Author : Hi semuaa, selamat datang di fanfic pertamaku!

Himeko : Hei memangnya ini sebuah tempat! Untuk apa pakai 'Selamat Datang' segala!

Author : Ya ampun Himeko-chan ceritanya belum mulai sudah main tsukkomi segala -_- , baiklah untuk para pembaca silahkan menempati bangku yang sudah disediakan~

Himeko : ini Bioskop?! Inikan Fanfic! Memangnya yang baca harus duduk dibangku!

Author : Cuman bercanda kok himeko, ayo cepat kamu siap - siap ceritanya sudah mau mulai nih.

Himeko : Eeeeh benarkah? Hiyaaaaa. . . Author gimana penampilanku sudah cantik belum?

Author : Mau digimanain seperti apa penampilanmu sama saja . . .

Himeko : eeh benarkah? Jadi bagaimana kelihatannya?

Author : Menyeramkan

Himeko : *Menyumpal mulut author dengan pelocan* Aah sudahlah dengan basa - basinya! Gimana ceritanya mau mulai kalau kita ngomomg terus, baiklah semuanya selamat membaca!

DISCLAIMER : Sket Dance milik Kenta Shinohara

Author : *Habis muntah pelangi* Selamat menyaksikan! mohon maaf jika ada kesalahan, gaje, garing, etc . . .

Himeko : Author mau permen Pelocan lagi?

Author : *Kabur*


Chapter 1 : Kejadian Awal

Hari yang biasa di ruang klub Sket Dance, sepertinya mereka sedang tidak ada permintaan, sehingga mereka melakukan hal - hal yang biasa mereka lakukan saat waktu senggang.

"Oi Switch kamu sedang menonton apa?" tanya Bossun.

"[Aku sedang menonton 'Futari wa Nervous' spesial episode yang ke-1000]" Kata Switch dengan suara laptopnya.

"Anime macam apa itu bisa sampai 1000 Episode?!" Himeko yang dari tadi sedang melipat origami tercengang.

"Anime komedi favoritku saja cuman tayang 77 episode, yaah sayang sekali padahal aku penggemar berat anime itu" kata Bossun.

"[Bossun, bukankah itu kita]"

Bossun pun membalas perkataan switch dengan wajah malunya.

"Bagaimana lagi pemeran utamanya tidak menarik dan tidak keren, hanya seorang ulat bulu bertanduk merah yang bisanya cuman membaca komik di waktu senggang." ledek Himeko.

"Cukup berhenti mengejekku, Apanya yang tidak keren! banyak orang yang bilang aku keren dengan mode konsentrasi, sku juga bisa menggambar, melipat origami, dan menirukan suara!." Bossun mulai menangis.

"Tapi itu bukan kerjaan seorang pemain utama, dan kapan ada orang yang bilang kamu keren!" Balas Himeko.

"[Maa maa tenanglah Bossun, walaupun aku juga setuju dengan Himeko hhmph]" kata Switch sambil menahan tawa

"Kau juga jahat denganku Switch!" Sambil menangis Bossun merajuk di pinggiran ruang klub.

Tiba - tiba pintu ruangan Sket Dance terbuka secara perlahan.

BRAK

"Itu tidak secara perlahan!" Himeko mengeluarkan Tsukkominya

"Seperti biasa Sket Dance memiliki waktu luang." Kata Tsubaki berdiri di depan pintu.

"Hey hey Tsubaki mengunjungi kakaknya tersayang hyuu hyuu!" Seperti biasa Himeko menggoda Tsubaki.

"O-Onizuka!"

"[Bossun memanggil Tsubaki untuk melindunginya!]" Kata Switch sambil menunjuk Tsubaki.

"Aku datang kesini untuk patroli! Memangnya ada apa dengan Fuji. . sa . .ki . . .?" Tsubaki menatap heran kembarannya yang sedang galau dipojok ruangan.

"Oi Fujisaki! Ada apa denganmu!"

"Tenggelamlah dan mati . . ." Kata Bossun dengan ekspresi suram

"EEEEEH! Apa - apaan itu, bukankah itu kalimat yang sering dikatakan Asahina?!" Tsubaki terkaget - kaget.

"Hiyaa lihatlah bagaimana adiknya sangat peduli dengan kakaknya, manis sekaliii . . ." Himeko terlihat senang.

"[Interaksi yang mempesona]"

"Hentikan! Hentikan! ya sudah aku pergi saja!" Pipi Tsubaki menjadi merah karena malu.

"[Dia merajuk]"

"Sama seperti kakaknya ya . . ."

"[Mereka berdua memang gampang digoda]"

"Itulah kenapa mereka kembar."

"Sudah cukuup!" Secara bersamaan Bossun dan Tsubaki berteriak.

"Jangan samakan aku dengan iblis bertanduk merah ini!" kata Tsubaki sambil menunjuk Bossun.

"Oi Oi siapa yang bilang iblis bertanduk merah! dasar gadis berbulu mata panjang!" Bossun mendekatkan wajahnya ke Tsubaki.

"Hmph! kau sudah membuang banyak waktu berhargaku, aku mau pergi." Tsubaki memalingkan wajahnya.

"Pergi saja sana, tidak ada yang menghalangimu." kata Bossun mengusir.

"[Maa maa kedua anak yang manis, dari pada berkelahi, apa kalian mau makan permen, paman punya permen gratis untuk kalian~]" kata Switch dengan
suara ceria sambil membawa setoples permen warna - warni.

"Memangnya kau paman - paman penjual permen di sebuah TK!" kata Himeko.

