"Hah.. Hah.. Hah.." kebiasaan Rin tiap pagi adalah bangun kesiangan. Hal ini disebabkan karena bergadangnya semalam untuk menonton atau mendownload anime-anime terbaru. Dan inilah hasilnya, ia menjadi anak TELADAN. (Saku : Telat Datang Pulang Duluan :D)

Teng! Teng! Teng!

"Nona Rin, pagar sudah mau di tutup!" teriak salah satu satpam. "Jangan ditutup dulu, Pak! Yosh!" Rin menambah kecepatan berlarinya, sementara pintu gerbang hampir tertutup. Sedikit lagi dan−

−STRIKE!

Rin masuk dengan memiringkan badannya. 'Untung gue slim..' batin Rin.

"Hai Rin! Seperti biasanya ya? Dateng telat~" sindir Miku tiba tiba dari belakang. Rin menoleh kaget. "Ih Miku! Ngagetin ajah!" Miku menyengir. "Yuk kita masuk ke kelas, hari ini kan pelajaran Luka-sensei. Kalo telat, bisa-bisa kita−" gantung Miku dengan muka horor. Rin biasa aja, dan dengan santainya ia berkata, "Sama-sama manusia ini, sama-sama makan nasi." cerocos Rin. Miku sweatdrop.

Mereka berdua berjalan di koridor kelas 2 SMA VocaGakuen itu. Koridor itu sudah sepi, biasanya banyak murid yang berlalu lalang. Mungkin benar kata Miku, mereka telat masuk kelas. Sesampai di depan kelas, Rin dan Miku diam di depan pintu.

"Ayo kamu duluan, Rin!" desak Miku.

"Enak aja nyuruh-nyuruh, kamu aja yang duluan masuk!" tolak Rin.

"Katanya kamu berani!" kata Miku.

"Kapan aku ngomong!?" balas Rin tak mau mengalah.

Mereka saling memelototkan matanya, sampai ada percikan listrik diantaranya. Tak lama kemudian..

BRAAAAKK!

Mereka menoleh ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka dengan kencang.

BUG!

Seekor ikan tuna melayang dan sialnya mereka kena telak bagian muka sampai mereka terpental ke belakang.

"SIAPA YANG BERANI RIBUT DI DEPAN KELAS, HAH?!" maki Luka-sensei.

Oh iya ini dia guru 'killer' kita. Yang satu ini single loh. Pinter sih, tapi rela bagi bagi? #digebukin

Miku dan Rin pun berdiri dan mengeluarkan keringat dingin. "M-Maaf nyak.."

BUGG!

Untuk yang kedua kalinya mereka mencium 'tuna' Luka-sensei.

"SIAPA YANG KAU PANGGIL 'ENYAK' HAH!? GUE INI MASIIH MUDA, TAU GA SIH?" kata Luka sensei sewot. Emang sih umurnya masih 32 tahun, tergolong masih muda kan?

Itu menurut nenek-nenek.

Abaikan.

"Gomen, Luka-san.." lalu mereka pun masuk ke dalam kelas.


Someone POV

Aku menghela nafas.

Dia telat lagi. Sudah dari SD dia selalu saja telat.

Lalu kenapa aku tahu?

Aku ini stalkernya.

Lebih tepatnya stalker yang gagal. Aku tak mengetahui namanya, karena aku selalu memandangnya dari atas. Atas langit. Bukan dari atas genteng. (A/N : ngomong2 readers ga nanya klo dia ini siapa? Kepo deh :P)

"Pff..." Aku menahan ketawa. 'Ia terkena tuna bangke itu 2 kali, dasar bodoh..'

Kali ini tersungging senyum tipis dibibirku.

'...Anak yang menarik...'

.

.

.

.

.

Ghost no Maou

Vocaloid © Crypton Future Media

Adventure, Fantasy, Romance and Supernatural

Warning! : OOC, Fast Timeline, Typo(s), Humor Garing, Abal-abalan, Kalimat Komunikatif.

Don't Like, Don't Read!

.

Chapter 1 : Mystery of Greeting Card

.

.

.

.

.

.


26 Desember 20XX

Dear Diary,

Hari ini seperti biasa, telat sekolah. Ya, aku tau kok pasti 'Diary' udah bosen dengernya kan?

