Domestic Park Family (Chanbaek - Mpreg)
Descriptions:
Berumah tangga lalu dikaruniai satu orang anak, Chanyeol dan Baekhyun menjalani kehidupan yang sederhana. Chanyeol adalah seorang pegawai kantoran swasta dibagian pemasaran, sedang terseok-seok mengejar promosi untuk bisa naik jabatan. Sementara Baekhyun menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga biasa yang, ehem, sedikit galak dan kalap saat berburu diskon.
Putra mereka, Jackson, atau yang biasa dipanggil Njek sudah berusia 12 tahun--sedang dalam masa aktifnya menuju fase remaja. Terkadang nakalnya Njek sangat menyusahkan sang Mama. Dan Chanyeol itu laki-laki genit, ngomong-ngomong. Paling tidak bisa kalau lihat wanita cantik dan sialnya, sifatnya itu malah menurun ke Njek! Apakah Baekhyun satu-satunya manusia normal dikeluarga ini? Ah, tidak juga kok.
Mari intip kehidupan keluarga Park yang sederhana namun penuh tawa dan kebahagiaan.
x Daftar Isi x
- Timbangan Mama
- Kebobolan?!
- Uang Jajan
- Papa Mutasi Ke Jepang
- Mama Bertambah Tinggi
- Festival Olahraga
- Si Pendek Pacarnya Jackson
- Musim Panas Yang Sangat Panas
- Mama Sembunyikan Dimana?!
- Kita Harus Berhemat!
- Mahasiswa Tampan Penyewa Kamar
- Papa Naik Jabatan
- Mama Yang Frustasi
- Epilogue
xxx
x
xxx
BAGIAN I
- Timbangan Mama -
"Uugghhh... Huuffhh..."
Ya Tuhan, kenapa susah sekali?
"Mmpph... Enngghhh..."
Aduh... Bokongku... Rasanya seperti terbelah jadi dua.
"Sial!"
Baekhyun mengepalkan kedua tangannya erat. Keringat mulai bercucuran dari dahinya. Pagi-pagi begini sudah kesulitan buang air besar. Rasanya Baekhyun ingin mengamuk saja.
"Padahal aku sudah rajin makan salad."
Baekhyun bergumam lesu sambil menekan tombol "flush" pada toiletnya. Sudah setengah jam ia berjuang sendirian didalam sini, tapi hasilnya sungguh tidak memuaskan.
Jam di dinding menunjukkan pukul 6. Sudah waktunya ia bergegas menyiapkan sarapan dan menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya; membangunkan anak dan suami, mencuci piring, menyapu, juga melayani seluruh kebutuhan 2 laki-laki kesayangannya sampai siap mengantar kedepan pintu. Klasik. Beginilah keseharian seorang ibu rumah tangga seperti dirinya, mengulang semua pekerjaan dari nol setiap pagi dan kembali pada titik semula keesokan harinya. Inilah PR yang tidak akan pernah ada habisnya.
Setumpuk tugas akan selalu sedia menunggu untuk dikerjakan tanpa peduli dirinya sedang sakit atau bahkan kesulitan BAB seperti pagi ini. Baekhyun menghela nafas, keluar dari kamar mandi dan bergegas menuju dapur. Beberapa menit berselang rumah ini sudah dipenuhi oleh suara air yang mendidih dan hentakan pisau pada sayur-sayuran.
Menu sarapan pagi ini adalah sup tahu, telur gulung, kering kentang pedas manis dan sepiring salad khusus untuk sang Mama seorang. Baekhyun jadi tidak tega menyentuh nasi sekarang, takut perutnya mendadak terasa begah.
Selesai memasak, Baekhyun bergegas naik ke lantai dua menuju kamar utama dan juga kamar sang putra. Seperti biasa, membangunkan Jackson menjadi tantangan terbesar setiap harinya. Baekhyun sudah pernah mencoba hampir seluruh metode ekstrim untuk membangunkan si Park Junior. Mulai dari menyipratkan air, memukul-mukul panci disamping telinga Jackson, dan yang paling sering adalah mencium bibir sang anak sampai kehabisan nafas karena itu metode yang paling ampuh.
