The Provide Shelter For Clan Uchiha

Genre: Action (?), Romance (maybe), humor

Pair: SasuNaru

Author: Uzumaki Prince Dobe—Nii (Kina)

WARNING! OOC, TYPO, EYD ERROR, SHONEN-AI. Dan masih banyak yang jeleknya jadi…

DON`T LIKE DON`T READ

.

HAPPY READING MINNA-SAN ^_^*

.

.

Suara riuh pesta terdengar nyaring disebuah perusahaan yang tengah merayakan hari kesuksesan bagi Uchiha corp yang menempati urutan kedua dalam bisnis. Tapi, sang Uchiha bungsu yang sedang duduk dikursi tampak tak tertarik sama sekali dengan pesta yang dilaksanakan oleh ayahnya—Uchiha Fugaku—bahkan memang dari awal ia tak mau, tapi karena paksaan ayahnya mau bagaimana lagi. Iya kan?

"Sasuke, kenapa kau tak berdansa? Apa tak ada perempuan yang membuatmu tertarik?" ujar Itachi si sulung Uchiha pada adiknya yang bernama Uchiha Sasuke, Sasuke melirik Itachi lalu berkata dengan ketus dan dingin.

"Tidak."

Itachi mengernyitkan dahi tanda heran dengan pikiran adiknya, bahkan mungkin—banyak—berjuta-juta gadis yang ingin menjadi pendamping hidupnya tapi tak ada yang dapat menarik hati Sasuke.

"Kenapa? Apa mereka kurang cantik? Kaya? Pintar? Hm?" Tanya Itachi pada Sasuke.

"Tidak, mereka menginginkanku menjadi pendamping mereka karena mereka hanya tertarik dengan ketampanan dan kekayaanku saja. Bukan cinta." Ucap Sasuke dengan datar.

"Wah wah wah, Otoutou sejak kapan kau jadi mendramatisir seperti itu? Hihihi." melihat Itachi yang mengejeknya seperti itu membuat ia kesal, tapi karena handal dalam memakai topeng stoic Uchiha, jadi takkan terlihat bahwa ia sedang kesal.

"Hn." sedangkan Itachi mendeathglare Sasuke dan tentu saja hal itu takkan mempan pada si uchiha bungsu terstoic ini *plak*. Sedikit informasi Sasuke ini pada umur 15 tahun ia sudah menjadi seorang agen mata-mata dan kalau ia ingin mencari informasi, ia pandai mencari apa saja yang ingin ia ketahui. Ia pandai dalam segala hal dan orang yang tau pekerjaannya ini hanya kakaknya.

.

Lagu dansa yang berjudul if by kana nishino mengalun dengan lembut, membuat para hadirin terbuai dalam dansa mereka—minus itachi dan sasuke—tapi sayangnya hal itu tak berlangsung lama ketika—

Braaakkk

Semua mata langsung terarah ke pintu masuk asal suara tersebut bahkan lagupun terhenti, dan orang yang ditatap adalah seorang gadis bersurai pirang panjang memakai pakaian Lolita dengan pemuda disisi kanan dan kirinya.

Hening…

Hening…

Hening sampai Itachi menghampiri tiga orang pelaku pendobrakan, dan memecah keheningan.

"Apa yang sudah kalian bertiga lakukan disini?" tukas itachi memecah keheningan pada tiga orang yang masih berdiri di pintu masuk yang sudah tertutup secara otomatis, sang gadis berambut pirang hanya menolehkan kepala kearah dua pemuda disampingnya lalu menggaruk belakang kepalanya dengan cengiran rubahnya.

"Hehehe, gomen ne Uchiha-san kami hanya ingin bergabung kok. Apa itu tidak boleh Uchiha-san?" sejenak ia memandang sang gadis dengan onix yang menatap sang 'Nona' bersurai pirang dengan dingin.

"Tidak, tentu saja boleh Nona." tampak Itachi tersenyum paksa, setelah sang gadis mengucapkan "Arigato." pada Itachi sedangkan dua pemuda disampingnya hanya diam, dan yang dibutuhkan Itachi sekarang hanyalah ketenangan. Pesta dansa kembali berlanjut dengan nyaman sampai lagi-lagi…

Dor

Door

.

PRAANNGG

Suara desingan pistol dan pecahan kaca terdengar seperti tanda kematian, hanya satu orang yang tampak senang dengan hal itu.

"Yeaaahh, rencana berjalan lancar~ baka yarou kono yarou~" ucap seseorang dengan nada menge-rap (bukan men-grape).

"Bzzt…zzzt. Lapor Uchiha-san target telah melancarkan aksinya, kami tak sempat mence–" laporan seseorang dari wireless pada telinga Sasuke langsung diputus oleh sang empunya, karena ia sudah tau kelanjutannya.

