Disclaimer: All characters belong to Masashi Kishimoto. But this story purely mine. I don't take any material profit from this work. It's just because I love it. Say You Won't Let Go © James Arthur
Warning: fragments, au, miss-typos, kinda rush, plotless, and other stuffs.
Note: untuk sasusaku fanday 2018. better dibaca sambil didengar lagunya :")
i met you in the dark
.
Sasuke ingat bintang keberuntungannya. Di malam ia bertemu Sakura untuk pertama kalinya.
Matanya hijau berkilau di tengah kegelapan, rambutnya merah muda dan ia mengenakan sweater rajut yang tebal. Mungkin ia mabuk, ketika tangannya menyentuh Sakura untuk pertama kali. Merasakan kulit-kulit halus di antara kulit jemarinya yang kasar. Mereka berdansa di kegelapan malam, mencari sinar di kedua pandang mata. Langkah mereka beriringan, seperti bintang yang bersama-sama mencari jalan di hamparan langit. Dan Sasuke merasa segalanya cukup, cukup, ketika Sakura tersenyum dan tatapnya dibalas konfesi tanpa kata-kata. Ia menariknya mendekat, hingga telinga Sakura mendengar gemuruh di dada Sasuke—hingga gemuruh dada mereka saling bersahutan, berirama, mengiringi tarian langkah mereka yang tak berhenti.
.
Sasuke tak pernah berkata apa-apa tentang cinta. Sebab segalanya terasa tak biasa. Ia berlaku dengan insting, dan kasualitasnya yang terlampau dingin. Tapi ia merasa hangat, ketika menatap Sakura yang juga menatapnya, ketika mereka tak mengujar cinta namun ada perasaan kuat menggema di dada, dan, keyakinan, ketika suatu hari Sasuke bercerita, tentang mimpinya di masa depan. Tentang Sakura yang ada di sana, tersenyum, menjadi perempuan pertama yang Sasuke lihat ketika ia membuka mata.
Ketika itu, untuk pertama kalinya, Sasuke melihat Sakura merona.
.
"Di pagi hari, aku akan membangunkanmu dengan setumpuk sarapan pagi."
"Aku akan membuatkanmu kopi dengan satu kecup di dahi."
"Aku akan mengantar anak-anak kita ke sekolah. Memberi mereka senyum, dan lambaian tangan di depan kelas mereka."
Aku akan menemanimu, hingga putih hinggap di helai rambutmu, hingga senja mengintip di balik matamu.
.
Hanya, katakanlah, katakanlah kau tak akan pergi.
.
Bintang-bintang kembali menguarkan keberuntungannya. Dan Sasuke masih sangat mengingatnya.
Ketika yang tersisa hanya senyum dan sisa-sisa hari tua. Mereka tak perlu lagi risau akan masa depan, sebab masa mereka hampir habis. Begitu panjang. Hingga jemari yang Sasuke genggam kini mengerut, mengering, namun dengan kehangatan yang masih sama. Dan garis senyumnya, dan sinar matanya yang tak pernah meredup.
—sebagaimana waktu, waktu yang tak pernah membuat Sasuke berhenti mencintai—
.
Just say you won't let go,
Just say you won't let go ...
[]
