JOYday Event: Baby Star

.

.

Dhienhie Kyuminshipper Fujoshi

.

.

Genre: Romance, Little Hurt/Comfort

.

.

Rate: T

.

Lenght: Twoshot

.

.

Disclaimer: KyuMin milik Tuhan. Kyuhyun milik Sungmin dan Sungmin milik Kyuhyun, mereka saling memilki walau sebenarnya saya ingin memonopoli Sungmin untuk diri sendiri *bletak* Jalan cerita murni milik Sakurakouji Kanoko tapi FF abal ini milik saya seutuhnya XD.

.

Warning: YAOI, Typo(s), DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH! NO PLAGIAT!

.

.

.

enJOY~

SHOT 1

a/n: Fanfict ini re-make dari komik buatan Sakurakouji Kanoko dengan judul sama 'Baby Star'. Di komik aslinya ini straight, cuma aku re-make jadi YAOI, buat penggemar Sakurakouji Kanoko, aku minta maaf kalau ini mengganggu kalian. Mungkin ada sedikit perubahan disana-sini umtuk membuat jalan cerita pas dengan main cast kita. Ini remake pertamaku, kalau jelek jangan bawa pentungan, harap dimaklumi aja ya chingudeul #bow

Ah, nanti di bawah ada sedikit cuap-cuap yang harus dibaca. Aku mau minta tolong sama chingudeul. Oke?

.

~(*o*)~

.

This fict is dedicated..

To the world biggest shipper..

The JOYers..

Seorang namja manis terlihat berdiri didekat bangku panjang taman kota. Dari gelagatnya setiap melirik jam tangannya terlihat jelas kalau namja itu sudah menunggu seseorang sejak tadi. Pakaian musim panasnya ia rapikan sejenak sebelum kembali menengokkan kepalanya ke arah pintu masuk taman kota.

"Lama sekali," gumam namja manis itu sambil kembali melihat jam tangannya. Panas matahari sedikit terasa membakar kulit membuat sosok manis itu makin menenggelamkan tubuhnya dalam naungan pohon akasia yang tepat berada di belakang bangku.

"Sungmin-ah."

Namja manis yang tengah menunggu itu menoleh ke asal suara yang ada di belakangnya.

"Kau ingin pergi berkencan ya?"

Sungmin tak berniat menjawab, namja manis ini sudah biasa menghadapi dua orang yeoja yang suka sekali memulai masalah dengan siapapun tak terkecuali dengan si manis bernama lengkap Lee Sungmin ini.

'Soyou-sshi dan Dasom-sshi.'

Yeoja berambut pirang bernama Kang Jihyun atau akrab disapa Soyou sedangkan yang berambut hitam sebahu bernama Kim Dasom. Dua yeoja bertubuh tinggi ramping itu tersenyum manis pada Sungmin.

"Kau kencan dengan anak judo si besar Kyuhyun itu ya?"

Sungmin masih tetap memilih diam, tidak ada gunanya terlalu mendengarkan ocehan yeoja-yeoja yang sebenarnya sangat menyenangkan ini.

"Ahahahaha, bersabarlah! Mungkin si besar sedikit lama," tawa cekikikan ala anak SD yang Dasom keluarkan cukup terdengar lucu membuat Soyou ikutan cekikikan menertawakan hal yang menurut Sungmin tidak lucu sama sekali.

"Tapi kadang mengganggu juga. Aku benar-benar tak bisa lihat apa bagusnya si besar itu."

Masih diam. Sungmin masih bertahan dalam diamnya, namja manis ini benar-benar tak ingin terlibat jauh dengan dua yeoja ini.

"Semoga harimu menyenangkan ya. Kami pergi dulu, Sungmin-ah~"

Tawa cekikikan itu masih saja terdengar, bahkan dua yeoja itu menunjuk-nunjuk ke arah kotak bekal yang dijinjing Sungmin. Semilir angin menerbangkan rambut halus Sungmin, matanya terpejam menikmati semilir angin, suasana seperti inilah yang sangat cocok bagi Sungmin untuk memikirkan sosok itu

'Pacarku.. biar saja mereka menjuluki pacarku yang bukan-bukan, walaupun aku tak suka itu.. tapi hal itu memang benar, dia memang begitu sejak awal~'

"Mian sunbae! Aktifitas klub memakan waktu yang cukup lama."

Sungmin membuka matanya kemudian menoleh. Dibelakangnya berdiri seorang namja tinggi berkacamata. Model curtain hair terlihat mengganggu pengelihatan siapapun namun Sungmin tersenyum dengan hal itu.

'Dia memang begini sejak awal,' Sungmin kembali bermonolog sambil memerhatikan sosok yang masih terengah-engah mengatur napas.

"Kyuhyun-ah, kau kesini dengan pakaian itu?" tanya Sungmin membuat namja tinggi itu langsung meraba-raba pakaiannya dengan panik. Ya, Kyuhyun masih dengan seragam judonya.

"Ah, maaf sunbae. Aku tidak sempat.."

