Terlihat Min Yoongi dengan penampilan coolnya sedang berjalan menuju kantin. Tujuannya bukan untuk mengisi perut tetapi untuk hal lain yang lebih ia sukai dari 'Tidur'.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun Yoongi menarik lengan seseorang yang sedang asik menikmati makanannya. Membawanya menuju parkiran sekolah. Dan masuk ke dalam mobil sport mewahnya yang berwarna merah menambah kesan cool milik Min Yoongi.
"Yak! Aku belum menghabiskan makananku, sunbae!" Teriak namja yang di tarik Yoongi tadi saat ia dipaksa masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Yoongi.
Yoongi tak menghiraukan protesan dari namja yang berada di sampingnya, ia langsung menyalakan mobilnya dan beranjak pergi dari sana.
"Kau tau, aku sedang menikmati makananku tadi!"
"Jimin."
"Bahkan aku harus mengantri cukup lama untuk mendapatkannya!"
"Jimin."
"Dan tega-teganya sunbae menarikku begitu saja tanpa menghabiskannya dulu!"
"JIMIN?!"
Oke, cukup sudah ocehan dari namja disampingnya ini yang membuat kepala Yoongi berdenyut.
Namja tersebut adalah Park Jimin, hoobae Yoongi di sekolah mereka dan juga kekasihnya tentu saja. Tak mungkin Yoongi akan mengijinkan seseorang masuk ke dalam mobil kesayangannya ini jika tak ada hubungan yang spesial.
"Kenapa sunbae berteriak kepadaku?!" Tanya Jimin dengan suara 5 oktafnya. /kkkkk/
Yoongi pun menepikan mobilnya sebentar dan menarik tengkuk Jimin. Ia mencium Jimin dengan ganas sehingga Jimin tak mampu menyeimbangkan ciuman mereka.
Jimin yang merasa akan mati dalam ciuman mereka mulai memukul-mukul dada Yoongi untuk segera menghentikannya. Tapi sayang, Yoongi bukannya melepaskannya, ia malah semakin menahan tengkuk Jimin.
Yoongi pun membutuhkan oksigen saat ini, akan tetapi ia masih bisa menahannya beberapa detik untuk menghukum Jimin hingga.. pingsan(?) dalam ciumannya.
Dan benar saja. Tak lama kemudian Jimin pingsan karena kekurangan oksigen di dalam paru-parunya.
Yoongi pun akhirnya melepas tautan mereka dan mengatur posisi Jimin agar nanti badannya tak pegal-pegal.
Setelah itu Yoongi menyalakan kembali mobilnya dan pergi menuju apartemennya yang ia tinggali bersama Jimin.
Mengapa mereka tinggal bersama? Karena Yoongi ingin hidup mandiri dan mandiri bersama Jimin. Singkat, Padat dan Jelas sehingga alasannya tersebut di percayai orangtuanya dan orangtua Jimin.
Yoongi bersyukur selama perjalanan tak ada ocehan-ocehan dari mulut kekasih bantetnya itu yang hampir membuatnya gila.
Setelah sampai di parkiran apartemen mereka, Yoongi menggendong Jimin ala Piggy Back Hug dan berjalan memasuki gedung apartemennya. /anggap ajah syugahh lebih kuat dari chimchim/
Dan sampailah mereka di depan apartemen yang sudah mereka tinggali selama 3 bulan ini.
Yoongi sedikit kesusahan untuk membuka pintu apartemen tersebut mengingat ada Jimin yang sedang tertidur di punggungnya.
Saat pintu telah berhasil di buka Yoongi langsung masuk dan menutup pintu memakai kakinya. Pintu itu akan otomatis terkunci ketika sudah tertutup.
Yoongi pun membawa Jimin ke ruang tamu dan menurunkannya di atas sofa yang empuk. Dan juga Yoongi mulai menindih Jimin yang sedang dalam keadaan tak sadar.
Ia mulai membuat tanda kepemilikinnya pada leher Jimin sebanyak mungkin sehingga Jimin sedikit melenguh dalam tidurnya. /anggap aja pingsan itu sama kyk tidur/
Setelah puas pada leher Jimin, Yoongi pun beralih ke arah nipple merah muda milik Jimin. Sebelumnya, Yoongi membuka atasan Jimin terlebih dahulu sehingga Jimin hanya memakai celana sekolahnya saja.
Yoongi dengan rakusnya mulai menikmati nipple milik Jimin.
Karena perbuatan Yoongi tersebut membuat Jimin sedikit sadar dan mulai menatap ke bawah.
"S-sunbae?" Panggil Jimin pelan.
Yoongi yang mendengar suara Jimin segera menghentikan aktifitasnya dan mulai menatap tajam ke arah Jimin.
"Kau ingin ku buat pingsan lagi?"
Jimin hanya mengerjap bingung dengan pertanyaan Yoongi tersebut.