"Mama, tolong jangan lakukan itu lagi. Aku kan jadi mual..."
Jackson menggerutu ditempat tidurnya, terduduk dengan raut wajah yang tersiksa. Baekhyun memutar bola mata malas menanggapinya.
"Masa dicium Mama sendiri sampai mual begitu. Itu bukti cinta kasih Mama untukmu, Njek."
"Tapi Mama selalu merusak mimpi indahku. Njek kan sedang memimpikan Yoona SNSD. Masa pas buka mata malah disuguhi pemandangan tante-tante yang perutnya berlipat 3."
"APA KAU BILANG?! SIAPA YANG KAU SEBUT TANTE-TANTE, NJEK?! PERUT BERLIPAT KATAMU?! YAAKK! JANGAN KABUR DASAR ANAK NAKAL!!!"
Selalu saja, Jackson pandai mengambil langkah seribu sebelum tertangkap oleh sang Mama dan menerima amukannya. Chanyeol menuruni tangga dengan kepala yang menggeleng-geleng. Tangannya sibuk mengucek mata. Tanpa perlu Baekhyun bangunkan, ia akan otomatis terbangun sendiri oleh suara keributan dari sang istri dan putra semata wayang mereka. Apalagi bau harum masakan juga langsung menuntunnya untuk pergi ke meja makan.
"Mandi dulu, baru boleh sarapan."
Chanyeol terkejut oleh suara Baekhyun yang tiba-tiba muncul entah dari mana. Telur gulung pun jadi urung ia comot dari atas piring.
"Eh, Mama."
Baekhyun memicing ganas kearah suaminya yang tersenyum bodoh. Sebelum kena amukan juga, Chanyeol berlari kembali menaiki tangga dan segera masuk ke kamar mandi.
Selagi kedua lelakinya sibuk membersihkan diri, Baekhyun mengendap-endap mengeluarkan timbangan badan. Ini waktu yang tepat untuk melihat angka bobot tubuhnya sebelum dilihat oleh sang suami dan juga putra semata wayangnya.
Sudah jadi kebiasaan kalau mereka sering menertawakan Baekhyun tiap kali ia mencoba mengecek timbangan. "Eeciiieee... Mama gendutan nih ye~" Baekhyun bersumpah kalimat sialan itu seperti berputar-putar dikepalanya sekarang.
"Aku tidak gendut!"
Baekhyun menghentakkan kakinya naik keatas timbangan, lalu memejamkan mata sejenak sebelum melirik ke angka digital yang ditampilkan.
Please please please tetaplah diangka 65...
"HAH?! 70?!"
Ups!
Baekhyun spontan membekap mulutnya yang lancang berteriak dengan kedua tangan. Melirik ke atas, untunglah kedua pria tak berperasaan itu belum keluar dari kamar mandi.
Baekhyun cepat-cepat menyimpan kembali timbangan sialan itu ke kolong lemari. Benda itu pasti rusak. Sebaiknya ia pergi kerumah Kyungsoo hari ini untuk menumpang pakai timbangan milik sahabat sekaligus tetangganya itu. Keputusan Baekhyun sudah bulat.
"Mama yakin cuma sarapan salad saja?"
Chanyeol akhirnya membuka obrolan. Sejak tadi ia sibuk melirik-lirik istrinya yang menyantap sepiring salad with tahini dressing dengan kurang bersemangat. Ia tahu betul Baekhyun itu sebenarnya kurang suka makanan sehat. Daging, telur, seafood, dan makanan tinggi protein lainnya adalah favorit sang istri.
"Iya, Pa. Kalian habiskan saja sarapannya. Tidak usah pedulikan Mama."
Susah BAB dan naiknya angka timbangan sudah cukup membuat Park Baekhyun jadi murung seharian. Ckckck...
