Cerita ini dimulai dengan pemandangan dua orang yang duduk bersebelahan di sebuah sofa panjang. Yang satu merangkulkan tangannya dan yang satunya lagi menyandarkan kepalanya pada pundak yang merangkul. Mereka hanya duduk diam di depan TV yang menyala, tapi entahlah. Mereka tidak terlihat begitu memperhatikan benda kotak itu sama sekali.

"Jadi?"

"Hm?" yang lebih kecil tidak bergerak sama sekali dari posisinya meskipun dia tahu dia sedang diajak bicara. Dia masih dengan posisinya –bersandar.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?"

Oh, sebut saja mereka Jeno –yang lebih tinggi– dan Renjun –yang lebih kecil–.

Jeno mengusap-usapkan tangannya pada lengan Renjun. Jeno tahu, Renjun pasti punya sesuatu dalam pikirannya setiap kali dia mengajaknya untuk bersantai saja di apartemen milik Jeno.

Renjun tidak menjawab untuk beberapa lama. Dia hanya sempat menempelkan mukanya pada pundak Jeno yang dilapisi kaos –dia sering melakukan itu karena bau Jeno yang menguar kuat menenangkannya.

"Ayolah. Ada apa?" dia tidak sabar. Pernah, dulu, Renjun kesulitan untuk membicarakan soal keinginannya untuk pergi kuliah di luar negeri karena menurutnya, itu adalah hal yang egois. Pergi sendiri dan meninggalkan Jeno di sana. Tapi Jeno begitu mengerti perasaan Renjun, orang yang sudah dipacarinya sejak SMA sampai sekarang mereka bahkan sudah melambaikan tangan pada bangku kuliah. Dia membiarkan Renjun pergi sambil berharap itu adalah yang terbaik bagi Renjun –dan juga untuknya sendiri.

Renjun mendongakkan kepalanya sebelum memberi jarak. Pandangannya jatuh, seakan tidak mau menatap Jeno tepat di matanya. Matanya terpejam sesaat. Dia terlihat sedang berpikir dua kali.

"Kapan kamu akan melamarku?"

Hm?

Jeno tidak salah dengar?

.

.

.

TBC

a/n. HALOOO. aku-aku lagi seneng hehe makanya buat multichapter lagi. karena kebanyakan yang follow aku garagara ff noren, jadi aku bikin noren aja!

Aku seneng gara-gara aku lolos snmptn! Mau bilang makasih buat yang udah doain huhu buat syukuran(?) aku mau nantang diri sendiri(?) buat bikin sequel dari ff yang sudah-sudah(?). "ff yang mana?". Nah itu. aku gaktau. Jadi aku mau mutusin dari vote terbanyak aja deh.

Sebenernya gatau juga pada mau sequel atau nggak, tapi aku nyadar juga ff ku kayak gantung gak jelas gimana gitu. Jadi… yang mau lebih diperjelas soal ff-nya, bisa vote di review ff ini ya! Sebut judul ff-nya di sini oke oke lafyu

Dan maaf ya ini prolog huhu.