"Oh, gwaenchana," jawab Sungmin sambil tersenyum tulus sampai dua sudut matanya menyipit lucu.

'Jika mengganti pakaian sekalipun dia hanya punya kaos.'

Sosok tinggi itu menatap Sungmin saat sadar Sungmin tengah mengamatinya.

"Ah, ayo kita makan! Aku membuatkan makan siang."

"Sungmin sunbae~"

Kyuhyun menatap kagum sosok yang masih saja tersenyum dihadapannya, bedanya Sungmin kini tampak mengangkat kotak bekalnya seolah menunjukkan pada Kyuhyun kalau ia telah membuat makan siang spesial untuknya.

"Ayo."

Sungmin langsung mendudukkan diri di bangku panjang yang sejak tadi menemaninya. Pemilik rambut coklat terang itu menepuk sisi kosong di sebelahnya mengisyaratkan agar Kyuhyun duduk di sana.

Kyuhyun menggaruk belakang kepalanya salah tingkah.

'Bahkan masih menggunakan sandal jepit.'

Senyum manis Sungmin kembali terkembang saat melihat sandal jepit yang Kyuhyun kenakan. Pantas orang-orang sering mengolok-olok hubungan mereka.

'Ya, kencan kami tak pernah berkelas.'

.

.

.

FLASHBACK

Dua bulan yang lalu

Sungmin yang berniat kembali ke kelasnya setelah makan dari kantin terpaksa menghentikan langkahnya saat sosok tinggi kurus yang ia kenal sebagai hoobae yang sering ia tangkap tengah memperhatikannya berdiri menghadang langkah Sungmin. Sungmin mundur selangkah saat tubuhnya benar-benar seolah tenggelam saat berhadapan dengan sosok di depannya. Sosok yang mengenakan seragam judo itu menunduk, menyembunyikan wajahnya diantara rambut depannya yang menjuntai panjang.

"Ada apa dengannya?" suasana koridor yang saat itu cukup ramai membuat semua orang menatap aneh pada sosok tinggi bernama Kyuhyun itu.

Sedangkan Sungmin yang masih kebingungan hanya bisa menatap diam sosok yang kini mulai mendongakkan kepalanya itu.

"KAU!"

Suara lantang namja dihadapannya membuat Sungmin mengerjab kaget.

"Kau bintang yang paling bersinar dihatiku!"

Sungmin kembali mengerjab innocent, dibelakang Kyuhyun tampak beberapa namja berseragam sama dengan Kyuhyun tengah menggeleng tak percaya.

"Tidak mungkin~" gumam mereka.

Kyuhyun memang tengah dihukum dan hukumannya adalah menyatakan perasaan terhadap orang ia suka. Namun, yang membuat mereka sedikit tak percaya, Cho Kyuhyun ini seolah tak punya malu, berani benar ia menyatakan perasaannya pada seorang namja imut yang merupakan sunbae mereka. Cho Kyuhyun, si besar dengan penampilan bodoh itu menyukai namja seimut Lee Sungmin.

"Kumohon, jadianlah denganku!" seiring dengan ucapan itu, teriakan dan bisikan-bisikan heboh terdengar bersahutan sepanjang koridor.

"Si besar itu benar-benar tidak tahu malu!"

"Mau cari mati anak judo satu itu."

Sungmin hanya bisa mengerjab imut saat melihat rona merah yang mendominasi wajah putih Kyuhyun.

'Aku tak pernah melihat muka seseorang menjadi merah seperti ini,' batin Sungmin sambil memandang polos pada wajah sosok dihadapannya.

'Apa dia sangat menyukaiku sampai ia seperti ini?' Sungmin masih setia bermonolog saat melihat bagaimana Kyuhyun berdiri dengan kepala tertunduk, wajah memerah malu, dan tangan gemetar hebat.

Satu senyum tulus khas Lee Sungmin terukir dibibir plum Sungmin membuat beberapa orang menahan napas mendengar keputusan Sungmin.

"OKAY!"

"Hah?"

"Lee Sungmin! Bagaimana bisa!"

"Tidak mungkin~"

"Ahahahaha, si besar itu benar-benar ya!"

Komentar miringpun tak dapat dihindari setelah satu kata 'okay' keluar dari bibir Sungmin.

FLASHBACK END

.

~(*o*)~

.

Dua orang berbeda ukuran tubuh itu tampak duduk bersama dibawah naungan pohon akasia. Namja yang berwajah manis tampak menyodorkan sebuah kotak bekal pada namja yang duduk di sebelahnya.

"Makanlah~"

Kyuhyun tersenyum lalu menerima kotak bekal yang Sungmin sodorkan untuknya.

"Yang berbentuk bintang itu isinya tuna, yang dibungkus isinya daging ikan, yang bulat itu isinya plump."

Kyuhyun mendengarkan penjelasan namjachingunya sambil mengarahkan sumpitnya pada nasi gulung buatan pacarnya.

"Ini plump?" tanya Kyuhyun sambil mengangkat yang berbentuk bintang.

