. Aku ingin keluar dari sini. Di sini yang ada hanya skandal!" katanya geram. "mungkin sebentar lagi juga akan bangkrut."

"Yaah… bagus kalau begitu. Jadi bagaimana? Apa keputusanmu? Aku juga tidak keberatan untuk kembali ke Korea. Tentunya ke Seoul. Aku sudah rindu dengan manajer Ma Hoon Yi. Hahahaha!"

Ciel hanya melirik manajernya tertawa.

Manajer Red menghisap batang rokoknya dan sedetik kemudian ia menyemburkan asapnya.

"Kalau kau menerimanya, aku akan mengatur keberangkatanmu ke Seoul. Lagi pula, di sana, kau akan menjadi lebih terkenal. Bukankah kau juga sangat jago berbahasa Korea?"

Ciel mengangkat sedikit kepalanya, lalu menunduk lagi.

"Baiklah… Aku terima."

Mengingat itu, Ciel mendesah. Ciel sudah berada di dalam pesawat. Ia melihat keluar jendela. Ia terdiam dengan tenang. Matanya sayu melihat gerumbulan awan.

.

.

A.N Entertainment, Seoul, Korea Selatan

"Apa! Benarkah itu!" jerit Go Min Nam dan Jeremy bersamaan.

"Yaah… begitulah. Anggota A.N JELL kalian akan ditambah. Mereka adalah penyanyi dari Inggris."

"INGGRIIISS!" jerit mereka berdua lagi.

Mendengar itu, Hwang Tae Kyung, ketua grup A.N JELL hanya bisa menutup telinganya dengan jengkel. Sedangkan Kang Shin Woo hanya diam mendengarkan Presdirnya berbicara.

"Kalian ini Heboh sekali." Presdir A.N Entertainment, biasa dipanggil Pak Ahn itu bersweatdrop ria. "yah… begitulah. Walaupun begitu, mereka itu blasteran Inggris-Jepang, lho..."

"He…? Inggris-Jepang?" kata mereka lagi bersamaan. Sekarang malah mereka yang sweatdrop.

Sang Presdir hanya mengangguk. "Mereka akan bergabung dengan kalian. Jadi, jaga baik-baik imej kalian. Bimbing mereka dengan baik."

Mendengar itu, Min Nam dan Jeremy tercekat. Ia kemudian memasang tampang baik-saya-mengerti-saya-akan-bimbing-mereka-dengan-baiknya dengan tekad penuh.

"Ng… maaf, Pak. Kira-kira, anggota tambahannya ada berapa orang…?" tanya Shin Woo.

Mendengar pertanyaan itu, Min Nam, Jeremy, dan Tae Kyung langsung menoleh kearahnya, kemudian menoleh kearah Pak Ahn secara bergantian.

Pak Ahn terlihat mengerjap-ngerjapkan mata. Ia heran dengan tingkah laku Min Nam, Jeremy, dan Tae Kyung yang tiba-tiba bisa kompak begitu.

"Ehem!" sang presdir berdeham. "Ng… ada dua orang."

.

.

Sekitar sore hari menjelang malam, Ciel sampai di Seoul, Korea Selatan. Kota yang bergemerlapan dan ramai. Ciel mengedarkan pandangan kesegala arah. Baru kali ini ia menginjakkan kaki di Negeri Gingseng ini. Mobil yang ia naiki berjalan cepat. Hari semakin malam, dan matahari pun sudah ditelan bumi. Kini, kota Seoul benar-benar gemerlapan. Lampu-lampu di tepi-tepi jalan mulai menyala dan bertambah semarak saja.

"Jadi begini, ya, kota Seoul itu…?" gumam Ciel.

"Ya… begitulah…" tiba-tiba, manajer Ciel menjawab. Ciel tercekat.

"Kenapa menjawabku!" protesnya. Ia bisa menyadari wajahnya memerah.

"Ahahahaha! Wajahmu memerah, Ciel…"

"Masa bodoh!" Ciel membuang wajah kearah samping.

Tapi, tiba-tiba… Ciel mendengar suara tabrakan dan merasakan mobilnya berguncang. Ia tercekat dan segera membuka kaca jendela mobil. Ia melongokkan kepalanya keluar.

Mobil pun terpaksa berhenti.

