Hari-hari

Katekyo Hitman Reborn (c) Akira Amano

Story by Chesee-ssu

Rate: T

Warning: standar applied


Happy reading ...


Susu Stroberi

Fon menatap Mammon yang masih asyik menyesap susu stroberinya. Wajah senang yang jarang Mammon tunjukkan kini hadir tanpa diundang.

"Hei, Mammon." Mammon menoleh sambil menyesap susu stroberinya.

"Pernah dengar kalau susu stroberi bagus untuk pertumbuhan dada?" tanya Fon polos, Mammon terbatuk hebat akibat ucapan Fon. Dengan sayang, Mammon memberi hadiah benjol di kepala Fon.

Esoknya, para Arcobaleno mengernyit heran saat Mammon meminum susu cokelat.


Kepang

Kadang Mammon senang melihat kepangan rambut Fon. Bukan, bukannya ia mengagumi rambut Fon. Rambut si kempoka handal itu merupakan objek bermain yang asyik baginya, seperti ...

"Aduh, tolong jangan tarik rambutku, Mammon!"

... menarik kepangan rambut Fon sehingga kepangan itu terurai. Itu sungguh menyenangkan.


Cookies

Cookies buatan Luche memang enak, semua anggota Arcobaleno mengakuinya. Fon adalah salah satu penggemar berat cookies buatan Luche.

Akan tetapi entah kenapa cookies Luche yang Mammon kirimkan hari ini rasanya benar-benar tidak enak.


Tidur

Akhir-akhir ini Mammon terlalu sibuk sampai-sampai ia tertidur di ruang kerjanya. Akhir-akhir ini juga sebuah selimut ajaib selalu menemaninya ketika ia tertidur.

Malam hari ini Mammon berpura-pura tidur dan mendapati sosok berkepang menyelimutinya seraya memamerkan senyumnya.


Senyum

Semua anggota Arcobaleno percaya bahwa Mammon adalah anggota yang tak pernah tersenyum di antara mereka.

Tapi Fon tak percaya, buktinya Mammon selalu tersenyum ketika ia mendapatkan uang.


Argumen

Sudah jadi rahasia umum bahwa Fon dan Mammon sering berbeda pendapat sehingga menimbulkan argumen yang memekakkan telinga. Seperti kali ini, mereka pun beradu argumen yang tak terlalu penting.

"Ilusi itu seni, begitu manipulatif dan penuh misteri." Mammon menggunakan nada biasa tapi raut wajahnya tidak enak dipandang.

"Tidak, Mammon. Bela diri adalah seni yang sesungguhnya. Bela diri itu elegan dan memiliki keindahan tersendiri." Fon tampak begitu tenang tapi hatinya begitu panas.

"Tidak, ilusi lebih cantik dari bela diri, Martial Art Sialan."

"Kau salah, Mammon. Kau jauh lebih cantik daripada ilusi."

Fon mengulum senyumnya ketika melihat wajah sang ilusionis memerah.


a/n: yeeeeee, jadi fic fonmamonnya, btw ini Cuma ngerjain sejam, gak lama kan? /jdesh. Mana judul nggak nyambung lagi. Lalulalulalu apa banget ini fic ya hahahah XD udahla saya nggak bisa berkata-kata makasih udah baca *terbang melayang dengan naga tercinta*