"Mama pasti susah berak ya-mmffhh!"
"Ahahahaha... Njek hampir bersin didepan makanan. Bahaya kan, Ma."
"Mmpph! Hhmmmfffpp!!!"
Jackson meronta-ronta karena sang Papa masih terus membekap mulutnya. Oke, dia akan diam. Tapi tolong lepaskan ini karena rasanya Jackson hampir mati kehabisan nafas!!!
Baekhyun melirik tak berminat pada kedua laki-laki kesayangannya. Lakukan apapun yang mereka mau juga terserah. Baekhyun hanya terlalu galau untuk meladeni tingkah absurd suami dan anaknya itu.
Chanyeol melotot penuh kode pada sang putra, yang dibalas dengan pelototan juga oleh Jackson. Adegan sikut menyikut dan tendang menendang dibawah meja pun terjadi.
Argumentasi tanpa suara yang mereka lakukan akhirnya berhenti ketika Baekhyun kembali buka suara. "Cepat habiskan sarapannya. Nanti kalian terlambat."
"Baik, Ma."
Kedua pasang ayah dan anak itu menyahut kompak, memasukkan nasi kedalam mulut dalam gesture yang tenang. Mama jadi pendiam begini, otomatis suasana di meja makan pun ikutan sepi dan tidak berwarna seperti biasanya.
Memang benar apa kata orang. Sosok ibu adalah lentera dan jantung utama didalam sebuah rumah. Tanpa Ibu, suasana tidak akan hidup apalagi hangat. Apapun yang terjadi pada Ibu, hal itu bisa sangat mempengaruhi seisi rumah dan seluruh anggota keluarganya.
P.S. Jadi, kalau ingin keluarga kalian selalu ceria dan bahagia, mulailah dengan cara membahagiakan ibu kalian, ya!
e)(o
Matahari sudah hampir tenggelam, dan Baekhyun membatalkan rencananya untuk pergi kerumah Kyungsoo karena tetangganya itu sedang menginap dirumah sang mertua sejak semalam. Untungnya barusan ia sudah bisa BAB. Setidaknya beban dipikirannya sudah berkurang satu. Fiuh... syukurlah.
Tadi siang Jackson mengirim WhatsApp, katanya dia pulang terlambat karena harus mengerjakan tugas kelompok bersama teman. Sementara Chanyeol sebentar lagi pulang. Ia berharap kedua lelakinya bisa sampai dirumah sebelum jam makan malam tiba.
"Aku pulang."
Suara Jackson yang baru memasuki pintu langsung menggema didalam rumah, membuat Baekhyun tersenyum lega. Jarang sekali Jackson pulang terlambat begini. Jujur, Baekhyun sudah rindu pada sang anak walau hanya berpisah beberapa jam saja.
Ia sedang menata piring di meja makan ketika langkah kaki Jackson datang mendekatinya.
"Ma, Njek bawa ubi bakar untuk Mama."
Baekhyun memandang kantung kertas berisi ubi bakar manis yang sedikit mengepulkan asap panas. Ah, itu kan salah satu makanan favoritnya. Tapi Baekhyun tahu betul kalau sekarang belum musim panen ubi, pasti mencarinya akan sangat sulit.
"Njek dapat dari mana?"
"Njek beli di pasar Dongdaemun, Ma."
"Apa? Sejauh itu? Kenapa Njek sampai pergi ke sana segala?"
"A-anu... Ada bahan tugas kelompok yang harus Njek dan teman-teman beli dari sana." Jackson menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, berharap sang Mama percaya pada kebohongannya.
Ia sebenarnya sengaja pergi ke pasar Dongdaemun hanya untuk mencari ubi bakar kesukaan Mamanya. Apalagi kalau sedang kesulitan BAB, Jackson tahu betul kalau Mamanya sering mencari ubi untuk mengatasi "masalah" tersebut. Sayangnya sekarang belum musim panen. Ubi bakar menjadi barang langka dan sulit untuk ditemukan.