"Bukan, itu tuna," jelas Sungmin dengan sabar.

Senyum manis itu terus saja terkembang dari bibir shape-M Sungmin, bahagia sekali melihat Kyuhyun yang antusias menyantap makan siang yang sudah ia buat.

"Bisa makan dengan sunbae, rasanya menyenangkan sekali. Enak sekali."

Sungmin terdiam, mata bulatnya yang selalu bersinar tulus menatap penuh terimakasih pada sosok yang tengah makan dengan lahap di sebelahnya.

'Walau tak berkelas, aku menikmati kencan kami. Kami sangat bahagia.'

"Kyuhyun-ah, makan yang banyak ya!" seru Sungmin kembali menampakkan wajah ceria yang sangat Kyuhyun kagumi.

Kyuhyun hanya tersenyum canggung sambil melanjutkan acara makan siangnya. Sungmin juga kembali pada aktifitas mengamati Kyuhyun yang tengah menikmati makan siang buatannya.

Suasana tenang yang hadir diantara mereka harus terpecah saat sosok manis yang sejak tadi mengamati cara makan Kyuhyun bersuara.

"Kyuhyun-ah, apa yang sedang mereka lakukan disana?"

Kyuhyun menghentikan makannya kemudian menoleh ke arah yang ditunjuk Sungmin.

"Lihat, mereka seperti sedang membuat film."

Kyuhyun masih diam memandang keramaian yang Sungmin tunjuk, terlihat beberapa orang mondar-mandir bahkan ada yang berjalan terburu sambil membawa alat-alat yang tak Kyuhyun tahu gunanya.

"Ah! Aku tahu orang itu! Dia seorang model!" seru Sungmin dengan semangatnya.

"Ada seseorang yang berlari menuju kemari," ucap Kyuhyun saat melihat sesosok yeoja tengah berlari tergopoh-gopoh ke arah mereka.

Sungmin yang mendengar itu hanya bisa menatap ke arah yang Kyuhyun tunjukkan padanya. Dan yang didapatinya benar-benar seorang yeoja yang tengah berlari heboh ke arah mereka.

"Hei! Namja yang berseragam judo!" seru sosok itu sambil menunjuk Kyuhyun.

Kyuhyun hanya diam menatap yeoja yang masih mengatur napasnya itu.

"Bisakah kau membantu kami?"

Kyuhyun mengernyit, matanya bergerak mengamati orang-orang yang Sungmin duga tengah membuat film, disana masih terlihat jelas bagaimana orang-orang itu mondar-mandir mengangkat alat-alat pembuatan film.

"Aku? Apa kau butuh memindahkan sesuatu?"

Seolah tak menggubris pertanyaan Kyuhyun, yeoja itu malah mendekat dan meraba tubuh Kyuhyun dengan tampang serius.

"Ya! Kenapa kau menyentuhku!" Kyuhyun yang kaget sontak memundurkan tubuhnya hingga menyenggol Sungmin yang nyaris oleng ke sisi bangku.

"Tidak buruk, tubuhmu bagus! Tinggimu cukup, kau punya potensi!" lagi-lagi yeoja berambut pirang itu mengabaikan protesan Kyuhyun dan memilih menatap serius mata Kyuhyun.

"Kami kehilangan seorang model! Ayo!"

'Ah?' Sungmin membatu ditempatnya saat tanpa persetujuan yeoja itu menarik Kyuhyun ke arah keramaian yang ia tunjuk tadi. Setelah sedikit mendapat kesadarannya, Sungmin langsung berlari mengikuti Kyuhyun dan yeoja 'tanpa izin'.

Saat tiba dikeramaian, Sungmin hanya bisa menatap bingung pada orang-orang yang mulai memberi pengarahan.

"Wow! Kita menemukan satu yang berpotensi!"

"Potong rambutnya, tolong di-blow dry."

"Gulung sedikit!"

"Benarkan alisnya!"

"Oke! Pakai ini!"

Sungmin sedikit iba melihat Kyuhyun yang memang tak mengerti apapun berjalan pasrah menuju ruang ganti. Ia hanya diam menunggu kekasihnya keluar dari ruangan berkelambu putih itu, apa jadinya kekasihnya nanti.

'Kyuhyun sebagai model ya?'

SRET!

Mata bulat Sungmin langsung membeliak tak percaya, bibir kecilnya menganga untuk beberapa saat.

'Tidak mungkin~ itu benar-benar Kyuhyun?'

"Lihat! Bukankah pilihanku tepat ya?" yeoja 'tanpa izin' terlihat membanggakan diri saat melihat orang-orang mengacungkan tangan melihat penampilan Kyuhyun.

'Dia jadi seperti orang lain,' batin Sungmin.

"Ayo kita mulai pemotretannya!"wanita 'tanpa izin' kembali berseru, kali ini mengangkat kameranya memberi isyarat agar Kyuhyun segera menempati posisinya.

"Apa? Aku harus apa?" tanya Kyuhyun. Terselip nada kesal disana.