"Baiklah daripada aku tidak mendapatkan apa - apa dari ruangan ini, aku akan ambil satu." Kata Tsubaki sambil mengambil permen dari toples yang disodorkan
Switch.

"Ooh . . . jadi setiap kau berkunjung, setidaknya kau dapat sesuatu begitu?" Kata Bossun.

"Aku pergi dulu."

"Dia tidak menanggapi perkataanku!" Bossun marah

"Kyaa Bossun ingin dapat perhatian dari adik kecilnya."

Tsubaki pun menutup pintu

BRAK!

"Oi bisakah kau pikirkan berapa umur pintu ini hoi!" Himeko berteriak.

"Asalkan dia tidak kembali, aku tidak masalah." Kata Bossun

"[Sepertinya Bossun tidak merajuk lagi]"

"Ooh ooh tidak! asal kalian tau aku masih sangat marah, kalau mau minta maaf kalian harus bersujud dulu didepanku, belikan aku sesuatu, jadi pelayanku selama 1 tahun, baru kalian bisa ku maaf . . kan . . . " Bossun melihat Himeko dan Switch kembali asyik dengan kerjaan mereka sendiri.

"Cih, menyebalkan aku jadi mau makan sesuatu . . . Oi Switch aku ambil permenmu ya" Bossun pun mengambil sebungkus permen dari toples dan memakannya.

"hm . . . kenapa ada yang aneh dari rasa permen ini . . . JANGAN JANGAN!"

Tiba - tiba Bossun seperti terkena kilat dan pingsan.

"Nee Switch, sepertinya kita terlalu jahat pada Bossun, ayo kita minta maaf." bisik Himeko.

"[Iya bagaimanapun juga dia ketua kita]"

"Oi Bossun . . . " Himeko melihat Bossun pingsan.

"BOSSUUUUN!"

"[Hoi Bossun apa kau berakting? agar kau mendapat simpatik kita hmmph?!]"

"Switch! Bossun benar - benar pingsan! hei, ini permen yang tadi kau beri pada Tsubaki!"

"[Jangan - jangan]" Switch melihat toples itu "[Himeko, ini permen dari pak Chuuma!]"

"aku jadi mendapat firasat buruk . . ."

"[ada pesan yang ditempel dibawa toplesnya]"

"Kenapa dia menempelnya dibawah!"

Oi Sket Dance, sekarang aku sedang tidak ada disekolah (kau tau saja alasannya), jadi bisakah aku menitipkan permen - permen percobaanku ini? aku memberinya
bungkus warna - warni agar tidak terlihat mencurigakan . . ."

"Akibatnya Bossun memakannya!"

"Jangan dipakai untuk main - main, kalian akan tahu sendirikan akibatnya jika aku dipecat? sekedar informasi warna bungkus hijau itu penukar jiwa, biru itu hypno, merah itu pengubah ekspresi, kuning itu untuk mabuk kendaraan.

- Chuuma

"Jika kau tidak ingin kami memainkannya jangan beri tahu bungkus warnanya! dan apa - apaan ancaman itu! Oi Switch memangnya pak Chuuma kemana?"

"[Sepertinya pak Chuuma sedang jalan - jalan untuk beberapa hari dengan Remi-oneesan dan anaknya.]"

"Hiyaaa! lalu apa yang akan kita lakukan Switch! ngomong - ngomong Bossun makan permen apa?"

"[Bungkus hijau, penukar jiwa . . .]"

"Dan Tsubaki ambil warna apa?"

"[Sepertinya Hijau]"

"Itu salahmu juga kan Switch! karena menawarkan mereka!"

"[aku kira itu permen untuk klub kita]"

Bossun sadarkan diri . . .

"Eeh, kenapa aku berada diruang Sket Dance? seharusnya aku . . ."

"Tsubaki?" Panggil Himeko.

"Oh Onizuka! Eh! tunggu, suaraku agak berbedan dan . . ." Tsubaki melihat pakaiannya.

"Eeeeh! kenapa? ini pakaian Fujisaki!"

"[Kau bisa lihat di cermin dan kami akan menjelaskannya.]" Switch menyodorkan cermin

"EEEEEEEH?! jadi yang kumakan permen buatan pak Chuuma, yang pernah dia tunjukkan di bis?!" Tsubaki tercengang.

"I-Iya" jawab Himeko.

"Lalu bagaimana cara kembalinya! aku merasa gatal gara - gara tubuhnya Fujisaki! cih apa dia tadi pagi mandi!"

"[dia bilang pagi tadi kehabisan sabun mandi.]"

"kita hanya perlu permen penukar jiwa lagi kan? Nee Switch permen itu masih ada bukan?"

Switch membuka toples itu dan mencarinya.

"[Sepertinya kita kehabisan permen itu Himeko.]"

"EEEEEEH!" Himeko dan Tsubaki berteriak bersama - sama.

Bersambung . . .


Author : Waah selesai juga Chapter 1!

Himeko : Oi Author! kenapa fanficnya ga pake judul!

Author : Bingung judulnya harus apa.

Switch : "[Authornya payah -o-]"

Author : terserah elu lah switch mau bilang apa.

Switch : oke semuanya yang sudah baca fanfic gaje ini silahkan berikan komentarnya ya~! silahkan hina authornya sepuas - puasnya~!

Author : Yaelah malah ngomong seenaknya! oke yang sudah baca terimakasih banyak, dimohon masukannya, maklum ane masih newbie bikn fanfic.

Chapter 2 bakal Coming Soon~