Untungnya Baekhyun hanya balas mengangguk sambil tersenyum lembut. "Terimakasih, ya."
"Mama tidak perlu susah-susah makan salad malam ini. Makan ubinya saja."
"Iya, Mama akan makan ubinya."
"Pakai susu dan mentega pasti tambah enak."
"Njek benar. Mama akan makan dengan bahagia malam ini!"
Sepasang ibu dan anak itu kompak sama-sama tertawa. Baekhyun tidak pernah lupa untuk bersyukur pada Tuhan karena memiliki Jackson sebagai putranya. Jackson itu memang tipikal anak yang bandel, menyebalkan, dan mesum seperti Ayahnya yang kadang membuat Baekhyun sakit kepala. Tapi jauh didalam hatinya, Baekhyun tahu betul kalau Jackson adalah anak yang sangat penyayang dan selalu memperhatikan kedua orangtuanya.
"Papa pulang."
Suara klik pada daun pintu yang tertutup membuat mereka berdua celingukan menanti sang Papa. Figur Chanyeol yang tinggi pun muncul, beserta kantung plastik ditangan yang sepertinya berisi belanjaan.
"Wah, Njek baru pulang juga?"
"Papa bawa apa?"
Bukannya menjawab, Jackson malah balik bertanya. Chanyeol tersenyum sambil mengangkat tinggi kantung plastik tersebut, berniat memamerkannya.
"Papa bawa strawberry segar kesukaan Mama dan juga Pizza untuk makan malam!"
Baekhyun dan Jackson spontan tersenyum sumringah dengan tatapan yang berkilau-kilau. Jackson mengambil cepat belanjaan sang Papa dan menaruhnya diatas meja.
"Hari ini kita pesta!"
Chanyeol bersorak penuh semangat, bersiap menarik kursi makan setelah mencuci tangan di counter dapur.
"Ngomong-ngomong, Papa kan belum gajian. Ada gerangan apa beli makanan sebanyak ini?"
"Iya, Papa kan pegawai kantoran berkantung kering."
Jackson menyahut pertanyaan sang Mama dengan guyonannya yang khas, membuat Baekhyun hampir meledak dalam tawa.
Chanyeol pura-pura cemberut walau sebenarnya ia sudah kebal diejek seperti ini. "Papa memang berkantung kering, tapi bukan berarti Papa orang yang pelit."
Chanyeol berucap bangga, membusungkan dadanya dan tersenyum penuh kharisma. Baekhyun dan Jackson hanya melongo sambil bertepuk tangan pura-pura kagum. Dasar keluarga absurd.
"Ya sudah, ayo kita makan."
"Mari makan!"
Malam ini, suasana di meja makan kembali hidup seperti sedia kala. Baekhyun makan dengan lahap dan gembira, seperti janjinya pada Jackson tadi. Tanpa Baekhyun sadari, inilah hal yang paling membuat kedua laki-laki dominan dirumahnya bahagia; melihat sang Mama selalu ceria, menanggapi setiap canda dan tawa yang mereka lemparkan tanpa guratan beban diwajah cantiknya.
Inilah malam sempurna bagi keluarga Park yang selalu bahagia dalam kesederhanaan.
e)(o
To be continued?
A/N: Fanfic ini kubuat dengan mengadaptasi konsep dari komik/manga secara umum. Setiap bagian akan ada 1 sampai 2 sub-bab seperti yang tertulis di daftar isi. Overall masing-masing sub-bab sudah kurangkai plotnya, jadi tinggal eksekusi saja.
Maaf ya kalau jelek (dan gagal). Ini pertama kalinya aku ingin fokus mencoba genre comedy/humor. I know my sense of humor sucks. But at least you guys could enjoy it even just a slightest bit.
Reviewnya ditunggu lho :) Review juseyo~ kalo responnya bagus akan cepat dilanjut. Aku akan berusaha!