Tapi hari ini beda dari hari lainnya. Diary mau tau gak bedanya apa? Hari ini...

...pertama kalinya aku telat sama Miku. :D #gubrak

Just Kidding kok..

Besok hari ultahku.. Tapi anehnya, kenapa teman-teman gak ada yang nyadar ya? Apa mereka menyembunyikannya? Entah, aku tak tahu. Semoga saja ini 'surprise', dan kuharap begitu.

Eh Diary, udahan dulu yah.. Miku nyamperin nih! Daah..


"Rin!" Miku melambaikan tangannya sambil berlari ke arah Rin.

Rin menutup buku diary lalu menoleh ke Miku, "Ada apa sih, Miku? Kayaknya penting banget.."

"Iiiih, Rin! Dari tadi dicariin tau! Aku nyari di kelas, di kantin, di kolong meja, di koridor kelas 3, koridor kelas 1, di WC! Ternyata eh ternyata di belakang sekolah.." keluh Miku sambil menggembungkan pipinya. Rin sweatdrop, pertanyaannya ga dijawab.

"Kamu nyari aku di WC laki-laki juga?" tanya Rin.

"Iya, EH ENGGAKK LAH!" jawab Miku dengan muka merah. "Masa iya, aku nyari disitu..? Emang kamu udah berubah gender?"

BUG!

"Jangan ngomong asal.." setelah 'menjitak' Miku, ia duduk dan bersandar di pohon sakura. "Lalu kau mau ngomong apa?"

Muka Miku memerah lagi. "Eto.. kita duduk disana aja yuk. Biar sepi.." kata Miku. Ia menunjuk bangku kosong di taman sekolah itu, memang benar disana sepi. Rin akhirnya menurut karena tahu apa yang dibicarakan Miku pasti rahasia.


"APA!? KAMU DITEMBAK MIKUO-SENPAI?!" teriak Rin histeris. Kalo udah sama sahabatnya, Rin mengeluarkan sifat aslinya. Biasanya kan cuek bebek, apalagi tentang cowok.

Miku mengangguk lemah, mukanya masih menahan malu. Antara senang dan bimbang. "Rin gimana nih?"

Rin berfikir sejenak. Mikuo, cowok populer di sekolah mereka, akan kegantengannya, kepintarannya, apalagi ia adalah kapten futsal di sekolahan nya. Menambah ketenarannya di kalangan cewek-cewek. Miku ditembaknya. Apa Miku se-perfect itu? Tapi bukan itu masalahnya.

Miku udah punya pacar. Yaitu Kaito Shion, ketua kendo sekaligus ketua kelas di kelas Miku dan Rin. Miku pasti bimbang, dia memilih siapa?

"Miku.." ucap Rin pelan.

"Kenapa Rin? Udah nemu solusi?" tanya Miku girang.

"..Aku ga bisa bantu." jawab Rin dengan ceria.

Miku terdiam, "YOU DONT SAY lah kalo gitu!" kata Miku sewot.

Rin malah ketawa, "Aku punya solusi kok,,"

"Apa -apa!?" serobot Miku tak sabar. Rin menghirup udara sejenak.

.

.

"..Tolak Mikuo.."


Unknown Place

"Bagaimana Tuan? Anak itu rupanya sudah besar ya?"

"Hmm, tak buruk. Anak itu makin menarik perhatianku.."

"Pilihanku tak pernah salah. Bagaimana dengan sambutan hangat untuknya?"

"Ide bagus. Tolong siapkan barang untukku, aku akan pergi siang ini juga. Jangan lupa set portal timeplacenya di belakang sekolah itu. Rupanya ia meninggalkan sesuatu disana." Tuan itu pun beranjak dari kursinya.

"Baik Tuan.."


Miku dan Rin terdiam. Miku masih mikir-mikir. Rin mengayunkan kakinya.

"Apa alasannya? Kenapa harus ditolak?"

Rin menoleh, "Kamu mau dibilang selingkuh sama Kaito?"

"Ya enggak sih.." kata Miku sambil bergumam.

Teng! Teng! Teng!

Bel masuk istirahat telah berbunyi. Rin segera beranjak dari bangku itu. "Nanti saja dipikirnya, lebih baik kita masuk kelas.." ucapnya sambil meninggalkan Miku sendiri.