"Disana," tunjuk yeoja 'tanpa izin' sambil menyetel kameranya.

Kyuhyun hanya menurut, melangkah ke tempat yang sudah ditentukan kemudian berdiri diam di sana.

CLICK!

"Jangan hanya berdiri disana."

CLICK!

"Tidak tersenyum tidak apa-apa, rendahkan kepalamu sedikit," suara yeoja 'tanpa izin' yang ternyata seorang fotografer terus terdengar seiring bunyi yang keluar dari kameranya.

CLICK!

"Foto selanjutnya lihat kemari."

Sungmin menahan napas saat Kyuhyun mengubah posisinya menghadap ke arah Sungmin.

Kyuhyun terlihat sangat tampan dengan kaos V-neck dipadu skinny jeans yang melekat ditubunya, jangan lupakan rambutnya yang dipotong lebih pendek dan lebih rapi dari rambutnya yang dulu. Kacamata yang biasanya bertengger di hidungnya tak terlihat lagi seolah membebaskan onyx tajam Kyuhyun untuk menghujam manik Sungmin.

'Ini seperti mimpi. Kyuhyun begitu tampan,' batin Sungmin sambil mengerjabkan matanya sesekali.

Kyuhyun berjalan ke arah Sungmin setelah pemotretan tak diduga itu selesai.

"Hai~"

Sungmin yang sebenarnya sudah kelelahan menunggu Kyuhyun hanya bisa mengukir senyum lucu yang sangat sering Sungmin lukiskan untuk menghibur hati Kyuhyun.

"Kupikir, kenapa kau tak bergabung ke bidang modelling saja?" suara yeoja 'tanpa izin' kembali mengganggu moment mereka berdua.

Kyuhyun hanya mengernyit tak mengerti pada yeoja itu.

"Aku bisa membuatmu terkenal."

'Huh?'

"Tidak! Tidak mungkin, itu sangat mustahil!" sangkal Kyuhyun cepat. Matanya bergerak cepat melirik ekspresi Sungmin. Sungmin yang mengerti gelagat Kyuhyun langsung memasang ekspresi tenangnya.

"Aku serius, kau bisa terkenal."

"Kenapa kau tak mencoba dan melihatnya lebih dulu?"

Kyuhyun menoleh ke arah kekasihnya, foxy eyes yang menjadi favoritnya itu terlihat berbinar melancarkan puppy eyes natural yang menggemaskan.

"Kenapa tidak mungkin? Kau terlihat sangat keren! Aku juga suka sekali melihat sisi baru dari Kyuhyun-ah," dukungan dari Sungmin mau tak mau membuat Kyuhyun menampakkan wajah malunya.

"Bagaiman Kyuhyun-sshi?" desak yeoja 'tanpa izin'.

"Baiklah," persetujuan Kyuhyun langsung mengembangkan senyum Sungmin.

Yeoja 'tanpa izin' mengangguk puas kemudian berlalu dari hadapan mereka berdua.

"Apakah aku keren?" tanya Kyuhyun.

"Ye! Kalau Kyuhyun-ah berpenampilan seperti ini keren sekali, lain kali kita harus beli pakaian," ujar Sungmin membuat Kyuhyun terlongo beberapa saat sebelum akhirnya ikut tersenyum saat melihat smile eyes Sungmin.

.

~(*o*)~

.

KYUHYUN SEKARANG MODEL!

Berita itu menyebar cepat dan menghebohkan setiap sudut penghuni sekolah.

"Sungmin-ah!"

Sungmin yang hendak memasuki kelasnya terpaksa menghentikan langkahnya saat duo pembuat masalah menghampirinya.. Soyou dan Dasom. Dua hoobae yang dengan tak sopannya memanggil Sungmin tanpa embel-embel 'oppa' ataupun 'sunbae'. Jika ditanya Soyou akan menjawab.

"Tidak ah! Wajah Sungmin-ah mirip dengan dongsaeng Daseom-ie yang berusia 5 tahun, tidak lucu sekali kalau aku memanggil oppa pada orang yang wajahnya seperti wajah adik sahabatku."

Walaupun beberapa orang mengaggap itu ejekan, Sungmin menganggap hal itu hanya candaan.

"Ya! Apa saja yang terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi? Apa kami melewatkan sesuatu yang penting?" tanya Dasom garang.

Sungmin tertawa melihat itu. Seandainya ia memiliki adik laki-laki yang seumuran dengan gadis berambut sebahu itu, mungkin berpikir menjodohkan mereka adalah satu hal yang cukup baik.

"Ish! Kau pikir ini waktunya tertawa ya Sungmin-ah?" tanya Soyou sambil berkacak pinggang dihadapan Sungmin.

"Apa?" tanya Sungmin tak mengerti. Kenapa mereka berdua terlihat tak suka dengan Kyuhyun yang menjadi model?

"Mulai sekarang, Sungmin-ah akan punya banyak saingan! Aish! Apakah itu lucu?"