"Hei! Ada apa ini!" seru sang manajer. Ia pun memencet tombol untuk membuka kaca jendela mobil. Ia pun melihat sebuah mobil menabrak bagian belakang mobilnya.

"Hei! Apa yang kau lakukan!" protes manajer Red pada sopir mobil yang menabrak mobilnya. Ia keluar dari mobil.

Melihat majanernya keluar, Ciel juga ikut keluar. Ia melihat manajernya marah-marah pada sang supir mobil tersebut. Ciel berjalan menengok seberapa parah tabrakan itu berhasil merusak bagian belakang mobilnya.

Oh, My… ternyata parah juga! Batin Ciel sambil menggeplak jidatnya. Kini ia merasa tidak terima. Ciel menghampiri mobil tersebut. Baru beberapa langkah ia berjalan, seorang pemuda keluar dari mobil berwarna hitam tersebut. Orang itu tinggi, memakai pakaian serba hitam pekat, dengan dan memakai kacamata gelap. Rambut hitam harajukunya tertiup angin malam. Ia pun menyilakkannya dengan cara yang sangat keren.

Ciel terhenti saat melihat orang itu keluar. Ia membelalakan matanya. Tak lama kemudian orang itu melepas kacamatanya. Mata orb merahnya menyala. Ia juga menyunggingkan senyum yang kelihatan merendahkan.

"Maafkan kelalaian supirku, manajer." Kata orang itu dengan nada lembut, tapi tajam.

Mendengar nada bicara orang itu, manajer Red merasa tidak terima.

"Hei! Apa maksudmu!" katanya dengan nada melengking.

Orang itu tidak mempedulikan manajer Red dan segera masuk lagi ke dalam mobil.

Ciel masih tak percaya akan tingkah laku orang itu yang sepertinya berhasil membuatnya naik pitam. Ia tersenyum sinis sambil menggeleng tidak percaya.

Sebelum orang itu benar-benar measuk ke dalam mobil hitamnya, ia seperti teringat sesuatu. Ia melirik kearah Ciel.

"Ah… iya. Ada si tuan empunya mobil ini, ternyata." Orang itu kemudian kembali keluar dari mobil dengan gaya yang sedikit sok. Ia melambai dengan sombongnya kearah Ciel. "Maafkan aku, ya… anak manis…" katanya mengejek. Ia pun segera masuk lagi ke dalam mobil lagi.

Makin lama, Ciel makin geram. Ia pun berlari menuju mobil itu untuk menghampiri orang itu.

"Hei! Tunggu kau, Bangsat!" Ciel bergegas mengejarnya sebelum orang itu menutup pintu. Tapi ia terlambat. Pintunya sudah tertutup, dan mobil itu segera melaju. Mau tidak mau, Ciel harus menyingkir kalau ia tidak mau jadi korban tabrak lari.

Ciel begitu marah. Menabrak mobil orang tidak tanggung jawab! Dasar!

"Hei! Kurang ajar, kau!" teriak Ciel marah sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi sebagai aksi protesnya.

Mendengar Ciel berteriak, semua orang yang ada di situ langsung menoleh kearahnya. Ciel segera tercekat. Untung ia memakai kacamata hitam, jadi ia tidak dikenali orang-orang di situ. Ia salah tingkah. Ciel berdeham dan segera masuk ke mobilnya lagi.

"Kurang ajar orang itu! Apa-apan dia! Ya, Tuhan! Jangan Kau pertemukan aku dengan orang seperti itu!" gerutunya setelah menutup pintu mobil. Ia jadi bergidik sendiri.

.

.

A.N Entertainment

Tak lama kemudian, Ciel tiba di kantor A.N Entertainment. Ia disambut oleh manajer Ma Hoon Yi, manajer Go Mi Nam, dan Nona Wang Kko Di, si penata rias A.N JELL.

"M… Ciel Phantomhive? Benar…?" tanya manajer Ma.

"Yes." Jawab Ciel sedikit cuek. Tapi sebenarnya ia sedikit malu dan berdebar-debar.

"Ah… benar. Ternyata, Pak Ahn tidak salah memilihmu. Kau terlihat tampan." Puji Wang Kko Di.

"Nah… mari silakan masuk. Presdir Ahn sudah menunggu." Manajer Ma menyilahkan mereka masuk.

Ciel pun berjalan sambil merapatkan jaketnya di pandu oleh Kko Di.