Tanpa banyak berpikir ia segera bediri dan langsung menghampiri Itachi yang ternyata telah terkapar karena luka tembak pada bagian paha kanan Itachi. Iris onix Sasuke memancarkan emosi melihat kakaknya terluka.

"O-otoutou, sss-sepertinya gadis yang bersurai pirang tadi adalah t-target kita. Hah… hah… hah…" ucap Itachi di sela-sela menahan sakitnya. Sasuke memandang sekeliling dengan waspada sebab terakhir kali ia melihat, wanita pirang itu ada di dekat sofa bagian samping kursinya. Sedangkan para hadirin sudah meringkuk di bawah meja makan atau ditempat lain yang sekiranya bisa menjadi tempat berlindung. Diam sejenak ia kembali menerima laporan dari wirelessnya.

"Uchiha-san kami dapat info bahwa salah satu tersangka adalah tiga orang yang baru beberapa menit lalu memasuki gedung." sambungan terputus tanda laporan telah selesai, ia lekas berusaha menghentikan pendarahan pada luka Itachi dengan kain hitam yang selalu ia bawa kemana-mana. Sasuke yang terlampau sibuk dengan luka kakaknya tak menyadari bahwa ada sebilah pisau melesat cepat ke arahnya, beruntung ada Neji—rekan mata-mata—yang menangkis pisau itu. Disisi lain mansion Uchiha itu ada tiga orang yang sudah dipastikan salah satu dari mreka adalah sang pelaku pelemparan pisau tadi.

"Yaaah~ gak kena deh, padahal dikit lagi." ucapan kesal dari rekannya membuat rekan yang satunya jadi kesal sendiri dan menatap tajam si pelaku pelemparan.

"Cih, sudah kukatakan sebelumnya kau harusnya memakai pistol bukannya malah pisau. Baka!" tukas temannya yang ternyata bernama Inuzuka Kiba, salah satu dari ketiga orang yang sebelumnya telah dengan lancangnya mendobrak pintu. Naruto memalingkan wajahnya dengan kesal dan bahkan dengan tenangnya tanpa merasa bersalah ia membalas perkataan Kiba.

"Salahkan saja paman Bee yang terlalu lama bertindak membuatku kesal setengah mati ttebayo!" teman sebelahnya lagi yang bersurai merah maroon hanya menghela nafas menanggapi kecerobohan sahabatnya yang satu ini, sedangkan kiba mendeathglare sahabat pirangnya karena bertindak ceroboh.

.

.

.

Setelah kejadian 2 hari lalu yang membuat pesta di mansion Uchiha kacau hingga membuat Sasuke sangat ingin menghancurkan orang yang telah membuat kakaknya terluka hingga membuatnya menjadi repot. Bola matanya menatap layar komputer yang menampilkan sederet informasi yang dicarinya, tentunya ia sudah tau sejak awal nama organisasi itu. Komandan FBI memaksanya untuk segera mungkin menyelesaikan kasus ini.

Ia menggelengkan kepalanya dan mulai fokus membaca tulisan yang tertera di layar komputer.

Organisasi Jhincuriki

Organisasi gelap yang beranggotakan sekumpulan orang-orang hebat yang hingga saat ini masih belum diketahui identitas aslinya. Akhir-akhir ini diketahui anggotanya berjumlah sembilan orang. Dan dari hasil penyelidikan, organisasi Jhincuriki bekerja tanpa adanya atasan yang mengatur tindakan mereka.

Pelipisnya serasa berdenyut setelah membaca informasi yang didapatnya. Hanya untuk mendapatkan secuil informasi yang baginya tidak berguna saja membuatnya kesusahan dengan keamanan yang ketat. 'Apa mereka begitu hebat, bahkan informasi tentang mereka saja sulit sekali didapatkan.' pikirnya.

Greek

Suara kursi yang ditarik tak dipedulikannya karena ia masih berasa kesal dengan informasi minim yang didapatnya. Hell no! Dia adalah Uchiha, dia takkan berhenti mencari hingga ia benar-benar menemukan titik terang.

Ia menyandarkan tubuhnya kesisi ranjang dan menutup wajahnya dengan lengan kirinya.

'Sebenarnya siapa Jhincuriki itu? Kenapa mereka mengincarku? Apa yang sebenarnya mereka inginkan?' pikirnya kalut memikirkan segala kemungkinan yang dipikirkannya.

^^::TPSFCU::^^

Suara jitakan menjadi salah satu suara di markas kecil sebuah organisasi yang selama ini menjadi incaran FBI.