'Huh?' Sungmin terhenyak.

Seperti baru mengingat hal penting Sungmin langsung merasa seluruh persendiannya melemas, otot-otot wajahnya yang tadinya tertarik akibat menguar tawa akan tingkah Soyou dan Dasom langsung mengendur setelah mendengar penuturan serius dua yeoja yang sampai saat ini massih menatap Sungmin penuh simpati.

"Jangan mau kalah dengan siapapun, Sungmin-ah. Kau itu pacarnya si besar itu, tanpa kau dari awal dia sudah jadi bahan olokan. Sudah kubilang kan? Apa bagusnya atlit judo sebesar dia? Apa sih yang Sungmin-ah suka dari dia dulu?"

Sungmin mengerjab sesaat, kenapa dua yeoja menyebalkan ini begitu mengkhawatikannya? Mereka berubah menjadi malaikat untuknya.

"Sungmin-ah dengar kami kan?" tanya Dasom sambil melambaikan tangannya di depan wajah Sungmin.

Sungmin tersentak kemudian mengumbar senyum manis.

"Tidak akan ada yang harus mengalah dan dikalahkan bukan?"

Soyou dan Daseom langsung melembutkan tatapan berkobar-kobar mereka.

"Hmm, Sungmin-ah tenang saja. Dari awal kita mendukung Sungmin-ah dengan si besar atlit judo itu."

"Namanya Kyuhyun," sahut Sungmin.

Kyuhyun memang mendapat julukan 'si besar' karena ukuran tubuhnya yang tinggi kurus dan hobinya akan judo. Anak judo identik dengan tubuh besar dan kuat.

"Ya, maksudku si Kyuhyun itu," ralat Soyou.

"Mana si besar?" tanya Dasom mengabaikan sikutan lengan yang Dasom lakukan pada lengannya.

"Apa? Memang si besar kan? Apa karena dia sekarang model, jadi aku harus mengubah sebutannya menjadi Kyuhyun?" sungut Dasom pada Soyou.

"Tapi Kyuhyun memang namanya, paling tidak didepan Sungmin-ah kita harus memanggil si besar itu dengan sebutan Kyuhyun."

Dasom melirik sebal pada Soyou kemudian memutar matanya.

"Tidak mau! Aku tetap panggil dia si besar!"

Sungmin yang tak begitu peduli akan pembicaraan Soyou dan Dasom hanya bisa diam menatap dua yeoja yang kini saling melempar tatapan sebal itu.

"Aku harus ke kelas," ujar Sungmin akhirnya.

"Tadi aku bertanya kemana si besar? Bukankah biasanya kalian pergi bersama ke sekolah? Belum apa-apa dia sudah begini, apalagi nanti kalau jadi model terkenal."

Sungmin kembali terdiam, ucapan Dasom kembali membuatnya terhenyak untuk beberapa saat.

"Tidak, Kyuhyun-ah semalam ada kepentingan dengan managernya. Dia bangun kesiangan, jadi aku pergi lebih dulu ke sekolah," tukas Sungmin berusaha mematahkan statement yang Dasom ujarkan.

"Nah! Itu yang kutakutkan! Aku benar kan?"

Sungmin hanya bisa mengernyit bingung saat Dasom menunjuk-nunjuk padanya.

"Apanya yang benar?"

"Itu, itu yang kau katakan tadi. Belum apa-apa dia sudah seperti itu, aku tidak yakin seratus persen kalau dia yang meneleponmu kemudian menyuruhmu pergi lebih dulu ke sekolah, jangan-jangan kau yang menelepon dan mendapati dia baru bangun tidur bahkan dia langsung mematikan telepon dengan alasan terkejut karena kesiangan kemudian tak menghubungimu lagi. Apa-apaan dia itu? Katakan padanya untuk tidak lupa siapa dia sebelum kau menerimanya!"

Sungmin meneguk ludahnya. Apa yang Dasom ucapkan benar adanya.

"Sudah dulu Sungmin-ah, sampai nanti ya!"

"Ya! Lepaskan aku! Aku belum selesai!"

Sungmin hanya bisa terdiam di tempatnya matanya mengikuti gerakan Soyou yang menarik paksa Dasom agar pergi dari hadapan Sungmin, namun pikirannya mengarah pada namjachingunya.

'Tidak akan seperti itu.'

.

.

.

"KYAAAAA!"

"WAH! OPPAAAA!"

Sungmin baru saja keluar dari Perpustakaan, kelas berakhir sekitar 30 menit yag lalu. Namja manis itu menoleh ke arah kerumunan orang-orang yang berada tepat didepan pintu klub judo.

"KYUHYUUUUNNN!"

"YA! MINGGIR SEDIKIT AKU INGIN MELIHAT KYUHYUN OPPA!"

Sungmin mencelos, semua mendadak mengidolakan kekasihnya.

