Seorang namja mengeliat resah saat matahari dengan berani mengusik tidurnya. Namja bernama lengkap Choi Minki, atau teman-temanya biasa memanggil Ren, terbangun dan mengucek kedua kepolak matanya, agar ia bisa melihat bias matahari yang menerawang masuk melalui celah ruangan bernuansa pink-putih.

Iris hitamnya mengabsen tiap sudut ruang segi empat yang sedikit penuh dengan perabotan. Perlahan menghembuskan nafas, lalu mengalihkan pandangannya ke sebuah foto ber-frame putih-cokelat di atas lemari kecil di samping tempat tidurnya. Sebuah foto dirinya dan seorang namja berambut hitam tersenyum kearah kamera. Ren tersenyum perih, "Aku memimpikanmu lagi, hyung…" desisnya lemah.

.

.

.

Title : First Love, First Moment, and First Kiss

Cast : Choi Minki a.k.a Ren, Hwang Minhyun, Choi Jonghun, Lee Hongki, and others

Disc: Nuest dan FT Island bukan punya saya~ TT_TT *nangis gaje* but the story is MINE!

.

.

.

-Happy Reading ^^-.

.

.

.

Segerombol murid melenggang santai memasuki gerbang sekolah. Seluruh murid yang melihat seolah mengerti apa yang seharusnya dilakukan, mereka segera menepi dan memberikan jalan untuk segerombol murid ber-pearching bergelantungan di baju seragam. Semua menatap takut pada satu arah, seorang namja mungil berambut putih yang berjalan di barisan paling depan, menandakan, dialah 'Sang Ketua'.

"Annyeong, Ren." Sapa namja berambut cepak, yang sedang berdiri di depang gedung sekolah.

Senyum Ren merekah di bibir merah mudanya ketika melihat siapa yang berani menyapanya, segera di hampiri orang itu, "Annyeong, Baekho hyung."

"Lukamu bertambah, apa Jonghun hyung memarahimu?" Tanya namja berjuluk 'Harimau Putih' itu, berjalan di samping Ren, melewati koridor sekolah yang masih terlihat ramai.

Ren mendengus, "Jonghun hyung selalu memarahiku jika aku pulang dengan beberapa luka…"

Baekho tersenyum, kemudian mengacak-acak rambut Ren, membuat namja mungil itu memajukan bibirnya karena dia harus memperbaiki kunciran rambut dan merapikan poninya.

Bel berbunyi, dan seluruh murid memasuki kelasnya masing-masing.

~x~x~x~

"Aku menyukaimu."

Kalimat yang barusan terucap membuat sebelah alis seorang namja imut terangkat, memandang heran namja berambut hitam di depannya yang sedari tadi terus menundukkan kepala tanpa berani menatapnya. Ren melipat kedua tangannya di depan dada, ia putuskan untuk sedikit membungkuk dan melihat raut wajah namja itu. "Hei, apa kau yakin?" Tanyanya datar.

Minhyun gelagapan saat melihat wajah Ren begitu dekat dengan wajahnya. Dia memundurkan tubuhnya, atau lebih tepatnya sedikit menjauh dari namja berambut putih itu.

"Apa kau serius dengan ucapanmu?" Tanya Ren lagi, kali ini dia sedikit memiringkan kepalanya dengan tangan masih terlipat di depan dadanya. Terlihat sangat manis bagi ukuran seorang namja.

"Te-tentu saja…"

"Yeoja manapun akan ragu dengan pernyataanmu jika kau tak menatap matanya, Minhyun hyung. Termasuk aku. Bisa kau ulangi?" kali ini Ren tersenyum manis.

Minhyun menelan ludah untuk yang kesekian kalinya sejak berhadapan dengan Ren, "A-aku… menyukaimu, Choi Minki…"

"Hmm… aku tidak dengar…"

"Aku menyukaimu, Choi Minki!" ulang Minhyun dengan suara yang agak tinggi.

Ren tersenyum puas mendengarnya. "Kau menarik, dan…aku suka." Ren berjalan maju, mendekati Minhyun, kemudian menutup matanya. Dia sedikit mendongakkan wajahnya karena tubuhnya yang lebih pendek dari Minhyun.