'Selingkuh... dengan Kaito?' pikir Miku sejenak, lalu beberapa detik kemudian..

"WOY RIN! JANGAN TINGGALIN GUEE! Sial, dia udah kabur duluan.." kesal Miku lalu mengejar Rin yang dari tadi sudah duluan masuk kelas.

.

Tak jauh dari TKP (Tempat Kejadian Pencurhatan), terbukalah sebuah portal ungu, tepat disamping pohon sakura. Tak lama kemudian, seorang pria keluar dari portal itu. Rambutnya yang berwarna hitam membingkai wajahnya yang shota itu.

Kemudian ia menghampiri pohon sakura itu lalu duduk dibawahnya.

"Apa ini?" Ternyata pria itu menemukan sebuah buku diary milik Rin. Rupanya Rin lupa dan meninggalkan buku itu disitu. Pria itu tersenyum, lalu memasukan buku itu ke saku celananya.

"Mungkin ini bisa memberi informasi tentang perempuan itu.."


Teng! Teng! Teng!

"RIIINN!" teriak Miku tepat di telinga Rin.

Mendengar itu, Rin langsung reflek menonjok Miku. "JANGAN TERIAK DI TELINGA GUE, BAKA MIKU!"

JDUG

"Itte..."

.

.

.

Pulang sekolah, Miku dan Rin jalan kaki menuju rumah masing-masing. Rin masih belum menyadari kalau Diary nya hilang. Miku sedang asik ngemut permen 'Negi' yang entah darimana Author juga ga mau tau :D

"Rin.." panggil Miku.

"Hmm?"

"Jadi gue harus nolak Mikuo-senpai?" ulang Miku.

"..."

Miku menunggu jawaban dari Rin.

"Terserah lu deh, kalo lu nyamannya sama Mikuo ya terima aja. Tapi harus nanggung resiko juga." Jawab Rin sungguh-sungguh.

Miku terdiam berfikir. Kalau dipikir-pikir, banyak juga resiko yang di terima Miku jika menerima Mikuo.

1. Mau ga mau, Miku harus mutusin Kaito sebelum dibilang selingkuh. Mutusin itu gak gampang loh.

2. Mungkin cewek-cewek di sekolah banyak yang ngejauhin, bisa dibilang cemburu.

3. Setelah rumor beredar, Miku pasti banyak dikerubungi oleh wartawan-wartawan sekolah, untuk dimasukan ke redar buletin sekolah.

4. dll.

Benar kan kata Rin?

"Emm, kayaknya gue tolak deh..." setelah selesai berpikir, Miku memutuskan untuk menolak Mikuo.

Rin menoleh kaget, akhirnya tersenyum.

"...lebih baik begitu.." saran Rin. '..dan pasti Mikuo punya alasan tertentu untuk nembak lu.' gumamnya dalam hati.

Masa sih cowok yang belum terlalu deket sama Miku, tiba-tiba nembak? Kan aneh..


Back to someone – Maid Cafe

"Konnichiwa, ada yang bisa saya bantu, adik kecil?" tanya maid yang ada di Cafe itu.

'A-Adik kecil?! Belum tau umur saya, mbak?' keluh pria dalam hati.

"Umm.. Banana split nya 2, Jus Pisangnya 2 juga ya mbak.. jawab si pria.

"Loh? Adek lagi nunggu pacarnya ya? Mesennya kok 2..?" tanya maid itu lagi

"Enggak. Itu buat saya sendiri kok," jawabnya santai. Maid itu sweatdrop.

"Oke deh,, pesanan nya di antar 15 menit lagi ya, adik shota!" kata Maid itu sambil cengengesan. Setelah itu Maid itu pun langsung kabur sebelum di bogem oleh pria itu. XD

'S-Shota?! Apaan tuh?' gumam si pria sweatdrop. Yah elah, dia ga tau arti shota! Gubrak deh =.=

Sambil menunggu pesanan, pria itu merogoh sakunya, mencari diary milik Rin. "Ah ini dia.."

Buku itu berwarna putih dengan warna pink dipinggirnya. Sayangnya diary itu mempunya code untuk dibuka. Si pria bingung. 'Kode nya apa lagi? Duh.. emang penting banget ya?'

'Coba deh, 13579' Pria itu memencet tombol dan Enter! Ga bisa kebuka.

