Maukah Kau Menjadi Temanku ?
Pairing : KuramafemNaru
Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjamnya untuk kepuasan pribadi, dan kepuasan orang lain.
Maukah Kau Menjadi Temanku ? (2018) by Yogatrisna
Warning : K, Typos bertebaran, berantakan, OC, OOC
I Hope You All Like It
.
.
.
.
_
Saat itu adalah hari yang menyedihkan bagi Kurama, Kyuubi, dan Naruto. Hari ini merupakan perpisahan bagi mereka bertiga. Hari dimana Kurama dan orangtuanya akan pergi menuju London. Kurama pergi menuju London untuk belajar. Mereka, Senju Family berangkat ke London, Inggris menggunakan pesawat dari Bandar Udara Internasional Narita.
"Hiks...Hiks...Kurama, apa kau benar-benar harus pergi ke London?" tanya seorang anak perempuan yang memiliki usia sepantaran dengan Kurama itu sambil menangis sesenggukkan. Memiliki rambut keoranyean dan mata violet, nama anak itu adalah Namikaze Kyuubi.
Anak kecil yang dipanggil Kurama hanya menatap sedih Kyuubi. Sebenarnya ia tidak mau pergi ke London, mau bagaimana lagi, ini juga demi kebaikannya.
"Maaf, Kyuu, Naru. Aku harus pergi menuju London agar saat aku benar nanti aku bisa sukses dan membanggakan orang tuaku." ucap Kurama dengan penuh penyesalan. Sedangkan Naruto hanya menatap sedih Kurama dengan penuh air mata.
"Hiks...Hiks...Kurama, apa kau akan kembali menuju Jepang saat dewasa?" tanya Naruto dengan menangis. Kurama pun gantian menatap Naruto. Setelah itu, ia tersenyum.
"Tentu saja, aku akan kembali. Nanti aku akan kembali ke sini dan menemui kalian kembali. Lalu kita pergi bermain-main seperti dulu kecil kita." jawab Kurama dengan antusias.
"Benarkah itu, Kurama?" tanya Kyuubi memastikan.
"Emm...benar." jawab Kurama."Tapi Kyuu, nanti kau selalu kirim surat yang kepadaku. Aku akan menceritakan selalu kegiatanku di sana." lanjut Kurama.
"Baiklah, Ku." sahut Kyuubi. Kyuubi pun melihat Naruto, dan memeluknya.
"Jangan sedih, Naru. Aku tahu kau sedih, tetap kuatlah nanti Kurama akan datang ketika dewasa nanti." ucap Kyuubi menenangkan Naruto. Naruto pun menghapus air matanya dan membalas,"Bukankah kau juga menangis Kyuu-nee?" tanya Naruto dengan polos.
Kyuubi yang mendengar hal itu mencebik mulutnya. Cemberut.
"Naru, kenapa kau bilang begitu, aku memang menangis tapi itu tadikan?" rajuk Kyuubi.
Kurama dan Naruto hanya tertawa mendengar perkataan Kyuubi. Kyuubi benar-benar seorang Tsundere.
"Gomen, gomen, Kyuu-nee. Naru tahu kok." sahut Naruto sambil meminta maaf kepada Kyuubi.
"Kau ini Kyuu, dasar cengeng." ejek Kurama.
"Aku tidak cengeng, Ku!!Aku hanya kelilipan tadi!!" seru Kyuubi dengan kesal. Ia benar-benar kesal kepada Kurama dan Naruto. Bisa-bisanya mereka mengejek dirinya, bukankah Kurama mau pergi, salahkah kalau menangis.
"Pfft...Baik, baiklah, Kyuu. Aku percaya kok." ucap Kurama dengan menahan tawanya."Emm...Kyuu, bagaimana kalo kita berbicara sebentar berdua?Naruto, bisakah kau menjauh sebentar?" tanya Kyuubi meminta izin kepada Kyuubi dan Naruto.
"Baiklah." sahut Kyuubi.
"Baik, Ku." jawab Naruto. Setelah itu Naruto pun menghampiri orang tuanya untuk berpamitan dengan orang tua Kurama, yaitu Senju Jiraiya dan Senju Tsunade.
"Jii-san, Baa-san, hati-hati, ya selama perjalanan berlangsung." ucap Naruto.
Jiraiya dan Tsunade yang mendengar hal itu hanya tersenyum mengiyakan.
"Tentu saja, Naru-chan. Kau pasti akan merindukan kami, ya kan, Naru-chan?" sahut Tsunade.
"Iya, Jii-san, Baa-san. Naru pasti merindukan kalian bertiga bersama Kyuubi." jawab Naruto dengan polos.
Tsunade, Jiraiya, Minato, dan Kushina yang mendengar hal itu tertawa kecil melihat kepolosan Naruto.
.
.
.
.
Di Tempat Kyuubi dan Kurama
"Jadi, ada apa, Ku?" tanya Kyuubi penasaran.
"Se..sebenarnya ada yang ingin kukatakan dari dulu, Kyuu. Tapi aku terlalu malu untuk mengungkapkannya." ucap Kurama sambil merona merah.
Kyuubi menatap heran Kurama. "Baiklah, apa yang ingin kau katakan, Ku?" tanya Kyuubi kembali.
"Aku menyukaimu, Kyuu. Aku, dari kecil hingga sekarang sudah menyukai dirimu yang cantik dan anggun." kata Kurama dengan lancar.
Kyuubi hanya menatap polos Kurama.
"Aku tidak mengerti saling suka-menyukai. Tapi aku rasa apa yang kau katakan sangat istimewa bagiku. Terimakasih, Ku." sahut Kyuubi.