Sementara Ciel berjalan di depan, manajer Ma sedikit mendekatkan ke manajer Ciel dan membisikkan sesuatu.

"Hei! Kenapa dengan mobil kalian…?"

"Eh! Eng… yah… tadi mengalami sedikit masalah." Kata manajer Red sambil garuk-garuk kepala.

Begitupun, manajer Red segera mengukuti tuannya masuk ke dalam.

Sepeninggalan manajer Red, manajer Ma masih berada di luar gedung. Ia mendengar suara mobil dan segera menoleh.

"Oh… kau Ciel Phantomhive, bukan?" kata Pak Ahn sambil menyambut kedatangan Ciel beserta manajernya.

"I-iya…"

"Ahahaha… jangan sungkan. Mulai hari ini, kau akan menjadi bagian dariku dan para anggota A.N JELL. Selamat bergabung."

Ciel terus mengangguk malu. Wajahnya sedikit memerah.

.

.

Sebastian Michaelis baru saja sampai di depan gerbang kantor A.N Entertainment. Tak lama kemudian, ia turun dari mobil dengan cara yang keren. Tak lupa ia melepas kacamata hitamnya. Ia pun mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru gadung. Gedung yang besar, batinnya.

"Ah…! Kau… Sebatian Michaelis…?" tanya seseorang sambil menghampirinya dengan sedikit tergopoh-gopoh.

"Ah… anda… manajer Ma?" tanyanya sopan.

"Benar. Ah! Kau sudah di tunggu oleh Presdir di dalam. Mari, biar kuantar."

Sebatian hanya tersenyum ramah dan segera mengikutinya ke dalam.

.

.

"Nah…" Pak Ahn membuka pembicaraan. "Ini anggota baru kalian. Perkenalkan namamu."

Go Mi Nam dan Jeremy terlihat berseri-seri melihat pemuda itu berdiri di depannya. Tinggi pemuda itu hampir sama dengan Min nam. Hal itu membuat Min Nam deg-degan. Lagipula… pemuda itu tampan… juga cantik! Cute!

He? Cantik…?

"Nama Saya… Ciel Phantomhive. Saya pindahan dari naungan Bird Music. Mohon bantuannya…" Ciel membungkuk dengan sopan.

"Ciel Phantomhive…? Namanya keren sekali. Kau… tidak terlihat seperti orang Inggris…" kata Jeremy.

"Ah… ini karena saya lebih menurun dari Ibu ketimbang Ayah saya yang orang Inggris. Dan… Saya dilahirkan di Inggris." Jelasnya.

"Jeremy! Perkenalkan dulu dirimu, baru kau boleh bertanya ini-itu!" bentak Pak Ahn.

"Ah! Ma-maafkan aku…! Namaku…" belum selesai Jeremy bicara, tiba-tiba, manajer Ma datang sambil berlari-lari kecil.

"Ah! Pak Ahn. Anggota baru kedua sudah datang!" Lapornya bak melapor pada jendral.

"Benarkah…?" Pak Ahn sedikit membelalakan matanya.

"Ah… anggota yang kedua sudah datang, ya…?" tanya Jeremy tiba-tiba ngeloyor.

"Eh? Mana? Mana?" Min Nam juga ikut penasaran. Diam-diam dibelakang Min Nam, Tae kyung juga penasaran.

Melihat anggota-anggota senior begitu antusiasnya, Ciel pun juga ikut penasaran. Ia baru tahu kalau anggota baru A.N JELL bukan hanya satu tapi dua! Kira-kira siapa dia?

Sedetik dua detik kemudian, muncullah seorang pemuda tinggi dengan baju serba hitamnya. Ia berjalan dengan penuh wibawa. Rambut hitamnya sedikit berkelebat tertiup angin malam. Ia segera digerumbulli oleh Pak Ahn, manajer Ma, dan Kko Di.

"Maaf, saya terlambat…" katanya sopan.

"Ah… tidak apa-apa. Ini belum apa-apa. Ayo! Sekalian kau juga perkenalkan dirimu." Saran Pak Ahn.

Ciel nampak celingak-celinguk, penasaran bagaimana anggota baru kedua A.N JELL ini.

"Lihat! Dia tinggi sekali! Tingginya sama dengan Kak Tae Kyung! Tidak. Mungkin sedikit lebih tinggi." Komentar Min nam.