"Apa mereka disana untuk melihatmu, Kyuhyun-ah?" gumam Sungmin sambil melangkah pelan ke arah kerumunan itu, mencoba menyaksikan apa yang sedang terjadi disana. Namun banyaknya jumlah yeoja yang menyesaki pintu ruangan klub judo membuat Sungmin tak bisa melihat apapun.

'Bahkan aku tak bisa melihatnya,' batin Sungmin sedih.

"Apakah sekarang kita harus percaya kalau Kyuhyun oppa sudah mempunyai pacar?"

Sungmin yang awalnya hendak beranjak pergi langsung menoleh ke asal suara.

"Mungkin saja belum!"

"A-apa?" Sungmin terperangah. Batinnya mendadak bergemuruh mendengar untaian kalimat yang seenaknya orang-orang itu lontaran. Pura-pura lupakah mereka kalau Kyuhyun 'mereka' pernah menyatakan perasaan padanya. Dan lupakah orang-orang itu jika mereka sendiri yang mengolok Kyuhyun tak tahu malu karena sudah berani menyukai Sungmin.

'Mulai sekarang, Sungmin-ah akan punya banyak saingan! Aish! Apakah itu lucu?'

'Belum apa-apa dia sudah begini, apalagi nanti kalau jadi model terkenal.'

'Jangan mau kalah dengan siapapun, Sungmin-ah.'

Ucapan-ucapan Soyou dan Dasom berkelebat hebat dipikiran Sungmin membuat si manis yang biasanya selalu bersikap ramah itu mendadak diliputi emosi. Dadanya makin bergolak mendengar yeoja-yeoja di sekitarnya memuji Kyuhyun seolah Kyuhyun pangeran impian mereka.

'Sial!'

"Aku pacarnya!" sentak Sungmin membuat yeoja yang berada di barisan tepat di hadapan Sungmin langsung menoleh pada Sungmin dan memberi tatapan sengit ala fangirl yang terobesesi dengan idola.

"Siapa? Kau? Tidak ingat tuh!"

Sungmin mengepalkan tangannya, kalau tidak ingat sosok-sosok menyebalkan dihadapannya ini adalah seorang gadis mungkin kepalan tangannya sudah mendarat dengan mulus tepat diwajah-wajah menyebalkan itu.

"Apa kau? Beri jalan untuk Sungmin-ah! Dasar genit! Jangan sok lupa kalau Kyuhyun kalian itu si besar dengan penampilan aneh!"

Sungmin menoleh dan berdecak gusar saat mendapati Dasom dan Soyou tengah berkacak pinggang memebelanya. Mungkin memang benar, urusan berkelahi mulut yeoja dengan yeoja memang sama tajamnya.

"Jangan lupakan ya kalau kalian sendiri yang menertawakan Kyuhyun kalian dari awal. Dasar tidak tahu malu! Beri jalan sekarang atau kutarik rambut jelekmu ini!"

Sungmin mengaduh dalam hati, apa-apaan situasi ini? Kenapa jadi rumit seperti ini?

"Tidak mau! Sekarang dia Kyuhyun kami!"

"APA? Mau cari mati dengan kami hah?"

Sungmin mengabaikan adu mulut yeoja-yeoja di hadapannya, namja manis itu memilih menerobos kerumunan yeoja yang terus melayangkan protes padanya.

"Ya! Jangan menyerobot bodoh!"

Sungmin tak mempedulikan itu, yang ingin ia ketahui saat ini adalah hal apa yang terjadi di depan sana sampai yeoja-yeoja itu berteriak heboh menyebut nama Kyuhyun dengan bahagianya.

Tepat saat akan sampai di barisan depan, Sungmin melihat itu. Kyuhyun dengan cool-nya melambai pada yeoja-yeoja yang langsung berteriak dan melompat-lompat heboh hingga tak sengaja membuat tubuh Sungmin terdorong dengan keras.

BRUK!

Suasana mendadak hening. Sungmin tak mengerti dengan apa yang terjadi, yang bisa ia sadari saat ini adalah kondisinya yang nyaris berada di tengah arena dengan posisi jatuh terjembab.

"Hahahahahaha!"

'Oh Tuhanku! Betapa bodohnya!' batin Sungmin sambil berusaha berdiri dari posisinya.

"YA! Jangan terlalu berlebihan!" omel pelatih judo yang merasa terganggu dengan jatuhnya Sungmin.

"M-Mian," ujar Sungmin sambil menunduk menyembunyikan wajah malunya.

"Sungmin-ah, gwaenchanayo?"

Sungmin mendongak dan mendapati wajah tampan kekasihnya, wajahnya terlihat panik. Lengannya buru-buru bergerak untuk meraih lengan Sungmin, membantu namja manis itu berdiri dengan benar.

'Kyuhyun-ah? Dia memanggilku?'

"Apa yang sakit? Kakimu baik-baik saja? Tanganmu keseleo? Kepalamu? Bisa berdiri dengan baik?"