"Sudah berapa kali ku katakan untuk berhenti memanggilku 'Sunbae' di saat kita sedang berdua? Kau benar-benar ingin ku hukum hari ini, eoh?"
Well. Mereka memang sepasang kekasih tetapi jika di sekolah status mereka hanyalah Sunbae dan Hoobae karena mereka ingin merahasiakan hubungan mereka yang masih sangat tabu di Korea bahkan seluruh Asia.
"Mian." Ucap Jimin sedikit takut saat ia sadar akan tatapan 'lapar' dari Yoongi tersebut.
"Kau tetap di hukum." Balas Yoongi sambil membuka ikatan dasi pada lehernya.
Yoongi pun mulai mengikat tangan Jimin dengan dasi miliknya tadi dan mengankat lengan Jimin ke atas.
"Jangan pindahkan tanganmu atau hukumanmu akan bertambah." Jimin pun menganggukan kepalanya pertanda ia mengerti.
Selanjutnya, Yoongi segera menelanjangi Jimin. Yoongi mulai memainkan penis Jimin yang sudah tegang sedari tadi.
"Ahhh" desahan Jimin keluar dengan sendirinya sehingga Yoongi memasang smirknya.
"Jangan mendesah juga jika kau tak ingin mendapatkan hukuman lebih."
Jimin menatap Yoongi tak percaya dengan apa yang baru saja Yoongi katakan. Jimin mulai merasakan bahwa Yoongi memang ingin menghukumnya lebih.
Perlahan Yoongi mulai memasukkan penis Jimin ke dalam mulutnya. Menaik-turunkan kepalanya sambil menghisap kuat penis Jimin dan juga meramas pelan twinballsnya. Jimin mati-matian menahan desahannya tapi apa daya jika Yoongi memberikannya kenikmatan bertubi-tubi.
Jimin akhirnya mendesah keras saat Yoongi mulai mempercepat temponya. Yoongi mulai bersmirk-ria saat mendengar desahan Jimin.
"H-hyung.. a-kuhh akahhn k-ke.."
Saat Jimin akan mengeluarkan pelepasan pertamanya, Yoongi dengan sengaja menghentikan aktifitasnya dan menutup menutup jalur keluar sperma milik Jimin.
Jimin hanya dapat menutup matanya saat merasakan orgasme keringnya tersebut.
"Aku akan menghukummu nanti malam saja. Sekarang segera puaskan aku." Ucap Yoongi sambil memposisikan dirinya untuk duduk di atas sofa.
"Uke on top?" Tawar Yoongi.
Jimin mulai berdiri dan membuka resleting celana milik Yoongi dan mengeluatkan sesuatu yang sudah mengeras sedari tadi.
Jimin membasahi penis Yoongi dengan salivanya agar tak terlalu susah dan sakit saat memasuki dirinya nanti.
Perlahan tapi pasti Jimin mengarahkan penis Yoongi ke depan lubang surganya. Dengan sekali hentakan penis Yoongi masuk seluruhnya.
"Aaaahhhhmmpphh" desah Jimin tertahan saat Yoongi mulai melumat bibirnya.
Tak butuh lama agar lubang Jimin beradaptasi dengan kehadiran 'little' Yoongi. Jimin mulai menaik-turunkan tubuhnya dengan perlahan.
"F-faster J-jimin.." ucap Yoongi karena merasa pergerakan Jimin terlalu lambat.
Tetapi Jimin tak menghiraukannya. Ia tetap pada tempo lambatnya sambil menikmati penis Yoongi di dalamnya.
Dengan tak sabar, Yoongi mendorong Jimin untuk tertidur kembali di atas sofa tersebut.
Yoongi mulai mempercepat tempo permainan mereka sehingga Jimin mendesah tak karuan.
"Ahh.. Disanahhh Hyungghhhh" Yoongi telah menemukan titik nikmat Jimin. Ia mulai menghentakan dengan keras pada titik nikmat Jimin.
"A-kuh ahkannnhhh k-keluar hyunghh" desah Jimin.
"Bersama."
Dan akhirnya mereka orgasme bersamaan. Yoongi menatap wajah sayu milik Jimin-nya sehingga juniornya siap untuk ronde kedua.
Sebelum Yoongi melanjutkan ronde kedua mereka.
"Hyung lapar~" ucap Jimin dengan wajah kasihannya yang terlihat sangat imut di mata Yoongi.
Yoongi pun mengurungkan niatnya dan melepas penisnya dari dalam lubang Jimin.
"Baiklah aku pesan makanan dulu. Dan kau segera bersihkan dirimu. Sebentar malam akan kita lanjutkan lagi" ucap Yoongi sambil memperbaiki celananya yang hanya di buka di bagian resletingnya saja dan merapikan bajunya yang sedikit kusut.
END
