Diskliminer : Jika Naruto Punya saya, saya pasti akan menikahi Mei Terumi.
Summary : Naruto dan Sasuke baru dari kampung, dan mereka belum tahu menggunakan HP. Bagaimana jadinya jika mereka berdua membeli HP?
Warning : Typo, Drabble, Setiap Chapter menuai isi yang berbeda, dan Setiap Chapter Kurang dari 1000 kata.
The Portal transmission-19 Present
Tittle : HP Terkunci
Pagi Yang Cerah, terlihat di langit, bintang sedang berterbangan dengan indahnya, dan burung-burung berkelap-kelip dengan tidak elitnya(?) Terlihat dua mahluk hidup bernyawa dan bernafas, sedang duduk memandang awan beserta banjir, longsor, dan tsunami Sweatdroop yang tiada putus-putusnya dan tiada sambung-sambungnya disaat memandang langit yang entah sejak kapan penghuninya bertukar profesi seperti yang anda baca pada kalimat pertama.
Entah ini mitos atau bukan, tapi, sejarah mencatat bahwa ke dua mahluk tersebut sedang mengalami penyakit yang paling mematikan sejagat raya, yaitu penyakit 'Mati Gaya'.
Oke, langsung saja, mereka adalah Naruto dan Sasuke, Puas Loe? Puas Loe Pada? *ngancungin celurit*
Readers : Ni Author cari mati ya? *Ngancungin gergaji mesin*
Skip The Crazy Schene
"Sas, Loe bosan, ya?" Tanya bocah blonde, Naruto, sambil memandang wajah sahabat karib sehidup setewas(?)nya, Sasuke.
"Hm," Jawab Sasuke seadanya.
"Yang bener, nih?" Tanya Naruto lagi.
"Hm,"
"Serius Loe?"
"Hm"
"Ah, masa sih?"
"Hm"
"Ngak ada jawaban lain selain 'Hm' Mu itu apa?" Tanya Naruto Frustasi
Mendengar itu, Sasuke langsung menatap dalam wajah Naruto, membuat wajah Naruto menjadi biru seketika, bukan, bukan karena malu atau apa, tapi karena memang sedari tadi, Si Naru memang lagi kebelet boker.
"Hn," Jawab Sasuke dengan gumaman yang malah lebih tidak jelas. Apa bedanya coba? Hm sama Hn?
Setalah berhasil memulihkan emosinya dengan berendam di pemandian air panas Neraka Jahanam, akhirnya Naruto pun mulai angkat bicara (lagi?).
"Eh, Sas, daripada kita mati gaya gini, mending kita beli HP saja, kita kan baru dapat kiriman dari orang tua kita dari kampung, gimana? Mau ngak?" Tanya Naruto penuh harap.
Tak menunggu waktu lama, Sasuke pun berdiri sambil berkata.
"Mari, kita hancurkan!" dan cukup membuat si blonde bergubrak ria ke belakang.
Skip Time
Sekarang, Naruto dan Sasuke sudah berada di depan konter HP. Tak menunggu lama, mereka segera masuk ke dalam konter tersebut.
"Selamat siang menjelang sore. Ada yang bisa kami bunuh? Eh, banting? Eh, salah lagi, bantu?" Tanya Penjaga konter yang memakai Cadar tersebut.
"Ehm, anu mas, saya mau beli hape." Jawab Naruto agak sedikit gugup melihat wajah penjaga konternya yang cukup membuat seekor Bayi Tiranosaurus berhenti menangis.
"Oh, tentu saja, mau beli hp yang mana? Yang bisa mencuci, bisa masak, bisa ngepel, atau yang lain-lain?' Tanya penjaga konter tersebut dengan tampang watadosnya.
"Mas, ini konter hape atau balai TKW sih mas?" Tanya Naruto Frustasi, sedangkan si Sasuke sedari tadi hanya diam saja memandang interaksi yang sama sekali tidak jelas antara si penjaga konter dengan sahabatnya, Naruto.
"Ehm, gini saja, gimana kalau anda lihat-lihat dulu koleksi hape yang kami jual," Saran penjaga konter tersebut sambil menahan emosinya.
"Hm, boleh juga," dan penjaga konter tersebut akhirnya bisa juga menarik nafas lega.
Setelah sekian lama mencari, akhirnya,si pasangan Dobe-Teme itu menemukan hape pilihan mereka masing-masing.
"Mas, saya mau beli hape ini," kata Naruto sambil menyodorkan hape dengan logo 'Burung lumba-lumba yang ditampar ikan camar(?)' ke penjaga konternya.
"Oh, oke, baiklah, kalau kamu, mau beli hape yang mana?" Tanya penjaga konter tersebut kepada Sasuke yang entah kenapa sedari tadi hanya diam saja memandang interaksi antara mayat hidup dengan hidup mayat!, hidup mayat! Hidup mayat! Merdeka! Yeaaaahhh! *Jduak!Plak!Bletak!*
Lupakan hal Gila di atas, Author lagi Strees!
Tanpa banyak bicara, dan juga tanpa bicara banyak maupun bicara banyak tanpa, Sasuke pun menyodorkan hape yang sedari tadi dia pegang, hape dengan logo 'Tangan Kudisan', berwarna merah jambu agak sedikit ke-pink-pink-ngan, dan agak sedikit kemerah muda-han. Sunguh pilihan yang sangat bijaksana, Sasuke!
Skip time, In Home
Sekarang, Sasuke dan Naruto sudah sampai di apartemen mewah mereka (baca : sawang), dan tanpa menunggu lama, mereka langsung membuaka hp yang baru mereka beli dari dosnya.
Entah sudah berapa lama mereka menikmati hp baru mereka, dan ketika mereka sedang duduk serius, tiba-tiba, Naruto berdiri dan menuju ke pagar rumah, tentu saja sambil mendorong-dorong pintu pagar tersebut.
Sasuke memperhatikan tingkah Naruto dari tadi, yang tidak capek-capeknya memainkan pintu pagar rumah, dank arena merasa risih, akhirnya Sasuke pun angkat bicara
"Woe, Nar, sedang apa loe? Tidak ada kerjaan lain apa?"
Menarik nafas sejenak, Naruto pun menjawab
"Duh, gue pusing sama hape gue nih Sas, katanya kalau mau buka kunci, mesti tekan oke lalu tekan pagar, nih dari tadi saya tekan pagar, kunci hp saya belum terbuka-buka juga,"
Mendengar hal itu, Sasuke langsung menarik nafas panjang, kemudian berkata dengan nada yang sangat sedih.
"Masih mending kamu Nar, nah gue, disini ditulis jika ingin membuka kunci, tekan Ok lalu tekan 'Bintang', gimana caranya coba?"
Bersambung
Gimana Minna san? Mau Lanjut? Atau berhenti sampai di sini/
Salam Hangat,
The Portal transmission-19
Review Please