Minhyun yang heran dengan sikap Ren sedikit mundur, "Ap-apa yang kau lakukan?" Tanya Minhyun, polos.

Ren mengerutkan kedua alisnya, "Apa kau tak ingin menciumku?"

Seketika wajah putih namja berambut ikal itu di penuhi semburat merah. "A-apa?!"

"Ck! Setiap pasangan yang baru jadian akan saling berciuman. Kau tak ingin menciumku? Atau… kau belum pernah berciuman?" Ren tersenyum jahil saat mendapati wajah Minhyun merah padam.

"Ak-aku…" Minhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sepertinya kau memang belum pernah berciuman…"

"A-apa…kau sudah pernah…euhmm…berciuman sebelumnya?" Tanya Minhyun, takut.

Ren terkekeh mendengar pertanyaan Minhyun, "Belum." Jawab Ren polos. "Jonghun hyung selalu mengatakan, jika ciuman itu harus di lakukan oleh orang yang benar-benar di sukai." Ren mendesah, "Baiklah Minhyun hyung, kau tak perlu merasa takut padaku. Ah, sudah sore, aku harus pulang… sampai jumpa besok." Ren melambaikan tangannya ke arah Minhyun yang hanya bisa membatu menanggapi sikap ceria Sang 'Teratai'.

~x~x~x~

Hari ini seperti biasa di kediaman Choi, Jonghun selalu memasak untuk makan malam di bantu namjachingu-nya, Lee Hongki.

"Hongki, bisa kau panggil Minki? Makanan sudah siap…" ucap Jonghun, sembari memindahkan masakan ke dalam mangkok.

Hongki mengangguk, melepas celemek birunya, kemudian menaiki tangga dan mengetok pintu bercat putih.

Tak berapa lama, Ren membuka pintu kamarnya, "Ne?"

"Makanan telah siap." Ucap Hongki, lembut.

"Gomawo, hyung…"

Hongki hanya membalasnya dengan senyum yang begitu manis. Mereka berdua berjalan menuju ruang makan yang satu ruangan dengan dapur.

"Wahh~ hari ini kau masak banyak sekali, Jonghun hyung…" memandang meja makan yang penuh dengan masakan kedua hyung-nya, Ren langsung duduk di kursi, dan Hongki segera mengisi mangkok Ren dengan nasi.

"Tentu saja karena hari ini special, iya kan, Hongki?" Jonghun melirik kekasihnya yang tersipu malu.

"Tak terasa kalian sudah 6 tahun bersama…" ucap Ren, sambil menyuap sayuran.

Jonghun melepas celemek dan menggantungnya di dekat lemari, "Tumben sekali kau makan sayur, Minki." Jonghun menduduki kursi di samping Hongki.

"Hm? Biasanya juga selalu kumakan, kan?"

"Atau…ada sesuatu yang mebuatmu senang?" tukas Hongki, semangat.

Ren tersenyum simpul, menyuap kembali nasi di mangkoknya.

"Ternyata benar! Hmm… biar kutebak, apa ada seseorang yang menembakmu?"

Ren mendongak, "Dari mana Hongki hyung tahu?". Ia heran, jangan-jangan calon 'istri' hyungnya itu memiliki sixth sense.

"Aahh~ ternyata benar! Siapa dia?" Tanya Hongki, antusias. Dia memajukan wajahnya ke depan, sehingga bisa menatap namja manis yang sudah di angggap dongsaeng-nya sendiri.

Jonghun terkekeh melihat sikap namjachingu-nya itu begitu bersemangat. Dia kembali ke dapur untuk mengambil teh.

"Dia sunbae-ku di sekolah, namanya Hwang Minhyun."

Hongki sedikit mengerutkan alisnya, "Seperti nama namja…" gumamnya.

"Minhyun hyung memang namja." jawab Ren dengan santai, sembari menyuap nasi kemulutnya.