Gagal.

'Hmm, 24680' Dipencet lagi..

Gagal.

'Emm.. ngasal aja dah! 15109'

Gagal.

"Grrr..." Akhirnya dengan kekuatan supernaturalnya, ia membobol (baca : mengecheat) code itu.

Ternyata isi code itu adalah :

.

.

00000

.

.

'0 doang!? Nih anak ngajak rusuh kayaknya..!' pikir pria itu geram.

Dan mulai lah pengalian informasi tentang Rin dibuku itu. Ia memulainya dengan membuka lembar pertama. Biasanya kan kalo di halaman pertama, ada nama si pemilik buku di pojok kanan atas. Memang sih, pria ini melihat tulisan di pojok kanan atas halaman itu, dan tulisannya seperti ini :

MAKHLUK TUHAN YANG PALING SEXY

Pria itu sweatdrop(lagi).

'Maunya apa sih nih cewe?' batinnya kesal. Lalu ia membuka lembar ke dua. Isinya :


My Biodata

Name : Rin Kagamine

Class : XII A

Skull : VocaGakuen High Skull (Saku : Udah lanjut aja..)

Date of Birth : 27 Dec

Zodiak : Capricorn

Home : Callifornia Street 15, Crypron Future Estate.

Phone : 08123456789 (Len : Belajar ngitung ya? =.=)

Code : Orange Sweet

Moto : Tiada hari tanpa JERUK!

Status : SINGLE WOLES! #masalahbuatlo?

Keterangan lainnya : Silahkan hubungi 01234567890 (Saku : Dont try this at home!)


Kayaknya pria ini sweatdrop lagi deh, enggak ah, jawdrop aja :D.

"Oh, jadi namanya Rin..." pria itu tersenyum. "Widiih, bahasa inggrisnya bagus banget! Salut dah gua!" akhirnya pria ini stress deh, ngomong sendiri.

Beberapa lama kemudian, pesanannya datang. "Jus Pisangnya 2, dan Banana split nya 2... Silahkan dinikmati..." ucap Maid itu sambil menaruh pesanan di atas meja. "...adik shota!" lanjut maid itu sambil ngeloyor pergi seperti tadi.

Si pria tambah bingung, maid tadi berbeda dari sebelumnya, tapi kata-katanya kok sama aja ya? Sama-sama manggil dia 'shota', tangannya ingin sekali membogem satu-satu maid yang ada di situ.

Stress semua rupanya.

Pria itu mulai membuka halaman berikutnya. Isinya seperti diary cewek biasa. Tidak ada yang terlalu penting. Ia lanjut ke halaman berikutnya dan seterusnya. Dan setelah membaca diary yang terakhir tertulis, ia tersenyum.

'..Besok hari ultahku..'

"Ultah kita sama.." ucapnya pelan. Kemudian ia menutup diary itu dan memakan makanan yang telah dipesannya sampai habis.


Skip – Keesokan Harinya – Mansion Rin

Pagi menyambut seiring datangnya sinar matahari melalui jendela. Sinar masuk melalui celah celah gorden kamar Rin yang membuat Rin terbangun.

"Ohayou, Rin-sama..." ucap seorang maid yang bernama Haku sambil membuka gorden kamar.

"Enggh, O-Ohayou, Haku-san.." Rin duduk. "...Sudah ku bilangkan, jangan panggil aku dengan embel-embel -sama!"

"Eh? Oh iya lupa hehe, sarapan nya sudah siap, Rin-chan. Segera mandi dan turun ya.." ujar Haku.

"Aye aye, Sir!"

Setelah itu Haku keluar dari kamar, Rin langsung bergegas mandi. Ia mengambil handuknya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Sesudah mandi, ia memakai seragam sekolahnya, kemeja putih dengan rompi kotak-kotak coklat serta pita kuning di lehernya. Bawahannya rok polos coklat selutut. Tak lupa pita putih yang selalu bertengger di atas kepalanya. Setelah terlihat rapi, Rin keluar kamar dan bergegas turun untuk sarapan.

"Ohayou Rin-chan.." sapa semua maid dan butler yang ada di dapur itu.

"Ohayou minna-san.." balas Rin dengan senyum cerianya.