Kurama akhirnya mengangguk mengerti. Sulit untuk dimengerti oleh anak sekecil mereka, apa arti itu suka-menyukai.
"Baiklah, Kyuu. Tapi kau janji harus mengirimkan pesan dari email." ucap Kurama sambil menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Kyuubi.
"Iya, Ku. Aku janji kok." sahut Kyuubi sambil mengaitkan jarinya ke jari Kurama. Tanpa tahu ada yang melihat mereka dengan tatapan yang sedih dengan mata biru shapphirenya yang indah.
Segera mereka pergi menuju para orang tua untuk berpamitan. Kurama berpamitan dengan Minato dan Kushina. Kyuubi yang berpamitan dengan Jiraiya dan Tsunade. Kurama, Jiraiya, dan Tsunade segera masuk ke dalam pesawat, karena dari pengeras suara, pesawat akan terbang dalam beberapa menit lagi. Maka dari itu mereka bersiap-siap.
"Jaa Kyuubi, Naruto." gumam Kurama sambil melambaikan tangannya kepada Kyuubi dan Naruto dari dalam pesawat.
"Jaa Ku." "Jaa Kurama." ucap Naruto dan Kyuubi bersamaan sambil melambaikan tangannya ke arah Kurama. Pesawat yang dinaiki Kurama dan keluarganya pun lepas landas meninggalkan Jepang.
Minato dan Kushina segera menyuruh Kyuubi dan Naruto untuk segera pulang ke rumah. Dan mereka menurutinya dengan senang hati, karena ingin menenangkan diri mereka di kamar mereka nanti setelah kepergian Kurama menuju London.
Sejak Kurama pergi menuju London, Naruto-lah yang mengirimkan pesan email dari laptop milik Kyuubi. Kyuubi sibuk dengan teman-temannya tentang masalah make-up dan lainnya.
Naruto mengirimkan pesan email menggunakan nama Kyuubi agar Kurama tidak sedih, mengingat Kyuubi bosan mengirimkan pesan melalui email. Ialah yang saat itu menatap sedih Kurama dan Kyuubi berbicara berdua. Ia tahu karena ia menguping pembicaraan mereka, salahkan telinganya yang selalu tajam. Ia melakukan itu agar Kurama tidak sedih karena Kyuubi yang ingkar janji kepada Kurama.
Kurama yang tidak tahu tentang hal itu pun hanya terus mengirim pesan email itu tanpa peduli siapa pengirimnya. Yang ia pedulikan adalah pesan itu berasal dari Kyuubi.
Selama berada di London, Kurama selalu menceritakan pengalamannya di pesan email, bahkan nyanyian gereja yang ia dengar saat di gereja London pun diceritakannya di pesan email. Naruto yang menerima pesan email melalui laptop Kyuubi pun merasakan juga pengalaman yang diceritakan oleh Kurama melalui pesan email. Naruto membalas pesan email Kurama dengan menceritakan semua hal dan kegiatan tentang Kyuubi. Ia tidak ingin Kurama curiga.
Kurama juga nenceritakan bahwa ia memiliki teman bernama Uchiha Itachi. Di pesan emailnya, ia selalu mengejek bahwa Itachi itu 'keriput', 'Tua bangka', dan 'Itachi sialan'. Naruto hanya menanggapi itu dengan tertawa.
Kalian heran bukan kenapa Naruto yang selalu membalas pesan email Kurama?Naruto sebenarnya menyukai Kurama, lebih tepatnya mencintai Kurama. Ia pertama kali bertemu Kurama saat ia sedang menangis di taman.
Flashback on...
Saat itu Naruto sedang bermain ayunan di taman. Tiba-tiba ada sekumpulan anak-anak laki ingin memainkan ayunan tersebut. Namun Naruto masih ingin bermain di ayunan itu.
Karena merasa kesal terhadap Naruto, anak-anak laki itu menakali Naruto dengan mengejek rambutnya. Mengatakan bahwa rambutnya itu jelek, seperti kotoran, dan lainnya. Ejekan itu yang membuat Naruto menangis. Anak-anak laki yang melihat Naruto menangis hanya kabur agar tidak dimarahi karena membuat anak perempuan menangis.
Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki memberikan sapu tangannya kepada Naruto.
"Ini, ambillah." ucap anak laki-laki tersebut.
Naruto mendongak untuk melihat siapa yang menolongnya, ia menatap sapu tangan itu, dan mengambilnya.
"Arigato, emm..."
"Kurama, namaku Kurama."
"Arigato Kurama-san."
"Douitashimashite, emm..."
"Naruto, namaku Naruto."
"Douitashimashite, Naru."
Sejak pertemuan itulah Kurama dan Naruto akrab, apalagi ditambah Kyuubi yang datang ke tengah-tengah mereka. Serta orang tua mereka yang ternyata adalah teman SMP semasa dulu, membantu Naruto mengenal lebih dekat Kurama. Namun Kurama lebih menyukai Kyuubi yang anggun dan cantik, dibandingkan dirinya yang ceria, tomboy, dan urak-urakan.
Flashback off...
Walaupun begitu Naruto tidak pernah menyerah untuk mendapat perhatian Kurama. Ia selalu menggunakan banyak cara agar Kurama bisa perhatian dengannya. Banyak kenangan bersama Kurama yang tidak pernah Naruto lupakan, itulah yang membuat cinta Naruto kepada Kurama semakin besar.
Jika Kurama lebih memilih Kyuubi dibanding dirinya, Naruto akan mundur karena baginya kebahagiaan Kurama lebih penting. Ia akan bahagia jika Kurama bahagia. Walaupun itu mengorbankan nyawanya.
To Be Continue