"APA?! Kau di tembak namja?!" Jonghun yang tadi berada di dapur, sudah berdiri di samping Ren dengan tatapan tak percaya. "Kenapa kau menerimanya?! Atau dia sudah melakukan 'sesuatu' denganmu?!"

Hongki segera menarik Jonghun untuk kembali duduk di kursinya. Merasa bahwa emosi namja bersurai hitam itu sedikit naik mendengar pernyataan dongsaeng kesayangannya.

Ren menatap Jonghun, kedua alisnya tertaut sempurna mendengar ucapan Jonghun barusan. "'Sesuatu'? aku tidak sepertimu, hyung…" balasnya.

Hongki langsung tertawa ketika mendengar jawaban namja mungil berambut putih di depannya. Tanpa menyadari tatapan intens dari namjachingu-nya yang sedang kesal.

"Apa yang kau tertawakan, Hongki?" wajah Jonghun kini tepat di depang hidung Hongki.

Hongki berhenti tertawa, "Uph! Mian, Jonghun-ah, aku hanya teringat sesuatu… hihihi…"

Jonghun mendengus kesal melihat Hongki masih tertawa meski di balik telapak tangannya. Dia menatap tajam namdongsaeng tersayangnya, "Namja bodoh mana yang berani menyentuh adikku!? Pertemukan aku dengannya, Minki!"

Ren memutar bola matanya, jengah dengan sikap hyung-nya, yang bahkan melebihi ke-overprotective-an ayahnya. "Dia bukan namja bodoh, Minhyun hyung salah satu murid teladan di sekolah, dan nilai-nilainya berada di peringkat teratas." Tegas Ren.

"Sudahlah, Jonghun-ah, perkataanmu itu seperti seorang appa yang tidak rela yeojanya di sentuh namja manapun… lagipula, Ren sudah berusia 17 tahun, wajar jika ada yang menyukainya, apalagi wajah Ren begitu manis…"

"Aku tidak peduli jika Minki berpacaran dengan yeoja, tapi aku keberatan jika dia seorang namja!" Jonghun melipat kedua tangan di depan dadanya.

"Apa yang salah dari Minhyun hyung? Kau sendiri berpacaran dengan Hongki hyung sejak SMP kan?" Ren mulai kesal dengan Jonghun. "Aku sudah selesai!" Dia meletakkan mangkok dan sumpit secara kasar di atas meja, beranjak dari kursinya dan berjalan menuju tangga.

"Besok pertemukan aku dengan namja bodoh itu, Minki!"

Ren mendengus kesal, ia memutar tubuhnya, "Kau cerewet sekali, hyung!"

"Ren-ah, besok sepulang sekolah, kami menunggumu di tempat biasa." Ucap Hongki, sembari bergelayut manja di lengan Jonghun.

Ren tahu, kalau Hongki sedang berusaha untuk membujuk Jonghun, tapi karena rasa kesal itu masih menyelimutinya, dia berbalik dan masuk kekamarnya.

~x~x~x~

Dua namja berseragam High School kini sedang berhadapan dengan dua namja, yang satunya namja cantik, dan di sebelahnya namja tampan yang sedang memberi death glare ke arah namja berambut ikal di depannya.

Hongki yang sedari tadi sibuk dengan makanannya menoleh ke samping ketika menyadari ketakutan namja berambut ikal di hadapannya. "Jonghun-ah, buka mulutmu~" Hongki menyuapkan chicken teriyaki-nya kemulut namja berambut hitam di sampingnya. Dan karena refleks, Jonghun menghadap Hongki dan 'menangkap' makanan yang di sodorkan Hongki.

Ren yang melihat sikap calon hyung-nya itu tersenyum. "Hyung, buka mulutmu~"

"E-EH?!" Minhyun menatap Ren dan sesekali melirik ke arah Jonghun yang masih setia memberi deathglare andalannya. Tapi akhirnya ia membuka mulutnya dan menerima suapan Ren, masih dengan perasaan takut.

"Setelah ini, aku ingin kencan denganmu, hyung~" ucap Ren, yang membuat Jonghun semakin intens menatap namja di samping adiknya itu.