Orang tua Rin berada di luar negeri, Ibu nya di Paris, Ayahnya di Amerika Serikat. Mereka berbisnis di sana dan mempunyai perusahaan terkenal di berbagai negara. Rin adalah anak kedua, anak pertamanya adalah Rinto. Kakaknya sudah kuliah dan tinggal di Indonesia.

"Rin-chan, ada titipan nih buat Anda.." seorang butler memberi sebuah bungkusan kecil pada Rin. "..Barang sudah di luput dari pengawasan, tidak ada bom dan barang berbahaya lainnya.."

"Ha? Dari siapa?" Rin menerima bungkusan itu dan membukanya.

"Dari seorang pria seumuran Rin-chan. Dia tidak menyebutkan namanya, saya kira itu teman Anda." jawab butler itu.

"Teman? Rin belum punya teman cowok yang terlalu dekat.." kata Rin heran.

"Iya, rambutnya warna kuning, matanya biru, mirip dengan Anda. Tapi dia laki-laki, seperti kembaran Anda.." ujar butler itu lagi.

Rin semakin bingung, lalu memutuskan untuk membuka bungkusan itu untuk menutupi rasa penasarannya. Sebuah diary miliknya.

"DIARY KU! Kok bisa ada disini?" kemudian Rin menemukan sebuah kartu ucapan, ia mengambil dan membacanya.


To Rin Kagamine,

Gue ga tau harus nulis apa, yang pasti gue ngembaliin ni buku. Bukunya ditemukan di bawah pohon sakura di belakang sekolah. Makanya jangan ceroboh -_-

Makasih ya untuk bukunya, buku itu udah bantu gue untuk menggali informasi tentang lu.

Btw, Happy Birthday ya.. Wish you All the Best..

Gue tau hari ini ultah lu dari buku itu, sekali lagi thx ya..

Note : Ultah gue juga hari ini, jangan lupa ngasih selamat buat gue juga ya :P

From : MAKHLUK TUHAN YANG PALING SHOTA


Rin sweatdrop. 'Siapa sih lelaki ini?' pikirnya dalam hati.

Banyak pertanyaan yang ada di benak nya terutama 'Dari mana dia tau code untuk membuka diary nya?'

"Anda kenal?" tanya si butler. Rin menggeleng.

"Rambut kuning? Di sekolahku ga ada yang mirip sama aku kok! Yang kayak gimana orangnya?" kata Rin.

"Pokoknya anaknya...shota!" jelas seorang maid yang bernama Neru.

"Coba kita ke ruang CCTV, Rin pengen liat orangnya!" usul Rin dan disetujui oleh semua butler dan maid yang ada disitu.

Setelah mereka sampai di ruang pengamanan, mereka langsung menuju ke tempat camera CCTV.

"Pak, coba putar kamera CCTV di pintu gerbang kira-kira pukul 6 pagi tadi." Kata si Butler.

"Baik," satpam itu langsung memutar CCTV itu.

Di CCTV itu terlihat seorang pria memakai baju kemeja hitam dan celana panjang hitam berjalan menuju gerbang. Disaat itu lah ia mengebell mansion dan keluarlah seorang butler itu. Ia memberi sebuah bungkusan yang sekarang sudah ada ditangan Rin.

"Pause!" kata Rin sambil menunjuk bagian pria itu memberi bungkusan.

"Tidak mungkin! Saya yakin sekali kalau pria itu berambut kuning dan bermata biru! Ya kan, Gumi-san?!" ucap si Butler jujur. Gumi juga mengangguk. Rin makin heran.

"Kalau dia berambut kuning, mengapa di CCTV adanya pria berambut hitam?" tanya Rin heran.

Seketika suasana di ruangan itu hening. Mereka sibuk dengan pikiran mereka sendiri.

Bagaimana bisa cowok yang berambut kuning terlihat di kamera berambut hitam?

Siapa kah sebenarnya dia?

.

.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED


Hai Minna-san! Ini Fanfic pertamaku di fandom Vocaloid!

Berhubungan dengan pair favoriteku , LenXRin , saya membuat ff ini menjadi multichap! Yey!

Kira-kira ada yang tau nggak siapa pria yang satu ini? Quiz dibuka..

Jeng! Jeng!

Ga bisa banyak ngomong nih, yang baca silahkan me review di bawah ini ya!

Review Please, Onegaishimasu~

Shirota Sakuya