[colab FanFic]

黒子のバスケ © Fujimaki Tadatoshi

忘れちゃう君 © Alenta93 - Ryuu Dearu

.

Length : 672 words [prologue]

Pairing : AkashiXKise

Genre[s] : Romance | Friendship | Angst

Warning[s] : AU, MxM relationship, 1st POV

Summary :

Aku yang terbaring di balik selimut hanya mampu menolehkan kepalaku menatap bagaimana butiran-butiran lembut itu jatuh perlahan―mengambang di udara sebelum menyentuh tanah. "Yuki." Otakku menarik serangkaian memori yang berkaitan dengan salju pertama di bulan Desember. Biasanya aku―

.

Comments :

Hai, menelantarkan Labyrinth Memories yang lagi nge-stuck di bagian Kise, saya dengan indahnya malah bikin colab FanFic kemana-mana *nggak tau diri*headdesk* XDD maafkan sayaaa~~ *bows deeply*

Hhehe I'm back with AkaKise's FanFic X3 well, enjoy for the prologue .. Here we go :D

.

.

.

[wasurechau kimi kauyangterlupakan]

.

―Akashi Seijuurou's part―

.

.

prologue

.

Salju pertama tahun ini baru saja turun kala aku membuka mata pagi hari ini. Menarik sepasang manik crimsonku untuk tak lepas memandang jauh jendela besar di sisi kanan ruangan serba putih ini. Seperti biasa dan seperti sebelumnya, ruangan steril ini dipenuhi bau obat-obatan khas yang kuhirup setiap harinya.

Aku yang terbaring di balik selimut hanya mampu menolehkan kepalaku menatap bagaimana butiran-butiran lembut itu jatuh perlahan―mengambang di udara sebelum menyentuh tanah. "Yuki. (Salju.)" Gumamku. Otakku menarik serangkaian memori yang berkaitan dengan salju pertama di bulan Desember. Biasanya aku― Aku mengerutkan dahiku samar. Lembaran-lembaran yang penuh guratan memori itu seolah luntur dan hanya menyisakan lembaran kertas kosong. Apa yang biasa kulakukan saat salju pertama turun? Aku―

"Ohayou gozaimasu, Akashi-kun. (Selamat pagi, Akashi-kun.)"

Aku memalingkan pandangan dari jendela saat seseorang menyapaku. Kudapati seorang wanita muda dengan seragam putih rapi itu tengah tersenyum menghampiriku sebelum menggoreskan penanya pada papan jalan yang didekapnya.

"Permisi, saya akan mengecek keadaanmu hari ini." Wanita itu kemudian meraih infus yang tergantung, mengetuk-ngetukkan jarinya sebelum kembali menggoreskan penanya―mencatat data yang ia perlukan. "Salju sedang turun di luar sana. Apa Akashi-kun menyukai salju?" Perawat itu angkat bicara sebelum menyisipkan termometer kecil di sela leherku―memintaku untuk sejenak mengapitnya.

"Suka." Jawabku. Kembali mengarahkan pandangan pada jendela, tanpa sadar aku mengulurkan sebelah tanganku perlahan. "Aku ingin merasakan salju pertama di bulan Desember." Ujarku. Setelahnya aku kembali larut dengan butiran-butiran salju pertama di luar sana.

Keheningan kembali merayapi kubikel ruang serba putih ini. Aku hanya membiarkannya memeriksa tubuhku. Perawat itu tak mengajakku berbicara lagi, pun mengomentari jawabanku. Atau mungkin pikiranku yang melayang entah kemana sampai tak menghiraukan kalimat-kalimatnya?

Aku mengedarkan pandanganku, mengekor setiap kegiatannya yang tengah membereskan segala peralatan medisnya sebelum melangkah ke sudut ruangan. Berdiri di depan kalender sejenak, perawat itu kemudian menyobek lembarannya. Tak lama kemudian, perawat itu kembali menghampiri ranjangku dan tersenyum. Sudut mataku mendapati angka pada kalender itu telah berubah. Aku memandang lurus pada kalender itu. 一月三日. Ichi gatsu―mikka―? (Tiga―Januari―?)

