Fict ke-2 dArkY... Fict pertama dArkY tidak dArkY lanjut. Aku bingung mau bagaimana lagi ngelanjutinnya. Jadi semoga fictku kali ini bisa berhasil. Do'ain ya? R&R, please! ^_^

Disclaimer : Mashashi Kishimoto (jelas banget!)

Pairing : SasuXfemNaru

Warning : rada-rada OOC. Disini Naruto pinter. Ehe...

X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.

Mendung itu...

Apa berarti hujan?

"Mendung Apa Berarti Hujan?"

"Hey, Naru-chan!" terdengar suara seorang gadis dari arah ruang kelas 8C. Naruto menengok ke arah datangnya suara. Ternyata Sakura yang memanggil.

"Eh, Sakura-chan. Ada apa?" Naruto menyambutnya dengan senyum riang sambil berjalan menuju ruang kelas 8C. Rambut pirangnya yang dikuncir dua tampak ikut berayun ditiup angin yang bertiup lembut.

"Pinjam buku bahasa Inggrismu, dong! Hari ini kamu ada pelajaran bahasa Inggris, kan?" jawab Sakura to the point.

"I-iya. Tapi untuk apa?" tanya Naruto sembari mengerutkan dahi.

"Aku lupa mengerjakan PR. Mana hari ini bahasa Inggris jam pelajaran pertama lagi. Jadi aku minta contekannya, ya?" mohon Sakura. Sepertinya dia memohon dengan tulus, tampak dari matanya yang berkaca-kaca.

Segera Naruto mengeluarkan LKS bahasa Inggris dari dalam tas. Karena kebetulan ia baru datang ketika Sakura memanggilnya. "Ini. Tapi istirahat nanti kembalikan, ya? Aku ada pelajaran bahasa Inggris setelah istirahat." pesan Naruto sebelum menyerahkan LKSnya pada Sakura.

"Yaps, thanks Naru-chan" kemudian Sakura pun berbalik menuju kelasnya kembali.

Di ruang kelas 9B. . .

"Wah, Naru-chan...! Pinjam matematikamu!" belum juga Naruto menaruh tas, Ino dan Tenten sudah memanggil. Yah, inilah repotnya menjadi anak paling pintar di kelas. Setiap diberi PR ada saja yang ingin pinjam. Tidak hanya teman-teman sekelas saja yang pinjam, teman-teman dari kelas lain juga.

'Eh, iya tunggu!" Naruto buru-buru mengeluarkan buku PR matematikanya kemudian memberikannya pada Ino dan Tenten yang sudah menunggu di hadapannya.

"Okay, thanks a lot!" ucap mereka hampir bersamaan.

"You're welcome!" balas Naruto.

X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.

Pukul 14.50, 10 menit lagi jam tambahan pelajaran berakhir. Dari jendela tampak awan hitam yang berarak menutup cahaya sang mentari. Mendung.

"Uzumaki Naruto! Coba kerjakan soal nomor 3 di papan tulis." tunjuk Anko-sensei.

"Ya...!" jawab Naruto setelah sempat menengok kembali ke arah jendela beberapa saat.

Selesai mengerjakan soal, Naruto kembali duduk di bangkunya. Tepat di saat itulah bel pulang berbunyi. Anak-anak mengemasi buku-buku pelajaran mereka. Lalu duduk diam menunggu ketuakelas menyiapkan.

"Pay attention! Let's take some prayers!" Naruto selaku ketua kelas, memandu membaca do'a.

"In the name of mighty God, please God. Help us to know the right is right and keep us away from temptation. Amien." Naruto memmpin pembacaan do'a.

"Finish!" Naruto menyudahi. "Greet, please!"

"Good afternoon Ma'am! See you!" ucap seluruh anak di kelas.

"Good afternoon! See you!" Anko-sensei melangkah ke luar kelas diikuti murid-murid kelas 8B.

Di luar, awan semakin gelap. Titik-titik air hujan mulai membasahi bumi. Naruto cepat-cepat mengambil sepedanya di ruang parkir sekolah. Namun, kian lama hujan turun kian deras. Naruto terpaksa berteduh di teras samping kelas 7A yang paling dekat dengan pintu gerbang sekolah.

Disitu hanya ada dia dan... Uchiha Sasuke. Murid paling populer di sekolah. Selain cool dan keren, Sasuke juga merupakan salah satu murid terpandai di sekolah. Malahan, dialah murid 'paling' pandai di sekolah. Dulu, Naruto sempat bertemu dengannya ketika ikut lomba sains tingkat SMP. Sasuke memperoleh peringkat pertama dan dia peringkat ketiga. Baginya peringkat ketiga sudah cukup bagus sebab dia sudah berhasil menyisihkan peserta lain yang kebanyakan murid kelas 9 seperti Sasuke.

"Hey!" tegur Sasuke dengan suara dan ekspresi yang senantiasa datar-datar saja.

Naruto tercekat. Seorang Sasuke menegurnya? Ini merupakan suatu sejarah besar bagi Naruto. Tapi mau apa dia? Selama ini Sasuke jarang sekali-bahkan, nyaris tidak pernah- menegur atau menyapa seseorang kecuali itu memang benar-benar-benar penting. Dan Naruto pun sudah lupa kapan itu?

"A-apa?" tanya Naruto terbata-bata.

"Menurutmu, apakah bila langit mendung, pasti hujan akan turun?" Sasuke mengajukan pertanyaannya yang terkesan basa-basi.

"Eh..., kalu itu sih...aku pikir begitu." Naruto menjawab semampunya. Wajahnya hampir memerah. Masih tidak percaya Sasuke bertanya padanya.

"Hmm, apa alasannya?" sekali lagi Sasuke bertanya. Untuk yang kesekian kalinya Naruto merasa seperti sedang menjawab sebuah pertanyaan dalam suatu kuis.

"Ya...karena selama ini begitulah yang sudah aku lihat." Saat itu hujan mulai mereda. Sasuke berjalan menjauh dari ruang kelas 7A. Setelah sampai di pintu gerbang ia pun menengok ke arah Naruto.

"Terimakasih atas jawabannya. Sampai jumpa besok."ucap Sasuke dengan nada yang tetap datar, tetapi tampak jelas dia tersenyum pada Naruto. Walau hanya senyum kecil yang singkat.

'Di-dia tersenyum!'batin Naruto. Wajahnya makin memerah. Ia pun menunduk untuk menyembunyikan rasa malunya. "Ya..., sama-sama!" balasnya cepat. Naruto tak tahu lagi bagaimana perasaannya kala itu. Senang, malu, kaget, antara percaya dan tidak percaya, semua menjadi satu.

Setelah Sasuke berjalan semakin jauh, Naruto menuntun sepedanya sampai ke pintu gerbang. Kemudian ia mengayuh sepedanya menuju ke rumah.

To be continued...

X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.

darkY: "chapter1 selesai juga! Semoga bisa lanjut ke chapter selanjutnya!"

Temen dArkY: "Naruto pinter?"

dArkY: "errr...kan kasian kalau dibodo-bodoin terus ^-^

Temen dArkY: "pas Naruto mandu do'a, itu bukannya yang dipake di sekolah kita, ya?"

dArkY: "ya...begitulah."

Temen dArkY: "do'a yang dibaca Naruto juga ada yang dipake di sekolah, kan?"

dArkY: "i-iya" (sambil nyengir kuda)

Temen dArkY: "dasar, nggak kreatif .."

dArkY: "iya, iya, iya...ya udah deh!"(ngambek)

dArkY: "review-nya, ya? Yang membangun. Oke?" ^^