"Itteeeee ttebayou! Hiks... Kenapa kalian semua memukulku. Apa salahku?!" protes korban jitakan—Namikaze Naruto—pada ketujuh temannya, sedangkan mereka yang mendengar protes Naruto menatap pemuda pirang itu dengan tajam.

"Salahmu itu karena kau gegabah, baka!" serentak mereka semua berteriak didepan Naruto, mereka adalah anggota Jhincuriki. Mereka adalah Sora, Yugitonii, Yagura, Gaara, Killer Bee, Yuukimaru, Kiba dan Utakata menjadi salah satu orang yang tidak ikut menjitak Naruto. Pemuda beriris jingga dengan surai hitam menutupi sebagian wajah bagian kiri mendatangi pemuda yang masih meringis dan juga dan juga ketujuh teman yang mengelilinginya, langkah kaki pemuda yang paling tua dalam organisasi Jhincuriki mendekati Naruto lalu jemari lentik Utakata membelai lembut surai pirang Naruto. Dan hal itu digunakan Naruto untuk mengejek teman-temannya yang merenggut dibalik punggung tegap Utakata dengan menjulurkan lidahnya. Utakata yang melihat tindakan kekanakkan Naruto yang sudah dianggap seperti adik sendiri. Belaian lembut itu terhenti dengan wajah serius yang membuat Naruto bingung tapi ia tau sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya.

"Sekarang jawab pertanyaanku dengan jujur, apa tujuan kalian dengan mendatangi pesta yang diadakan Uchiha tanpa sepengetahuanku?" tubuh mereka tersentak kaget mendengar pertanyaan Utakata. Mereka tau apa yang akan terjadi jika Utakata—kakak tertua dalam Jhincuriki—berbicara dengan nada sarkastik dengan aura intimidasi, pasti akan terjadi 'sesuatu' pada mereka.

"S-sebenarnya kami melakukan itu bukan tanpa alasan, kami melakukannya k-karena ada tujuan dibalik tindakan 'gila' yang kami lakukan U-Utakata." sahut sang Inuzuka Kiba dengan terbata-bata, nampaknya hal itu tak berpengaruh dengan Utakata—yang juga merupakan seorang ahli melempar pisau—yang hanya menaikkan alisnya. Sebenarnya ia mengerti akan ucapan Kiba, hanya saja ia tak mengerti apa 'tujuan' yang dikatakan Kiba. Apa tujuan baik? Atau buruk? Entahlah, ia tak mengerti. Tau bahwa kakaknya masih bingung dengan tujuan yang dimaksud Kiba, Naruto memberitahukamnya kepada Kiba.

"Maksud tujuan yang Kiba katakan, kami melakukan hal tersebut karena ada yang mengincar Uchiha bungsu. Berhubung keluarga Uchiha masih memiliki ikatan dengan klan Namikaze dan Uzumaki. Aku menemukan surat di laci mendiang ayahku, dalam surat itu ia memintaku untuk melindungi keluarga sahabatnya—keluarga Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto.

Begitulah maksud dari tindakan kami Utakata-Nii, tak ada sedikitpun niat jahat dibalik apa yang kami lakukan." jelasnya.

Utakata mengangguk mengerti, "Hm, baguslah kalian berniat baik. Tapi kudengar bahwa Uchiha Itachi terluka, apa kalian yang melakukannya?"

"Tidak! Itu bukan perbuatan kami! Kami... Tidak tau siapa yang melakukannya, karena itu kami masih menyelidikinya." sekilas Utakata melihat kemarahan Naruto saat mendengar pertanyaannya, namun ia tau bahwa apa yang dikatakannya bukanlah kebohongan.

Tapi masih terbersit pertanyaan dalam benaknya, "Lalu apa rencana yang akan kalian lakukan selanjutnya?"

TBC

.

.

Ekhm ehm! Okay, kmbali lagi dengan Kina, sbnernya ini fic Kina yg prtama Kina masukin k FFN, tpi krna wktu itu banyaaakkkk banget typonya jadi Kina tulis ulang dan publish ulang dengan sedikit rombakan tnpa mngubah fic yg sblumnya hehehe, tapi kalo masih ada typo mohon dimaafkan ^_^

Mungkin bbrapa dah tau klo Kina suka bnget fic brtemakan action, militer, fantasi, adventure dan sebangsanya. Makanya fic yg prtama Kina publish ntu bergenre action bgini :3

Kina ucapin makasih sebesar-besarnya sma yg udah baca fic Kina dan arigato juga buat yg udah review Fic Kina yg prtama yg ancur banget :') oh iya MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Mungkin trlalu cepat mengatakannya tapi SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

...

...

...

...

...

..

.

Mind to review, please?