"Ada yang Akashi-kun butuhkan?" Tanyanya yang mungkin menyadari tatapanku. "Kau merasa dingin? Apa penghangat ruangannya perlu kutambah?"

Mengalihkan pandangan, aku menggeleng pelan sebelum membuka mulutku untuk bicara namun tak ada suara yang keluar. Berdeham sejenak, aku kembali membuka mulutku dan mengatakannya dengan suara serak. "Bantu aku duduk dan bersandar pada kepala ranjang."

Perawat itu kemudian mengulaskan senyumnya. "Baik, permisi~" Ujarnya seraya mulai membantuku bersandar―mengondisikan bantal di balik punggungku agar aku bisa merasa nyaman sebelum kembali menarik selimutku hingga batasan pinggang.

"Terima kasih." Ucapku.

Setelah aku menggeleng saat ia bertanya lagi apa aku perlu sesuatu, wanita itu kemudian membungkukkan badannya undur diri, tersenyum padaku sebelum beralih dan menghilang di balik pintu putih itu.

Aku mengembalikan pandanganku menatap jendela. Tak bosan melihat langit kelabu khas musim dingin yang terbentang. Salju masih turun perlahan menimpa pepohonan tanpa dahan. Sinar mentari yang tak mau kalah dengan salju pertama yang turun menyentuh bumi pun menarik garis panjang dari celah awan kelabu, menampakkan seberkas cahaya kehangatan.

Entah sudah berapa lama aku terpaku pada pemandangan di luar sana hingga suara derik pintu yang dibuka menginterupsi telingaku.

"Ohayou, Akashicchi~!"

Aku menoleh. Menyeret pandanganku yang semula terpaku pada pemandangan putih di luar sana, manik mataku mendapati sosok tinggi semampai bersurai pirang yang menyapa dengan lengkingan dan senyum cerahnya yang hangat. Sosok pemuda yang―cantik? Tapi―

"Kau... Siapa?" Suaraku nyaris terdengar seperti bisikan. Entah sudah berapa lama aku bungkam dan tak berbicara. Pandanganku menatap kosong ke arahnya, merasa asing dengan pemuda cantik ini. Jujur, aku tak tahu siapa dia. Namun entah perasaan apa menyerbu dadaku. Perasaan itu membuat jantungku berpacu sedikit lebih cepat. Perasaan yang terus meluap, memenuhi rongga dada ini sampai terasa sesak.

Apa? Siapa pemuda ini?

Manik emasnya yang terkejut, senyum lebar di wajahnya yang perlahan pudar dan tubuhnya yang kaku seolah terpaku pada lantai yang dingin itu― Aku menelengkan kepalaku, aku takut aku telah salah berucap. Reaksi pemuda yang menjulang di hadapanku ini semakin membuatku bertanya-tanya.

Siapa―? Apa aku mengenalnya?

.

End of prologue

.

.

A/N :

Anou saa, buat colab kali ini―benernya―ada aturan maennya~ *bah! XDD*

Eeto, cerita ini benernya ada dua bagian .. Bagian Akashi dan Kise .. Tapi disini aku cuma post bagian Akashi aja .. Terus bagian Kise, ada di akun Ryuu Dearu :D

Jadiiiii buat yang penasaran ama apa yang dipikirkan Kise atau pengen tau kalo' dilihat dari sudut pandang Kise,―kalian pasti penasaran dan wajib penasaran *OY!*plakk*XD―silahkan melancong ke akun Ry dengan postingan judul yang sama―wasurechau kimi :3

Mohon kritik, saran, dan komennya untuk kelanjutan FanFic ini yak minna .. sankyuu buat yang udah nyempetin baca :*

Hai, sekian dulu .. please wait for the first chapter :D