Disclaimer: Om ama tante saya!! (dilempar ke Jupiter)


"Light kun," panggil sebuah suara familiar yang kini tengah menikmati permen lollipopnya. Tapi yang dipanggil seakan tak mendengar, tetap tak berhenti dari kegiatannya sekarang; berkeliling dalam rotasi tertentu pada jarak pendek atau bahasa mudahnya: mondar-mandir.

"Light kun," Ia kembali memanggil, dengan suara yang lebih keras. Sia-sia.

"Light kun!" Ia masih belum menyerah. Tapi percuma.

Bletak!! Toples biskuit dengan sukses berhasil menghantam kepala Light.

"Ryuuzaki?! Sakit tahu!!" protes Light kesal sambil mengelus kepalanya.

Ryuuzaki tampak tak peduli dengan protes Light, "Kalau tidak begitu Light kun tidak akan mendengarkanku. Lalu apa yang membuatmu uring-uringan begitu? Dari 7 menit 23,7 detik yang lalu kau mondar mandir berkecepatan 4km/jam, 360 derajat pada poros yang sama dengan diameter 1,2 m...". Kalimat ini berhasil membuat Light terpukau, atau bahasa sederhananya; cengok.

"Begini Ryuuzaki," kata Light menahan kesal, "kau ingat kan, film Death note sebentar lagi usai?". Ya, Death Note adalah film yang mereka bintangi sedang berada pada puncak popularitasnya, meskipun serialnya akan segera selesai.

"Hn," jawab L pendek, tapi cukup untuk menyatakan dia mengerti, "Itu bagus kan? Jika Light-kun stress karena syuting, sekarang Light kun sudah bisa lega".

"ITULAH masalahnya, Ryuuzaki!!" kata Light frustasi. "Apa kau sudah tahu?! Karena kesuksesan Death Note, produser berencana membuat seri side storynya!!".

"Baguslah, berarti Light kun takkan menganggur dan datang kerumah saya untuk minta beras seperti sebelumnya".

"Bukan begitu!! Eh? minta beras?! Ah, sudahlah, itu kan masa lalu! Bukan itu masalahnya!"

"Hmm, jadi?"

"Side storynya itu lho!! Bakal dibikin YAOI!! Y-A-O-I!! Kita bakal meranin adegan yaoi/Boys Love/Homo/Gay atau apalah sebutannya!!" teriak Light esmosi, escendol, dan esdoger.

"Hmm," hanya itu yang keluar dari mulut L. "Lalu?".

"Lalu? LALU?! TENTU SAJA AKU TIDAK TERIMA KALAU HARUS BERADEGAN YAOI!!!". L menatap wajah Light dengan ekspressi datar, lalu berbalik dan memakan cakenya, menganggap kata-kata itu sebagai angin lalu.

"KAU DENGAR TIDAK?!" Light mengguncang-guncang tubuh L.

L merengut karena tertunda menikmati cakenya, "Saya bukan dalam kondisi tuli, sudah pasti telinga saya mendengar resonansi suara Light kun. Light kun seharusnya punya intelegensi yang cukup untuk tahu itu, tapi ternyata..."

"Arrgh! Cukup!! Sekarang intinya, memangnya kau sendiri mau disuruh beradegan yaoi?!"

L terdiam sebentar. "Jika saya dibayar untuk itu, kenapa tidak? Lagipula ini hanya akting, Light kun".

"Memang!! Tapi tetap saja kan memalukan! Apa kata-kata temanku nanti?!"

"Light kun seharusnya tidak usah menghiraukan orang luar..."

"Ah, capek ngomong denganmu!! Ga bisa diajak kerjasama!" dan Light pun ber 'kucluk kucluk ria' alias datang tak diundang ke kantor produser.

Kantor produser...