"Diam saja, kau!" desisnya. Tae Kyung segera menjitak kepala Min Nam.

Min Nam hanya bisa mendesis kesakitan. Shin Woo hanya bisa cekikikan.

"Oke… ini dia. Anggota baru kedua kalian." Kata Pak Ahn sambil berbalik sambil memperkenalkan pemuda itu.

"Halo… Senang bisa bertemu dengan anda semua…" katanya ramah.

Melihat Sebastian, para anggota senior A.N JELL langsung terbawa suasana. Mereka membelalakan matanya dengan isyarat wow-dia-keren-sekali.

Begitu sosok pemuda tinggi itu terlihat jelas, Ciel segera terlonjak. Ia tidak bisa mempercayai ini semua. Sekejap kemudian ia mengingat sesuatu. Ternyata, harapannya agar tidak dipertemukan oleh orang itu lagi tidak dikabulkan oleh Tuhan! Orang ini… dia…

Sadar karena diperhatikan dengan sangat berbeda oleh Ciel, Sebastian segera menoleh dan berkata sambil tersenyum ramah.

"Hai… kita bertemu lagi. Tak disangka, ya? Kita ternyata sama-sama anggota baru di sini."

Mendengar perkataan sebastian tadi, Ciel segera tersadar. Ia menunjuk-nunjukkan telunjuknya dengan gemetar.

"KAAUUU!" pekiknya panik.

"Begitulah… merekalah yang akan jadi anggota baru kalian. Bimbing mereka dengan baik." Pesan Pak Ahn.

"Hai. Aku Jeremy. Salam kenal, ya… Ciel, Sebastian." Jeremy langsung menyambut tangan Sebastian dulu, lalu tangan kecil Ciel. "kau tahu? kau benar-benar tidak terlihat seperti layaknya orang Inggris pada umumnya. Tapi, matamu bisa sebiru itu… aku tahu itu bukan karena kontak lens. Kau membuatku syok!" lanjut Jeremy memelas.

Dengan begitu, Jeremy, Min Nam dan Shin Woo tertawa lepas, kecuali Tae kyung yang sedari tadi hanya diam dengan tampang dingin. Ciel hanya tersenyum malu.

"Hai… aku Go Min Nam. Ng… Kau ahli dalam bidang apa…? Tanya Min Nam lembut pada Ciel.

"Ah… saya… ahli dalam bidang tarik suara dan bermain gitar." Jawab Ciel agak malu-malu.

"Hei… jangan sebut dirimu dengan 'saya'. Biasa saja… aku tidak suka kalau ada orang terlalu formal padaku. Hahahaha…" Min Nam menyunggingkan senyum manisnya.

"I-iya… maafkan sa— eh! A… aku." Ciel segera membungkuk.

"Kalau Sebastian?" tanya Min Nam lagi.

"Saya…"

"Jangan sebut dirimu dengan 'saya'! Kita di sini sudah seperti keluarga, lho…" Min Nam menggerak-gerakkan telunjuknya.

"Maafkan aku. Aku… bisa menyanyi, bermain gitar, piano, dan biola…?"

"Biola? Benarkah itu!" tanya Min Nam dan Jeremy serempak. Entah kenapa, malam ini mereka terlihat kompak sekali.

"Iya. Tepat sekali." Sebastian tersenyum.

"Kak Tae Kyung. Apa kita juga mau menggunakan alat musik biola di band kita?" tawar Min Nam sambil berbisik pada Tae Kyung yang ada di sebelahnya.

"Tidak. Kita tidak akan memakai alat musik cengeng begituan." Tolak Tae Kyung to the point.

Min Nam sedikit terkejut. Tapi ia bisa mengerti.

"Aku tahu itu. A.N JELL bukan grup band cengeng." Kata Sebastian. Masih dengan tersenyum.

"Kau benar." Jawab Tae Kyung singkat sambil bersedekap.

"Aku… Kang Shin Woo." Shin Woo tersenyum. "kalian jago sekali, ya, bahasa Koreanya. Padahal, kalian tinggal di Inggris."

"Itu… karena aku suka belajar berbagai bahasa." Jawab Ciel.

"Benarkah!" Min Nam melengking. "kalau begitu, selain bahasa Inggris, Jepang dan Korea…"

"Aku… bisa berbahasa Perancis, Itali, dan Cina. Walaupun hanya sedikit… aku masih belajar." Ciel menjulurkan lidahnya sedikit sambil tersenyum.