Sungmin memilih diam tak menjawab berondongan pertanyaan yang Kyuhyun layangkan padanya. Tidak, anggota tubuhnya tidak terasa sakit sama sekali. Hatinyalah yang seperti tengah sakit, setelah melihat bagaimana Kyuhyun melambai dengan bangga pada yeoja-yeoja itu perasaan kecewa mendadak melingkupi batin Sungmin. Namja yang melambaikan tangan tadi seperti bukan Kyuhyun-nya.

"Kita keluar saja," ajak Kyuhyun sambil membimbing langkah Sungmin keluar ruangan.

Tak ada yang bisa Sungmin lakukan selain menundukkan wajahnya mengabaikan cemoohan orang-orang karena kekonyolannya tadi.

"Sunbae baik-baik saja? Maaf tadi aku terlalu panik."

Sungmin menatap Kyuhyun kemudian tersenyum kecil.

"Nan gwaenchana."

Kyuhyun mengamati kondisi tubuh Sungmin sebelum akhirnya mengangguk paham.

"Geurae, aku hampir selesai. Tunggu di tempat lain saja ya?" ujar Kyuhyun lembut kemudian melangkah kembali ke ruangan klubnya.

"Sudah kubilang Kyuhyun oppa itu punya pacar."

"Huh? Apa yang konyol itu pacarnya? Bahkan aku tak bisa bedakan ia namja atau yeoja."

"Cih! Anak kecil begitu. Aku masih memang darinya!"

"Kuharap mereka segera putus!"

"Bffftttt, ahahahahhha!"

Sungmin melangkah pelan sambil mencengkram tas punggungnya, kepalanya menunduk menyembunyikan kesedihannya. Kenapa mereka tiba-tiba berlagak mengasingkan Sungmin? Tidak sadarkah orang-orang itu kalau sosok manis ini cukup sensitif bisa menyangkut hal perasaan.

'Aku kan namja, mereka saja yang tidak lihat. Bukannya aku sudah pakai celana.'

Sungmin memilih berdiri di ujung koridor, menunggu Kyuhyun disana. Namja manis itu berusaha tak sedih apalagi menangis seperti yang ia lakukan diam-diam saat sedang sendiri dirumah. Semilir angin yang menerbangkan helaian rambut halusnya membuat Sungmin tanpa sadar memejamkan matanya menikmati kesedihannya.

"Kyuhyun pasti malu karena kebodohanku tadi," gumamnya sedih.

"Maaf membuatmu menunggu lama!"

Sungmin tersadar dan menatap sosok yang memang ditunggunya.

GRAB!

"Eh?"

Sungmin langsung merona, mata bulatnya melirik pada jemarinya yang tengah digenggam lembut oleh Kyuhyun. Ini pertama kalinya untuk mereka.

"Ayo!" ajak Kyuhyun sambil mengeratkan genggamannya.

BLUSH!

Dua namja itu merona bersamaan, bahkan detak jantung mereka seolah bisa terdengar satu sama lain.

'Kyuhyun-ah sangat mengkhawatirkanku. Aku beruntung sekali bisa jadi pacarnya Kyuhyun-ah.'

Waktu terus berjalan seiring dengan menanjaknya kepopuleran Kyuhyun. Sebagai kekasih, Sungmin hanya bisa senang dan ikut mendukung semuanya.

.

.

.

Sungmin tampak sibuk dengan tumpukan majalah. Sesekali namja manis itu tersenyum saat menangkap potret wajah Kyuhyun yang mengisi seluruh tumpukan majalah diatas mejanya.

"Bukankah majalah-majalah itu dari bulan lalu?" tegur seorang namja yang menjadi chairmate Sungmin.

"Sungmin-ah membeli semuanya ya?"

Sungmin tersenyum kecil kemudian menggeleng.

"Tidak, yang ini punya Soyou-sshi dan Dasom-sshi. Koleksiku ada dirumah."

"Huh? Untuk apa mereka koleksi ini? Bukankah mereka itu seperti anti sekali dengan namjachingumu?"

Sungmin mengedikkan bahunya pada Eunhyuk.

"Tidak tahu, mereka bilang membelikannya untukku. Padahal aku sudah koleksi sendiri di rumah," ujar Sungmin kembali memasang senyum cerianya.

"Sepertinya kau sedang senang."

"Eunhyuk-ah, kau memperhatikanku ya? Kyuhyun bilang kita bisa bertemu setelah ia pulang latihan judo."

Eunhyuk tersenyum mendengar nada semangat Sungmin.

"Bahkan aku sudah membuatkan bekal makan siang untuknya."

"Waw! Daebak Sungmin-ah! Kau benar-benar kekasih yang baik."

Sungmin mengangguk semangat.

'Kami bisa pergi ke taman. Aku dan dia. Aku senang sekali!'

Sungmin terus tersenyum memikirkan hal-hal manis yang akan terjadi nanti.

"Aku senang sekali, Eunhyuk-ah."

Eunhyuk tersenyum lebar kemudian menepuk hangat bahu Sungmin.

"Aku ikut senang. Akhir-akhir ini kau sering cemberut. Semoga kau beruntung! Hwaiting!"