"Ah, ide bagus, Ren-ah. Apalagi di dekat sini akan di buka taman bermain, pasti ramai." Balas Hongki.

"Ya! Ap-Mmph!" sebelum Jonghun menyelesaikan kalimatnya, Hongki dengan cepat membungkam namjachingu-nya.

"Sepertinya kami harus kembali ke kampus. Kalian habiskan saja makanannya, tenang saja, hari ini aku yang mentraktir kalian. Bersenang-senanglah~" Hongki langsung menarik Jonghun untuk keluar dari café yang tidak jauh dari sekolah Ren dan Minhyun.

"Ya! Lee Hongki! Apa yang kau katakan, huh?! Kau membiarkan Minki dengan namja itu? Jika terjadi sesuatu dengannya bagaimana?" Jonghun langsung mengoceh sesampainya mereka di tempat parkir.

"Mau sampai kapan kau seperti ini, Jonghunnie~? Ren bukan anak kecil lagi, kau tahu? Apa kau lupa, kalau Ren sudah sering mendapat luka lebam di wajahnya? Tidak akan terjadi apa-apa padanya, jadi kau tenang saja…" balas Hongki, tenang.

"Tapi…"

"Jika kau masih mengoceh, kuhapus 'jatah'mu malam ini dan malam-malam selanjutnya!" putus Hongki, langsung masuk kedalam mobil.

"MWO?!" Jonghun langsung menutup mulutnya. Malam tanpa Hongki adalah neraka baginya. Tidak sekali namja cantik itu mengeluarkan ancaman yang sama, dan semuanya benar-benar menjadi kenyataan. Hongki pulang kerumah orang tuanya dan Jonghun harus bersabar membujuk namja itu agar mau kembali kerumah keluarga Choi, jika tidak, mungkin Jonghun harus berhadapan dengan appa Hongki, Lee Kangin, yang overprotective pada anaknya. Rasanya ia mulai memahami perasaan appa Hongki saat itu.

~x~x~x~

-TBC-

Annyeong readers-ssi, reviewers-ssi, dan siders-ssi (kalo ada)

boleh memperkenalkan diri?

Choi Jihee imnida

Bangapseumnida *bungkuk2

saya cuma mau ngucapin sesuatu buat yg sudah nge-review FF saya dari awal sampe sekarang

uweeee~ T^T saya gak nyangka dapet respon yg bagus... terharu biru *halah!* saya gak nyangka ternyata ada yang baca FF abal dari author amatir seperti saya *srooott! (?) Josonghamnida, karena saya belom bls kalian... tp review kalian saya bacain kok ^^

bole saya bales review disini?

YUNJAE::: HEAVEN- Nara-chan(Mian chingu, udah bikin chingu nangis pagi2 ^^a), purplellyc312 (tenang aj, jaema dan yunpa gak bakal ninggalin saya kok *dibakar YJS XD), Sytadict (Huwaa~ gomawo chingu iya, sama min oppa krna saya gak mao yunpa jd bujangan (?!) XD), Yunjae (mian udh ngebingungin ^^a)

YUNJAE::: In Heaven- Choi Ha Mi (Annyeong jg ^^ gomawo udah baca+suka FF abal saya chingu. ne, salam kenal jg ^^), Guest (Gomawo ^^), Boenita (belom chingu, Yunjae selamat, trs mereka idup disbuah desa nan jauh disana *gak jelas! XD*), XiamoYJ (huwee~ gomawo ^^ iya, pas pertama denger jg entah kenapa rasanya pengen bgt bikin songfic ini. rasanya jaema rindu berat ma yunpa. jangan sungkan bacain FF saya y ^^)

YUNJAE::: SILENT- Youleeta (sequel? ok! :) iya, jaema bisu. gomawo chingu ^^), Jaechaa (yg pabo mah saya chingu, yunpa kan cuma ngikut skenario *lirik appa. yunpa tetep cinta ma jaema kok.), Nara-chan (mian udah bikin chingu sedih. sequel? sip buat chingu ^^).

Afterword

Kansahamnida~ ^^