"tak ku sangka pada akhirnya harus berpacaran dengannya, penolakan itu benar2 tjd bukan? apa itu hanya pemikiran aneh yang terlintas di benakku minggu kemarin. well sudah lewat juga bukan"
tepat di samping ku. gadis smp (lebih tepatnya baru saja lulus smp) berjalan lambat di sampingku. kedua tanganya menenteng tas sekolah. ya, aku menjemputnya setelah ia melakukan pekerjaannya, sebagai model. eh maksudku, ia setelah pulang sekolah harus pergi ke tempat pemotretan dengan seragam itu. ia bilang hari ini bagaimana aku mengatakannya. gadis ini bisa dapat uang banyak dengan umur belasan. bagaimana denganku? si laki-laki payah ini masih mengandalkan orangtua untuk menghidupinya. wajahku tiba-tiba berubah merah padam. kesal dengan sifat menjijikkan ini. si gadis yg daritadi berjalan tenang di sampingku menoleh. ia memasang wajah bingung.
"nii-san apa yang terjadi? wajahmu merah. kau sakit?" tanyanya penuh penasaran.
aku menoleh ke arahnya. sial! aku tak tahan melihat wajah cantiknya ini. hei! tau kah kalian perasaan ketika kita sedang berkencan dengan gadis yg lebih muda 3 tahun dari kita? aneh! seperti pedhophil. aku merasakannya sekarang. "aah tidak. aku biasa saja kok. jangan khawatir ayase. aku baik2 saja," aku menjawabnya.
"hmm aku kira onii-san sakit."
sore ini aku dan ayase berencana hanya pergi berdua ke taman bermain. ia sedang tidak mood untuk ke mall atau restoran hari ini. jadi kuputuskan untuk ke sini saja. "eh iya, aku merasa senang ketika saat bersama denganmu, kakak mesum."
gadis ini?! bukannya kita sudah berpacaran? harusnya kita bisa mengeluarkan kalimat2 romantis gtu.
"ugh ayase kau tau betapa sakitnya dikatai julukan itu olehmu?" aku menghela nafas.
"haha maaf onii-san. aku hanya ingin menggodamu saja kok."
gadis itu mengambil tempatnya di ayunan. menggerakkan kakinya ke depan dan ke belakang agar mekanisme ayunan dapat bergerak. sedangkan, aku berjalan menuju ke belakang ayase dan mendorong ayunan itu secara perlahan. ayunan bergerak pelan, angin semilir lembut membelai kulitku dan kulit ayase. aku menutup mata untuk menikmati saat ini,my little angel ayase-tan.
"onii-san, aku ingin bertanya. apa yang menyebabkanmu menerimaku sekarang? padahal dahulu kau kan menolakku. aku ingin tau alasannya," ayase menatap mataku lekat2. dia tampaknya sangat serius bertanya akan hal ini. ugh sial, kerongkonganku tiba2 kering. mulut ini hanya bisa mengunci rapat. aku berpikir, apakah jawaban yang tepat untuk menjawabnya.
"ah ano... aku akan jujur sekarang ayase. kau tau, sebenarnya ayase lah cinta pertamaku. ketika kau datang ke rumah. wajahmu itu selalu terngiang dalam ingatanku. terutama ketika sebelum tidur. ketika aku mengatakan kalau aku menyukai adikku yah yang sebenarnya waktu itu hanya bohong belaka. sedikit perasaanku sakit. sejak saat itu, kau juga mulai menjauhi ku bukan?". ayase mengangguk.
"tetapi, ketika secara tiba2 kirino memaksamu untuk mengurusku. sedikit hati ini merasa senang. pada akhirnya aku bisa berbaikan denganmu. walau saat itu hanya 1 bulan. aku merasa senang."
"alasan aku menolakmu waktu itu adalah aku sedang menyukai seseorang. bukan kuroneko, bukan, tetapi gadis lain...".
ayase menatap kembali mataku. ia bertanya, "siapa gadis itu?". sungguh berat untuk mengatakannya. "aku menyukai adikku. sungguh."
"onii-sa..," aku meletakkan jari telunjukku di depan mulutnya. berharap agar dia untuk tidak mengatakan kata-kata apapun. "ya waktu itu sebuah kesalahan. pada akhirnya rasa cinta pada adikku hanya sebuah penyelewengan takdir. tak mungkin bukan seorang kakak mencintai adiknya? menjijikkan." "jadi onii-san mencintai kirino?" " ya, dahulu. sekarang, aku hanya seorang siscon. bukan, penjahat incest," aku menjawab sambil tersenyum licik.
BUUUUK!
kaki milik ayase tepat mengenai ulu hatiku. sial sakit sekali! "kau menjijikkan onii-san! tetapi itulah yang aku suka darimu," dia mendekatiku. aku masih terduduk memegangi tkp tendangan tadi. rasanya seperti ulu hati ini ingin pecah. ayase menunduk di depanku. cup! tiba2 kecupan kecil mendarat di dahiku. peristiwa mendebarkan itu mengembalikan ke kenyataan yg sebenarnya. rasa sayang antara saudara dan seorang kekasih itu berbeda. selalu ada gap yang nggak mungkin hancur diantara mereka. contohnya saja rasa cintaku pada kirino, tak akan pernah mungkin terrealisasikan walaupun butuh waktu 1000 tahun. tetapi, rasa cinta antara aku dan ayase memiliki kemungkinan bertahan yang lebih dibanding dengan kirino. aku adalah aku. sedangkan ayase adalah ayase. kami tak memiliki hubungan sedarah kami tak memiliki masalah jika saling mencintai. berbeda bukan dengan cinta dengan sesama saudaranya?
ayase berdiri. ia menjaga jarak dariku. lebih tepatnya melangkah mundur menjauhiku. sedangkan aku, masih duduk di situ. mencoba mencerna apa yang barusan terjadi antara aku dan ayase.
gadis itu tersenyum. "ayo bangun onii-san! aku lapar! tolong traktir aku ya!" tangannya melambai-lambai memanggil. aku berdiri. membalas lambaian itu sembari tersenyum dan menghampirinya. sore itu kami pun makan bersama hingga telpon dari kirino membuat makan malam bersama ayase rusak seketika.