Sungmin tertawa pelan, bersyukur masih ada Eunhyuk, Soyou dan Dasom yang selalu menyemangatinya.

.

.

.

Sungmin terus tersenyum sambil sesekali melirik jam tangannya.

"Aku tak sadar kalau aku datang terlalu cepat," gumam Sungmin saat sadar jika dirinya sudah lebih dari setengah jam berdiri menunggu Kyuhyun.

Tak lama langkah yang sangat dikenal Sungmi terdengar mendekat.

"Maaf!" kata Kyuhyun sambil sedikit membungkuk dan mengangkat tangannya dalam bentuk gestur minta maaf.

"Aku harus pergi, ada pemotretan mendadak."

Senyum Sungmin langsung lenyap berganti raut kecewa. Namun sosok manis ini lagi-lagi berusaha tegar.

"Kalau begitu, kau harus segera pergi. Bawa ini."

Kyuhyun langsung menyambar kotak bekal yang Sungmin sodorkan kemudian berlari ke arah van yang sudah menunggunya.

"Sungmin-ah! Maaf ya!" serunya sebelum benar-benar masuk van. Jangan lupakan bagaimana asisten manager Kyuhyun menarik kotak bekal yang Kyuhyun sodorkan kemudian memeberikannya pada supir van mereka. Apa Kyuhyun tak berpikir bagaimana perasaan Sungmin melihat itu?

Sungmin berdiri diam menatap van yang melaju semakin jauh, sama seperti hatinya yang merasa bahwa hati Kyuhyun semakin menjauh dari hatinya.

"Tidak mungkin," gumam Sungmin sedih.

Seperti halnya pasangan kekasih lainnya, Sungmin merasa sakit dengan tindakan Kyuhyun. Kesesakan yang menyerang dadanya langsung membuat tumpukan air di sudut-sudut matanya. Kyuhyun menerbangkannya setinggi langit ketujuh kemudian menghempaskan angannya sampai Sungmin tak bisa berdiri sendiri untuk menopang tubuhnya. Bayangkan jika kalian berada di posisi itu. Yang bisa ia lakukan hanyalah berjongkok sambil terisak seperti orang bodoh di tempat yang bahkan tak ada penghuninya sama sekali. Harus seperti inikah jika ingin bertemu kekasihnya sendiri? Bersembunyi dari sorotan orang-orang yang tak menginginkan keberadannya.

'Aku selalu menanti hari ini. Tapi sekarang kami hanya bertemu dalam hitungan detik. Aku senang kalau Kyuhyun-ah popular, tapi aku kesepian~'

TBC

Annyeong~

Selamat hari KyuMin! Selamat hari JOYer's! Selamat hari winecouple! Selamat hari evilbunny! Selamat hari Kyuhyungendut dan Sungminbulat #digaplok Pokonya ini JOYday yah! Tepuk tangan yang keras buat yang masih bertahan jadi JOYer, tepuk tangan dan kaki buat sosok-sosok yang masih bertahan mempertahankan uri KyuMin sebagai OTP.

Ah~ senang sekali hari ini pokoknya!

Oke! Ini FF merupakan project bersama KyuMin's Cafe untuk memeriahkan JOYday, aku cuma bisa ngasih ini buat JOYerdeul, maaf kalau kurang memuaskan. Ah, kok perasaanku malah mellow gini ya? Serasa mau nangis pas ngetik ini. Apa yah? Mungkin bahagia karena ini hari KyuMin ya? Gak tau kenapa, menurutku jadi JOYer itu salah satu shipper yang paling banyak godaannya, paling banyak rintangannya, paling banyak segala sesuatunya pokoknya.

Hanya sekian dari banyaknya orang yang mengaku JOYer yang bisa bertahan sampai saat ini. Alasan kurang moment, tidak ada fanservis dan alasan-alasan lain membuat sebagian orang mengundurkan diri dari uri KyuMin. Sedih? Iya. Sedih banget aku mah. Makanya aku berterimakasih banget sama chingudeul yang masih bertahan sampai sekarang dan sampai akhir nanti mungkin. HWAITING JOYer's! Bertahan sampai akhir ya? Uri OTP bukan couple fanservis, jangan cari fansevis KyuMin di atas panggung. KyuMin moment itu keliatan kalo mata kita jeli. Kesimpulan awal dan akhirku menjadi JOYer adalah mata gak bisa bohong. Dimanapun Kyuhyun berada, ekor matanya pasti bergerak ngelirik Sungmin. Ini fakta! Nah ini yang lebih penting dari pada ciuman, telanjang ataupn NC-an diatas panggung #plak Cinta KyuMin itu tulus! Bukan nafsu! #doubleplak

Ah, aku mau minta tolong kali ini ajah. Kapan lagi aku minta tolong coba? #plak

Tinggalin jejak plus kasih statement tentang suka duka kalian jadi JOYer, aku berterimakasih banget kalau kalian mau tulis itu, oke chingudeul?

NEXT!

RCL please~

Gomawo udah baca \(*o*)/