"PAK PRODUSER!!" Light membanting pintu ruangan. Yang dipanggil, sang produser yang usianya terhitung muda tak menghiraukan Light dan tetap sibuk memainkan pspnya. Yup, sang produser yang juga pernah merangkap sebagai pemeran FIGURAN (Woi! apa maksudnya tuh di capslock?!), Matt atau yang terkenal dengan julukan Mamat sang tukang tomat. Kenapa orang kayak gini yang jadi produser? Itu rahasia illahi... (ditimpuk bakiak)

Ok, kita bek tu de stori...

"Kenapa Light? Mau gw sumpel mulut lo pake kaset ps?" kata si Mamat yang telah mencemari fic ini dengan lo-gue (Matt:hah? salah author tuh! Kok gue disalahin?!)

"Matt!! Gw menuntut pembatalan side story dari Detnot!! Pokoknya gw ogah disuruh akting yaoi, kalo mau cari aja orang lain ngegantiin peran gw!!" Kata Light tegas. Dia udah bela-belain belajar demo dari mahasiswa supaya menggunggah hati Matt untuk lebih peduli pada binatang langka (?).

"Wah, ga bisa gitu Light, lo kan pemeran utamanya, yang ada rating kita turun kalo lo digantiin. Lagian, lo udah terikat kontrak lho," sahut Matt nyantai sambil nyalain rokoknya.

"Lagian kenapa mesti yaoi sih?!" kata Light nyembur-nyembur, untung Matt selalu memegang prinsip sedia payung sebelum hujan, jadi pas tau Light mau dateng dia udah nyomot payung dari pedagang kaki lima.

"Light..." desis Matt sambil mengeluarkan aura-aura gaib.

"Ini tuh namanya fan service, menyenangkan penggemar sekaligus meningkatkan rating penjualan," kata Matt yang entah sejak kapan ngomongnya ala bussiness man.

"Fan service dari bojong! Yang ada penggemar kita malah eneg!!" Light tetap berusaha memperjuangkan keperawanannya (lha?).

"Kau tahu Light, walaupun cerita kita bertipe shounen, tapi fangirl karakter death note ada dalam jumlah membludak. Dan liat aja nih, ada doujinshi,fanfic, dll yang dibuat yaoi tentang detnot udah kesebar luas di internet. Bahkan Rating M juga banyak, mau liat?" kata Matt sambil menunjukkan scanan Pink Sniper yang langsung dilempar Light jauh-jauh (moga-moga nyampe jupiter, biar nyampe ke tangan author).

"Tapi ga bisa gitu juga dong!! Pokoknya gw ga terima kalo side storynya yaoi!!" Light masih ngotot.

"Light, pendapat lo doang ga bakal cukup untung menghentikan gw meraup keuntungan. Di dunia entertainment tuh yang penting memuaskan penggemar dan meningkatkan penjualan tau!! HAHAHAHHAHAHHAHAH...! Uhuk uhukk.. hoeekk..." Matt yang jadi matre setelah harga kaset game naek pun tertawa dengan laknatnya sambil berpose ala pahlawan bertopeng.

Light terdiam, sadar posisinya dalam pembicaraan ini tidak akan menguntungkannya alias 'percuma aja ngoceh, ga bakal didenger' akhirnya keluar dari kantor Matt.

'Hmm... gw harus cari dukungan...' pikirnya sambil memikirkan siapa yang bisa dimintain tolong. Kalo bisa sih minta ditraktir lontong sekalian.

Mungkinkah Light mendapat dukungan? Dari siapa dia bakal dapet dukungan? Benarkah detnot bakal dibikin yaoi? Benarkah author sekarang lagi ngupil? Stay tunned!!

Tu Be kontinut


Oke. Saya tau, bener-bener crack -.-' cuma lagi pengen bikin yang beda aja....(ngeles mode on). Lagi berusaha sering nulis di fandom DN nih, biar ngebakar semangat author laen bwt nulis fic DN juga, yeah!! (nonjok langit-langit *mending nyampe*). Oke, pokoke ripyu/review/comment/repiu/apalah saya capek, REVIEW!!