"Hwaah… mengerikan!" puji Jeremy kagum.

Min Nam dan Shin Woo pun tertawa.

"Itu benar. Aku juga." Sebastian nyambung.

"He? Kau juga!" Mendengar Sebastian bilang begitu, Ciel agak tercekat. Kenapa, sih, dia harus bertemu dengan orang ini lagi! Oh Tuhan…

"Ah! Iya… Kak Tae Kyung… kau belum mengenalkan dirimu…" Min Nam mengingatkan.

Mendengar Min Nam berseru, Tae Kyung langsung terlonjak. Anak ini! suaranya memekakan sekali, sih! Bikin jantung orang lompat!

"Aku tahu, Min Nam! Sudah sana!" katanya sambil mendesis sebal. "Hai. Aku Hwang Tae Kyung." Katanya singkat dan dingin.

Mendengar perkenalan Tae Kyung yang sangat singkat, padat dan jelas itu, semuanya langsung terbelalak heran. Ia juga tidak menjabat tangan Ciel. Sebenarnya Ciel agak cengo. Kakak ini gengsi banget, sih! Sedangkan Sebastian biasa-biasa saja. Seakan sudah tahu bagaimana kepribadian Hwang Tae Kyung.

Sadar dengan reaksi teman-temannya yang aneh, Tae Kyung sedikit tersentak dan langsung salah tingkah. Ia garuk-garuk kepala.

"I-iya… aku… Hwang Tae Kyung…"

Krik… krik… krik…

"Oke! Oke! Aku mengerti! Hai! Aku Hwang Tae Kyung!" Akhirnya ia menjabat tangan Ciel dan Sebastian walau hanya sebentar.

"Salam kenal juga…" Ciel tersenyum ramah.

Tae Kyung tercekat melihat Ciel tersenyum. Ia tak menyangka reaksi anak baru ini akan begini jadinya. Merasa wajahnya mulai memerah, Tae Kyung langsung memalingkan wajahnya.

Melihat itu, Ciel mendesah dan menyunggingkan senyum diam-diam. Mereka semua unik-unik. Karakter mereka semuanya menonjol dengan baik.

Sebastian sedikit tidak percaya melihat Ciel tersenyum. Ternyata, dia manis juga.

"Ah! Iya. Berapa umur kalian…?" tiba-tiba Jeremy mendekat dan berbisik.

"Aku…? Aku baru 21 tahun." Jawab Sebastian.

"Ah… lebih muda dariku." Kata Min Nam sedikit takjub.

"Aku juga. Dengan Kak Shin Woo dan Kak Tae Kyung juga."

"Berarti… aku harus memanggil anda semua 'Kakak'?" Kata Sebastian sambil mengusap-usap dagu.

"Lalu… Ciel?" tanya Shin Woo sambil sedikit membungkuk. Secara, Ciel masih lebih pendek darinya.

"Aku… baru saja ulang tahun bulan lalu. Umurku sekarang… 16 tahun…?"

Jeremy dan anggota senior A.N JELL yang lain langsung memasang tampang tidak percaya.

"16 TAHUUUUNNN!" jerit mereka.

Sementara mereka berteriak, Sebastian hanya bisa membelalakan matanya. Ia agak terkejut.

Pak Ahn, manajer Ma, Manajer Red dan Nona Wang Kko Di hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah laku para A.N JELL senior.

"Oke-oke! Sekarang sudah malam. Sebaiknya kalian cepatlah tidur." Pak Ahn menenangkan mereka sambil sedikit sweatdrop. "Ah! Benar juga." Pak Ahn teringat sesuatu. "Sebastian dan Ciel… satu kamar, ya…?" Pak Ahn menggerak-gerakkan telunjuknya sambil berlalu.

Mendengar itu, Ciel yang tadinya tenang-tenang saja, mendadak menjadi sangat syok!

"AAPPAAA!"


Uke… Chapter 1 sampai di sini dulu. Di fic multi chapter ini, saia sengaja bikin cerita dengan setting di Korea. Bukan di Inggris. Karena saia tahu cerita Ciel Sebas mendarah dagingnya di Inggris. Saia hanya ingin mencoba suasana baru. Maaf kalau awalnya agak ngebosenin… hehehehe. Reviewnya yuah…

Yunoki touya ^^